The Revival of the King - Bab 280 Mendalam Dan Mendetail

“Terry Fan,” Penny Zhou mengatakan: “Sebenarnya dihadapanmu ini, aku adalah orang yang sudah sangat gagal, tetapi sekarang mendengar perkataanmu ini, kamu sepertinya sudah memaafkan dan melupakan semuanya, disaat genting seperti ini, kamu ingin menyerahkan perusahaan ini untuk kuurus, kalau begitu aku berterus terang dan mengatakan saja apa yang ada didalam pikiranku?”

Terry Fan tertawa dan mengatakan: “Direktur Zhou, yang berlalu biarlah berlalu, mengenai sikapku padamu, tidak banyak yang perlu kusembunyikan, disaat paling genting perusahaan, orang pertama yang muncul didalam benakku adalah dirimu, semua ini sudah cukup untuk menjelaskan semuanya.”

“Inilah bagian yang membuatku sangat berterima kasih padamu, oleh karena itu aku pun tidak perlu berbasa-basi, yang pertama ingin kukatakan padamu adalah, meskipun sekarang kamu tahu kalau ada bahaya di sana, tetapi kamu tetap harus menempuhnya, tetapi dirimu yang sekarang, membuatmu tidak bisa terburu-buru lagi. Kamu sekarang tidak sendiri, ada nenek, ayahmu kemudian Valentine Li……”

“Valentine Li tidak perlu dibahas, hari ini yang ingin kuberitahu padamu, adalah mengenai nenek dan ayahku.”

Penny Zhou kemudian mengangguk mengatakan: “Terry Fan, atas dasar apa aku harus menjaga nenek dan juga ayahmu?”

Terry Fan tertegun.

“Tidak salah, pria yang selalu kupercaya telah mengkhianatiku, ini bukan berarti aku telah kehilangan segalanya, itu karena aku masih memiliki seorang putra, asalkan aku masih bernafas, aku bisa menyerahkan semua cintaku, pada putraku. Mengenai nenek dan juga ayahmu, mereka memiliki hubungan darah denganmu, tetapi apa memiliki hubungan darah denganku?”

Terry Fan menggeleng: “Direktur Zhou, apa sebenarnya yang ingin kamu katakan?”

“Yang ingin kukatakan adalah, jika kamu benar-benar khawatir pada nenek dan juga ayahmu, hanya satu hal yang harus kamu lakukan, yakni memikirkan segala cara, agar kamu bisa tetap hidup dengan aman, jika diluar tidak aman, bahkan kamu tahu jelas kamu seperti mengantar nyawamu, maka kamu tidak perlu pergi kesana.”

Cara Penny Zhou memberi nasihat pada orang lain sangat berbeda, tetapi juga sangat realistis, dan sangat effektif, dan dalam waktu singkat sudah membahas hal paling pokok dalam masalah tersebut.

Jika didunia ini ada orang yang kamu khawatirkan, mengapa kamu tidak menghargai nyawamu sendiri?

Jika kamu tahu jelas kalau yang akan menyambutmu adalah kematian, mengapa kamu masih saja pergi mengantarkan nyawamu?

Dirimu jelas-jelas yang mengantarkan nyawamu, kamu malah berpikir untuk meminta bantuan orang lain untuk menjaga orang yang paling kamu khawatirkan, ini bukan hanya sebuah keadaan lari dari tanggung jawab, dilihat dari sudut yang lain, orang yang kamu khawatirkan itu juga, sama sekali bukan benar-benar orang yang paling kamu khawatirkan.

Setidaknya, kamu pergi mengantarkan nyawamu bukan untuk mereka, melainkan karena hal yang lain.

Jika seperti itu, atas dasar apa orang lain harus melakukan kewajibanmu sendiri?

Terry Fan kemudian mengangguk: “Terima kasih! Direktur Zhou memang wanita yang sangat hebat, kata-katamu memang sangat membujuk, aku benar-benar kagum.”

“Ini berarti kamu sudah membatalkan keinginanmu barusan?”

“Tidak, yang ingin kukatakan padamu adalah, aku tinggal di sini untuk keluargaku, sementara aku pergi keluar negeri untuk perasaanku.”

“Perasaanmu, bukan karena wanita?”

Terry Fan tertegun: “Mengapa kamu bisa berpikir kalau ini berhubungan dengan wanita?”

“Kamu dan Valentine Li tidak pernah akur, gadis yang bernama Jessy Shangguan juga menghilang secara tiba-tiba, kali ini kamu keluar negeri, apa bukan karenanya?”

Saat itu Terry Fan baru sadar, rupanya Penny Zhou sudah salah paham.

Tetapi dari sini dia juga bisa melihat, Penny Zhou benar-benar sangat lihai.

Setidaknya dari berbagai macam tanda-tanda yang ada sebelumnya, meskipun Jessy Shangguan mengejarnya dari negera S sampai kedalam negeri, Terry Fan terus menghindar darinya, mungkin ini juga yang tidak pernah terpikir oleh Valentine Li, Terry Fan berkemungkinan memiliki hubungan dengan Jessy Shangguan.

Tetapi Penny Zhou yakin, demi Jessy Shangguan, Terry Fan bisa menempuh bahaya mempertaruhkan nyawanya.

Ini semua cukup untuk menjelaskan, Penny Zhou setidaknya bisa melihat yang sesungguhnya, dan merasakan perasaan Terry Fan pada Jessy Shangguan, sama sekali berbeda dengan apa yang diperlihatkannya.

Terry Fan menggeleng: “Dinegara T sedang terjadi perang saudara, 5 tenaga ahli negara kita juga tidak sempat meninggalkan tempat itu, nyawa mereka terancam setiap waktunya, kali ini pihak kepolisian datang mencariku, tidak lain adalah ingin meminta bantuanku, membantu mereka menyelamatkan kelima tenaga ahli ini.”

Penny Zhou terbengong, dia kemudian melihat Terry Fan untuk waktu yang cukup lama, dia kehilangan kata-kata.

Menurutnya, Terry Fan yang sudah pergi meninggalkan rumah ketika masih sangat muda dan kembali ketika dia sudah cukup tua, seorang orang kaya pecundang yang berhasil membuktikan dirinya sendiri.

Apalagi karena dirinya sendiri sangat kaya, pekerjaannya juga sangat sukses, dirumah juga masih ada orang tua yang harus dijaga, dan juga istri tercinta yang menemaninya, tanpa memiliki seorang anak pun, bagaimana mungkin bisa meninggalkan keuntungan miliknya demi negara, siapa yang rela meninggalkan semua ini?

“Bukan,” Penny Zhou kemudian mengerjapkan matanya, dengan bingung dia lantas bertanya: “Ada hal yang tidak kumengerti, kamu itu berhutang pada kepolisian atau pada negara? Ini bukan sesuatu yang harus kamu urus! Jika kamu hanya memberi bantuan kecil maka ini adalah hal yang masuk akal, meskipun membantu mereka, kamu sendiri juga harus melindungi dirimu, demi perasaanmu nyawa pun bisa kamu serahkan, usia kamu sepertinya sudah melewati usia Pionir Muda?"

Terry Fan dengan serius mengatakan: “Sejak kecil sampai dewasa, nenek selalu mengajarkan padaku, pada siapa pun, kecuali ketika kita tidak memiliki tenaga tersebut, jika kita berkemampuan, kita harus bisa menggunakan kebaikan untuk membalas kejahatan, jika membalas kejahatan dengan kejahatan kapan semua ini akan berakhir?”

Mendengar hal ini, Penny Zhou tahu yang dibahas Terry Fan ini bukan masalahnya, tetapi dia tetap tidak bisa menahan diri dan wajahnya berubah merah.

“Aku sedang berpikir, jika kepada orang saja harus bersikap seperti ini, bagaimana pula ketika kita harus menghadapi negara. Meskipun aku tidak berhutang apapun pada kepolisian maupun negara, tetapi aku lahir di negara ini, negara ini yang telah merawat dan membesarkanku, dan ketika aku berada di luar negeri, aku merasakan sendiri bagaimana hebatnya negaraku, itu adalah pilar utama semangat kita. Sekarang negara membutuhkanku, aku merasa diriku memiliki sebuah tugas yang tidak bisa ditolak.”

Meskipun Penny Zhou mengangguk, tetapi di dalam hati dia masih merasa tidak percaya.

Orang seperti Penny Zhou ini, seumur hidupnya selalu membuat perhitungan untuk keluarga kecilnya, demi keluarga kecilnya dia berani melakukan hal apapun, merusak keluarga orang lain, di dalam hati wanita itu, konsep tentang negara ini adalah sesuatu yang sangat tipis, dia sama sekali tidak bisa memahaminya, di dunia ini masih ada orang seperti Terry Fan, orang biasa yang rela mengorbankan dirinya demi negaranya.

Jika Terry Fan adalah putranya sendiri, Penny Zhou tentu sudah memarahinya dari awal, sayang sekali bukan.

Dia hanya bisa menghela napas: “Karena kamu sudah bersikap seperti ini, aku juga tidak bisa banyak bicara lagi, apa yang terjadi berikutnya aku juga harus mengingatkan dirimu, jika kamu benar-benar tidak bisa kembali, kamu tidak perlu mengkhawatirkan apapun, satu-satunya yang harus kamu khawatirkan, seharusnya adalah istrimu yang sekarang.”

Terry Fan tertawa: “Ada apa, kamu merasa kamu tidak sanggup mengendalikan dirinya, bukankah hubungan di antara kalian sangat dekat?”

Penny Zhou kemudian tersenyum pahit: “Aku selalu merasa diriku sangat hebat, sampai hari ini aku baru menyadari, istrimu ini jauh lebih hebat dari diriku!”

“Tidak mungkin bukan?”

“Aku bukannya ingin mengadu domba kalian. Baik agresif, maupun tidak masuk akal, orang sepertiku ini selalu memperlihatkannya, dari dahulu tidak pernah menyembunyikannya, bahkan aku seperti seekor harimau yang tidak melihat manusia, sesuatu yang agak memalukan. Sementara istrimu ini kebetulan sangat bertolak belakang denganku.”

“Oh?”

“Yang paling hebat adalah, sikap tertutupnya, kesederhanaannya dan juga kemampuan untuk membuat orang bersimpati padanya, sama sekali bukan sesuatu yang tidak dipaksakan olehnya, tetapi semuanya murni berasal dari dirinya sendiri, begitu dia menggunakannya, sangat berbeda dengan orang lain yang menggebu gebu, tetapi seperti kain lembut yang menyembunyikan jarum, lembut diluar tetapi keras di dalam, membuat orang-orang tidak bisa mengatakan yang ingin diutarakan oleh mereka, tetapi tidak tega menjadi musuhnya.”

Novel Terkait

Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu