The Winner Of Your Heart - Bab 102 Sikap Lembut yang Tiba-Tiba

Aku berdiskusi dengan Jim Tan untuk waktu yang lama, ketika langit sudah terang akhirnya kami mendapatkan hasil. Pertama, kami akan menggunakan cara pertama, membuat website, sebisa mungkin mengontrol biaya awal bisnis, mencapai target, kemudian mempertimbangkan pembiayaan dan pengembangan.

Dan kepada kolega baiknya, Jim Tan memutuskan untuk kembali menemuinya dan dengan menjelaskan secara menyeluruh bahwa proyek tersebut tidak memerlukan investasinya lagi.

Jika tidak membuat aplikasi, tahap awal hanya akan dilaksanakan di Guangxi, kami tidak perlu memiliki banyak mitra kerja, hanya aku dan Jim Tan juga sudah cukup.

Lagipula, hal yang paling buruk dalam menjalankan sebuah bisnis adalah jumlah mitra kerja yang berlebih karena itu akan mudah menimbulkan masalah, semakin sedikit pemimpin akan lebih mudah untuk menjalankan bisnis.

Setelah diskusi, aku melihat jam dan hampir pukul 06:00. Aku memasang alarm lalu tidur sampai pukul 08:00. Dengan mengantuk aku bangun, lalu meninggalkan hotel untuk membelikan Danielle Xia pakaian.

Ketika sampai mall, aku langsung menuju lantai bagian pakaian wanita, mencari toko yang menjual pakaian kantor wanita.

Meskipun merek lokal, harga satu set setelan perempuan setidaknya jutaan, dan itu membuatku lemas seketika. Tapi, Danielle Xia berasal dari keluarga yang kaya, dan aku tidak mungkin membelikannya pakaian dengan harga murah. Walaupun aku tidak begitu mengerti merek pakaian wanita, tapi aku yakin dia pasti memakai pakaian kualitas tinggi, kira-kira di atas dua puluh juta untuk satu setelan.

Aku tidak sanggup membelikannya pakaian mahal, aku hanya bisa membelikannya pakaian seharga dua juta. Kalau dia tidak mau memakainya, maka aku tidak akan memaksanya.

Aku juga tidak berniat dia untuk menggantikanku membayar pakaiannya, aku hanya ingin memberikan kepadanya, dialah yang memberikanku posisi manager regional.

Mungkin setelah hari ini, aku juga tidak akan banyak bertemu dengannya, dan tidak lama lagi aku akan mengundurkan diri dari Yufei Tech, dan memberikannya sebagai hadiah tanda terima kasih.

Tidak lama kemudian, aku memilihkannya setelan rok seharga 2.4 juta, rok warna hitam dan atasan putih. Walaupun biasa saja, tapi aku paling menyukai setelan berwarna hitam putih.

Wanita yang memakai rok hitam pendek memperlihatkan paha mereka yang seputih salju, memberikan unsur misterius yang mendalam, dengan kemeja putih terlihat suci dan cantik.

Terutama Danielle Xia, aku paling menyukai bagian bawahnya yang misterius saat dia memakai rok, pahanya yang menggoda, kakinya yang panjang membuat rok yang dipakainya terlihat pendek.

Tapi aku membelikannya sepotong shorts untuk membuatnya terlihat aman, aku tidak ingin orang lain melihatnya saat dia berjalan.

Meskipun aku akan menghabiskan 2.4 juta lebih, tetapi aku masih menggesek kartuku dengan terpaksa. Aku segera kembali ke hotel dan langsung mencucinya di binatu.

Untungnya binatu hotel berada tepat di belakang gedung parkiran, terdapat area kosong belakang binatu, beberapa pipa besi dipakai untuk menjemur pakaian. Aku meminjam gantungan baju dari binatu untuk menjemur pakaian.

Sekarang adalah musim kemarau, sinar matahari di pagi hari sangat terik, pakaian Danielle kering dengan cepat.

Saat duduk menunggu di area tunggu binatu selama setengah jam, aku menjadi sangat ngantuk, aku mengecek pakaiannya sudah cukup kering lalu mengambilnya. Sambil menuju ke arah lift, aku menelepon Danielle Xia.

"Hei, Freddy Shen..." suara Danielle Xia terdengar memelas, pasti dia baru saja terbangun karena mendengar panggilan teleponku.

"Direktur Xia, aku sudah membelikan pakaian untukmu, juga sudah dicuci bersih, aku sedang menuju ke lantai atas, tolong buka pintu kamarmu untuk mengambil baju sebentar lagi."

“Ya, terima kasih.”

"Sama-sama.”

Tidak lama setelah menutup telepon, aku sampai di depan pintu kamar Danielle Xia, baru saja mengetuk dua kali, Danielle Xia membuka pintu, wajahnya terlihat baru bangun tidur tapi ia terlihat sangat cantik, aku juga melihat sebelah bahunya terbuka.

Aku langsung memandangi bahunya yang seputih salju, dengan cepat langsung memalingkan pandanganku. Lalu memberikannya pakaian, “Direktur Xia, ini pakaianmu.”

“Ya.” Jawab Danielle Xia dengan nada rendah, wajahnya sedikit memerah, mengulurkan tangannya untuk menerima pakaiannya.

Tapi, karena celah pintunya terlalu kecil, tangannya tidak sampai, baru saja aku ingin melangkah ke depan untuk memberikan pakaian ke tangannya, tidak tahu apakah dia melakukan itu dengan sengaja atau tidak, ia membuka pintu lebih lebar.

Pada saat itu, aku hanya diam di tempat karena aku melihat sebagian tubuhnya tidak memakai apapun, setengah dari tubuh bagian atasnya... dia sedang bertelanjang, hanya memakai pakaian dalam sutra berwarna hitam.

Danielle Xia pasti merasakan pandanganku, dia langsung mengambil pakaiannya dari genggaman tanganku, dan bergegas menutupi tubuhnya di balik pintu kamarnya, wajahnya memerah karena malu.

Aku bergegas memalingkan pandangan, dengan tertawa canggung: "Maaf, aku sudah terbiasa, aku pergi dulu, telepon aku jika kamu mau mengunjungi agen.”

"Tunggu sebentar." Danielle Xia mendadak memanggil, "ini... Berapa harga setelan pakaian ini? Aku akan langsung mentransfer uangnya.”

"Tidak perlu. Sambil tersenyum aku menggelengkan kepalaku,"Anggaplah seperti sedang menyuap atasan, aku berikan itu padamu.”

"Tidak, aku tidak menerima suap, kalau tidak aku akan berikan uang padamu."

Aku tidak tahu harus menjawab apa: “Itu… Anggaplah aku memberikan itu sebagai teman, bukan suap, ok?”

Setelah mendengar kata-kataku, Danielle Xia menatapku, lalu tiba-tiba ia tersenyum: "Kalau begitu baiklah, terima kasih untuk hadiahnya, aku menerimanya."

Danielle Xia berkata sambil mencium pakaian tersebut, “Loh? Freddy Shen, apakah kamu menjemurnya di bawah sinar matahari? Masih tercium bau sinar matahari.” Tanya Danielle Xia terkejut.

Aku mengangguk: “Ya, setelah mencucinya di binatu, aku sekalian menjemurnya, seharusnya sekarang sudah kering.”

Danielle Xia tidak berkata apapun, dia hanya melihatku, dengan lembut menatapku, ada sesuatu yang membuatku merasa gelisah dan juga tidak biasa.

Sesaat kemudian, Danielle Xia hanya berkata dengan lembut: "Freddy Shen, pada kenyataannya... kamu tidak buruk sama sekali, kamu sangat baik padaku, terima kasih.”

Dia mendadak bersikap lembut, aku belum pernah melihatnya begini sebelumnya, tidak tahu harus menjawab apa, aku hanya menggaruk kepala dengan tersenyum berkata: "Oh, tidak buruk bagaimana maksudmu? Aku jadi teringat tamparanmu hari itu.”

Mendengar ini, wajah Danielle Xia menjadi lebih merah, dengan perasaan tidak enak berbisik: "Hari itu tanganku terasa sangat berat, aku minta maaf, apakah telingamu baik-baik saja?"

"Tidak apa-apa, itu juga salahku, jika kamu tidak menamparku waktu itu, mungkin hari itu aku akan… ” Aku berhenti bicara, menggaruk kepalaku dan tersenyum.

“Lupakanlah, jangan mengungkit masalah ini lagi, aku kembali istirahat dulu, tadi malam hanya tidur sebentar sekali, sangat ngantuk." Kataku sambil berbalik jalan menjauhi pintu kamarnya.

"Freddy Shen, tidurlah lebih lama, kami akan mengunjungi pelanggan di sore hari, anggaplah cuti setengah hari"

"Terima kasih, Direktur Xia,"

Saat membuka pintu kamar, aku melihat Jim Tan baru saja turun dari tempat tidur.

"Apa masalahnya?" kata Jim Tan sambil menatapku,"Tadi malam kamu… selagi aku tidur kamu diam-diam menyelinap keluar dan pergi ke kamar Danielle Xia? Apakah kamu mendapatkannya?”

“Apakah kamu tidak punya otak, walaupun aku ingin pergi, dan jujur saja aku memang pergi, perlukah aku lakukannya secara diam-diam?” Aku membuka bajuku dan berkata, “Aku pergi membelikannya pakaian, kemarin dia tidak membawa pakaian.”

"Beraninya! Mengapa kamu tidak membelikanku juga? Aku juga tidak membawa pakaian." Ketika Jim Tan mengeluh, aku menuju kamar mandi, "Aku tidak peduli denganmu. Aku akan kembali ke Nanning. "

"Kembali sekarang?"

"Ya, kembali dan mulai bersiap-siap."

Aku tahu dia berbicara tentang mempersiapkan sebuah bisnis, jadi aku tidak menghentikannya, aku hanya berkata: "Kamu kembali terlebih dahulu, setelah dua hari aku juga akan kembali dan tinggal di Nanning untuk beberapa waktu, kemudian mempersiapkannya bersamamu."

“Oh ya, aku tidak akan mengantarmu, aku sangat ngantuk, aku mau tidur dulu."

Novel Terkait

Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
5 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
4 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
5 tahun yang lalu