The Revival of the King - Bab 199 Merasa Tidak Senang Di Dalam Hati
Setelah Ella Chen pergi, Terry Fan duduk di kursi utama, semakin berpikir hatinya merasa semakin tidak enak.
Karena apa yang dilakukan Ella Chen tadi, membuat kesan dia terhadap Valentine Li, tiba-tiba menjadi sangat buruk.
Dan pas saat ini juga, Valentine Li meneleponnya.
Melihat nama Valentine Li, di dalam benaknya pun langsung muncul adegan Ella Chen tadi berada di atas pangkuannya dan sambil menelepon Edison Huang, ia pun malas untuk mengangkat telepon tersebut.
Dia tidak ingin memberikan kesempatan kepada siapapun untuk memiliki kesempatan menertawakan dirinya dibelakang.
Kalau pada saat ini Valentine Li sedang bersama Gordon Zhang, namun tetap ingin menelepon dirinya, benar-benar tidak ada orang lain lagi yang sanggup melakukan hal seperti ini.
Tidak lama kemudian bel pintu berbunyi, Terry Fan berteriak silahkan masuk, dan orang yang masuk ke dalam adalah Sekretaris Daniel Huang, juga merupakan kekasihnya, Merisa Yu.
Merisa Yu lebih tua sedikit daripada Terry Fan, tahun ini ia berumur 29 tahun, tipikal wanita dewasa yang belum menikah, dengan penampilan cantik, lulus dari universitas, dan dia terlalu pilih-pilih ketika dia masih muda, namun ia tidak pernah menemukan Pangeran berkuda putihnya, pada akhirnya, ia malah menjadi kekasihnya Daniel Huang.
Daniel Huang tiba-tiba mengundurkan diri dengan alasan terjadi sesuatu di kampung halamannya. Merisa Yu ingin pergi bersamanya, tetapi Daniel Huang tidak membawa ia pergi bersamanya, sebaliknya, ia membiarkan dia terus tinggal di Fan’s Corp, katanya tunggu dirinya sudah mapan di Kota Hai, baru menjemputnya ke sana.
Setelah menerima uang sebesar 10 juta RMB dari Penny Zhou, Daniel Huang membangun Damer Investment Corp, dan memberikan nama perusahaan kepada Merisa Yu, membuat Merisa Yu sangat bersemangat dan menunggu perusahaan Daniel Huang berjalan sesuai rencana.
Dalam ini bisa terlihat kalau Daniel Huang benar-benar jatuh cinta yang dalam terhadap Merisa Yu, namun ini tidak menghalangi dia untuk bersama dengan karyawan baru.
Terry Fan telah mengetahui dari Nate Chu bahwa Daniel Huang bersama lagi dengan seorang karyawan baru, dia benar-benar merasa tidak adil untuk Merisa Yu.
“Dirut.” Merisa Yu menganggukkan kepalanya dengan sopan kepada dia, : “Apakah kamu nanti akan makan siang di kafetaria? Jika iya, aku akan mengkabari Bibi di dapur.”
“Terima kasih! Tidak perlu, kalau aku ingin makan di kafetaria nanti, akan mengabari terlebih dahulu.”
“Baik, jika tidak ada hal lain lagi, aku pergi makan siang di kafetaria dulu?”
Terry Fan baru menganggukkan kepala, bel pintu bunyi lagi.
Terry Fan berteriak “Masuk”, Merisa Yu membalikkan badan untuk membuka pintu, tiba-tiba Valentine Li muncul di depan pintu, tangannya sambil membawa sebuah kantong plastik, membuat Terry Fan merasa sedikit terkejut.
Merisa Yu tidak kenal dengan Valentine Li, dia juga tidak begitu paham dengan kondisi Terry Fan, saat ia melihat kantong plastik yang ada di tangan Valentine Li, sepertinya ada kotak makan, mungkin Valentine Li ini bukan istri Terry Fan, sepertinya merupakan pacarnya, jadi dia pun menganggukkan kepala dengan sangat sopan, lalu langsung membalikkan badan dan pergi.
Valentine Li merasa Merisa Yu terlihat cantik juga, dan gaya jalannya terlihat sedikit bangga, dan sombong, hatinya pun merasa tidak senang.
Ini adalah pertama kalinya Valentine Li datang ke Fan’s Corp, dia menyiapkan dua porsi makan siang, satunya untuk diberikan kepada Ayah, satunya dibawa untuk Terry Fan.
Saat sampai di depan pintu kantor, ia menelepon Terry Fan, tadinya ia ingin menanyakan di mana Terry Fan bekerja, namun siapa tahu Terry Fan malah tidak mengangkat teleponnya.
Setelah bertanya kepada Security di bawah, baru naik lift untuk naik ke atas, tidak mengira pintu baru saja di buka, Merisa Yu langsung berjalan keluar, ini pun membuat dia berpikir kemana-mana.
“Terry, Tante ini siapa ya?”
Yang benar saja
Merisa Yu terlihat begitu tua kah?
Terlihat jelas, Valentine Li ini hanya cemburu saja.
Kalau ini terjadi di dahulu, kalau Valentine Li bisa merasa cemburu terhadap Terry Fan, saking senangnya Terry Fan seperti bisa terbang ke langit.
Namun waktu telah berlalu dan keadaan sudah berbeda, terutama adegan yang dibawakan oleh Ella Chen barusan, membuat Terry Fan terbayang-bayang terus di dalam hatinya, sekarang melihat Valentine Li yang sedang cemburu ini, hati Terry Fan pun merasa aneh.
Pertama adalah dia merasa Valentine Li ini sangat munafik.
Kedua adalah tidak tahu kenapa, asal ia melihat Valentine Li, benak Terry Fan akan muncul bayangan Gordon Zhang.
Terry Fan tersenyum dengan terpaksa: “Orang juga tidak setua itu? namanya Merisa Yu, adalah Asisten GM.”
Valentine Li menaruh kantong plastik tersebut di meja bos, dengan sinis ia bertanya: “Baru bekerja berapa hari, sudah punya Asisten, memangnya apa yang dia ketahui?”
“Kamu sudah salah, dia bukan Asisten aku, aku adalah Dirut.”
“Oh.” Wajah Valentine Li menjadi merah, merasa sedikit malu, lalu ia bertanya lagi: “Tadi dia terus berada di dalam ruangan kantor kamu kah?”
“Tidak, tadi sampai waktu jam makan siang, dia datang kemari untuk bertanya kepadaku apakah aku akan makan siang di Kafetaria atau tidak."
“Kalau begitu tadi aku menelepon kamu, mengapa kamu tidak angkat?”
“Kamu menelepon?” Terry Fan pura-pura mengeluarkan hp dan melihatnya: “Maaf, tadi Hpku silent.”
“Kedepannya kalau berada di luar, lebih baik mengecek Hpmu, bagaimanapun Nenek dan Ayah sudah berumur, jika ada apa-apa ingin menelepon kamu, tidak bisa menemukan kamu, maka akan terjadi masalah.”
Terry Fan tersenyum, tidak menjawabnya.
Valentine Li langsung membuka kantong plastik, lalu mengeluarkan semangkuk sup ayam dari kantong, lalu semangkuk sayur, terakhir adalah semangkuk nasi putih di meja bos.
“Kamu juga tidak beritahu kalau kamu akan pulang untuk makan atau tidak, kebetulan aku mengantarkan makanan untuk Ayah, jadi aku sekalian membawa makanan untuk kamu juga, cepatlah makan mumpung masih panas.”
Terry Fan yang selalu berkeliaran di luar, yang paling diharapkan hatinya adalah, perhatian dari orang yang dicintai.
Kalalu bukan karena dia melihat dengan kepala dan mata sendiri, adegan Valentine Li dan Gordon Zhang di depan pintu Rumah sakit itu, Terry Fan yang ada pada saat ini, kehangatan yang dirasakan dirinya, pasti belum pernah terjadi sebelumnya.
Tapi………
Terry Fan tidak mengatakan sepatah kata pun, tetapi dia berpikir dalam hatinya bahwa hal ini tidak boleh dibiarkan terus berlangsung seperti ini, dia harus menemukan kesempatan untuk memberikan pukulan yang fatal lagi kepada Gordon Zhang, sehingga dia tidak memiliki muka lagi untuk mencoba untuk mendekati Valentine Li.
Dan mengenai masalah dirinya dengan Valentine Li, hanya bisa sambil menjalani dan sambil melihat.
Terry Fan meminum beberapa suap sup ayam, rasanya lumayan enak, lalu ia mengambil mangkuk nasi, sambil makan nasi, sambil makan sayur, tadinya makan siang yang enak, dan penuh kehangatan ini, di saat ini, membuat Terry Fan merasa ada sesuatu yang kurang.
Valentine Li duduk di kursi yang ada di seberang meja bos, sambil menaruh kedua tangan di dagu, kedua matanya sambil menatap Terry Fan tanpa mengedip, ia berharap dapat mendengarkan pujian dari Terry Fan terhadap dirinya, atau mencari topik pembicaraan untuk mengobrol dengan dirinya.
Namun Terry Fan hanya sibuk menundukkan kepala dan sambil makan, dan di Kota S sudah terbiasa dengan makan dengan cepat, dalam pandangan Valentine Li, Terry Fan memakan dengan cepat, dari sudut pandang lain, itu cukup untuk membuktikan bahwa keterampilan memasaknya cukup sesuai dengan selera makan Terry Fan.
Seperti kata pepatah, jika ingin merengkuh hati seorang pria, pertama-tama harus mengetahui selera makan seorang pria.
Melihat Terry Fan sangat suka dengan masakan dirinya sendiri, hati Valentine Li pun merasa sedikit bangga.
“Oh iya,” Tiba-tiba Valentine Li bertanya: “Mobil kamu yang itu beli dari tokonya Jacob Shen ya?”
“Iya, kenapa?”
“Tidak kenapa-napa, pagi-pagi Jacob Shen menelepon aku, tanya siapa yang membawa mobil itu? Aku tidak enak untuk mengatakan kalau aku yang membawa mobil itu, hehe~”
“Tidak apa-apa, lagi pula biasanya juga jarang berkontak, saat aku beli mobil juga tidak mencari dia.”
“Dia berkata kalau kamu langsung membeli 3 buah mobil?”
Ini bukannya sengaja mengungkit hal ini?
Jacob Shen telah mengatakan ini pada grup teman-teman sekelasnya, dan Valentine Li pun semakin bercerita semakin seru, dia sebenarnya hanya ingin bertanya mengapa Terry Fan ingin memberikan dua buah itu kepada Willy Wang dan istrinya.
Tadinya Terry Fan tidak ingin menjelaskannya kepadanya, tapi tidak tahu kenapa, setelah makan, dia tetap mengatakannya: “Kedepannya Restoran Mutiara Sejahtera akan dikelola dan dioperasikan mereka, pertama-tama keluar masuk harus meningkatkan gaya mereka terlebih dahulu, kalau tidak, bagaimana hotel kita bisa terkenal?”
Novel Terkait
The Richest man
AfradenThe Sixth Sense
AlexanderInventing A Millionaire
EdisonCinta Yang Berpaling
NajokurataBack To You
CC LennySi Menantu Dokter
Hendy ZhangThe Revival of the King×
- Bab 1 Teman Sekelas Yang Cantik
- Bab 2 Kesepakatan yang Menghina
- Bab 3 Bahan Tertawaan Seluruh Orang
- Bab 4 Dihina Lagi
- Bab 5 Keduanya Bertemu
- Bab 6 Pembalasan
- Bab 7 Sahabat Sejati
- Bab 8 Menangis Tersedu-Sedu
- Bab 9 Unit Rawat Intensif
- Bab 10 Kebetulan Bertemu
- Bab 11 Harus Melapor Polisi
- Bab 12 Keras Kepala
- Bab 13 Mutiara Sejahtera Corp.
- Bab 14 Pertemuan Di Rumah Sakit
- Bab 15 Ambang Batas Kesabaran
- Bab 16 Penyesalan Yang Muncul Karena Sikap Keterlaluan
- Bab 17 Lawan Yang Selalu Saja Bertemu
- Bab 18 Perasaan Yang Berkonflik
- Bab 19 Peristiwa Yang Benar Adanya
- Bab 20 Emosi Yang Memuncak
- Bab 21 Kebetulan Hendak Mencarimu
- Bab 22 Berpikiran Sempit
- Bab 23 Pembalasan Instan
- Bab 24 Sujud Yang Mengejutkan
- Bab 25 Setiap Pelaku Mempunyai Alasan Tersendiri
- Bab 26 Perasaan Tidak Tenang
- Bab 27 Tertegun
- Bab 28 Melewati Semuanya
- Bab 29 Ikatan Yang Menjauh
- Bab 30 Penyesalan Terhadap Tindakan Di Masa Lalu
- Bab 31 Hati Yang Berkecamuk
- Bab 32 Terkejut Setengah Mati
- Bab 33 Ingin Menangis Tapi Tidak Ada Air Mata
- Bab 34 Hatinya Merasa Sangat Tidak Nyaman
- Bab 35 Kesalahpahaman Semakin Besar
- Bab 36 Perasaan Krisis
- Bab 37 Mengejutkan
- Bab 38 Pandai Bersilat Lidah
- Bab 39 Sangat Menyesal
- Bab 40 Berbeda Jauh
- Bab 41 Menangis Tanpa Air Mata
- Bab 42 Memberikan Barang Pemberian Orang Lain
- Bab 43 Bertemu Teman Sekelas Lama Lagi
- Bab 44 Bingung
- Bab 45 Datang Mencari Masalah
- Bab 46 Tidak Berani Tampil
- Bab 47 Malu Sendiri
- Bab 48 Sesuatu Terjadi Tentu Ada Sebabnya
- Bab 49 Gugup Sekali
- Bab 50 Tidak Bisa Mengerti
- Bab 51 Menyesal
- Bab 52 Semuanya Sandiwara
- Bab 53 Berkata Sembarangan
- Bab 54 Marah Hingga Muntah Darah
- Bab 55 Perubahan yang Besar
- Bab 56 Tidak Dapat Ditoleransi
- Bab 57 Mutiara Sejahtera
- Bab 58 Menyelidiki
- Bab 59 Rencana Pembalasan
- Bab 60 Terkejut
- Bab 61 Sudah Bukan Yang Dulu Lagi
- Bab 62 Tak Bisa Ditahan
- Bab 63 Nasehat Yang Bagus
- Bab 64 Datang Dengan Persiapan
- Bab 65 Menggertak
- Bab 66 Masalah Muncul Karena Sebab
- Bab 67 Marah Sekali
- Bab 68 Sial Dan Tidak Beruntung
- Bab 69 Menolak Melihat Kebenaran
- Bab 70 Asal Usul Yang Jelas
- Bab 71 Bersikeras Dengan Pendapat Sendiri
- Bab 72 Memeriksa Keadaannya
- Bab 73 Rasa Iri Yang Menggila
- Bab 74 Berinisiatif Menyapa
- Bab 75 Tidak Bisa Mempercayainya
- Bab 76 Perkataan Yang Masuk Akal
- Bab 77 Menebus Kesalahan
- Bab 81 Ruang VIP KTV
- Bab 78 Benar-Benar Tidak Menduganya
- Bab 79 Menebus Hutang Lama
- Bab Menyadari Bahaya Di Saat-saat Akhir
- Bab 82 Serangan yang Luar Biasa
- Bab 83 Pertempuran yang Mengerikan
- Bab 84 Sedikit Menyesal
- Bab 85 Meminta Maaf Dan Memberi Hadiah
- Bab 86 Memberi Wajah
- Bab 87 Keributan Di Ruang Rawat
- Bab 88 Operasi Berhasil
- Bab 89 Membereskan Willy Wang
- Bab 90 Kata-Kata Dan Kasih Sayang yang Dalam
- Bab 91 Menyelesaikan Kesalahpahaman
- Bab 92 Hati Diganti Hati
- Bab 93 Sebuah Drama
- Bab 94 Memang Kaya Itu Sangat Bagus
- Bab 95 Teman Sekolah Datang Menjenguk
- Bab 96 Kebetulan Bertemu Dengan Kenalan
- Bab 97 Ketakutan
- Bab 98 Ingin Memenangkannya
- Bab 99 Ayah Dan Anak Yang Kejam
- Bab 100 Ada Hal Yang Ingin Dibicarakan
- Bab 101 Saling Beradu.
- Bab 102 Rasa Sakit Tidak Tertahankan.
- Bab 103 Mencurahkan Apa Yang Ada Di Otaknya.
- Bab 104 Berseteru.
- Bab 105 Dipermalukan Di Depan Semua Orang.
- Bab 106 Perlelangan Yang Hampir Gagal.
- Bab 107 Pemuda Kaya Raya.
- Bab 108 Mengacaukan Rencana
- Bab 109 Sebuah Keadaan Mendadak Yang Menimbulkan Sebuah Kesalahan
- Bab 110 Perasaan Hati Yang Tidak Baik
- Bab 111 Masalah Internal dan Agresi Asing
- Bab 112 Keadaan Yang Kacau
- Bab 113 Dimana-mana Terancam Oleh Bahaya
- Bab 114 Siap Untuk Bertindak
- Bab 115 Merasa Ketakutan dan Tidak Tenang
- Bab 116 Pertemuan Yang Sempit
- Bab 117 Penuh Drama
- Bab 118 Berusaha Meningkatkan Rasa Kehadiran
- Bab 119 Saling Memberi Simpati
- Bab 120 Mengendalikan Semuanya
- Bab 121 Ibu Yang Aneh
- Bab 122 Vila Gunung Min
- Bab 123 Semua Yang Di Lihat Dan Di Dengar Terasa Sangat Segar
- Bab 124 Bertarung Dengan Sangat Sengit
- Bab 215 Tidak Ingin Kalah
- Bab 126 Mencurigakan
- Bab 127 Mengakui Putri Angkat
- Bab 128 Memiliki Pemikiran Masing-Masing
- Bab 129 Tidak Bisa Menyelesaikan Perkataan
- Bab 130 Katakan Baik-Baik
- Bab 131 Semua Ada Ceritanya
- Bab 132 Mengeluh
- Bab 133 Mencapai Pemahaman Rahasia
- Bab 134 Rekaman Telepon
- Bab 135 Mengupas Habis
- Bab 136 Perlahan-lahan Menjadi Cerah
- Bab 137 Mengobati Sesuai Gejala
- Bab 138 Dekorasinya Terlalu Bagus
- Bab 139 Kasih Yang Tak Ternilai
- Bab 140 Terkejut Senang
- Bab 141 Ini Hal Besar
- Bab 142 Keinginan Nenek
- Bab 143 Tiga Wanita
- Bab 144 Semua Adalah perangkap
- Bab 145 Mengerahkan Seluruh Kemampuan
- Bab 146 Pertengkaran Ibu dan Anak
- Bab 147 Ragu
- Bab 148 Mengusahakan Yang Terbaik Walaupun Telah Salah Langkah
- Bab 149 Baru Pertama Kalinya
- Bab 150 Misi
- Bab 151 Sinyal Kematian
- Bab 152 Terus Menguji
- Bab 153 Semua Hanya Akting
- Bab 154 Penyesalan
- Bab 155 Kencan di Siang Hari
- Bab 156 Teman Makan Teman
- Bab 157 Kehidupan yang Memaksa
- Bab 158 Sahabat Menyusahkan
- Bab 159 Tergoda Hatinya
- Bab 160 Tidak Mau Tanda Tangan
- Bab 161 Masalah Kehidupan
- Bab 162 Merasa Sangat Puas
- Bab 163 Wanita Bernasib Buruk
- Bab 164 Dipermainkan Orang
- Bab 165 Orang Kaya Yang Sederhana
- Bab 166 Menembus Rekor
- Bab 167 Kagum Dan Cemburu
- Bab 168 Grup Yang Bergosip
- Bab 169 Bicara Dari Pengalaman
- Bab 170 Nasehat Ibu Tiri
- Bab 171 Pulang
- Bab 172 Menjadi Seperti Air
- Bab 173 Membuat Kesempatan
- Bab 174 Pergerakan Rahasia
- Bab 175 Datang Sendiri
- Bab 176 Pemula
- Bab 177 Memalukan
- Bab 178 Agen Spesial
- Bab 179 Timbul Pemikiran
- Bab 180 Mempercayakan Seumur Hidup
- Bab 181 Menghadapi Pilihan
- Bab 182 Perlu Diselesaikan
- Bab 183 Menaruh Investasi Untuk Mendapatkan Keuntungan
- Bab 184 Mengikuti Petunjuk Yang Ada
- Bab 185 Agen Spesial
- Bab 186 Mencegah Terlebih Dahulu
- Bab 187 Membongkar Identitas
- Bab 188 Ternyata Dia
- Bab 189 Tak Bisa Kembali
- Bab 190 Harus Dilanjutkan
- Bab 191 Wanita Yang Selalu Berubah
- Bab 192 Pembalasan Dendam Yang Manis
- Bab 193 Tidak Ada Yang Perlu Diragukan
- Bab 194 Sengaja Mempersulit Keadaan
- Bab 195 Bisnis Bernilai Satu Miliyar Yuan
- Bab 196 Tidak Ingin Menjadi Tumpuan
- Bab 197 Menerima Kebaikan
- Bab 198 Mendapatkan Keuntungan Dari Dua Belah Pihak
- Bab 199 Merasa Tidak Senang Di Dalam Hati
- Bab 200 Datang Satu Demi Satu
- Bab 201 Menjadi Bingung Sendiri
- Bab 202 Menyembunyikan
- Bab 203 Melampiaskan
- Bab 204 Berkelahi
- Bab 205 Mengatur Segalanya
- Bab 206 Beraturan
- Bab 207 Meyakinkan Secara Rasional
- Bab 208 Mencapai Kesepakatan Secara Diam-Diam
- Bab 209 Hasil Awal
- Bab 210 Risau
- Bab 211 Memiliki Rencana Lain
- Bab 212 Penderitaan Hati
- Bab 213 Setahap Demi Setahap Dilakukan Dengan Hati-Hati
- Bab 214 Menghentikan Akhir Yang Buruk
- Bab 215 Tersentuh Dengan Apa Yang Dilihat
- Bab 216 Tak Tahu Malu
- Bab 217 Memotivasi Orang Untuk Membuat Masalah
- Bab 218 Selangkah Demi Selangkah
- Bab 219 Tidak Akan Menikah Lagi
- Bab 220 Adegan Bahagia Dan Harmonis
- Bab 221 Hubungan Darah Lebih Erat Dari Apapun
- Bab 222 Tidak Tahan Lagi
- Bab 223 Lolos
- Bab 224 Kecerdasan Dan Keberanian
- Bab 225 Adegan Mendebarkan
- Bab 226 Menghadiri Pertemuan Beresiko
- Bab 227 Beraksi Di Tempat
- Bab 228 Ada Yang Membantu
- Bab 229 Tidak Terbayangkan
- Bab 230 Melampiaskan Amarah
- Bab 231 Penyelamat Datang
- Bab 232 Menunggu Waktu
- Bab 233 Perlahan-lahan Melunasi
- Bab 234 Kejadian Akan Terjadi Saat Situasinya Lengkap
- Bab 235 Cepat Kabur
- Bab 236 Ada Penyebab di Balik Masalah
- Bab 237 Sudah Memiliki Rencana Yang Matang
- Bab 238 Ada Dimana-mana
- Bab 239 Secara Berurutan
- Bab 240 Siapa Yang Mendalangi
- Bab 241 Sudah Seharusnya Berterus Terang
- Bab 242 Sungguh Tidak Mengetahuinya
- Bab 243 Menanti Pergantian
- Bab 244 Peralihan Perang
- Bab 245 Ada Alasan Lain
- Bab 246 Diperalat Orang Lain
- Bab 247 Ajaran Secara Diam-diam
- Bab 248 Penyebaran Cepat
- Bab 249 Berbahaya
- Bab 250 Siapa Yang Mengutus Ini
- Bab 251 Ternyata Itu Dia
- Bab 252 Mendapat Masalah
- Bab 253 Janji
- Bab 254 Menghadapi Kesulitan Lagi
- Bab 255 Menyeberang Jalan
- Bab 256 Duluan Menangkap Orang Terpenting
- Bab 257 Bergegas Menyelesaikan Pertempuran
- Bab 258 Tampaknya Mengerikan, Tapi Tidak Berbahaya
- Bab 259 Dipercayakan Untuk Menjaga Keluarganya
- Bab 260 Aksi Gagal
- Bab 261 Bertindak Sesuai Dengan Situasi
- Bab 262 Kebocoran Informasi
- Bab 263 Menghalangi Jalan
- Bab 264 Dia Masih Memiliki Alasan
- Bab 265 Sediakan Payung Sebelum Hujan
- Bab 266 Terencana
- Bab 267 Bekerja Sama dalam Investasi
- Bab 268 Alasan Masalah Terjadi
- Bab 269 Bersiap Pergi
- Bab 270 Demii Perasaan
- Bab 271 Bertemu Secara Kebetulan
- Bab 272 Perkataan Yang Memilukan
- Bab 273 Draf Perjanjian
- Bab 274 Tidak Bisa Berkata Apapun
- Bab 275 Jangan Berpura Lembut
- Bab 276 Mengunjungi Guru
- Bab 277 Intuisi Yang Tajam
- Bab 278 Maksud Dari 4 Kata Itu
- Bab 279 Muncullah Wujud Aslinya
- Bab 280 Mendalam Dan Mendetail
- Bab 281 Tangisan Tak Terbendung
- Bab 282 Membujuk Dengan Teori
- Bab 283 Menggunakan Tindakan Untuk Mendapatkan Simpati
- Bab 284 Penuh Penyesalan
- Bab 285 Berusaha Untuk Berubah
- Bab 286 Perasaan Yang Sebenarnya
- Bab 287 Terlalu Tidak Terduga
- Bab 288 Punya Selera Tinggi
- Bab 289 Pemikiran Yang Cerdik
- Bab 290 Sangat Memuaskan
- Bab 291 Mencairkan Kesalahpahaman
- Bab 292 Rencana Pulang Negeri
- Bab 293 Konsentrasi
- Bab 294 Mendadak Sadar
- Bab 295 Mengenal Kembali
- Bab 296 Jauh Lebih Santai
- Bab 297 Bertemu Teman Baik
- Bab 298 Ada Alasannya
- Bab 299 Reaksi Berlebihan
- Bab 300 Melaporkan Setengah Mati
- Bab 301 Berani dan Jago
- Bab 302 Mencapai Kesepakatan
- Bab 303 Suasana Hati Rumit
- Bab 304 Penuh Antisipasi
- Bab 305 Menghadapi Serangan
- Bab 306 Sementara Waktu Menghindar Dari Bahaya.
- Bab 307 Banyak Melakukan Kegagalan.
- Bab 308 Wanita Cantik Adalah Bencana.
- Bab 309 Kemampuannya Di Atas Satu Langkah.
- Bab 310 Sedikit Keterlaluan.
- Bab 311 Bangun Dari Mimpi Buruk
- Bab 312 Malam Terlalu Dingin
- Bab 313 Aturan Bertahan Hidup
- Bab 314 Perbedaan Kualitatif
- Bab 315 Desa Perbatasan
- Bab 316 Terlambat
- Bab 317 Penolong
- Bab 318 Perangkap
- Bab 319 Kecelakaan Membawa Berkat
- Bab 320 Secara Adil
- Bab 321 Senjata Ilegal
- Bab 322 Serangan Roket
- Bab 323 Serangan Balik Di Situasi Berbahaya
- Bab 324 Tidak Membiarkan Orang Yang Akan Menimbulkan Kerugian Untuk Orang Lain Tetap Hidup
- Bab 325 Desa Kecil Tanpa Orang
- Bab 326 Nyawa Di Ujung Tanduk
- Bab 327 Penyelamat Sudah Tiba
- Bab 328 Berangkat Pada Malam Ini Juga
- Bab 329 Melepaskan untuk Kemudian Menangkap
- Bab 330 Tipu Daya yang Cerdas
- Bab 331 Terbongkar
- Bab 332 Situasi Berubah
- Bab 333 Warga Negara yang Dihormati
- Bab 334 Memilih untuk Tidak Pulang
- Bab 335 Tidak Tahu Harus Berbuat Apa
- Bab 336 Sahabat Berkhianat
- Bab 337 Nasehat-Nasehat Berharga
- Bab 338 Perlu Buka Kartu
- Bab 339 Hotel Holiday Inn
- Bab 340 Hati Gusar
- Bab 341 Rencana Licik Yang Menakjubkan
- Bab 342 Kenyataan Yang Tidak Dapat Dimengerti
- Bab 343 Mendekati Kenyataan
- Bab 344 Menjalani Hidup Dengan Mabuk Dan Bermimpi
- Bab 345 Menyaksikan Keajaiban
- Bab 346 Keberuntungan yang Dahsyat
- Bab 347 Mengagetkan Semua Orang
- Bab 348 Memahami Prinsip
- Bab 349 Suami-Istri Bersitegang
- Bab 350 Memancing Diskusi
- Bab 351 Ambisius
- Bab 352 Membangun kepercayaan
- Bab 353 Senjata pembunuh
- Bab 354 Saling menipu
- Bab 355 Sedikit pusing
- Bab 356 Berharap bertemu
- Bab 357 Memberikan Peringatan
- Bab 358 Langsung Beraksi
- Bab 359 3 Orang 3 Hati
- Bab 360 Prioritas
- Bab 361 Langsung Beraksi
- Bab 362 Percakapan Suami-Istri