The Winner Of Your Heart - Bab 345 Kunjungan Ibu dan Ayah

Setelah mengatakan ini, aku sedikit terbangun. Tapi, itu terjadi sebelum aku mabuk dengan Elva An, tapi juga makan dari mulut ke mulut. Ataupun semalu mereka sekarang, dan mungkin aku dengan Elva An juga hanya karena mabuk, dan tidak sadar apa yang telah terjadi.

Dan sekarang, mereka tampaknya melakukan ini ketika mereka sudah terbangun saat pagi.

Aku memuji Pablo Chen dengan pelan, “Kamu seorang pria.”

Dia melihatku dengan canggung, ekspresi wajahnya terlihat malu, “Katakanlah, Elva An tidak mungkin membenciku kan.”

Aku menggelengkan kepalaku, hal macam ini sulit untuk ditebak, aku juga belum secara jelas memahami orang tersebut, jadi untuk masalah ini, tidak mungkin aku bisa memberikannya jawaban akurat.

Patricia Mi juga sudah terbangun sekarang, ada kantung mata hitam di matanya, dan dia terlihat tertidur dengan tidak baik semalaman.

“Fred, pergilah, apakah kita harus berangkat kerja?” Dia menggosok matanya yang mengantuk dan melihat jam di ponselnya.

“Ya.” Aku mengangguk, kemudian berpamitan kepada Pablo Chen dan Elva An, bersiap untuk pergi.

Elva An melihat kami, dan melihat Pablo Chen, tiba-tiba berterima kasih kepada kami.

Aku tidak bereaksi, tapi melihat Pablo Chen mengulurkan tangannya untuk menenangkan, tiba-tiba aku mengerti apa yang sedang terjadi, mungkin jangan mengacaukan ini.

Aku tersenyum dan melambaikan tangan kepada mereka.

Aku tidak mengatakan apapun ketika kami masuk ke dalam taksi.

Patricia Mi, mengatakan hari ini merupakan hari yang paling menyenangkan baginya. Dia bertanya kepadaku, “Apakah Elva An dan Pablo Chen bersama?”

Aku menggelengkan kepalaku, bukan berarti mereka tidak bersama, hanya saja aku tidak tahu.

Aku pikir, setiap orang yang tidak mengerti cinta, akan bertemu dengan orang yang mengerti mengenai cinta, dan kemudian akan merasakan sakit hati dan penuh cinta, orang yang tidak mengerti mengenai cinta perlahan-lahan akan mengerti, mengerti mencintai seseorang, tapi tidak ingin mencintai lagi.

Tentu saja, seorang teman yang memberitahuku mengenai ini, aku tidak bermaksud kalau cinta tidak mengerti cinta, hanya merasa terkadang cinta akan datang di saat yang tidak terduga. Hanya ketika seorang tidak mengharapkannya, mereka mungkin sudah jatuh cinta. Dan seringkali cinta semacam ini adalah orang yang mengerti cinta dan dicintai, melihat cinta orang lain, aku juga ingin terlibat dengan mereka.

Seperti orang yang senang mendengarkan lagu mengenai cinta, karena ketika mereka mendengarnya, mereka akan berpikir itu adalah mereka sendiri. Karena jika sedang terlibat dalam kehilangan sesuatu, sama saja seperti obat penahan rasa sakit, tidak bisa menyembuhkan tapi bisa menghilangkan rasa sakit. Mungkin aku tidak mengerti akan cinta, hanya melihat Patricia Mi, dengan dalam dan diam.

Setelah Patricia Mi, akankah ada orang yang tidak berani mencintai lagi?

Patricia Mi juga melihatku, seperti tertawa, “Kak Freddy, aku rasa kamu mengerti mengenai masalah perasaan seperti ini, bolehkah aku bertanya siapa pendahulumu?”

Aku sedikit marah, mengapa dia bertanya hal macam ini, aku tidak tahu bagaimana menjawabnya, sudah melupakannya, mengapa harus mengecek lagi?

Aku melihat Patricia Mi dan dengan lembut berkata, “Kalau suatu hari, satu tempat, dimana seorang tertinggal, yang lain tersenyum, orang lain itu adalah kamu dari awal sampai akhir.”

Patricia Mi membuka matanya, dia bahkan membuka mulutnya, mungkin karena kata-kataku, dia tidak bisa menangkapnya, tapi pendahulu dan yang sudah dilupakan tidak ada bedanya.

“Kak Freddy, mungkin aku tidak terlalu mengerti, yang kamu maksud dengan ini, jika aku adalah pendahulumu, yang merupakan Alicia Fang, apa yang akan kamu katakan kepadaku? Mungkin ini akan lebih mudah untuk dimengerti olehku.” Patricia Mi menatap mataku, dan matanya penuh dengan harapan cinta, dan penasaran terhadapku.

Aku melihatnya, bagaimana dia bisa menjadi Alicia Fang, tidak menyebutkan kalau Alicia Fang dan Vincent Lu jadian, aku tidak mungkin membiarkannya tinggal di hatiku.

“Kak Freddy, katakanlah, kamu pasti ingin mengatakan sesuatu tapi tidak mau mengatakannya, kamu memberitahuku sekarang, aku adalah Alicia Fang itu.” Sesaat dia tersenyum, aku benar-benar berpikir dia adalah Alicia Fang.

Ada beberapa hal yang sebenarnya ingin aku katakan.

“Aku sangat menyukaimu saat itu, tapi kami dipertemukan terlalu cepat, ketika kami masih terlalu sombong, cinta diri sendiri daripada satu sama lain. Ketidakmampuanku untuk memaafkan orang, perasaanmu yang kecil. Selalu menyalahkan orang, bukan masalah besar, lagipula, perjalanan masih panjang, masih banyak waktu yang bisa dibuang, Juga selalu ada merasa ada orang yang lebih baik di luar sana, dan ketika kami benar berpisah, tapi malah bertemu, hanya untuk menyadari kalau kami bukan untuk satu sama lain, ketika kamu mengingatku, aku mengertinya.”

Patricia Mi melihatku dengan dalam, matanya penuh dengan kelemahlembutan

“Jadi, apakah kamu menyukainya sekarang?”

Aku tersenyum dan berkata, “Dia sekarang milik orang lain, aku tidak akan pernah menyimpan seorang wanita yang milik orang lain, mungkin hidup lebih berarti, dan dia mungkin hanya seorang yang belalu dengan cepat.”

“Oh.” Patricia Mi dengan lembut merespon, “Ya, seharusnya aku bukan seorang yang lewat begitu saja.”

Kata-katanya mencekikku. Mungkin, dua kata-kata yang keluar dari mulutku terlalu santai, begitu biasa saja dikatakan.

Kata-katanya sangat ringan, tapi masalahnya sangat berat, langsung terasa sakit ke hatiku, Aku tidak bisa membalikkan kata-katanya, apalagi menyetujui pertanyaannya, mungkin ini hanya dalam pikiranku, selamanya tidak akan diketahui, bahkan jika tidak ada jawabannya, bagaimana aku bisa menjawabnya?

Aku melihat Patricia Mi, memikirkan kata-kata yang baik, tapi tidak ada yang muncul dan tidak bisa mengatakan apapun.

Tiba-tiba ponsel berdering.

Hatiku langsung merasa lega, dan aku melihat ponsel untuk mengangkat.

Ternyata ayahku yang menelepon, dia mengatakan sudah sampai di Kota Bin, dia tidak tahu alamat perusahaanku, dia memarahiku dari telepon, membuka perusahaan juga tidak memberitahu mereka, sekarang kedua orang tua tersebut mencariku kemari, aku tidak bisa merasakan apapun. Menanyakan alamat mereka dan mengatakan kepada supir taksi untuk langsung menuju ke lokasi mereka.

Saat mendengar orang tuaku datang, Patricia Mi langsung gugup.

“Tidak, aku harus kembali ke kantor untuk berias, lihatlah wajahku dan kantung mataku, bagaimana bisa aku bertemu dengan mereka, aku bahkan belum menggosok gigiku, pasti nafasku bau.”

Tapi aku tidak membiarkan dia kembali ke kantor.

Hanya melihatnya tidak berhenti berkaca pada cermin kecil yang dibawanya, menggambar alis dengan pensil alisnya.

“Mengapa wanita suka berdandan.” Aku tidak bisa menahan diri untuk bertanya.

“Karena pria menyukai wajah yang cantik, dan wanita suka dengan apa yang pria katakan. Jadi wanita merias wajahnya dan pria saling membohongi satu sama lain.” Dia tersenyum kepadaku.

Aku sedikit terkejut, itu dimana salahnya. Tapi juga sedikit memiliki arti.

Mobil berbelok beberapa kali, dan aku bisa melihat orangtuaku di perempatan jalan.

Ayah sedang menggandeng Ibu dan melihat mobil berhenti, terlihat penasaran.

Mungkin karena aku mencukur rambutku dan mereka tidak mengenaliku beberapa saat.

Aku mengeluarkan kepalaku dan menyuruh mereka masuk ke dalam mobil.

Ayah mendahulukan Ibu untuk masuk, dia dan aku duduk berdesakan.

Patricia Mi duduk di depan, menyalami ayah dan ibu.

Ibu dan Ayah belum sempat beraksi, satu mengatakan ya, yang satu lagi bertanya siapa wanita ini.

Aku tersenyum dan tidak mengatakan apapun, dan ketika sampai di kantor, aku menyuruh mereka untuk masuk ke dalam kantorku untuk berisitrahat.

Vincent Lu baru saja pergi, Jeffrey Chen sedang cuti liburan. Aku tidak ada orang-orang kepercayaanku di kantor, mereka yang ketua divisi atau manajer, diatur oleh Vincent Lu. Aku harus menelepon dua orang secara asal dan meminta mereka untuk datang ke kantor untuk bertanya apakah ada Kasur kosong.

Orang tuaku menghentikanku, “Aku dan ibumu datang untuk menemuimu, sudah lama tidak pulang ke rumah untuk menjenguk, malam hari setelah makan langsung pergi.”

Aku melihat ayahku, yang tidak tahu kalau dia memiliki kerutan tambahan pada keningnya.

Dan pada kepala ibu, tampaknya ubannya bertambah.

Secara tidak sadar waktu sudah lama berlalu.

“Patricia Mi, tolong buatkan teh untuk orangtuaku.”

Kedengarannya Patricia Mi senang untuk diberi kesibukan.

Ayah melihat ke arah wanita yang sedang duduk di sampingku, seperti ada keraguan, aku melihatnya bingung, dengan pelan bertanya, “Ini yang aku bicarakan.”

“Oh, oh.” Tampaknya ayah sedikit hanyut dalam pandangannya.

Ibuku berbisik di telingaku dan bertanya, “Aku ingat terakhir kali kamu berbicara mengenai wanita ini.”

Aku malu untuk membalikkan kata-kata ibuku, karena masalahnya, di hatiku merasa sedikit tidak nyaman, aku tersenyum, “Ibu, bagaimana perasaanmu tentang ini sekarang.”

Orangtuaku melihatku dan mengesampingkan topic, tidak menanyakan lebih, dengan hati-hati melihat Patricia Mi, kelihatannya mereka senang.

“Selama kamu menyukainya, kami juga merasa senang.”

Patricia Mi tersenyum juga, tapi senyuman pada wajahnya terlihat sedikit kaku.

Aku menepuk bahu Patricia Mi dan mencium pipinya.

Ibu dan Ayah melihat dengan jelas, tapi juga ikut tersenyum, “Anak ini, tidak mungkin bisa dihindari.”

Novel Terkait

My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
3 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
3 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu