The Revival of the King - Bab 74 Berinisiatif Menyapa
Willy Wang awalnya ingin bergegas pergi, ketika Monica Li mendesaknya, dia pun langsung merasa emosi dalam sekejap,”Sialan, apakah kamu tidak bisa menyembunyikan faktanya bahwa kamu sedang memikirkan cinta pertamamu, bisa-bisanya kamu bersikap seangkuh itu, apakah kamu masih menganggapku sebagai suamimu?”
“Apa yang kamu pelototi, apakah kamu masih tidak mau bergegas pergi? Apakah kamu menunggu Terry Fan untuk mengangkatmu menggunakan pelangkin?”
Ketika melihat Monica Li bersikap memaksa, Willy Wang mengedipkan matanya, hingga akhirnya menelan rasa kesalnya itu kembali.
Karena dia tahu jelas bahwa istrinya ini memang berbaik hati, jika tidak, Willy Wang juga tidak akan mungkin tertarik terhadap dirinya pada awalnya.
Sepertinya Monica Li tidak pernah berpikir seperti itu, dia hanya merasa bahwa Terry Fan kini sedang memerlukan bantuan, sedangkan Terry Fan juga tidak mempunyai teman lain, jika Willy Wang dan Monica Li kini tidak membantunya, siapa lagi yang akan membantunya?
Willy Wang menghela nafasnya, dia mengeluarkan kunci motornya sambil berkata kepada Monica Li,”Jangan lupa untuk merapikan barang-barang ketika pulang ke rumah ibumu nanti malam, Terry Fan sudah mengatakan bahwa para pekerja konstruksi mungkin akan terjun ke lapangan mulai besok.”
“Astaga, kenapa kamu bawel sekali? Aku sudah tahu, cepat pergi!”
Willy Wang menggelengkan kepalanya, lalu langsung menaiki motornya dan bergegas pergi menuju ke rumah sakit.
Sambil menatap punggung Willy Wang, Monica Li bahkan bergumam,”Mengapa Terry Fan memanggil Willy Wang pergi ke rumah sakit selarut ini, apakah ada masalah?”
Monica Li merasa tegang sejenak, namun dia kemudian mengerutkan alisnya, lalu teringat kembali bahwa ekspresi Willy Wang tadi terlihat sedikit aneh, dia pun tiba-tiba tersadarkan: Astaga, Willy Wang si bodoh ini, apakah dia mungkin berpikir bahwa aku ingin menyelingkuhinya?
Monica Li pun kembali teringat bahwa dia memang sudah bersikap sedikit keterlaluan terhadap Terry Fan selama dua hari ini, pantas saja Willy Wang berpendapat seperti itu.
Namun keadaan ini juga cukup baik, setidaknya dia tahu bahwa Willy Wang masih memperhatikan dirinya.
Astaga, jika Willy Wang bisa merasa salah paham, apakah Terry Fan mungkin salah paham terhadap dirinya juga?
Wajah Monica Li pun memerah: Jika Terry Fan salah paham terhadap diriku, bahkan menyatakan perasaannya terhadap diriku, apa yang harus kulakukan? Apakah aku harus mengikutinya, atau menolaknya?
Ketika Terry Fan sedang menunggu Willy Wang di depan pintu rumah sakit, Lisa Wu baru saja meninggalkan ruang pasien Gordon Zhang, dia berjalan menuju ke lapangan parkir rumah sakit, ketika bersiap-siap untuk naik ke mobil, dia pun melihat Terry Fan sedang berdiri di depan pintu rumah sakit.
Lisa Wu tercengang, dia kemudian membuka pintu mobilnya dan naik, setelah mengendarai mobilnya menuju ke pintu rumah sakit, dia pun berhenti di samping Terry Fan sejenak.
“Tuan Fan——”
Terry Fan tidak tahu siapa yang sedang memanggil dirinya, dia melihat ke arah sekeliling sejenak, lalu menyadari bahwa ada sebuah mobil BMW yang berhenti di sisinya.
Ketika dia menundukkan kepalanya, Lisa Wu tersenyum kepadanya dan berkata,”Mau ke mana, apakah perlu aku antar?”
Setelah Terry Fan melihat Lisa Wu, dia benar-benar ingin naik ke mobilnya, karena ini adalah kesempatan yang tepat untuk mengenalnya.
Namun Willy Wang akan segera tiba, lagipula ini adalah kesempatan untuk menjelaskan segalanya kepada Willy Wang, ini benar-benar jauh lebih penting dari segalanya.
“Terima kasih, namun aku suda membuat janji temu dengan temanku, dia akan segera datang untuk menjemputku.”
“Baiklah, aku akan pamit terlebih dahulu, bye bye!”
“Sampai jumpa!”
Setelah melihat mobil tersebut pergi menjauh, Terry Fan pun bergumam dalam hati: Wanita ini benar-benar tidak terlalu buruk, memiliki penampilan yang cantik dan aura yang menakjubkan, sayang sekali usianya terlalu tua dibandingkan kita, bagaimana Gordon Zhang bisa mendapatkannya?
Lisa Wu mengendarai mobilnya dengan sangat pelan, dia menatap Terry Fan yang terus melihat mobilnya melalui kaca spionnya, bibirnya pun terlihat tersenyum.
Menurut Lisa Wu, Terry Fan ini berbeda dibandingkan lelaki lain, walaupun dia tidak setampan Gordon Zhang, namun tubuhnya menebarkan pesona yang benar-benar tidak bisa ditolak, terutama sifat ambisiusnya, serta aura mematikan diantara alisnya itu, ini adalah aura yang sulit sekali terlihat pada masa kini.
Dan Lisa Wu menyukai lelaki seperti ini.
Willy Wang yang sedang menaiki motor itu kebetulan melewati sisi mobil Lisa Wu, Lisa Wu berbelok di tikungan jalan, motor Willy Wang pun sudah berhenti di sisi Terry Fan
Pada saat dia bersiap-siap untuk turun dari motor, Terry Fan sudah terlebih dahulu menduduki motornya, lalu menepuk bahunya,”Jalan, ayo duduk santai di California Café.”
“Astaga, apakah kamu ini benar-benar sudah kaya, hingga ingin pergi ke tempat semewah itu?”
“Ayo jalan, kita jarang sekali bisa berkumpul bersama, apakah kita tidak seharusnya mencari tempat yang lebih mewah?”
Willy Wang hanya bisa memutar arahnya, lalu membujuknya sambil berkendara menuju ke California Café,”Menurutku, Terry, walaupun kamu sudah mengakui kembali ayahmu, namun kamu sebaiknya jangan pernah mempelajari sikap dari anak-anak kaya yang tidak sopan itu, dari zaman dahulu, orang-orang yang menghabiskan uang tanpa menghasilkan akan selalu kalah, kamu harus sedikit lebih tenang.”
“Tenang saja, saudaraku, ayahku tidak muncul pada saat-saat dimana aku paling memerlukan dirinya, setelah kini aku bertumbuh dewasa, apakah kamu merasa aku akan bergantung kepadanya?”
“Kamu boleh saja berkata demikian, kalian berdua pasti mempunyai sedikit kesalahpahaman, walaupun ayahmu sangat kaya, namun dia kini terkena stroke hingga berbaring di atas tempat tidur, kamu seharusnya berbakti sebisa mungkin, jangan terus membencu ayahmu karena masa lalu. Kehidupan manusia ini sangat singkat, jangan menunggu hingga hari dimana ayahmu sudah tidak ada lagi, kamu akan menangisinya!”
Terry Fan menepuk bahu Willy Wang,”Saudaraku, aku tidak akan menyembunyikan apapun darimu, tetapi kalian si sepasang suami istri ini benar-benar sudah memberikan sebuah pelajaran hidup kepadaku.”
“Kita sepasang suami istri?”
“Betul, ketika aku pulang kembali kali ini, aku mengira orang-orang yang akan kuhadapi adalah para lawan, tidak disangka masih ada orang baik seperti kalian ini, semua hal yang kalian lakukan untuk nenekku itu benar-benar membuatku merasa adanya perasaan diantara para manusia, tidak peduli di masa apapun dan di tengah masyarakat bagaimanapun, orang baik yang akan selalu menang.”
“Kita tidak melakukan apapun, kamu ini sudah terlalu bersegan.”
Mereka kini sudah tiba di depan pintu California Café, Willy Wang menghentikan motornya, Terry Fan kemudian bertopang pada bahunya, lalu berjalan ke dalam sambil berkata,”Saudaraku, aku benar-benar tidak bersegan, teman yang lebih baik lagi saja sudah cukup baik membantuku sekali hingga dua kali lebih banyak, kalian ini menjaga nenekku seakan-akan setahun itu sama dengan sehari, bahkan tanpa menerima permohonan dariku, aku tidak membenci ayahku lagi karena hal ini, namun, aku masih memerlukan sedikit waktu lagi untuk sepenuhnya menerima dirinya.”
Setelah berjalan masuk, mereka pun langsung duduk di tengah ruangan.
Mollie Ma sedang duduk dengan Leopard sambil minum kopi di salah satu meja yang berada salah satu sudut mereka.
Karena Jacky Hong sudah membuat masalah di toko, bahkan meminta mereka untuk mengganti kerugian sebesar seratus ribu yuan, setelah Kenneth Chen menolong Kenan Liu, Mollie Ma pun teringat akan Leopard.
Leopard berusia beberapa tahu lebih tua dibandingkan Mollie Ma, namun dia sebelumnya selalu mengejar Mollie Ma, Mollie Ma merasa risih karena dia adalah gangster masyarakat yang tidak benar, pada saat yang bersamaan, dia juga merasa bahwa dirinya hanya mempermainkannya saja.
Jadi Mollie Ma sebelumnya jarang sekali menghiraukannya, setelah kemudian menikah dengan Kenneth Chen, lalu terjadi masalah ini, Mollie Ma pun teringat akan Leopard.
Namun Mollie Ma tidak tahu bahwa Leopard adalah bos Kenan Liu, dia hanya tahu dia sudah berbaur di tengah masyarakat selama bertahun-tahun, sehingga dia mungkin saja mengenal Jacky Hong, sehingga dia pun menelepon Leopard untuk mengajaknya bertemu malam ini.
Ketika mendengar Jacky Hong mencari masalah, Leopard pun merasa angkuh, lagipula Jacky Hong dari sisi timur kota itu sangat terkenal, sekalipun Noah Jiang menakutkan, namun dia juga tidak akan mungkin menyentuhnya.
Tentu saja, tidak peduli Leopard ataupun Noah Jiang yang muncul, permasalahan ini pasti dapat diselesaikan, permasalahannya adalah, berapa uang yang harus dihabiskan? Sekalipun tidak perlu menghabiskan sepeserpun, ini tetap saja adalah sebuah hutang budi yang bernilai seratus ribu yuan, Leopard merasa sedikit gugup.
Novel Terkait
Lelah Terhadap Cinta Ini
Bella CindyCinta Tapi Diam-Diam
RossieLove and Trouble
Mimi XuCinta Yang Dalam
Kim YongyiMenaklukkan Suami CEO
Red MapleMenantu Hebat
Alwi GoStep by Step
LeksPrecious Moment
Louise LeeThe Revival of the King×
- Bab 1 Teman Sekelas Yang Cantik
- Bab 2 Kesepakatan yang Menghina
- Bab 3 Bahan Tertawaan Seluruh Orang
- Bab 4 Dihina Lagi
- Bab 5 Keduanya Bertemu
- Bab 6 Pembalasan
- Bab 7 Sahabat Sejati
- Bab 8 Menangis Tersedu-Sedu
- Bab 9 Unit Rawat Intensif
- Bab 10 Kebetulan Bertemu
- Bab 11 Harus Melapor Polisi
- Bab 12 Keras Kepala
- Bab 13 Mutiara Sejahtera Corp.
- Bab 14 Pertemuan Di Rumah Sakit
- Bab 15 Ambang Batas Kesabaran
- Bab 16 Penyesalan Yang Muncul Karena Sikap Keterlaluan
- Bab 17 Lawan Yang Selalu Saja Bertemu
- Bab 18 Perasaan Yang Berkonflik
- Bab 19 Peristiwa Yang Benar Adanya
- Bab 20 Emosi Yang Memuncak
- Bab 21 Kebetulan Hendak Mencarimu
- Bab 22 Berpikiran Sempit
- Bab 23 Pembalasan Instan
- Bab 24 Sujud Yang Mengejutkan
- Bab 25 Setiap Pelaku Mempunyai Alasan Tersendiri
- Bab 26 Perasaan Tidak Tenang
- Bab 27 Tertegun
- Bab 28 Melewati Semuanya
- Bab 29 Ikatan Yang Menjauh
- Bab 30 Penyesalan Terhadap Tindakan Di Masa Lalu
- Bab 31 Hati Yang Berkecamuk
- Bab 32 Terkejut Setengah Mati
- Bab 33 Ingin Menangis Tapi Tidak Ada Air Mata
- Bab 34 Hatinya Merasa Sangat Tidak Nyaman
- Bab 35 Kesalahpahaman Semakin Besar
- Bab 36 Perasaan Krisis
- Bab 37 Mengejutkan
- Bab 38 Pandai Bersilat Lidah
- Bab 39 Sangat Menyesal
- Bab 40 Berbeda Jauh
- Bab 41 Menangis Tanpa Air Mata
- Bab 42 Memberikan Barang Pemberian Orang Lain
- Bab 43 Bertemu Teman Sekelas Lama Lagi
- Bab 44 Bingung
- Bab 45 Datang Mencari Masalah
- Bab 46 Tidak Berani Tampil
- Bab 47 Malu Sendiri
- Bab 48 Sesuatu Terjadi Tentu Ada Sebabnya
- Bab 49 Gugup Sekali
- Bab 50 Tidak Bisa Mengerti
- Bab 51 Menyesal
- Bab 52 Semuanya Sandiwara
- Bab 53 Berkata Sembarangan
- Bab 54 Marah Hingga Muntah Darah
- Bab 55 Perubahan yang Besar
- Bab 56 Tidak Dapat Ditoleransi
- Bab 57 Mutiara Sejahtera
- Bab 58 Menyelidiki
- Bab 59 Rencana Pembalasan
- Bab 60 Terkejut
- Bab 61 Sudah Bukan Yang Dulu Lagi
- Bab 62 Tak Bisa Ditahan
- Bab 63 Nasehat Yang Bagus
- Bab 64 Datang Dengan Persiapan
- Bab 65 Menggertak
- Bab 66 Masalah Muncul Karena Sebab
- Bab 67 Marah Sekali
- Bab 68 Sial Dan Tidak Beruntung
- Bab 69 Menolak Melihat Kebenaran
- Bab 70 Asal Usul Yang Jelas
- Bab 71 Bersikeras Dengan Pendapat Sendiri
- Bab 72 Memeriksa Keadaannya
- Bab 73 Rasa Iri Yang Menggila
- Bab 74 Berinisiatif Menyapa
- Bab 75 Tidak Bisa Mempercayainya
- Bab 76 Perkataan Yang Masuk Akal
- Bab 77 Menebus Kesalahan
- Bab 81 Ruang VIP KTV
- Bab 78 Benar-Benar Tidak Menduganya
- Bab 79 Menebus Hutang Lama
- Bab Menyadari Bahaya Di Saat-saat Akhir
- Bab 82 Serangan yang Luar Biasa
- Bab 83 Pertempuran yang Mengerikan
- Bab 84 Sedikit Menyesal
- Bab 85 Meminta Maaf Dan Memberi Hadiah
- Bab 86 Memberi Wajah
- Bab 87 Keributan Di Ruang Rawat
- Bab 88 Operasi Berhasil
- Bab 89 Membereskan Willy Wang
- Bab 90 Kata-Kata Dan Kasih Sayang yang Dalam
- Bab 91 Menyelesaikan Kesalahpahaman
- Bab 92 Hati Diganti Hati
- Bab 93 Sebuah Drama
- Bab 94 Memang Kaya Itu Sangat Bagus
- Bab 95 Teman Sekolah Datang Menjenguk
- Bab 96 Kebetulan Bertemu Dengan Kenalan
- Bab 97 Ketakutan
- Bab 98 Ingin Memenangkannya
- Bab 99 Ayah Dan Anak Yang Kejam
- Bab 100 Ada Hal Yang Ingin Dibicarakan
- Bab 101 Saling Beradu.
- Bab 102 Rasa Sakit Tidak Tertahankan.
- Bab 103 Mencurahkan Apa Yang Ada Di Otaknya.
- Bab 104 Berseteru.
- Bab 105 Dipermalukan Di Depan Semua Orang.
- Bab 106 Perlelangan Yang Hampir Gagal.
- Bab 107 Pemuda Kaya Raya.
- Bab 108 Mengacaukan Rencana
- Bab 109 Sebuah Keadaan Mendadak Yang Menimbulkan Sebuah Kesalahan
- Bab 110 Perasaan Hati Yang Tidak Baik
- Bab 111 Masalah Internal dan Agresi Asing
- Bab 112 Keadaan Yang Kacau
- Bab 113 Dimana-mana Terancam Oleh Bahaya
- Bab 114 Siap Untuk Bertindak
- Bab 115 Merasa Ketakutan dan Tidak Tenang
- Bab 116 Pertemuan Yang Sempit
- Bab 117 Penuh Drama
- Bab 118 Berusaha Meningkatkan Rasa Kehadiran
- Bab 119 Saling Memberi Simpati
- Bab 120 Mengendalikan Semuanya
- Bab 121 Ibu Yang Aneh
- Bab 122 Vila Gunung Min
- Bab 123 Semua Yang Di Lihat Dan Di Dengar Terasa Sangat Segar
- Bab 124 Bertarung Dengan Sangat Sengit
- Bab 215 Tidak Ingin Kalah
- Bab 126 Mencurigakan
- Bab 127 Mengakui Putri Angkat
- Bab 128 Memiliki Pemikiran Masing-Masing
- Bab 129 Tidak Bisa Menyelesaikan Perkataan
- Bab 130 Katakan Baik-Baik
- Bab 131 Semua Ada Ceritanya
- Bab 132 Mengeluh
- Bab 133 Mencapai Pemahaman Rahasia
- Bab 134 Rekaman Telepon
- Bab 135 Mengupas Habis
- Bab 136 Perlahan-lahan Menjadi Cerah
- Bab 137 Mengobati Sesuai Gejala
- Bab 138 Dekorasinya Terlalu Bagus
- Bab 139 Kasih Yang Tak Ternilai
- Bab 140 Terkejut Senang
- Bab 141 Ini Hal Besar
- Bab 142 Keinginan Nenek
- Bab 143 Tiga Wanita
- Bab 144 Semua Adalah perangkap
- Bab 145 Mengerahkan Seluruh Kemampuan
- Bab 146 Pertengkaran Ibu dan Anak
- Bab 147 Ragu
- Bab 148 Mengusahakan Yang Terbaik Walaupun Telah Salah Langkah
- Bab 149 Baru Pertama Kalinya
- Bab 150 Misi
- Bab 151 Sinyal Kematian
- Bab 152 Terus Menguji
- Bab 153 Semua Hanya Akting
- Bab 154 Penyesalan
- Bab 155 Kencan di Siang Hari
- Bab 156 Teman Makan Teman
- Bab 157 Kehidupan yang Memaksa
- Bab 158 Sahabat Menyusahkan
- Bab 159 Tergoda Hatinya
- Bab 160 Tidak Mau Tanda Tangan
- Bab 161 Masalah Kehidupan
- Bab 162 Merasa Sangat Puas
- Bab 163 Wanita Bernasib Buruk
- Bab 164 Dipermainkan Orang
- Bab 165 Orang Kaya Yang Sederhana
- Bab 166 Menembus Rekor
- Bab 167 Kagum Dan Cemburu
- Bab 168 Grup Yang Bergosip
- Bab 169 Bicara Dari Pengalaman
- Bab 170 Nasehat Ibu Tiri
- Bab 171 Pulang
- Bab 172 Menjadi Seperti Air
- Bab 173 Membuat Kesempatan
- Bab 174 Pergerakan Rahasia
- Bab 175 Datang Sendiri
- Bab 176 Pemula
- Bab 177 Memalukan
- Bab 178 Agen Spesial
- Bab 179 Timbul Pemikiran
- Bab 180 Mempercayakan Seumur Hidup
- Bab 181 Menghadapi Pilihan
- Bab 182 Perlu Diselesaikan
- Bab 183 Menaruh Investasi Untuk Mendapatkan Keuntungan
- Bab 184 Mengikuti Petunjuk Yang Ada
- Bab 185 Agen Spesial
- Bab 186 Mencegah Terlebih Dahulu
- Bab 187 Membongkar Identitas
- Bab 188 Ternyata Dia
- Bab 189 Tak Bisa Kembali
- Bab 190 Harus Dilanjutkan
- Bab 191 Wanita Yang Selalu Berubah
- Bab 192 Pembalasan Dendam Yang Manis
- Bab 193 Tidak Ada Yang Perlu Diragukan
- Bab 194 Sengaja Mempersulit Keadaan
- Bab 195 Bisnis Bernilai Satu Miliyar Yuan
- Bab 196 Tidak Ingin Menjadi Tumpuan
- Bab 197 Menerima Kebaikan
- Bab 198 Mendapatkan Keuntungan Dari Dua Belah Pihak
- Bab 199 Merasa Tidak Senang Di Dalam Hati
- Bab 200 Datang Satu Demi Satu
- Bab 201 Menjadi Bingung Sendiri
- Bab 202 Menyembunyikan
- Bab 203 Melampiaskan
- Bab 204 Berkelahi
- Bab 205 Mengatur Segalanya
- Bab 206 Beraturan
- Bab 207 Meyakinkan Secara Rasional
- Bab 208 Mencapai Kesepakatan Secara Diam-Diam
- Bab 209 Hasil Awal
- Bab 210 Risau
- Bab 211 Memiliki Rencana Lain
- Bab 212 Penderitaan Hati
- Bab 213 Setahap Demi Setahap Dilakukan Dengan Hati-Hati
- Bab 214 Menghentikan Akhir Yang Buruk
- Bab 215 Tersentuh Dengan Apa Yang Dilihat
- Bab 216 Tak Tahu Malu
- Bab 217 Memotivasi Orang Untuk Membuat Masalah
- Bab 218 Selangkah Demi Selangkah
- Bab 219 Tidak Akan Menikah Lagi
- Bab 220 Adegan Bahagia Dan Harmonis
- Bab 221 Hubungan Darah Lebih Erat Dari Apapun
- Bab 222 Tidak Tahan Lagi
- Bab 223 Lolos
- Bab 224 Kecerdasan Dan Keberanian
- Bab 225 Adegan Mendebarkan
- Bab 226 Menghadiri Pertemuan Beresiko
- Bab 227 Beraksi Di Tempat
- Bab 228 Ada Yang Membantu
- Bab 229 Tidak Terbayangkan
- Bab 230 Melampiaskan Amarah
- Bab 231 Penyelamat Datang
- Bab 232 Menunggu Waktu
- Bab 233 Perlahan-lahan Melunasi
- Bab 234 Kejadian Akan Terjadi Saat Situasinya Lengkap
- Bab 235 Cepat Kabur
- Bab 236 Ada Penyebab di Balik Masalah
- Bab 237 Sudah Memiliki Rencana Yang Matang
- Bab 238 Ada Dimana-mana
- Bab 239 Secara Berurutan
- Bab 240 Siapa Yang Mendalangi
- Bab 241 Sudah Seharusnya Berterus Terang
- Bab 242 Sungguh Tidak Mengetahuinya
- Bab 243 Menanti Pergantian
- Bab 244 Peralihan Perang
- Bab 245 Ada Alasan Lain
- Bab 246 Diperalat Orang Lain
- Bab 247 Ajaran Secara Diam-diam
- Bab 248 Penyebaran Cepat
- Bab 249 Berbahaya
- Bab 250 Siapa Yang Mengutus Ini
- Bab 251 Ternyata Itu Dia
- Bab 252 Mendapat Masalah
- Bab 253 Janji
- Bab 254 Menghadapi Kesulitan Lagi
- Bab 255 Menyeberang Jalan
- Bab 256 Duluan Menangkap Orang Terpenting
- Bab 257 Bergegas Menyelesaikan Pertempuran
- Bab 258 Tampaknya Mengerikan, Tapi Tidak Berbahaya
- Bab 259 Dipercayakan Untuk Menjaga Keluarganya
- Bab 260 Aksi Gagal
- Bab 261 Bertindak Sesuai Dengan Situasi
- Bab 262 Kebocoran Informasi
- Bab 263 Menghalangi Jalan
- Bab 264 Dia Masih Memiliki Alasan
- Bab 265 Sediakan Payung Sebelum Hujan
- Bab 266 Terencana
- Bab 267 Bekerja Sama dalam Investasi
- Bab 268 Alasan Masalah Terjadi
- Bab 269 Bersiap Pergi
- Bab 270 Demii Perasaan
- Bab 271 Bertemu Secara Kebetulan
- Bab 272 Perkataan Yang Memilukan
- Bab 273 Draf Perjanjian
- Bab 274 Tidak Bisa Berkata Apapun
- Bab 275 Jangan Berpura Lembut
- Bab 276 Mengunjungi Guru
- Bab 277 Intuisi Yang Tajam
- Bab 278 Maksud Dari 4 Kata Itu
- Bab 279 Muncullah Wujud Aslinya
- Bab 280 Mendalam Dan Mendetail
- Bab 281 Tangisan Tak Terbendung
- Bab 282 Membujuk Dengan Teori
- Bab 283 Menggunakan Tindakan Untuk Mendapatkan Simpati
- Bab 284 Penuh Penyesalan
- Bab 285 Berusaha Untuk Berubah
- Bab 286 Perasaan Yang Sebenarnya
- Bab 287 Terlalu Tidak Terduga
- Bab 288 Punya Selera Tinggi
- Bab 289 Pemikiran Yang Cerdik
- Bab 290 Sangat Memuaskan
- Bab 291 Mencairkan Kesalahpahaman
- Bab 292 Rencana Pulang Negeri
- Bab 293 Konsentrasi
- Bab 294 Mendadak Sadar
- Bab 295 Mengenal Kembali
- Bab 296 Jauh Lebih Santai
- Bab 297 Bertemu Teman Baik
- Bab 298 Ada Alasannya
- Bab 299 Reaksi Berlebihan
- Bab 300 Melaporkan Setengah Mati
- Bab 301 Berani dan Jago
- Bab 302 Mencapai Kesepakatan
- Bab 303 Suasana Hati Rumit
- Bab 304 Penuh Antisipasi
- Bab 305 Menghadapi Serangan
- Bab 306 Sementara Waktu Menghindar Dari Bahaya.
- Bab 307 Banyak Melakukan Kegagalan.
- Bab 308 Wanita Cantik Adalah Bencana.
- Bab 309 Kemampuannya Di Atas Satu Langkah.
- Bab 310 Sedikit Keterlaluan.
- Bab 311 Bangun Dari Mimpi Buruk
- Bab 312 Malam Terlalu Dingin
- Bab 313 Aturan Bertahan Hidup
- Bab 314 Perbedaan Kualitatif
- Bab 315 Desa Perbatasan
- Bab 316 Terlambat
- Bab 317 Penolong
- Bab 318 Perangkap
- Bab 319 Kecelakaan Membawa Berkat
- Bab 320 Secara Adil
- Bab 321 Senjata Ilegal
- Bab 322 Serangan Roket
- Bab 323 Serangan Balik Di Situasi Berbahaya
- Bab 324 Tidak Membiarkan Orang Yang Akan Menimbulkan Kerugian Untuk Orang Lain Tetap Hidup
- Bab 325 Desa Kecil Tanpa Orang
- Bab 326 Nyawa Di Ujung Tanduk
- Bab 327 Penyelamat Sudah Tiba
- Bab 328 Berangkat Pada Malam Ini Juga
- Bab 329 Melepaskan untuk Kemudian Menangkap
- Bab 330 Tipu Daya yang Cerdas
- Bab 331 Terbongkar
- Bab 332 Situasi Berubah
- Bab 333 Warga Negara yang Dihormati
- Bab 334 Memilih untuk Tidak Pulang
- Bab 335 Tidak Tahu Harus Berbuat Apa
- Bab 336 Sahabat Berkhianat
- Bab 337 Nasehat-Nasehat Berharga
- Bab 338 Perlu Buka Kartu
- Bab 339 Hotel Holiday Inn
- Bab 340 Hati Gusar
- Bab 341 Rencana Licik Yang Menakjubkan
- Bab 342 Kenyataan Yang Tidak Dapat Dimengerti
- Bab 343 Mendekati Kenyataan
- Bab 344 Menjalani Hidup Dengan Mabuk Dan Bermimpi
- Bab 345 Menyaksikan Keajaiban
- Bab 346 Keberuntungan yang Dahsyat
- Bab 347 Mengagetkan Semua Orang
- Bab 348 Memahami Prinsip
- Bab 349 Suami-Istri Bersitegang
- Bab 350 Memancing Diskusi
- Bab 351 Ambisius
- Bab 352 Membangun kepercayaan
- Bab 353 Senjata pembunuh
- Bab 354 Saling menipu
- Bab 355 Sedikit pusing
- Bab 356 Berharap bertemu
- Bab 357 Memberikan Peringatan
- Bab 358 Langsung Beraksi
- Bab 359 3 Orang 3 Hati
- Bab 360 Prioritas
- Bab 361 Langsung Beraksi
- Bab 362 Percakapan Suami-Istri