The Winner Of Your Heart - Bab 57 Jimmy Wan

Pada saat di bandara aku sudah berfikir dengan matang, menggunakan cara tidak langsung, untuk memperlihatkan Danielle Xia bukti kalau Perusahaan Hi Tech melakukan hal gelap, agar Danielle Xia tidak ada pikiran untuk bekerja sama dengan Hi Tech lagi.

Setelah Danielle Xia mendengar perkataan aku, awalnya dia ketakutan sementara, sambil menggerutkan alisnya kepada aku,” Freddy Shen, kamu ingin memberi tahu aku, bahwa Hi Tech tidak ada kemampuan ?”

Aku bukannya menyangkal, ”Direktur Xia, aku hanya berfikir memberikan produk baru kita kepada mereka, bukan hal yang wajar.”

“Tidak mungkinlah.” Danielle Xia kembali mengerutkan alisnya,”Nico Li pernah berkata kepada aku, skala teknologinya menyusut, tapi itu hanya skala strategi mereka saja, tidak menjual eceran untuk nantinya, hanya mengamati perkembangan channel dan perkembangan bidang ini saja.

“Direktur Xia, mereka terhadap orang luar seperti kita pasti bicara seperti ini, tapi beberapa hari ini aku mendapatkan pemahaman dari pasar, perusahaan mereka sedang menjalankan jalan miringnya, dan lagi, bos mereka sedang beralih ke bidang internet.

Danielle Xia terdiam, berfikir sejenak, dan kembali mengelenggkan kepala lalu berkata:” pemahaman yang kamu dapatkan dari pasar itu, adalah mendengar dari kata orang lain, tapi Nico Li malah mengatakan yang sebaliknya. Dia mengatakan kepada aku, Direktur Wan selalu memperhatikan teknologi Hi Tech, jadi membangun perusahaan internet, ingin memperluas sendiri , dan memperkembangkan chanel bisnis listrik.

“Nico Li dan Direktur Wan berteman, dia tidak mungkin menipu Nico Li kan? Terlebih lagi Nico Li tidak akan menipu aku.

Setelah mendengar perkataan ini, aku tidak bisa berkata apapun, dia selalu membicarakan Nico Li, memperlihatkan bahwa dia mempercayai Nico Li, dan aku, hanya kenal dalam beberapa bulan dekat saja, dan lagi hanya bawahan saja.

Aih!Ya sudahlah, aku sudah berusaha.

Lagian, kalau apa yang dikatakan Nico Li benar, teknologi Hi Tech hanya skala strategi, masih dengan keras untuk membangun produk YuFei Technology , apakah aku memperburuk masalah Danielle Xia?

Lagipula, jumlah produk Yufei Technology, menurut Danielle Xia adalah yang paling penting.

Berpikir sampai disini, aku tidak melanjutkan sangkalan, hanya menganggukan kepala, menyetujui kata-kata Danielle Xia.

Danielle Xia terdiam melihat aku, dengan nafas yang tenang berkata: “Freddy Shen, aku tahu yang kamu pikirkan adalah jumlah pemasaran produk baru, sekarang yang kami benci adalah perkiraan benar dan salah , kalau tidak kita pergi ke Hi Tech untuk berdiskusi, setelah itu kita baru diskusikan dengan matang.”

“Baiklah, Direktur Xia saja yang menentukan.” Aku menjawab dengan tenang.

Danielle Xia beberapa detik melihat kearah aku, lalu berjalan mengarah lift.

……

Bos Technology Hi Tech bernama Jimmy Wan, sudah berumur empat puluh tahun, sedikit gendut, berwajah bulat, dapat murah hati memberikan senyuman kepada semua orang yang ditemui, terlihat sangat pendiam, juga cepat dekat dengan orang-orang.

Tapi, orang yang mengerti dia, akan merasa dia sangat cerdas, dia adalah orang yang cerdik.

Saat Danielle Xia membawa masuk aku dan Jeffrey Cheng ke Hi Tech, Jimmy Wan keluar dari kantornya, sembari wajah yang dipenuhi dnegan senyuman.

“Haiya! Tamu VIP sudah datang, kedatanganmu mendatangkan berkah! Halo Direktur Xia!‘’ Jimmy Wan menyambut dengan sangat ramah.

Danielle Xia malah saja terlihat seperti ketakutan, terlihat tidak seramah Jimmy Wan, lalu dengan sengaja keluar dari kantornya untuk menyambut kami.

“Halo Direktur Wan! Direktur Wan sungguh sangat sopan, sampai-sampai diri sendiri yang memberi sambutan, begini aku yang tidak enakan!”Direktur Xia segera menyambutnya kembali, dan dengan otomatis mengulurkan tangan untuk berjabat tangan, sambil berbicara dengan sopan.

Jimmy Wan tertawa hehe, berbicara sambil meletakkan tangannya: “Haish! Mana ada yang tidak enakan, kamu adalah teman Nico Li, juga termasuk teman aku, lagipula, Direktur Xia demi pemasaran Yufei Techonology, datang sendiri untuk bertamu, aku mana mungkin bersikap dingin.”

“Kemari kemari kemari, Silahkan Direktur Xia, dan dua orang lainnya… ei? Dua orang ini tampaklah tidak asing?” Jimmy Wan melihat aku dengan terkejut.

“Halo Direktur Wan, Aku bernama Freddy Shen, sebenarnya aku sudah bekerja beberapa tahun di pemasaran kota Nanning.” Aku dengan sopan mengulurkan tangan, setelah itu sambil memberitahukan bahwa aku bekerja di perusahaan yang mana.

Jimmy Wan terlihat terkejut, sampai-sampai memberikan orang seperti aku pujian. Sebenarnya, aku dan dia tidak pernah saling memberi salam, juga tidak tahu apakah benar dia mengenali aku.

Kesimpulannya, Jimmy Wan membeikan kesan kepada aku, semuanya untuk mengambil hati Danielle Xia, kemudian dia sengaja mengait Nico Li, sepertinya ini adalah cara dimana dia bisa merasakan keuntungan.

Tapi, Danielle Xia terlihat pesimis berkenalan dengan orang yang seperti ini, senyuman di wajah dan perkataannya, terlihat dia sangat senang.

Sopan dengan orang, setelah memberi perkenalan kepada Jeffrey Cheng, Jimmy Wan sambil membawanya masuk ke kantor, dan rokok sudah diletakkan rapi disana.

Membicarakan kerjasama adalah hal yang biasa, kedua belah pihak berbincang luar dari topik, setelah itu Jimmy Wan akan mengungkit masalah skala streteginya.

Dia mengatakan, dalam beberapa tahun dekat akan merasakan gangguan dari smartphone. Pemasaran eceran sangat mandat, jadi dia menutup toko, dipastikan tidak menjual eceran, memberikan semua kekuatan kepada departemen pemasaran dan industri.

Dia masih berkata, sebelumnya dia wakil dari perusahaan mesin, dikarenakan pada pemikiran pemasaran yang berbeda, maka berakhir untuk bekerja sama. Dalam beberapa waktu ini dia sedang mencari merek yang bisa mengangkat chanelnya, baru dia bisa fokus ke produk baru, ingin membuat Hi Tech meraut kembali ke masa puncaknya.

Dia berkata dengan bangganya agar Danielle Xia gembira, dan kedua pihak juga mendiskusikan tentang wakil atas produk baru.

Danielle Xia adalah Direktur pemasaran, pembicaraan ini dengan otomatisnya dia yang memimpin, termasuk mengingatkan tentang persyaratan pemasaran juga Danielle Xia yang memperkenalkan. Aku dan Jim Tan hanya bertanggung jawab atas tawa saja, dan memperkenalkan pengerjaan dari produk ini.

Saat Danielle Xia menyelesaikan persyaratan atas pemasaran selesai, Jimmy Wan menepuk pahanya, dan merasa persyaratan yang dibuat sama seperti yang dia inginkan, kedua pihak setuju sebelumnya, singkatnya adalah teman kerja sama yang terbaik.

Kemajuan negosiasinya berjalan lancar, saat menyebut untuk menggunakan uang tunai, Jimmy Wan menyetujui jika meggunakan uang tunai dalam pemasukan barang tidak ada salahnya, hanya saja, pekerjaan di beberapa bulan awal jangan terlalu ditekan, pastikan untuk memberi mereka penyangga untuk memasang channel.

Sebenarnya, setiap barang yang baru masuk pemasaran, tugas beberapa bulan sebelumnya pasti tidak terlalu berat, ini adalah hal yang diketahui oleh semua orang, syarat yang diajukan oleh Jimmy Wan sebenarnya tidak keterlaluan, tapi berat tidaknya tugas dilihat dari apakah kedua belah pihak dapat menanggungnya.

Kesombongan dan keputusan Jimmy Wan membuat Danielle Xia merasa sangat bersemangat, sepertinya Jeffrey Cheng yang bahkan mempercayainya, ikut berdiskusi bersama mereka dengan bersemangat

Aku ikut tertawa, tapi didalam hati tidak berhenti mengorek. Tidak masuk akal, Jimmy Wan adalah orang yang sangat cerdas, pasti ada dana yang cukup, juga tidak mungkin dengan mudah berjanji menggunakan uang tunai, setidaknya berusaha menyimpan sebagian, mempertahankan sample.

Jika Danielle Xia merasa khawatir, hal itu dapat dimengerti, tapi aku tidak dapat membiarkannya begitu saja, aku harus melakukan sesuatu.

Ketika mereka sedang berdiskusi, aku menggunakan sikutku menyenggol Jeffrey Cheng yang berada disampingku, berucap: "Jeffrey bukankah tadi kamu bilang ingin pergi ke toilet? Ayo kita pergi bersama."

Jeffrey Cheng seketika tercengang, melihat tatapanku yang aneh, dia segera menganggukkan kepalanya: "Benar, Direktur Wan, Direktur Xia, permisi, kami ingin ke toilet sebentar."

"Ada panggilan alam." Aku hanya membalasnya dengan tertawa paksa.

"Oh, tidak masalah, hehe." Jimmy Wan menjawab sambil tertawa.

Novel Terkait

Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
4 tahun yang lalu