The Winner Of Your Heart - Bab 219 Melarikan diri

Mendengar Glorian Su mengungkit Danielle Xia, tidak tahu kenapa hatiku terasa sakit, juga tidak tahu bagaimana menjawab pertanyaan dari nya, hanya bisa memicingkan mata untuk melihatnya.

Atau mungkin, Glorian Su sebenarnya sudah tahu kalau aku dan Daniella Xia sudah bersama, kalau tidak dia tidak mungkin bertanya seperti itu, tapi dia pasti tidak tahu kalau aku dan Daniella Xia sudah putus.

Jika aku memberitahu dia bahwa aku dan Daniella Xia sudah putus, bagaimana reaksi nya?

Mungkinkah dia akan lebih memperhatikan aku, tersentuh olehku, dan pada akhirnya kembali lagi bersama sama dengan ku?

Tidak mungkin! Meskipun Gloria Su adalah orang yang lemah lembut, meskipun dia bersedia melakukan apapun untukku, tapi dia juga adalah wanita yang mempunyai harga diri. Apalagi, dia tahu kalau yang aku cintai adalah Danielle Xia.

Aku juga tidak boleh melakukan hal yang sangat memalukan itu, bagaimana mungkin setelah putus dengan Danielle Xia lalu mencari Glorian Su. Itu pasti akan sangat menyakitkan Glorian Su,

Melihat aku yang diam melihat ke bawah, Glorian Su sedikit tertegun dan tertawa manis dia berkata,“Cepat makan buburnya sebelum dingin. Setelah makan segera minum obat kemudian berisitirahat dengan baik, maka akan cepat sembuh.”

Dia tidak bertanya lagi padaku, tetapi mengalihkan topik pembicaraan, dia benar-benar orang yang memiliki empati yang tinggi.

Aku tidak berkata apa-apa, menjawab seakan tidak ada apa-apa, lalu mengambil semangkuk bubur yang dia berikan kepadaku.

Tidak tahu apakah terlalu lapar atau karena alasan yang lain, aku selalu merasa bahwa ini adalah bubur terenak yang pernah aku makan, meskipun hati terasa sangat sakit, namun semangkuk bubur ini sanggup memberikan ku perasaan yang hangat.

Glorian Su duduk di sebelah ku dengan diam, dia menyangga wajahnya memandangku, juga tidak mengucapkan sepatah kata pun.

Aku tidak berani untuk melihat pandangan matanya yang sangat polos, untuk menghindari kecanggungan, akhirnya aku sambil makan sambil mencari topik pembicaraan, bertanya bagaimana keadaan pekerjaannya di Hengdian dan lain sebagiannya.

Dia berkata, dia sudah terbiasa dengan pekerjaan syuting, para anggota kru film juga selalu memperlakukan dia dengan baik, tidak peduli apakah sutradara ataupun beberapa pemeran utama, semuanya sangat puas dengan hasil kerjanya.

Jika semuanya bisa berjalan dengan lancar, ada kemungkinan bahwa setelah syuting film ini selesai, maka asisten sutradara bisa membantu dia untuk mencarikan dia syuting film lainnya.

Sampai saat ini, para tim kru bagian syuting di studio Heng Dian sudah hampir memasuki bagian akhir, dan mereka bersiap meninggalkan Hengdian untuk pergi ke tempat selanjutnya, dia bisa minta izin karena dua hari ini kebetulan tidak ada bagian syutingnya.

Pada saat pembicaraan berlangsung, dia hanya membicarakan urusannya sendiri, tetapi dia tidak pernah bertanya padaku mengenai bagaimana kondisiku belakangan ini, mungkin juga takut mengungkit masalah Danielle Xia.

Aku makan dengan sangat lambat, dan akhirnya aku menghabiskan semangkuk bubur itu dengan sangat lama. Glorian Su pun kembali membawakan aku lagi semangkuk bubur.

Akhirnya setelah dua mangkuk bubur itu masuk ke dalam perutku, dan juga setelah pergi ke toilet, aku merasa lebih baik sekarang, tetapi kepalaku masih terasa pening dan berat. Gloria Su mengambil termometer lalu mengukur suhu tubuhku, dan ternyata sudah mendekati 39 derajat.

Dia menuangkan aku segelas air, memberikan aku obat lalu memintaku agar segera beristirahat, lalu mengambil gelas dan pergi keluar.

Aku tak dapat menahan diriku untuk memanggil dia dan akhirnya aku berkata “Glorian Su….”

“Ya”, katanya memalingkan wajahnya memandangku

“Aku sudah putus dengan Danielle Xia.” Kataku.

Sebenarnya, aku juga tidak ingin Glorian Su bersamaku, aku hanya merasa tidak seharusnya menyembuyikan darinya.

Jika masalah ini diketahui olehnya, dia pasti akan sedih, akan mengira bahwa aku sengaja menyembunyikan ini semua darinya, aku juga takut kalau kalau dia berharap di hatinya, dan tidak memberikan dia setitik harapan.

Lebih baik kalau aku memberitahukan semua ini kepadanya, membiarkan semuanya terjadi secara alami.

Mendengar perkataanku ini, Glorian Su tertegun, dan tangan nya yang memegang gelas bergetar.

Tapi dengan cepat dia kembali seperti biasa, dan seperti tidak terjadi apa-apa tertawa : “Dia adalah perempuan, kamu harus lebih mengertinya, lebih mentoleransinya, walaupun dia ingin putus denganmu, kamu juga tidak seharusnya menyerah begitu saja, melainkan menunggu sampai emosinya membaik dan bujuk dia maka semuanya akan baik baik saja.

“Jangan berpikir terlalu banyak, tunggu sampai kesehatanmu pulih baru cari dia kembali. Aku pergi dulu, kamu istirahat dengan baik.

Setelah selesai, Glorian Su tertawa dengan manis padaku, membalikkan badannya dan keluar dari pintu sembari mematikan lampu kamar dan juga menutup pintu.

Sama dengan apa yang aku kira, dia tidak mengambil kesempatan, bahkan tidak bertanya padaku kenapa aku dan Danielle Xia putus, seolah olah masalah ini bukan lah sesuatu yang penting untuknya.

Dia tahu bahwa aku mencintai Danielle Xia, meskipun aku dengan Gloria Su sudah putus, dan akhirnya bersama-sama dengan dia, apakah kami bahagia?

Saat kamar ini gelap, aku menutup mataku dengan kesedihan yang amat sangat, Danielle Xia dan Glorian Su, dua orang wanita yang mebuat kehidupanku menjadi sangat sulit.

Di dalam kesulitanku, akhirnya perlahan akupun kembali tertidur.

Saat terbangun kembali, di luar jendela sudah sangat terang, cahaya dari bangunan di seberang memantulkan cahayanya ke kasurku, hujan pun telah berhenti, cahaya matahari tidak panas lagi, udara menebarkan rasa dingin yang kering.

Aku mencoba duduk, setelah pening sebentar, aku merasa aku sudah lebih baik, kepalaku sudah tidak terasa sakit lagi.

Aku melihat ponsel, sudah jam 10 pagi lebih, tidak ada telepon tidak terjawab, tapi ada pesan di Wechat, di antaranya ada pesan dari Glorian Su.

Melihat Wechatnya, belum sempat membaca kalimat di atas, tiba-tiba ada perasaan yang tidak enak, buru-buru turun dari tempat tidur dan berlari keluar.

“Glorian Su….Glorian Su…” Aku membuka pintu, sambil berteriak.

Tetapi, tidak ada orang yang menjawab panggilanku, ruang tamu pun kosong, kamar Elly Lu terkunci dengan rapat.

Aku mengetuk pintu tersebut dan tak henti memanggil nama Glorian Su, namun tetap tidak ada jawaban.

Perlahan lahan, aku menyadari bahwa Glorian Su sudah pergi

Dulu dia meninggalkan ku tanpa berkata apapun, dan aku sangat sedih, sekarang aku tetap merasa sangat sedih.

Dengan lemas aku bersandar lama di pinggir pintu, dengan terhuyung-huyung aku duduk di sofa di ruang tamu, membuka Wechat dan membaca pesan Wechat dari nya.

“Maafkan aku, Freddy Shen, lagi lagi aku pergi tanpa sempat berpamitan.”

“Pagi ini tiba-tiba sutradara menelponku, berkata bahwa para kru film mendadak syuting, pada malam hari nya ada syuting bagianku, memintaku untuk segera datang, aku hanya bisa pergi duluan, namun karena takut mengganggumu akhirnya aku pergi tanpa sempat berpamitan padamu.”

“Meskipun aku belum pernah pacaran, tapi aku tahu bahwa pasangan yang sedang dimabuk cinta juga sangat mudah untuk betengkar, sama seperti kamu dan Daniella Xia, tapi di dunia ini tidak ada masalah yang tidak bisa terselesaikan, apalagi kalian saling mencintai, asal kalian bisa saling menerima satu sama lain, pasti akan berbaikkan kembali, segera cari dia.”

“Kamu sudah datang ke Kota Bin untuk mencariku, dan beberapa hari lagi para tim syuting akan segera meninggalkan Kota Bin dan pergi ke kota yang lain. Tunggu sampai syuting ini selesai dan aku akan kembali mencarimu, dan aku harap sampai saat itu tiba, aku bisa datang ke pernikahan mu dan Daniella Xia.”

“Oh ya, pagi ini aku membantu mengukur suhu tubuhmu, demam mu sudah turun, tetapi kamu perlu meminum obat lagi, agar bisa sembuh dengan cepat.”

“Elly dan yang lainnya sudah berangkat kerja, pergi membeli makan di jalan, sekalian berolahraga, dan menikmati udara segar.”

“Tidak perlu membalas pesanku, karena setelah sampai di sana aku akan sangat sibuk, takutnya tidak punya waktu untuk membalas pesan mu. Aku berangkat dulu ya…bye bye.”

Melihat pesan Glorian Su, hatiku terasa sangat rumit, selain sedih, ada perasaan kosong, seperti rumah tanpa ada satu orangpun di dalamnya.

Tiba tiba, aku sangat Ingin meninggalkan tempat ini, meninggalkan Kota Bin dan berlari ke tempat yang sangat jauh.

Tanpa ragu-ragu, aku mengambil ponselku, dan berlari kembali ke kamar mengambil laptop ku, dan segera memesan tiket pesawat kembai ke Nanning

Setelah selesai memesan tiket aku bergegas membereskan barang-barangku, selimut berukuran besar dan sebagainya dibuang, aku hanya membawa laptop, baju dan beberapa barang pribadi yang bisa dengan mudah dimasukkan ke dalam koper.

Tentu saja, seprai bernoda merah itu telah aku lipat dengan hati-hati dan kutaruh di dasar koper.

Saat mendorong koper keluar, aku tidak menengok ke belakang, tidak ada perasaan tidak rela, hanya mengeluarkan ponsel dan segera menelpon Elly Lu.

Aku memberitahu dia bahwa aku akan pindah, uang deposit yang dulu diserahkan dipakai untuk kerugian membayar sewa atau membersihkan kamar saja.

Elly Lu merasa terkejut dan hanya berkata “Iya”, dan tidak mencoba untuk menahanku.

Novel Terkait

Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu