The Winner Of Your Heart - Bab 348 Pengakuan Patricia Mi

Tidak lama lagi waktunya makan, aku masih memikirkan isi ponsel milik Patricia Mi, aku seperti orang yang tidak ada kerjaan, orang lain sibuk menyiapkan makanan dan aku hanya tinggal makan.

Paman penasaran dengan rambutku, dia datang dan menarikku, “Kau, anak laki-laki, sejak kapan kamu menjadi botak, apakah ini sedang popular di kota?”

Paman adalah tukang batu, hari-hari ini tidak ada kerjaan, dia sering diam di rumah.

Aku tertawa, tentu saja aku tidak membicarakan luka pada kepalaku, aku juga takut mengatakannya, dan luka ini juga tepat di kepalaku, selama aku tidak menunduk, mereka tidak akan bisa melihatnya.

Melihat Paman, aku tidak menajawab pertanyaannya, aku hanya bertanya, “Ya? Di mana bibi? Aku belum bertemu dengannya, bagaimana dengan Bill?”

Bill adalah putra mereka, usianya hampir dua puluh tahun.

“Bibimu sedang ke pabrik untuk mengerjakan pakaian, saat ini belum selesai bekerja, Bill juga pergi ke kota untuk bersekolah, tapi dia tidak memiliki kehidupan sepertimu, sekarang mendengar kamu kembali dan sudah memiliki perusahaan.”

“Mana punya.” Aku tersenyum canggung.

“Kamu punya bukan, Ayahmy yang mengatakannya, dia mengatakan kantormu tinggi dan berlantai-lantai, juga harus menaiki lift, sofa di kantormu lebih empuk dibandingkan Kasur kami, aku berkata akan makan denganmu.” Tambah bicara dia terlihat tambah bersemangat, dia menuangi cangkirku penuh dengan anggur.

Sebelum aku membuka mulut, Ayah mengatakan, “Hentikan, anak ini sekarang bahkan tidak memperbolehkanku pergi, kalau kamu masih tetap ingin pergi, betapa indahnya.”

Aku hanya menjelaskan dengan beberapa kata, “Sekarang perusahaan belum sepenuhnya beroperasi, masih banyak divisi yang berjalan dan mencari solusi yang baik, di kota juga banyak peraturan, tidak senyaman bersantai-santai di rumah. Aku mengatakan yang sejujurnya, di masa depan aku berencana untuk kembali tinggal di sini.”

Kata-kataku membuat mereka tersenyum, mereka senang mendengarkan hal perkota, aku juga senang menceritakannya. Sekali bicara tidak berhenti, tidak terasa sudah siang pukul dua lebih.

Ibu membereskan meja, dia harus menjadikan meja ini untuk main mahjong di sore hari, ayah dan paman memiliki kecanduan bermain mahjong, mereka bersamaan bermain. Hanya tersisa aku dan Patricia Mi di keluarga. Sebetulnya, aku ingin menggunakan waktu ini untuk berbicara dengannya, tapi dia mengurung diri di kamarku untuk bermain dengan ponselnya dari sejak keluargaku pergi.

Aku membuka pintu dan dia melihatku.

Tampaknya dis sedikit kesal karena aku melihat ponselnya.

“Patricia, kamu sedang main apa?” Aku ingin melihatnya, tapi dia langsung menaruh ponselnya.

“The Glory of the King.” Dia mengatakannya dan melanjutkan bermain.

Aku tidak tahu bagaimana mengatakannya, tapi aku benar-benar ingin mengetahui rahasianya, bahkan sekarang aku melihatnya sebagai istriku, aku rasa sekarang kami memiliki kontradiksi, dan harus diselesaikan.

Setelah berpikir lama, aku akhirnya berkata, “Patricia Mi, apakah kamu mau menikah denganku?”

Dia mendengarkanku, kemudian menaruh ponselnya ditengah bermain, membalikkan kepalanya untuk melihatku, tapi tatapannya bukannya ada harapan, tapi malah keraguan.

Hatiku terasa sakit, sebelumnya dia tidak seperti ini.

“Kak Freddy.” Dia menaruh ponselnya di samping, mengigit bibirnya sambil melihatku, terlihat ragu.

“Ada apa?” Aku mengambil inisiatif untuk mengambil tangannya, menatap matanya, hanya berharap dia akan memberitahuku semua rahasianya, aku tidak suka kalau orang merahasiakan sesuatu dariku, perasaan itu membuatku sangat tidak nyaman.

“Aku bisa memberitahumu semuanya, tapi bisakah kamu mengatakan, kalau kamu benar ingin menikahiku, bersamaku, atau kamu mengatakannya supaya aku menyukaimu, tidak ingin melukaiku, hanya ingin mengikutiku?” Pertanyaan ini akhirnya ia tanyakan. Aku berpikir panjang untuk pertanyaan ini dan sudah berkali-kali mempertanyakan diriku sendiri, tapi setiap kali tidak menemukan jawaban, tapi kali ini, dia bertanya secara personal kepadaku. Aku tahu, kali ini, aku harus memberinya jawaban pasti.

Mungkin, hatinya juga mengerti pikiranku, tapi tidak ingin percaya begitu saja, dan akhirnya bertanya langsung kepadaku.

Sebagai gantinya, dia akan memberitahuku semua rahasianya.

Semakin dekat hubungan kami, aku perlahan mulai memiliki perasaan terhadapnya, tapi aku tidak ingin mengakuinya. Patricia Mi ada di hatiku, memiliki status tertentu, bahkan lebih dari yang aku anggap dia hanya seorang adik perempuan. Mungkin jika dia menanyakan ini kepadaku sebelumnya, mungkin aku akan memberikannya jawaban yang dia tidak inginkan, tapi sekarang, tiba-tiba aku berpikir, aku mungkin akan menjawabnya sesuai yang dia harapkan dan jawaban ini tidak bertentangan dengan hatiku.

Aku mengakui, aku mulai memiliki perasaan terhadapnya.

“Apakah kamu benar-benar ingin tahu?” Aku tersenyum kepadanya, dan Patricia Mi mengangguk dengan sungguh.

“Lalu bagaimana caramu mengetahui kalau aku berbohong kepadamu?” Aku melanjutkan.

“Kamu tidak akan berbohong kepadaku bahkan jika kamu tidak menemukan jawaban untuk menjawab pertanyaan.” Dia masih serius.

Aku melihat Patricia Mi, dan ini alasan mengapa aku mulai memiliki perasaan terhadapnya sekarang.

Hatinya, ketekunannya, tidak dimiliki banyak orang, hanya pada saat dia mendapatiku melihat ponselnya, walaupun dia sangat gugup, dia tidak begitu marah, demi untuk melindungi dirinya, aku memilih untuk percaya kepadanya.

“Lalu aku mengatakan, jangan marah, sebenarnya, dari awal aku hanya menganggapmu seperti adikku sendiri, karena aku pikir, umurmu masih muda, dan kamu tidak mengerti artinya cinta.” Dia tampaknya ingin menyela, tapi dia masih ingin mendengarku. “Jadi kami seperti itu, aku tahu ini salahku, tapi aku tidak bisa bertanggung jawab atasmu, bukan karena kamu baru saja diselingkuhi laki-laki lain, aku benar-benar tidak ingin menjadi satu-satunya orang yang percaya akan cinta, mungkin aku saat itu aku baik, hanya memikirkan mendekatimu supaya ayahmu membantuku, tapi aku sekarang hanya ingin bersamamu, Tentu saja, aku tidak mau bermain-main denganmu lalu meninggalkanmu, kamu tahu, dari sejak saat itu, aku tidak pernah menyentuhmu, aku tahu aku tidak layak menyentuhmu, atau kalau kami memang tidak bisa bersama, kamu masih menjadi wanita yang tidak ternodai.”

Setelah mengatakan itu, Patricia Mi langsung memelukku, “Aku hanya ingin mengetahui apa yang kamu pikirkan saat ini.”

Aku terkejut dengan aksinya, wanita ini langsung melakukannya, tidak ada etika, “Jangan bergerak, tidak baik kalau ayah dan ibu melihatnya.”

“Kalau begitu cepat katakan.”

“Sebenarnya, aku memikirkan untuk bersamamu, tapi kamu kamu tahu, aku lebih khawatir dengan perasaan, selain Alicia Fang, masih ada wanita lain di hatiku.”

Patricia Mi melihatku dengan masam, tapi dia langsung mengambil ponselnya, membuka foto seorang wanita dari albumnya, dan memperlihatkannya kepadaku.

Aku sedikit terkejut bagaimana dia bisa memiliki foto Danielle Xia, dan latar belakangnya tampak seperti di dalam negeri.

“Kamu, bagaimana kamu bisa memiliki fotonya?”

Aku sangat terkejut, aku tidak pernah membicarakan Danielle Xia kepadanya.

“Tidakkah kamu tahu dia sudah di luar negeri?” Kata-katanya seperti sambaran petir, dan tidak bisa kuterima dengan baik.

“Bagaimana bisa? Dia, bagaimana bisa kamu mengatakan dia berada di luar negeri.” Aku selalu berpikir kalau Danielle Xia tidak akan menihai Nico Li, karena aku, dia masih sangat marah, menungguku, tapi aku tidak pernah berpikir dia akan pergi ke luar negeri, jadi aku membuka WeChatnya, dia tidak menemukan berita apa-apa mengenainya.

Patricia Mi melihatku tidak percaya kepadanya, dari ponsel dia mengontak seseorang, tepatnya beberapa kata, kamudian muncul, terlihat dua orang pengawal tersebut memotret dia di bandara, termasuk tiket pewat Danielle Xia dan Negara tujuannya, bahkan tinggal di mana, semuanya ditanyakan dengan jelas.

“Danielle Xia sudah pergi, dia masih di dalam hatimu, tapi ini saatnya untuk melepaskannya.”

Kata-kata Patricia Mi seperti jarum yang menusuk ke hatiku.

Mungkin seperti yang dia katakan, Danielle Xia sudah pergi ke luar negeri. Mungkin karena keluarganya, dia tidak memberitahuku apa-apa, dan Alexander Zheng juga mungkin karena alasan pribadi Danielle Xia, dia hanya memberikanku investasi perusahaan. Dan dia tiak mengatakan apapun hari itu, hanya membiarkanku mengurus karirku.

Sepertinya aku sekarang mengerti ini.

Novel Terkait

Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
4 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
5 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu