The Revival of the King - Bab 278 Maksud Dari 4 Kata Itu
Guru agung Qingyun tahu jelas, apa yang telah dialami Terry Fan, membuatnya sangat membenci dan dendam pada ayah dan juga teman-teman sekolahnya, yang kemudian dilampiaskannya pada semua orang, membiarkan semuanya terjadi tanpa pernah mencoba mengetahui penyebabnya, meskipun telah berhasil membujuknya untuk tidak melakukan hal tersebut, siapa pula yang bisa menjamin kalau Terry Fan tidak akan melakukan hal lain yang bodoh.
Guru agung Qingyun menggunakan dua cara mendekatinya, biasanya anak laki-laki itu selalu memiliki pemikiran untuk belajar seni bela diri dan menjadi tentara, dia pun lantas menggunakan ilmu bela diri untuk menarik perhatian Terry Fan.
Dia sangat paham, jika dia menggunakan cara biasa, dan membuat Terry Fan belajar dari dasar, seperti berdiri dengan kaki dibuka selebar bahu kemudian ditekuk sedikit, merenggangkan kaki, kayang pasti dia tidak akan sanggup, tidak lama Terry Fan akan merasa bosan dan kelelahan, dia akan menyerah dalam waktu singkat.
Oleh karena itu, guru agung Qingyun kemudian memperlihatkan jurus tinju penghancur, dia kemudian memperagakannya pada sebuah batu yang sangat besar, ketika menghantam batu itu, batu itu kemudian hancur berkeping-keping.
Terry Fan yang kelihatannya sangat kaget, setelah memeriksa batu itu, bersikeras mengatakan kalau guru agung Qingyun adalah seorang penipu, batu itu sebelumnya pasti sudah dipersiapkan sebelumnya, kalau tidak bagaimana mungkin hanya dengan kekuatan itu, batu itu hancur seperti ini?
Guru agung Qingyun lantas meminta Terry Fan menunjuk batu yang ingin dihancurkannya.
Di pertengahan gunung ini, tidak ada benda yang lain, kecuali batu besar yang tersebar di mana-mana, Terry Fan lantas memilih sebuah batu yang tidak terlalu besar, tetapi memiliki posisi yang sangat bagus.
Guru agung Qingyun sudah melihat batu ini sejak awal, dia berniat mengukir tulisan di atas batu itu, agar turis-turis bisa melihatnya.
Oleh karena itu guru agung Qingyun memintanya untuk mengganti batu yang lain, meskipun harus yang lebih besar dari batu ini.
Terry Fan malah tidak mau, dia bersikeras ingin batu itu yang harus dihancurkan.
Guru agung Qingyun merasa sangat penasaran, menanyakan padanya mengapa?
Alasan Terry Fan sangat sederhana, alasan guru agung Qingyun tidak bersedia menghancurkan batu itu, pastilah karena batu itu tidak bisa dihancurkannya, mengapa dia bisa menghancurkan batu yang besar, dan batu yang kecil, tetapi tidak bisa menghancurkan batu yang berukuran sedang?
Tidak peduli bagaimana pun penjelasan guru agung Qingyun, Terry Fan tetap tidak menerimanya, dan bersikeras mengatakan kalau beliau adalah penipu.
Tentu saja, Terry Fan juga tidak meminta hal yang tidak masuk akal, alasannya sangat sederhana.
Meskipun banyak sekali bebatuan digunung, tetapi secara logika mereka berbeda, mungkin Terry Fan tidak paham, tetapi guru agung Qingyun pasti memahaminya, beliau hanya akan memilih batu yang lebih mudah dihancurkan, mungkin kekuatannya memang lebih hebat dari sebagian besar orang, tetapi tidak cukup membuat Terry Fan tertarik padanya.
Guru agung Qingyun merasa kalau Terry Fan adalah seorang bocah yang memiliki jalan pikir yang berbeda dari kebanyakan orang, disaat itu muncullah keinginan untuk mengangkat Terry Fan untuk menjadi muridnya, dia kemudian mengorbankan keinginannya, dan menghancurkan batu itu dengan sebuah tinju.
Setelah itu Terry Fan kemudian mengakuinya, dan bersedia belajar seni bela diri pada guru agung Qingyun.
Agar dia bisa membuat Terry Fan membuang keinginannya untuk bunuh diri, guru agung Qingyun menggunakan cara yang paling ampuh, pertama-tama dia mengajarkannya jurus pernafasan, agar Terry Fan dapat merasakan keampuhannya dalam waktu singkat.
Terry Fan juga adalah seseorang yang sangat berbakat, belajar bela diri selama tiga hari di kuil Tao, dia sudah bisa membuat batu terbelah dua dihari ketiganya.
Terry Fan senang bukan main, keinginannya untuk belajar ilmu bela diri meningkat drastis, tetapi dia mengatakan kalau dia ingin kembali ke rumahnya, karena dirumahnya ada nenek.
Guru agung Qingyun kemudian memperhatikan wajahnya dengan saksama, dia menyadari meskipun aura kesialan di dahinya sudah banyak menghilang, tetapi masih cukup berbahaya, dia bisa saja menemui bahaya kapanpun dan dimanapun.
Guru agung Qingyun menyarankan, agar Terry Fan menjadikannya sebagai gurunya, setelah itu dia tinggal di kuil Tao tersebut, masa depan yang cerah masih ada, guru agung Qingyun percaya dengan berlatih dan mengajar, dia bisa membuat Terry Fan mengubah keinginannya.
Tetapi Terry Fan tidak melakukannya, dia merasa kalau guru agung Qingyun berniat membohonginya, sebuah kuil Tao tua, seorang pendeta Tao tua, setelah semua ini dia ingin membuatnya menjadi muridnya, dia rela jika diminta untuk bekerja untuknya, atau mempromosikannya, dia tidak akan mau menjadi muridnya.
Karena tidak berdaya, guru agung Qingyun kemudian menyerahkan sebuah buku kumpulan ilmu bela diri rahasia, kemudian memberitahunya, timur tidak menguntungkan, dan memintanya pergi kebarat.
Yang dimaksdunya dengan timur, adalah rumah dan wilayah sekitarnya, yang bisa dikatakan seluruh wilayah timur kota tersebut.
Dengan kata lain, asalkan Terry Fan tinggal disebelah barat kota itu, tidak peduli tempat manapun itu dia akan bisa hidup tenang.
Hal ini juga adalah sebuah kenyataan, bagaimanapun wajah Terry Fan memang seperti itu.
Terry Fan kemudian bertanya: “Maksud dari barat itu sejauh apa?”
“Semakin jauh semakin baik?”
“Kalau begitu apakah jika aku keluar negeri aka lebih baik?”
Terry Fan bisa menanyakan hal ini, itu karena sebelum naik kegunung ini dia melihat sebuah iklan TKW yang ditempel dijalan.
Guru agung Qingyun tidak menyangka kalau dia bisa memiliki keinginan ini, dia kemudian mengatakan: “Tentu saja?”
Pada akhirnya Terry Fan benar-benar pergi keluar negeri!
Ketika Terry Fan mengatainya seorang penipu, beliau sama sekali tidak memiliki amarah.
Ilmu ramalan wajah, tidak bisa dipercayai sepenuhnya, juga tidak bisa tidak dipercayai, bagaimanapun itu adalah ilmu yang diwariskan oleh para leluhur, yang telah dipelajari untuk waktu yang sangat lama, dan tentu saja memiliki nilai tersendiri.
Setidaknya Terry Fan, melakukan seperti yang dikatakan oleh guru agung Qingyun, mekipun agak jauh, dan langsung perfi ke Afrika, tetapi akhirnya di sana, selain bekerja keras, dia memperdalam ilmu pernafasan dan juga ilmu bela diri rahasia.
Pada akhirnya dia berhasil mengejutkan orang-orang, berhasil melakukan pembalasan.
Dan ketika dia berada dinegara S, dia sering bersama dengan tentara barat mempelajari tinju, oleh karena itu banyak orang yang mengatakan, ilmu bela dirinya, dipelajarinya dari seorang tentara barat.
Sebenarnya hanya orang yang cerdas yang akan menyadari, jika bukan karena bantuan ilmu pernafasan dari aliran Tao dari timur, meskipun dia berusaha lebih keras lagi, dan belajar pada tentara barat, hanya dalam beberapa tahun, dia tidak akan mungkin bisa sehebat ini.
Terry Fan telah mendapatkan bantuan dalam hal ini, sejak saat itu hidupnya pun berubah, dua tahun yang lalu ketika John Duan datang dan ingin mengembangkan kota Jiang, dia kemudian meminta pria itu memberikan kartu bank yang berisi RMB 1.000.00 kepada guru agung Qingyun, memintanya kembali kehidupan orang normal dan melewati hidup dengan tenang.
Guru agung Qingyun kemudian menggunakan ponsel John Duan, dihadapan John Duan, memarahi Terry Fan dengan bengis, dan bersikeras tidak menerima kartu tersebut.
Terry Fan akhirnya mengubah perkataannya, dan mengatakan tadi dia hanya bercanda, uang itu sebenarnya ingin didonasikan untuk kuil ini, dia berharap guru agung Qingyun bisa merenovasi tempat tersebut, dan beliau akhirnya bersedia menerima kartu tersebut.
Terry Fan meminta John Duan, mengirimkan RMB 10.000 ke kartu itu setiap bulannya, langsung saja potong dari pemasukan Mutiara Sejahtera, seperti itulah, Kuil Sanqing akhirnya di renovasi dan semakin hari tempat ini semakin terkenal.
Terry Fan menyadari bahaya dari perjalanan barat, oleh karena itu kali ini dia datang dengan dua tujuan, yang pertama adalah untuk melihat guru agung Qingyun, dia ingin mendapatkan bantuan dari beliau, tentu saja, bantuan yang terbaik adalah bantuan didalam seni bela diri.
guru agung Qingyun kemudian memberitahunya: Terpujilah Dewa Yang Agung.
Terry Fan pun memahami maksudnya dengan sangat cepat, maksud guru agung Qingyun sudah sangat jelas, dia sudah mengajarkan apa yang harus diajarkannya, sisanya, semua tergantung pada kepercayaan diri Terry Fan.
Asalkan dia bisa mempercayai keberadaan Dewa, maka dia tentu yakin kalau dia memiliki kemampuan dewa, dengan demikian dia akan memiliki kepercayaan diri untuk mengalahkan semua rintangan.
Mengenai apakah dewa itu ada atau tidak, apakah dia benar-benar memiliki kekuatan dewa, semuanya menjadi tidak penting lagi, jika dia mempercayainya.
Ketika Terry Fan kembali kemobilnya, Helena Hu sedang memainkan ponselnya, Terry Fan kemudian mendekati wanita itu dengan sangat bersemangat, memeluknya kemudian mencium wanita itu dengan penuh nafsu.
Helena Hu masih belum mengerti, Terry Fan kemudian menepuk pipi wanita itu dan mengatakan: “Sayang, ayo jalan!”
Novel Terkait
Cinta Di Balik Awan
KellyMore Than Words
HannyAir Mata Cinta
Bella CiaoCintaku Pada Presdir
NingsiCinta Pada Istri Urakan
Laras dan GavinCinta Dan Rahasia
JesslynDiamond Lover
LenaAfter Met You
AmardaThe Revival of the King×
- Bab 1 Teman Sekelas Yang Cantik
- Bab 2 Kesepakatan yang Menghina
- Bab 3 Bahan Tertawaan Seluruh Orang
- Bab 4 Dihina Lagi
- Bab 5 Keduanya Bertemu
- Bab 6 Pembalasan
- Bab 7 Sahabat Sejati
- Bab 8 Menangis Tersedu-Sedu
- Bab 9 Unit Rawat Intensif
- Bab 10 Kebetulan Bertemu
- Bab 11 Harus Melapor Polisi
- Bab 12 Keras Kepala
- Bab 13 Mutiara Sejahtera Corp.
- Bab 14 Pertemuan Di Rumah Sakit
- Bab 15 Ambang Batas Kesabaran
- Bab 16 Penyesalan Yang Muncul Karena Sikap Keterlaluan
- Bab 17 Lawan Yang Selalu Saja Bertemu
- Bab 18 Perasaan Yang Berkonflik
- Bab 19 Peristiwa Yang Benar Adanya
- Bab 20 Emosi Yang Memuncak
- Bab 21 Kebetulan Hendak Mencarimu
- Bab 22 Berpikiran Sempit
- Bab 23 Pembalasan Instan
- Bab 24 Sujud Yang Mengejutkan
- Bab 25 Setiap Pelaku Mempunyai Alasan Tersendiri
- Bab 26 Perasaan Tidak Tenang
- Bab 27 Tertegun
- Bab 28 Melewati Semuanya
- Bab 29 Ikatan Yang Menjauh
- Bab 30 Penyesalan Terhadap Tindakan Di Masa Lalu
- Bab 31 Hati Yang Berkecamuk
- Bab 32 Terkejut Setengah Mati
- Bab 33 Ingin Menangis Tapi Tidak Ada Air Mata
- Bab 34 Hatinya Merasa Sangat Tidak Nyaman
- Bab 35 Kesalahpahaman Semakin Besar
- Bab 36 Perasaan Krisis
- Bab 37 Mengejutkan
- Bab 38 Pandai Bersilat Lidah
- Bab 39 Sangat Menyesal
- Bab 40 Berbeda Jauh
- Bab 41 Menangis Tanpa Air Mata
- Bab 42 Memberikan Barang Pemberian Orang Lain
- Bab 43 Bertemu Teman Sekelas Lama Lagi
- Bab 44 Bingung
- Bab 45 Datang Mencari Masalah
- Bab 46 Tidak Berani Tampil
- Bab 47 Malu Sendiri
- Bab 48 Sesuatu Terjadi Tentu Ada Sebabnya
- Bab 49 Gugup Sekali
- Bab 50 Tidak Bisa Mengerti
- Bab 51 Menyesal
- Bab 52 Semuanya Sandiwara
- Bab 53 Berkata Sembarangan
- Bab 54 Marah Hingga Muntah Darah
- Bab 55 Perubahan yang Besar
- Bab 56 Tidak Dapat Ditoleransi
- Bab 57 Mutiara Sejahtera
- Bab 58 Menyelidiki
- Bab 59 Rencana Pembalasan
- Bab 60 Terkejut
- Bab 61 Sudah Bukan Yang Dulu Lagi
- Bab 62 Tak Bisa Ditahan
- Bab 63 Nasehat Yang Bagus
- Bab 64 Datang Dengan Persiapan
- Bab 65 Menggertak
- Bab 66 Masalah Muncul Karena Sebab
- Bab 67 Marah Sekali
- Bab 68 Sial Dan Tidak Beruntung
- Bab 69 Menolak Melihat Kebenaran
- Bab 70 Asal Usul Yang Jelas
- Bab 71 Bersikeras Dengan Pendapat Sendiri
- Bab 72 Memeriksa Keadaannya
- Bab 73 Rasa Iri Yang Menggila
- Bab 74 Berinisiatif Menyapa
- Bab 75 Tidak Bisa Mempercayainya
- Bab 76 Perkataan Yang Masuk Akal
- Bab 77 Menebus Kesalahan
- Bab 81 Ruang VIP KTV
- Bab 78 Benar-Benar Tidak Menduganya
- Bab 79 Menebus Hutang Lama
- Bab Menyadari Bahaya Di Saat-saat Akhir
- Bab 82 Serangan yang Luar Biasa
- Bab 83 Pertempuran yang Mengerikan
- Bab 84 Sedikit Menyesal
- Bab 85 Meminta Maaf Dan Memberi Hadiah
- Bab 86 Memberi Wajah
- Bab 87 Keributan Di Ruang Rawat
- Bab 88 Operasi Berhasil
- Bab 89 Membereskan Willy Wang
- Bab 90 Kata-Kata Dan Kasih Sayang yang Dalam
- Bab 91 Menyelesaikan Kesalahpahaman
- Bab 92 Hati Diganti Hati
- Bab 93 Sebuah Drama
- Bab 94 Memang Kaya Itu Sangat Bagus
- Bab 95 Teman Sekolah Datang Menjenguk
- Bab 96 Kebetulan Bertemu Dengan Kenalan
- Bab 97 Ketakutan
- Bab 98 Ingin Memenangkannya
- Bab 99 Ayah Dan Anak Yang Kejam
- Bab 100 Ada Hal Yang Ingin Dibicarakan
- Bab 101 Saling Beradu.
- Bab 102 Rasa Sakit Tidak Tertahankan.
- Bab 103 Mencurahkan Apa Yang Ada Di Otaknya.
- Bab 104 Berseteru.
- Bab 105 Dipermalukan Di Depan Semua Orang.
- Bab 106 Perlelangan Yang Hampir Gagal.
- Bab 107 Pemuda Kaya Raya.
- Bab 108 Mengacaukan Rencana
- Bab 109 Sebuah Keadaan Mendadak Yang Menimbulkan Sebuah Kesalahan
- Bab 110 Perasaan Hati Yang Tidak Baik
- Bab 111 Masalah Internal dan Agresi Asing
- Bab 112 Keadaan Yang Kacau
- Bab 113 Dimana-mana Terancam Oleh Bahaya
- Bab 114 Siap Untuk Bertindak
- Bab 115 Merasa Ketakutan dan Tidak Tenang
- Bab 116 Pertemuan Yang Sempit
- Bab 117 Penuh Drama
- Bab 118 Berusaha Meningkatkan Rasa Kehadiran
- Bab 119 Saling Memberi Simpati
- Bab 120 Mengendalikan Semuanya
- Bab 121 Ibu Yang Aneh
- Bab 122 Vila Gunung Min
- Bab 123 Semua Yang Di Lihat Dan Di Dengar Terasa Sangat Segar
- Bab 124 Bertarung Dengan Sangat Sengit
- Bab 215 Tidak Ingin Kalah
- Bab 126 Mencurigakan
- Bab 127 Mengakui Putri Angkat
- Bab 128 Memiliki Pemikiran Masing-Masing
- Bab 129 Tidak Bisa Menyelesaikan Perkataan
- Bab 130 Katakan Baik-Baik
- Bab 131 Semua Ada Ceritanya
- Bab 132 Mengeluh
- Bab 133 Mencapai Pemahaman Rahasia
- Bab 134 Rekaman Telepon
- Bab 135 Mengupas Habis
- Bab 136 Perlahan-lahan Menjadi Cerah
- Bab 137 Mengobati Sesuai Gejala
- Bab 138 Dekorasinya Terlalu Bagus
- Bab 139 Kasih Yang Tak Ternilai
- Bab 140 Terkejut Senang
- Bab 141 Ini Hal Besar
- Bab 142 Keinginan Nenek
- Bab 143 Tiga Wanita
- Bab 144 Semua Adalah perangkap
- Bab 145 Mengerahkan Seluruh Kemampuan
- Bab 146 Pertengkaran Ibu dan Anak
- Bab 147 Ragu
- Bab 148 Mengusahakan Yang Terbaik Walaupun Telah Salah Langkah
- Bab 149 Baru Pertama Kalinya
- Bab 150 Misi
- Bab 151 Sinyal Kematian
- Bab 152 Terus Menguji
- Bab 153 Semua Hanya Akting
- Bab 154 Penyesalan
- Bab 155 Kencan di Siang Hari
- Bab 156 Teman Makan Teman
- Bab 157 Kehidupan yang Memaksa
- Bab 158 Sahabat Menyusahkan
- Bab 159 Tergoda Hatinya
- Bab 160 Tidak Mau Tanda Tangan
- Bab 161 Masalah Kehidupan
- Bab 162 Merasa Sangat Puas
- Bab 163 Wanita Bernasib Buruk
- Bab 164 Dipermainkan Orang
- Bab 165 Orang Kaya Yang Sederhana
- Bab 166 Menembus Rekor
- Bab 167 Kagum Dan Cemburu
- Bab 168 Grup Yang Bergosip
- Bab 169 Bicara Dari Pengalaman
- Bab 170 Nasehat Ibu Tiri
- Bab 171 Pulang
- Bab 172 Menjadi Seperti Air
- Bab 173 Membuat Kesempatan
- Bab 174 Pergerakan Rahasia
- Bab 175 Datang Sendiri
- Bab 176 Pemula
- Bab 177 Memalukan
- Bab 178 Agen Spesial
- Bab 179 Timbul Pemikiran
- Bab 180 Mempercayakan Seumur Hidup
- Bab 181 Menghadapi Pilihan
- Bab 182 Perlu Diselesaikan
- Bab 183 Menaruh Investasi Untuk Mendapatkan Keuntungan
- Bab 184 Mengikuti Petunjuk Yang Ada
- Bab 185 Agen Spesial
- Bab 186 Mencegah Terlebih Dahulu
- Bab 187 Membongkar Identitas
- Bab 188 Ternyata Dia
- Bab 189 Tak Bisa Kembali
- Bab 190 Harus Dilanjutkan
- Bab 191 Wanita Yang Selalu Berubah
- Bab 192 Pembalasan Dendam Yang Manis
- Bab 193 Tidak Ada Yang Perlu Diragukan
- Bab 194 Sengaja Mempersulit Keadaan
- Bab 195 Bisnis Bernilai Satu Miliyar Yuan
- Bab 196 Tidak Ingin Menjadi Tumpuan
- Bab 197 Menerima Kebaikan
- Bab 198 Mendapatkan Keuntungan Dari Dua Belah Pihak
- Bab 199 Merasa Tidak Senang Di Dalam Hati
- Bab 200 Datang Satu Demi Satu
- Bab 201 Menjadi Bingung Sendiri
- Bab 202 Menyembunyikan
- Bab 203 Melampiaskan
- Bab 204 Berkelahi
- Bab 205 Mengatur Segalanya
- Bab 206 Beraturan
- Bab 207 Meyakinkan Secara Rasional
- Bab 208 Mencapai Kesepakatan Secara Diam-Diam
- Bab 209 Hasil Awal
- Bab 210 Risau
- Bab 211 Memiliki Rencana Lain
- Bab 212 Penderitaan Hati
- Bab 213 Setahap Demi Setahap Dilakukan Dengan Hati-Hati
- Bab 214 Menghentikan Akhir Yang Buruk
- Bab 215 Tersentuh Dengan Apa Yang Dilihat
- Bab 216 Tak Tahu Malu
- Bab 217 Memotivasi Orang Untuk Membuat Masalah
- Bab 218 Selangkah Demi Selangkah
- Bab 219 Tidak Akan Menikah Lagi
- Bab 220 Adegan Bahagia Dan Harmonis
- Bab 221 Hubungan Darah Lebih Erat Dari Apapun
- Bab 222 Tidak Tahan Lagi
- Bab 223 Lolos
- Bab 224 Kecerdasan Dan Keberanian
- Bab 225 Adegan Mendebarkan
- Bab 226 Menghadiri Pertemuan Beresiko
- Bab 227 Beraksi Di Tempat
- Bab 228 Ada Yang Membantu
- Bab 229 Tidak Terbayangkan
- Bab 230 Melampiaskan Amarah
- Bab 231 Penyelamat Datang
- Bab 232 Menunggu Waktu
- Bab 233 Perlahan-lahan Melunasi
- Bab 234 Kejadian Akan Terjadi Saat Situasinya Lengkap
- Bab 235 Cepat Kabur
- Bab 236 Ada Penyebab di Balik Masalah
- Bab 237 Sudah Memiliki Rencana Yang Matang
- Bab 238 Ada Dimana-mana
- Bab 239 Secara Berurutan
- Bab 240 Siapa Yang Mendalangi
- Bab 241 Sudah Seharusnya Berterus Terang
- Bab 242 Sungguh Tidak Mengetahuinya
- Bab 243 Menanti Pergantian
- Bab 244 Peralihan Perang
- Bab 245 Ada Alasan Lain
- Bab 246 Diperalat Orang Lain
- Bab 247 Ajaran Secara Diam-diam
- Bab 248 Penyebaran Cepat
- Bab 249 Berbahaya
- Bab 250 Siapa Yang Mengutus Ini
- Bab 251 Ternyata Itu Dia
- Bab 252 Mendapat Masalah
- Bab 253 Janji
- Bab 254 Menghadapi Kesulitan Lagi
- Bab 255 Menyeberang Jalan
- Bab 256 Duluan Menangkap Orang Terpenting
- Bab 257 Bergegas Menyelesaikan Pertempuran
- Bab 258 Tampaknya Mengerikan, Tapi Tidak Berbahaya
- Bab 259 Dipercayakan Untuk Menjaga Keluarganya
- Bab 260 Aksi Gagal
- Bab 261 Bertindak Sesuai Dengan Situasi
- Bab 262 Kebocoran Informasi
- Bab 263 Menghalangi Jalan
- Bab 264 Dia Masih Memiliki Alasan
- Bab 265 Sediakan Payung Sebelum Hujan
- Bab 266 Terencana
- Bab 267 Bekerja Sama dalam Investasi
- Bab 268 Alasan Masalah Terjadi
- Bab 269 Bersiap Pergi
- Bab 270 Demii Perasaan
- Bab 271 Bertemu Secara Kebetulan
- Bab 272 Perkataan Yang Memilukan
- Bab 273 Draf Perjanjian
- Bab 274 Tidak Bisa Berkata Apapun
- Bab 275 Jangan Berpura Lembut
- Bab 276 Mengunjungi Guru
- Bab 277 Intuisi Yang Tajam
- Bab 278 Maksud Dari 4 Kata Itu
- Bab 279 Muncullah Wujud Aslinya
- Bab 280 Mendalam Dan Mendetail
- Bab 281 Tangisan Tak Terbendung
- Bab 282 Membujuk Dengan Teori
- Bab 283 Menggunakan Tindakan Untuk Mendapatkan Simpati
- Bab 284 Penuh Penyesalan
- Bab 285 Berusaha Untuk Berubah
- Bab 286 Perasaan Yang Sebenarnya
- Bab 287 Terlalu Tidak Terduga
- Bab 288 Punya Selera Tinggi
- Bab 289 Pemikiran Yang Cerdik
- Bab 290 Sangat Memuaskan
- Bab 291 Mencairkan Kesalahpahaman
- Bab 292 Rencana Pulang Negeri
- Bab 293 Konsentrasi
- Bab 294 Mendadak Sadar
- Bab 295 Mengenal Kembali
- Bab 296 Jauh Lebih Santai
- Bab 297 Bertemu Teman Baik
- Bab 298 Ada Alasannya
- Bab 299 Reaksi Berlebihan
- Bab 300 Melaporkan Setengah Mati
- Bab 301 Berani dan Jago
- Bab 302 Mencapai Kesepakatan
- Bab 303 Suasana Hati Rumit
- Bab 304 Penuh Antisipasi
- Bab 305 Menghadapi Serangan
- Bab 306 Sementara Waktu Menghindar Dari Bahaya.
- Bab 307 Banyak Melakukan Kegagalan.
- Bab 308 Wanita Cantik Adalah Bencana.
- Bab 309 Kemampuannya Di Atas Satu Langkah.
- Bab 310 Sedikit Keterlaluan.
- Bab 311 Bangun Dari Mimpi Buruk
- Bab 312 Malam Terlalu Dingin
- Bab 313 Aturan Bertahan Hidup
- Bab 314 Perbedaan Kualitatif
- Bab 315 Desa Perbatasan
- Bab 316 Terlambat
- Bab 317 Penolong
- Bab 318 Perangkap
- Bab 319 Kecelakaan Membawa Berkat
- Bab 320 Secara Adil
- Bab 321 Senjata Ilegal
- Bab 322 Serangan Roket
- Bab 323 Serangan Balik Di Situasi Berbahaya
- Bab 324 Tidak Membiarkan Orang Yang Akan Menimbulkan Kerugian Untuk Orang Lain Tetap Hidup
- Bab 325 Desa Kecil Tanpa Orang
- Bab 326 Nyawa Di Ujung Tanduk
- Bab 327 Penyelamat Sudah Tiba
- Bab 328 Berangkat Pada Malam Ini Juga
- Bab 329 Melepaskan untuk Kemudian Menangkap
- Bab 330 Tipu Daya yang Cerdas
- Bab 331 Terbongkar
- Bab 332 Situasi Berubah
- Bab 333 Warga Negara yang Dihormati
- Bab 334 Memilih untuk Tidak Pulang
- Bab 335 Tidak Tahu Harus Berbuat Apa
- Bab 336 Sahabat Berkhianat
- Bab 337 Nasehat-Nasehat Berharga
- Bab 338 Perlu Buka Kartu
- Bab 339 Hotel Holiday Inn
- Bab 340 Hati Gusar
- Bab 341 Rencana Licik Yang Menakjubkan
- Bab 342 Kenyataan Yang Tidak Dapat Dimengerti
- Bab 343 Mendekati Kenyataan
- Bab 344 Menjalani Hidup Dengan Mabuk Dan Bermimpi
- Bab 345 Menyaksikan Keajaiban
- Bab 346 Keberuntungan yang Dahsyat
- Bab 347 Mengagetkan Semua Orang
- Bab 348 Memahami Prinsip
- Bab 349 Suami-Istri Bersitegang
- Bab 350 Memancing Diskusi
- Bab 351 Ambisius
- Bab 352 Membangun kepercayaan
- Bab 353 Senjata pembunuh
- Bab 354 Saling menipu
- Bab 355 Sedikit pusing
- Bab 356 Berharap bertemu
- Bab 357 Memberikan Peringatan
- Bab 358 Langsung Beraksi
- Bab 359 3 Orang 3 Hati
- Bab 360 Prioritas
- Bab 361 Langsung Beraksi
- Bab 362 Percakapan Suami-Istri