The Winner Of Your Heart - Bab 70 Pengecut Yang Rendah Diri

Setelah menanyakan hal itu, aku segera kembali merasa menyesal.

Pertanyaan ini sangat menyinggung perasaan, pasti akan membuat Danielle Xia sulit untuk menjawab.

Kalau dia menjawab karena menyukai ku, dunia akan berubah menjadi indah dalam sekejap.

Tetapi, Danielle Xia adalah seorang perempuan yang memiliki kedudukan, dia adalah direktur yang suka menyendiri, dan juga seorang wanita dari keluarga kaya dan berkuasa, menyuruhnya untuk mengatakan kata-kata seperti itu kepada ku yang hanya orang nakal dari golongan bawah adalah sesuatu yang hampir tidak mungkin.

Selain itu, ini hanya keinginanku yang melampaui batas saja.

Aku tidak mengerti perempuan, aku hanya tahu sikap Danielle Xia terhadap ku jauh lebih baik dibandingkan dengan yang dulu, atau mungkin ada perasaan baik, tetapi aku tidak tahu apakah itu sudah sampai ke tahap menyukai.

Meskipun demikian, aku masih memegang sedikit harapan itu, sangat ingin sekali mendengar jawaban yang aku mau.

Di dalam telepon diam, Danielle Xia tidak berbicara, tidak tahu apakah dia sedang memikirkan bagaimana menjawabnya, atau dia terjebak dalam kecanggungan, atau dia memiliki perasaan lain?

Setelah beberapa saat, aku merasa aku benar-benar terlalu bodoh, mendadak menanyakannya pertanyaan yang seperti ini, ketika aku baru saja ingin mengalihkan topik pembicaraan, tiba-tiba di dalam telepon terdengar suara Danielle Xia:

“Freddy Shen, aku…… aku merasa bahwa sebagai seorang pemimpin, adalah suatu keharusan untuk peduli pada bawahannya, saya takut kamu sakit dan mempengaruhi pekerjaan mu.”

Nada bicaranya sangat rendah, sangat lemah, dan membuatku tiba-tiba merasa sangat kehilangan, dan perasaanku dalam sekejap jatuh ke bawah.

Perkataan ini bukan perkataan Danielle Xia yang sebenarnya, kalau tidak itu tidak akan menjadi nada bicara yang lemah, dan sebelum dia mengatakan ini, dia jelas terlihat ragu, seperti ragu untuk mengatakan hal yang sebenarnya atau tidak.

Sangat jelas, dia menyukai ku, tetapi dia menolak perasaan ini, menjadikan pemimpin peduli terhadap bawahannya sebagai alasan.

Setelah merasa kehilangan, aku berpura-pura tertawa dengan nada biasa, berkata: “Terima kasih atas kepedulian direktur Xia, badan saya sangat baik.”

Tidak menunggunya menjawab, aku lanjut berkata: “Direktur Xia, kalau tidak ada hal lain, saya mau pergi mandi dulu, saya tutup dulu ya.”

“Ya, sampai jumpa.”

Setelah menutup telepon, aku melemparkan hanphone ku ke atas kasur, tidak langsung pergi

mandi, aku menyalakan rokok, menghisapnya dengan kuat, dan aku masuk ke pemikiran yang sepi.

Aku sudah menyukai Danielle Xia, tidak hanya ingin menidurinya, tetapi sebuah perasaan mencintai seseorang.

Jim Tan menyuruhku untuk berinisiatif mengejar Danielle Xia, tetapi aku seorang pecundang, uang yang ada di tanganku tidak dapat membeli rumah seluas satu meter persegi di kota Bin, aku benar-benar tidak berani mengejar seorang perempuan dari keluarga kaya dan berkuasa.

Aku tiba-tiba menyadari, tidak peduli betapa vulgarnya aku, betapa tidak takutnya aku, sebenarnya aku tetaplah seorang pengecut yang rendah diri.

Itu adalah kelemahan manusia, aku tidak tahu bagaimana mengatasinya, tidak memiliki keberanian untuk mengakuinya padanya, malah berharap inisiatif dari Danielle Xia.

Tetapi, dilihat dari sudut pandang lain, atau mungkin aku hanya lebih rasional saja.

Keluarga, kedudukan, kekayaan antara aku dan dia tidak perlu dikatakan, di tengah masih ada Nico Li.

Dan kami juga memiliki hubungan darah di tingkat lainnya: aku adalah mantan Alicia Fang, Alicia Fang adalah calon kakak iparnya.

Hubungan yang seperti ini mungkin dianggap bukan apa-apa di mata orang biasa, tetapi Danielle Xia ada di keluarga yang kaya dan berkuasa, apakah keluarganya akan mengizinkan kami berdua untuk bersama?

Bahkan Danielle Xia sendiri, mungkin tidak berani melangkah ke arah itu. Atau mungkin ini adalah alasan mengapa dia menolak perasaan itu.

Memikirkan hal ini, aku menertawakan diri ku sendiri, ingin menyingkirkan rasa kehilangan di dalam hati, kemudian memarahi diri ku sendiri, saat aku di Nanning aku memutuskan untuk berkonsentrasi bekerja, tidak ingin terlalu banyak memikirkan hal yang tidak-tidak, sekarang kenapa memikirkan hal yang tidak-tidak seperti itu lagi?

Setelah perasaan ku sedikit pulih, tiba-tiba aku menyadari agak sedikit dingin, setelah topan udaranya turun lumayan banyak, sekujur tubuh ku sangat lembab dan akan aneh jika tidak merasa dingin.

Aku dengan segera mematikan puntung rokok,membuka lemari pakaian mencari pakaian bersih dan pergi mandi, aku tiba-tiba tertegun, dalam lemari ku sudah berubah sedemikian rupa, berubah menjadi sangat rapi.

Aku ingat sebelum pergi untuk perjalanan bisnis, aku dengan sembarangan melipat baju kemudian melemparkannya ke dalam lemari pakaian, kemeja dan celana panjang juga malas ku seterika, celana dalam dan kaos kaki aku tumpuk dengan sembarangan.

Tetapi sekarang, semua kemeja dan celana panjang diseterika dengan sangat rata, dan digantung berdasarkan jenis, T-shirt juga dilipat dengan sangat rapi, kaos kaki disusun berpasang-pasangan didalam kotak tersendiri, bahkan pakaian dalam sekalipun juga diletakan di tempat tersendiri dengan rapi.

Ini sama sekali tidak seperti lemari pakaian ku, tetapi kamar ini sebenarnya milik ku, pakaian juga milik ku.

Setelah beberapa saat terkejut, aku tiba-tiba mengingat beberapa hari yang lalu Glorian Su pernah menelepon ku, dia bilang mau membantu ku mengambil pakaian, dia kah?

Kalau dilihat memang iya, setelah dia membantu ku mengambil pakaian, dia juga membantu ku melipat kemeja dan celana panjang, juga merapikan lemari pakaian ku.

Memikirkan hal ini, aku menolehkan kepala melihat ke arah tempat tidur, aku baru menyadari bahawa pendingin ruangan itu juga diletakkan dengan sangat indah, barang-barang yang semula diletakkan dengan tidak rapi di lemari samping tempat tidur juga berubah menjadi rapi.

Melihat pemandangan ini, hatiku menjadi hangat, Glorian Su benar-benar seorang gadis yang baik, setidaknya, dia baik terhadap ku.

Pada saat ini aku benar-benar ingin mengucapkan terima kasih dengan hangat kepadanya, tetapi dia tidak dirumah, mungkin pergi bekerja, Elly Lu dan Sally Li, Robert Wang juga tidak ada di rumah.

Karena itu aku mengambil handphone, menemukan kontak Glorian Su dan menghubunginya.

“Freddy Shen, bagaimana kamu bisa menghubungi ku?” Suara Glorian Su terlihat sangat bahagia, atau mungkin menerima panggilanku membuat dia merasa agak terkejut.

Aku tertawa dengan suara lembut dan berkata: “Aku sudah kembali ke kota Bin, ingin mengucapkan terima kasih kepada mu.”

“Kamu sudah kembali? kapan kembali?” Glorian Su sangat gembira, “Kenapa ingin mengucapkan terima kasih kepada ku?”

“Penerbangan pagi ini, baru saja sampai di rumah, melihat kamar dan lemari pakaian ku, itu kamu yang membantu ku merapikannya kan, terima kasih.”

“Ya, sama-sama, sebenarnya hari itu aku sedang tidak sibuk dan tidak ada pekerjaan untuk dilakukan, lalu aku pergi ke kamar mu dan ingin mengobrak-abrik sebentar, aku takut kamu marah pada ku karena telah emngobrak-abrik kamarmu tanpa melalui persetujuan mu.”

Mendengar suaranya yang manis, perasaan ku menjadi baik dalam sekejap, tiba-tiba merasa dunia ini sebenarnya sangat indah.

Aku tertawa: “Bagaimana bisa aku memarahi mu, mengucapkan terima kasih pada mu juga sudah terlambat. Oh ya, ketika angin topan datang apakah kamu masih bekerja?”

“Awalnya aku ingin segera menyelesaikan pemotretan sebelum angin topan datang, tetapi belum selesai pemotretan angin topan sudah datang, alhasil pekerjaannya belum selesai, dan kami juga terjebak disini, hujannya sangat deras, kami tidak bisa pergi sama sekali.”

“Oh ya, bagaimana kamu pulang ke rumah? Tidak basah kuyup kan? Glorian Su tiba-tiba bertanya pada ku lagi.

“Aku pulang dari stasiun kereta bawah tanah, basah kuyup, sekarang sedang bersiap untuk pergi mandi.”

“Ha?” kalau begitu kamu cepat mandi dengan air panas, lalu minum semangkuk air jahe, eh…… sepertinya di rumah kita tidak ada jahe, kita sudah lama tidak masak di rumah, kalau tidak coba kamu panaskan air lalu minum, selesai minum langung tidur.”

Mendengar perhatiannya, hatiku menjadi hangat, berkata dengan suara lembut: “Ya, kalau begitu aku pergi mandi dulu, kamu juga harus memperhatikan diri mu, jangan terkena air hujan.”

“Baiklah, aku akan memperhatikan diri ku.”

Setelah menutup telepon, aku tidak bisa menahan senyum di depan lemari pakaian, kemudian mengambil pakaian dengan hati-hati.

Setelah mandi air panas, aku merasa tubuh ku sudah tidak terlalu dingin, tetapi perut ku sangat lapar, sekarang sudah siang, aku harus mencari sesuatu untuk dimakan.

Di rumah, selain mie instan dan makanan ringan, tidak ada makanan yang lainnya, aku terpaksa mengambil payung dan pergi keluar mencari makan.

Di jalan angin kencang dan hujan lebat, payung juga sulit untuk menutupi hujan, bahkan jika aku memakai sandal dan celana pendek sekalipun juga tetap basah sedikit.

Setelah makan siang, aku kembali ke rumah berbaring di kasur dan menonton televisi, dan aku tertidur dengan lelap tanpa sadar.

Novel Terkait

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
5 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
4 tahun yang lalu