The Revival of the King - Bab 308 Wanita Cantik Adalah Bencana.
Stella Dong membuat kesalahannya, tetapi kemudian sekali lagi dia bertanya dengan keras kepala: "Tetapi bagaimana jika Peter Chen kembali?"
"Itu urusannya dia jika dia ingin mati, jika kita kembali, kita akan menemaninya mati. Jika kamu merasa bosan dengan hidupmu, kamu bisa kembali sekarang, aku tidak akan menghentikanmu. Tapi aku percaya Peter Chen tidak sebodoh dirimu, dia saat ini pasti sedang berpikir bagaimana cara untuk keluar dari bahaya ini dan kemudian bergegas menuju ke ibukota!"
“Tapi itu tidak mudah!” Elena mencondongkan tubuh ke depan Terry Fan, menatap Terry Fan dengan kedua matanya tanpa berkedip dan bertanya: “Siapa sebenarnya kalian? Tugas apa yang kalian dapatkan di Negara T?"
Jika saat ini mereka masih berbohong, maka sama dengan mereka menganggap Elena sebagai musuh, sekali membuat Elena merasa kesal, maka misi menyelamatkan para ahli itu tidak mungkin bisa di lanjutkan.
Terry Fan memutuskan untuk mengatakan yang sebenarnya, pada saat yang sama dia berharap bahwa wanita itu bersimpati padanya, mungkin saja dia dapat membantu dirinya.
Terry Fan meletakkan tangannya di pinggangnya, meremasnya dengan ringan, memandang Elena dan berkata: "Sebelum perang di Negara T dimulai, beberapa profesor medis di Timur terdampar di ibukota, dia dan orang yang bernama Peter Chen barusan itu hanya datang untuk menyelamatkan beberapa para ahli itu."
"Lalu kamu, bagaimana kamu bisa terlibat dengan mereka?"
"Dia adalah sahabat istriku dan dia mengetahui pengalamanku di Negara S, jadi dia meminta istriku untuk membujukku agar mau membantunya menyelesaikan tugas ini."
"Jadi, penyelamatan Nyonya Shangguan dan Jessy Shangguan hanyalah kebohongan, tujuan utama kalian adalah untuk menyelamatkan para ahli itu?"
Terry Fan berkata: "Karena kamu sedang menjalankan tugas berburu dan membunuhku, seharusnya kamu sedikit memahami tentangku, kamu juga seharusnya tahu tugas Nyonya Shangguan dan Jessy Shangguan di Negara S, yaitu menggunakan wanita cantik untuk menjebakku, dan kebetulan aku masuk perangkap itu. Tapi aku orang yang menghargai perasaan, jadi aku harus menyelamatkan mereka.”
"Baiklah," kata Elena, "Aku tidak peduli jika kamu ingin menyelamatkan para ahli itu, tetapi kamu harus membantuku menemukan temanku."
"Jangan khawatir, aku masih memiliki kemampuan untuk hal itu."
"Dasar kucing tamak, sebaiknya kamu tangani aku dulu!"
Setelah berbicara, Elena sekali lagi bermaksud nakal, sambil mengangkat lehernya, menunggu ciuman dari Terry Fan.
Pada saat ini, Terry Fan tiba-tiba mendorongnya menjauh, kemudian berkata: "Kalian cepat berlarilah lurus ke depan, jangan berhenti kecuali kalian kelelahan."
Setelah berbicara seperti itu, Terry Fan terbang ke atas pepohonan, kemudian melompat dari satu pohon ke pohon lain, bergegas menuju ke arah mereka datang tadi.
Dia mendengar gerakan di belakangnya, kemudian dia melihat titik bidik inframerah, tergantung di dahan.
Terlihat jelas, bahwa pihak lawan telah menemukan mereka.
Stella Dong bangkit berdiri dari atas tanah, tanpa sadar dia bersiap-siap untuk mengejar Terry Fan.
Elena mendorongnya: "Apakah kamu cari mati? Cepat ikuti aku lari!"
Setelah berbicara, Elena membuka kakinya dan berlari menuju kedalaman hutan.
Stella Dong terkejut, dia tidak ingin meninggalkan Terry Fan.
Elena berlari sebentar, tetapi dia tidak melihat Stella Dong mengikuti, dia langsung berteriak: "Jika dia tetap disini dia akan kerepotan, jika kamu tidak ingin dia mati, setidaknya selamatkan hidupmu dulu!"
Ini adalah keadaan yang sering di jumpai saat perang, terutama ketika seseorang berada dalam posisi yang kurang menguntungkan dan dikejar oleh pihak lawan, bantuan terbaik untuk temannya adalah menyelamatkan nyawanya terlebih dahulu.
Hanya dengan cara inilah temannya sendiri dapat menghadapi musuh dengan sepenuh hati tanpa memikirkan mereka sebagai bebannya.
Masalahnya adalah pembelajaran yang di terima Stella Dong, adalah dalam keadaan apa pun dia tidak boleh meninggalkan teman seperjuangannya.
Dia pikir kemampuannya cukup baik, mungkin dia bisa membantu Terry Fan.
Mengetahui bahwa kata-kata Elena masuk akal, setelah Stella Dong merasa ragu untuk beberapa saat, dia tiba-tiba berbalik mengikuti suara pukulan Terry Fan di dahan.
Lima atau enam tentara bayaran, dengan senjata di tangan mereka, sedang berusaha untuk menerobos memasuki hutan.
Menurut penilaian Terry Fan, mereka semua memakai kacamata infra merah, yang membuat mereka dapat melihat senjata dan tubuh manusia di tempat gelap.
Mereka percaya bahwa Terry Fan tidak bisa lari jauh, apalagi ada dua wanita bersamanya, jadi mereka mengejarnya hingga kesini.
Tak tak tak-
Tentara bayaran melihat Terry Fan melompat di cabang pohon, tetapi Terry Fan bergerak dengan sangat cepat, mereka tidak yakin bahwa dia adalah manusia, mungkin saja itu adalah sebuah binatang.
Demi keamanan mereka, mereka langsung menembak Terry Fan.
Qiu qiu qiu--
Menyadari bahwa yang menyerang Terry Fan tidak hanya satu prang, setelah tentara bayaran menembaknya, tentara bayaran yang ketiga juga mulai menembaknya.
Terry Fan tidak menyerang yang pertama, tetapi melompat melewatinya dengan sekuat tenaga, kemudian melompat ke pohon di sebelah tentara bayaran terakhir, dan tiba-tiba turun kebawah dari pohon.
Ketika tentara bayaran itu menyadarinya, kaki Terry Fan dengan tepat menendang senjatanya.
Terdengar suara “Plak” sebanyak dua kali.
Suara pertama adalah suara kaki Terry Fan yang menendang pistol di tangannya.
Pada suara kedua, kaki Terry Fan yang lain langsung menendang lehernya hingga patah.
Setelah Terry Fan mendarat, pertama-tama dia melepas kacamata tentara itu dan memakainya, kemudian dia mengambil pistol di tangannya dan melihatnya lebih dekat, ada empat tentara bayaran di depannya, salah satu dari mereka terus menghadap ke depan, tiga lainnya memutar kepala pistol mereka untuk menghadap padanya.
Tak tak tak -
Qiu qiu qiu--
Duar!
Duar
Tembakan dan ledakan bom saling terdengar, suara pertarungan yang hebat membuat Stella Dong merasa panik.
Dia tahu bahwa Terry Fan tidak memiliki apa-apa di tangannya, suara tembakan serta suara bom itu pasti berasal dari para tentara bayaran itu.
Untuk menarik perhatian para tentara bayaran, Stella Dong berlari ke depan sambil berteriak: "Terry Fan, Terry Fan--"
"Sialan, wanita cantik adalah bencana!"
Terry Fan mengumpat dan meneruskan pertarungannya dengan para tentara bayaran itu.
Tentara bayaran yang berjalan di depan melihat Stella Dong berlari ke arahnya dan hendak menarik pelatuknya, kemudian dia menyadari bahwa yang berlahir ke sini adalah seorang perempuan dan dia tidak membawa senjata.
Sehingga dia segera bersembunyi di balik pohon, menunggu Stella Dong berlari kesini
"Terry Fan, Terry Fan--"
Stella Dong baru saja berlari ke tepi pohon, tentara bayaran itu langsung menimpanya ke atas tanah.
"Ahh--"
Jeritan Stella Dong mencapai telinga Terry Fan.
"Brengsek!"
Terry Fan mengumpat, tidak tahu apakah dia sedang memarahi tentara bayaran itu atau Stella Dong.
Terry Fan, yang masih menunggu waktu pas dan posisi pas, tidak punya pilihan lain, selain berlari di antara pepohonan, menggunakan tubuhnya untuk saling menarik saat memotret.
Tak tak tak -
Qiu qiu qiu--
Setelah tentara bayaran menimpa tubuh Stella Dong, dia menciumnya terlebih dahulu, lalu membalikkan Stella Dong, menekan pinggang Stella Dong dengan lututnya, meletakkan tangan Stella Dong di belakang punggungnya dan mengeluarkan tali dari tubuhnya untuk segera mengikatnya.
Stella Dong juga tahu beberapa jurus Kungfu, tetapi tentara bayaran itu muncul terlalu tiba-tiba dan menimpanya ke atas tanah dengan tiba-tiba, sehingga dia sedikit kehilangan kesadarannya.
Ketika kesadarannya pulih, tentara bayaran yang mabuk itu menciumnya lagi.
Menjijikkan, Stella Dong hendak mendorongnya dengan ujung lututnya dan menyerang tentara bayaran itu, tapi tentara bayaran itu membalikkan tubuhnya lagi dan mengikatnya dengan sangat cepat dan terampil.
Meskipun dia tahu sedikit jurus Kungfu, tapi dia tidak sekuat tentara bayaran ini.
Selain itu, tentara bayaran ini juga bisa sedikit jurus kungfu, menghadapi dirinya sama dengan menghadapi seekor kelinci kecil.
Baru setelah itu dia mengerti mengapa Elena berlari ke depan tanpa melihat ke belakang.
Pada saat ini, suara Elena terngiang di telinga Stella Dong lagi: "Kalau dia tetap disini dia akan kerepotan, jika kamu tidak ingin dia mati, selamatkan hidupmu dulu!"
Stella Dong memejamkan mata dan dua baris air mata mengalir, dia benar-benar ingin membenturkan kepalanya sampai mati di pohon, tetapi dia tidak bisa bergerak saat ini.
Novel Terkait
Bretta’s Diary
DanielleMr Huo’s Sweetpie
EllyaAdieu
Shi QiMy Tough Bodyguard
Crystal SongMy Only One
Alice SongThick Wallet
TessaPrecious Moment
Louise LeeThe Revival of the King×
- Bab 1 Teman Sekelas Yang Cantik
- Bab 2 Kesepakatan yang Menghina
- Bab 3 Bahan Tertawaan Seluruh Orang
- Bab 4 Dihina Lagi
- Bab 5 Keduanya Bertemu
- Bab 6 Pembalasan
- Bab 7 Sahabat Sejati
- Bab 8 Menangis Tersedu-Sedu
- Bab 9 Unit Rawat Intensif
- Bab 10 Kebetulan Bertemu
- Bab 11 Harus Melapor Polisi
- Bab 12 Keras Kepala
- Bab 13 Mutiara Sejahtera Corp.
- Bab 14 Pertemuan Di Rumah Sakit
- Bab 15 Ambang Batas Kesabaran
- Bab 16 Penyesalan Yang Muncul Karena Sikap Keterlaluan
- Bab 17 Lawan Yang Selalu Saja Bertemu
- Bab 18 Perasaan Yang Berkonflik
- Bab 19 Peristiwa Yang Benar Adanya
- Bab 20 Emosi Yang Memuncak
- Bab 21 Kebetulan Hendak Mencarimu
- Bab 22 Berpikiran Sempit
- Bab 23 Pembalasan Instan
- Bab 24 Sujud Yang Mengejutkan
- Bab 25 Setiap Pelaku Mempunyai Alasan Tersendiri
- Bab 26 Perasaan Tidak Tenang
- Bab 27 Tertegun
- Bab 28 Melewati Semuanya
- Bab 29 Ikatan Yang Menjauh
- Bab 30 Penyesalan Terhadap Tindakan Di Masa Lalu
- Bab 31 Hati Yang Berkecamuk
- Bab 32 Terkejut Setengah Mati
- Bab 33 Ingin Menangis Tapi Tidak Ada Air Mata
- Bab 34 Hatinya Merasa Sangat Tidak Nyaman
- Bab 35 Kesalahpahaman Semakin Besar
- Bab 36 Perasaan Krisis
- Bab 37 Mengejutkan
- Bab 38 Pandai Bersilat Lidah
- Bab 39 Sangat Menyesal
- Bab 40 Berbeda Jauh
- Bab 41 Menangis Tanpa Air Mata
- Bab 42 Memberikan Barang Pemberian Orang Lain
- Bab 43 Bertemu Teman Sekelas Lama Lagi
- Bab 44 Bingung
- Bab 45 Datang Mencari Masalah
- Bab 46 Tidak Berani Tampil
- Bab 47 Malu Sendiri
- Bab 48 Sesuatu Terjadi Tentu Ada Sebabnya
- Bab 49 Gugup Sekali
- Bab 50 Tidak Bisa Mengerti
- Bab 51 Menyesal
- Bab 52 Semuanya Sandiwara
- Bab 53 Berkata Sembarangan
- Bab 54 Marah Hingga Muntah Darah
- Bab 55 Perubahan yang Besar
- Bab 56 Tidak Dapat Ditoleransi
- Bab 57 Mutiara Sejahtera
- Bab 58 Menyelidiki
- Bab 59 Rencana Pembalasan
- Bab 60 Terkejut
- Bab 61 Sudah Bukan Yang Dulu Lagi
- Bab 62 Tak Bisa Ditahan
- Bab 63 Nasehat Yang Bagus
- Bab 64 Datang Dengan Persiapan
- Bab 65 Menggertak
- Bab 66 Masalah Muncul Karena Sebab
- Bab 67 Marah Sekali
- Bab 68 Sial Dan Tidak Beruntung
- Bab 69 Menolak Melihat Kebenaran
- Bab 70 Asal Usul Yang Jelas
- Bab 71 Bersikeras Dengan Pendapat Sendiri
- Bab 72 Memeriksa Keadaannya
- Bab 73 Rasa Iri Yang Menggila
- Bab 74 Berinisiatif Menyapa
- Bab 75 Tidak Bisa Mempercayainya
- Bab 76 Perkataan Yang Masuk Akal
- Bab 77 Menebus Kesalahan
- Bab 81 Ruang VIP KTV
- Bab 78 Benar-Benar Tidak Menduganya
- Bab 79 Menebus Hutang Lama
- Bab Menyadari Bahaya Di Saat-saat Akhir
- Bab 82 Serangan yang Luar Biasa
- Bab 83 Pertempuran yang Mengerikan
- Bab 84 Sedikit Menyesal
- Bab 85 Meminta Maaf Dan Memberi Hadiah
- Bab 86 Memberi Wajah
- Bab 87 Keributan Di Ruang Rawat
- Bab 88 Operasi Berhasil
- Bab 89 Membereskan Willy Wang
- Bab 90 Kata-Kata Dan Kasih Sayang yang Dalam
- Bab 91 Menyelesaikan Kesalahpahaman
- Bab 92 Hati Diganti Hati
- Bab 93 Sebuah Drama
- Bab 94 Memang Kaya Itu Sangat Bagus
- Bab 95 Teman Sekolah Datang Menjenguk
- Bab 96 Kebetulan Bertemu Dengan Kenalan
- Bab 97 Ketakutan
- Bab 98 Ingin Memenangkannya
- Bab 99 Ayah Dan Anak Yang Kejam
- Bab 100 Ada Hal Yang Ingin Dibicarakan
- Bab 101 Saling Beradu.
- Bab 102 Rasa Sakit Tidak Tertahankan.
- Bab 103 Mencurahkan Apa Yang Ada Di Otaknya.
- Bab 104 Berseteru.
- Bab 105 Dipermalukan Di Depan Semua Orang.
- Bab 106 Perlelangan Yang Hampir Gagal.
- Bab 107 Pemuda Kaya Raya.
- Bab 108 Mengacaukan Rencana
- Bab 109 Sebuah Keadaan Mendadak Yang Menimbulkan Sebuah Kesalahan
- Bab 110 Perasaan Hati Yang Tidak Baik
- Bab 111 Masalah Internal dan Agresi Asing
- Bab 112 Keadaan Yang Kacau
- Bab 113 Dimana-mana Terancam Oleh Bahaya
- Bab 114 Siap Untuk Bertindak
- Bab 115 Merasa Ketakutan dan Tidak Tenang
- Bab 116 Pertemuan Yang Sempit
- Bab 117 Penuh Drama
- Bab 118 Berusaha Meningkatkan Rasa Kehadiran
- Bab 119 Saling Memberi Simpati
- Bab 120 Mengendalikan Semuanya
- Bab 121 Ibu Yang Aneh
- Bab 122 Vila Gunung Min
- Bab 123 Semua Yang Di Lihat Dan Di Dengar Terasa Sangat Segar
- Bab 124 Bertarung Dengan Sangat Sengit
- Bab 215 Tidak Ingin Kalah
- Bab 126 Mencurigakan
- Bab 127 Mengakui Putri Angkat
- Bab 128 Memiliki Pemikiran Masing-Masing
- Bab 129 Tidak Bisa Menyelesaikan Perkataan
- Bab 130 Katakan Baik-Baik
- Bab 131 Semua Ada Ceritanya
- Bab 132 Mengeluh
- Bab 133 Mencapai Pemahaman Rahasia
- Bab 134 Rekaman Telepon
- Bab 135 Mengupas Habis
- Bab 136 Perlahan-lahan Menjadi Cerah
- Bab 137 Mengobati Sesuai Gejala
- Bab 138 Dekorasinya Terlalu Bagus
- Bab 139 Kasih Yang Tak Ternilai
- Bab 140 Terkejut Senang
- Bab 141 Ini Hal Besar
- Bab 142 Keinginan Nenek
- Bab 143 Tiga Wanita
- Bab 144 Semua Adalah perangkap
- Bab 145 Mengerahkan Seluruh Kemampuan
- Bab 146 Pertengkaran Ibu dan Anak
- Bab 147 Ragu
- Bab 148 Mengusahakan Yang Terbaik Walaupun Telah Salah Langkah
- Bab 149 Baru Pertama Kalinya
- Bab 150 Misi
- Bab 151 Sinyal Kematian
- Bab 152 Terus Menguji
- Bab 153 Semua Hanya Akting
- Bab 154 Penyesalan
- Bab 155 Kencan di Siang Hari
- Bab 156 Teman Makan Teman
- Bab 157 Kehidupan yang Memaksa
- Bab 158 Sahabat Menyusahkan
- Bab 159 Tergoda Hatinya
- Bab 160 Tidak Mau Tanda Tangan
- Bab 161 Masalah Kehidupan
- Bab 162 Merasa Sangat Puas
- Bab 163 Wanita Bernasib Buruk
- Bab 164 Dipermainkan Orang
- Bab 165 Orang Kaya Yang Sederhana
- Bab 166 Menembus Rekor
- Bab 167 Kagum Dan Cemburu
- Bab 168 Grup Yang Bergosip
- Bab 169 Bicara Dari Pengalaman
- Bab 170 Nasehat Ibu Tiri
- Bab 171 Pulang
- Bab 172 Menjadi Seperti Air
- Bab 173 Membuat Kesempatan
- Bab 174 Pergerakan Rahasia
- Bab 175 Datang Sendiri
- Bab 176 Pemula
- Bab 177 Memalukan
- Bab 178 Agen Spesial
- Bab 179 Timbul Pemikiran
- Bab 180 Mempercayakan Seumur Hidup
- Bab 181 Menghadapi Pilihan
- Bab 182 Perlu Diselesaikan
- Bab 183 Menaruh Investasi Untuk Mendapatkan Keuntungan
- Bab 184 Mengikuti Petunjuk Yang Ada
- Bab 185 Agen Spesial
- Bab 186 Mencegah Terlebih Dahulu
- Bab 187 Membongkar Identitas
- Bab 188 Ternyata Dia
- Bab 189 Tak Bisa Kembali
- Bab 190 Harus Dilanjutkan
- Bab 191 Wanita Yang Selalu Berubah
- Bab 192 Pembalasan Dendam Yang Manis
- Bab 193 Tidak Ada Yang Perlu Diragukan
- Bab 194 Sengaja Mempersulit Keadaan
- Bab 195 Bisnis Bernilai Satu Miliyar Yuan
- Bab 196 Tidak Ingin Menjadi Tumpuan
- Bab 197 Menerima Kebaikan
- Bab 198 Mendapatkan Keuntungan Dari Dua Belah Pihak
- Bab 199 Merasa Tidak Senang Di Dalam Hati
- Bab 200 Datang Satu Demi Satu
- Bab 201 Menjadi Bingung Sendiri
- Bab 202 Menyembunyikan
- Bab 203 Melampiaskan
- Bab 204 Berkelahi
- Bab 205 Mengatur Segalanya
- Bab 206 Beraturan
- Bab 207 Meyakinkan Secara Rasional
- Bab 208 Mencapai Kesepakatan Secara Diam-Diam
- Bab 209 Hasil Awal
- Bab 210 Risau
- Bab 211 Memiliki Rencana Lain
- Bab 212 Penderitaan Hati
- Bab 213 Setahap Demi Setahap Dilakukan Dengan Hati-Hati
- Bab 214 Menghentikan Akhir Yang Buruk
- Bab 215 Tersentuh Dengan Apa Yang Dilihat
- Bab 216 Tak Tahu Malu
- Bab 217 Memotivasi Orang Untuk Membuat Masalah
- Bab 218 Selangkah Demi Selangkah
- Bab 219 Tidak Akan Menikah Lagi
- Bab 220 Adegan Bahagia Dan Harmonis
- Bab 221 Hubungan Darah Lebih Erat Dari Apapun
- Bab 222 Tidak Tahan Lagi
- Bab 223 Lolos
- Bab 224 Kecerdasan Dan Keberanian
- Bab 225 Adegan Mendebarkan
- Bab 226 Menghadiri Pertemuan Beresiko
- Bab 227 Beraksi Di Tempat
- Bab 228 Ada Yang Membantu
- Bab 229 Tidak Terbayangkan
- Bab 230 Melampiaskan Amarah
- Bab 231 Penyelamat Datang
- Bab 232 Menunggu Waktu
- Bab 233 Perlahan-lahan Melunasi
- Bab 234 Kejadian Akan Terjadi Saat Situasinya Lengkap
- Bab 235 Cepat Kabur
- Bab 236 Ada Penyebab di Balik Masalah
- Bab 237 Sudah Memiliki Rencana Yang Matang
- Bab 238 Ada Dimana-mana
- Bab 239 Secara Berurutan
- Bab 240 Siapa Yang Mendalangi
- Bab 241 Sudah Seharusnya Berterus Terang
- Bab 242 Sungguh Tidak Mengetahuinya
- Bab 243 Menanti Pergantian
- Bab 244 Peralihan Perang
- Bab 245 Ada Alasan Lain
- Bab 246 Diperalat Orang Lain
- Bab 247 Ajaran Secara Diam-diam
- Bab 248 Penyebaran Cepat
- Bab 249 Berbahaya
- Bab 250 Siapa Yang Mengutus Ini
- Bab 251 Ternyata Itu Dia
- Bab 252 Mendapat Masalah
- Bab 253 Janji
- Bab 254 Menghadapi Kesulitan Lagi
- Bab 255 Menyeberang Jalan
- Bab 256 Duluan Menangkap Orang Terpenting
- Bab 257 Bergegas Menyelesaikan Pertempuran
- Bab 258 Tampaknya Mengerikan, Tapi Tidak Berbahaya
- Bab 259 Dipercayakan Untuk Menjaga Keluarganya
- Bab 260 Aksi Gagal
- Bab 261 Bertindak Sesuai Dengan Situasi
- Bab 262 Kebocoran Informasi
- Bab 263 Menghalangi Jalan
- Bab 264 Dia Masih Memiliki Alasan
- Bab 265 Sediakan Payung Sebelum Hujan
- Bab 266 Terencana
- Bab 267 Bekerja Sama dalam Investasi
- Bab 268 Alasan Masalah Terjadi
- Bab 269 Bersiap Pergi
- Bab 270 Demii Perasaan
- Bab 271 Bertemu Secara Kebetulan
- Bab 272 Perkataan Yang Memilukan
- Bab 273 Draf Perjanjian
- Bab 274 Tidak Bisa Berkata Apapun
- Bab 275 Jangan Berpura Lembut
- Bab 276 Mengunjungi Guru
- Bab 277 Intuisi Yang Tajam
- Bab 278 Maksud Dari 4 Kata Itu
- Bab 279 Muncullah Wujud Aslinya
- Bab 280 Mendalam Dan Mendetail
- Bab 281 Tangisan Tak Terbendung
- Bab 282 Membujuk Dengan Teori
- Bab 283 Menggunakan Tindakan Untuk Mendapatkan Simpati
- Bab 284 Penuh Penyesalan
- Bab 285 Berusaha Untuk Berubah
- Bab 286 Perasaan Yang Sebenarnya
- Bab 287 Terlalu Tidak Terduga
- Bab 288 Punya Selera Tinggi
- Bab 289 Pemikiran Yang Cerdik
- Bab 290 Sangat Memuaskan
- Bab 291 Mencairkan Kesalahpahaman
- Bab 292 Rencana Pulang Negeri
- Bab 293 Konsentrasi
- Bab 294 Mendadak Sadar
- Bab 295 Mengenal Kembali
- Bab 296 Jauh Lebih Santai
- Bab 297 Bertemu Teman Baik
- Bab 298 Ada Alasannya
- Bab 299 Reaksi Berlebihan
- Bab 300 Melaporkan Setengah Mati
- Bab 301 Berani dan Jago
- Bab 302 Mencapai Kesepakatan
- Bab 303 Suasana Hati Rumit
- Bab 304 Penuh Antisipasi
- Bab 305 Menghadapi Serangan
- Bab 306 Sementara Waktu Menghindar Dari Bahaya.
- Bab 307 Banyak Melakukan Kegagalan.
- Bab 308 Wanita Cantik Adalah Bencana.
- Bab 309 Kemampuannya Di Atas Satu Langkah.
- Bab 310 Sedikit Keterlaluan.
- Bab 311 Bangun Dari Mimpi Buruk
- Bab 312 Malam Terlalu Dingin
- Bab 313 Aturan Bertahan Hidup
- Bab 314 Perbedaan Kualitatif
- Bab 315 Desa Perbatasan
- Bab 316 Terlambat
- Bab 317 Penolong
- Bab 318 Perangkap
- Bab 319 Kecelakaan Membawa Berkat
- Bab 320 Secara Adil
- Bab 321 Senjata Ilegal
- Bab 322 Serangan Roket
- Bab 323 Serangan Balik Di Situasi Berbahaya
- Bab 324 Tidak Membiarkan Orang Yang Akan Menimbulkan Kerugian Untuk Orang Lain Tetap Hidup
- Bab 325 Desa Kecil Tanpa Orang
- Bab 326 Nyawa Di Ujung Tanduk
- Bab 327 Penyelamat Sudah Tiba
- Bab 328 Berangkat Pada Malam Ini Juga
- Bab 329 Melepaskan untuk Kemudian Menangkap
- Bab 330 Tipu Daya yang Cerdas
- Bab 331 Terbongkar
- Bab 332 Situasi Berubah
- Bab 333 Warga Negara yang Dihormati
- Bab 334 Memilih untuk Tidak Pulang
- Bab 335 Tidak Tahu Harus Berbuat Apa
- Bab 336 Sahabat Berkhianat
- Bab 337 Nasehat-Nasehat Berharga
- Bab 338 Perlu Buka Kartu
- Bab 339 Hotel Holiday Inn
- Bab 340 Hati Gusar
- Bab 341 Rencana Licik Yang Menakjubkan
- Bab 342 Kenyataan Yang Tidak Dapat Dimengerti
- Bab 343 Mendekati Kenyataan
- Bab 344 Menjalani Hidup Dengan Mabuk Dan Bermimpi
- Bab 345 Menyaksikan Keajaiban
- Bab 346 Keberuntungan yang Dahsyat
- Bab 347 Mengagetkan Semua Orang
- Bab 348 Memahami Prinsip
- Bab 349 Suami-Istri Bersitegang
- Bab 350 Memancing Diskusi
- Bab 351 Ambisius
- Bab 352 Membangun kepercayaan
- Bab 353 Senjata pembunuh
- Bab 354 Saling menipu
- Bab 355 Sedikit pusing
- Bab 356 Berharap bertemu
- Bab 357 Memberikan Peringatan
- Bab 358 Langsung Beraksi
- Bab 359 3 Orang 3 Hati
- Bab 360 Prioritas
- Bab 361 Langsung Beraksi
- Bab 362 Percakapan Suami-Istri