The Winner Of Your Heart - Bab 128 Cinta Lebih Kejam

Setelah mendengar kabar Glorian Su sudah pergi dan wajahku yang sedih, Danielle Xia tidak merasa terkejut sedikitpun, hanya saja raut wajahnya terlihat rumit, tidak tahu apa yang sedang dipikirkannya.

Terdiam beberapa saat, dia berkata dengan suara kecil: “Glorian Su adalah gadis yang baik, kenapa kamu tidak menahannya?”

Aku tersenyum pahit: “Aku ingin menahannya, tapi dia pergi shooting demi hidup, juga demi mengejar mimpinya, apakah aku harus merampas mimpinya? Aku tidak punya kemampuan merubah hidupnya, aku tidak bisa memberinya kebahagiaan.”

Perkataan ini, aku tidak menutupi sedikitpun perasaanku terhadap Glorian Su, bahkan dengan langsung menyatakan : Aku sebenarnya ingin bersama dengan Glorian Su.

Walaupun mungkin Danielle Xia mendengarnya akan tidak senang, aku masih ingin berkata, karena aku merasa malu terhadap Glorian Su, aku tidak bisa menggunakan alasan berbaik hati mengucapkan kata-kata yang membuatnya sedih, walaupun dia ada di Hengdian, tidak bisa mendengar perkataan ini.

Mengenai Danielle Xia, entah tidak senang ataupun sedih, bagaimanapun aku sudah tidak memiliki harapan terhadapnya. Paling tidak sebelum aku memiliki uang dan kedudukan yang cukup, aku tidak akan berpikir yang tidak-tidak terhadapnya.

Mendengar ucapanku, Danielle Xia agak terkejut, selanjutnya tidak mengeluarkan ekspresi sedih, hanya menatapku dengan tatapan yang aneh.

Mungkin, dia tidak mengira aku akan mengutarakan perasaanku terhadap Glorian Su dengan jujur.

Setelah sesaat, dia menghela napas kecil, seperti memutuskan sesuatu, mukanya mengeluarkan senyum yang tenang, dan berkata padaku :

Kamu bisa pergi ke Hengdian mencarinya, coba dulu sebuah hubungan jarak jauh beberapa waktu, tunggu setelah dia selesai shooting, dia masih harus kembali ke Kota Bin.”

Aku menggelengkan kepala : “Dia sudah mengganti nomor teleponnya, tidak memberitahu nomor telepon yang baru padaku, dia tidak ingin aku pergi ke Hengdian mencarinya, melainkan...”

Berkata sampai sini, aku menundukkan kepala, memeluk kepalaku dan mengusapnya, lalu tiba-tiba mengangkat kepala kembali dengan tenang melihat Danielle Xia dan berkata : “Apa yang kamu bilang itu benar, Glorian Su itu gadis yang baik, dia suka padaku, namun dia memilih untuk mundur, memilih untuk tidak berkomunikasi lagi denganku, saat pergi pun dia menyuruhku untuk mengejarmu dengan sepenuh hati.”

Danielle Xia terperanjat, menatap dengan tercengang, lalu tiba-tiba mengeluarkan ponsel menelepon sebuah nomor, terlihat dia ingin menelepon Glorian Su.

Aku tidak ingin tinggal lebih lama lagi, aku bangkit berdiri dan dengan tenang berkata : “Direktur Xia, bila tidak ada apa-apa, aku keluar dulu.”

Tidak menunggu jawabannya, aku langsung melangkah keluar, sampai saat aku mendorong pintu keluar, ekor mataku baru melihat Danielle Xia menaruh ponselnya tak bertenaga, dia menatapku dengan tatapan yang runyam.

Kembali ke kantorku sendiri, aku duduk di atas sofa, merebus air untuk teh, lalu dengan diam merokok.

Ponselku muncul nada pesan di wechat, aku membukanya, ada pesan dari Danielle Xia :

“Freddy Shen, maafkan aku! Beberapa waktu lalu Glorian Su pernah mencariku, kami mengobrol lama, dia bertanya apakah aku suka padamu, aku memberitahunya perasaanku yang sebenarnya padanya. Mungkin, karena itu, dia memutuskan untuk pergi, memutuskan tidak kontak denganmu.”

“Dia itu gadis yang baik, dia juga sangat suka padamu, kalian sebenarnya pasangan yang serasi, tapi kini...”

“Walaupun aku tidak mengatakan perkataan apapun agar dia mundur, namun aku tidak seharusnya mengatakan perasaanku, aku tidak menyangka dia sangat baik memilih untuk mundur, ini salahku, maafkan aku!”

Melihat pesan wechat yang dia kirim, hatiku membaik namun semakin rumit, tidak tahu bagaimana menggambarkannya, hal ini tidak ada hubungannya dengan Danielle Xia, dia dan Glorian Su sama-sama baik hati, bagaimana aku bisa menyalahkannya? Lagipula, aku tidak pernah mengira hal ini dapat membuat orang lain marah.

Mengenai Danielle Xia yang mengatakan perasaan sebenarnya terhadap Glorian Su, seharusnya dia juga menyukaiku.

Namun, aku tidak berniat memikirkan ini, hanya menjawabnya :

“Direktur Xia, apa yang kau katakan benar, masalah ini tidak menyalahkanmu. Hanya bisa menyalahkanku yang terlalu playboy, menyukai beberapa orang dalam waktu yang sama, namun tidak bisa apa-apa, tidak memiliki kemampuan memberi kehidupan untuk wanita yang disukai. Tidak bicarakan hal ini lagi, aku pergi sibuk bekerja, bye-bye.”

Lama setelah pesan dikirim, Danielle Xia mengirimkan pesan singkat “Iya”, sangat terlihat suasana hatinya juga sangat runyam, tidak tahu harus berkata apa.

Aku duduk di atas sofa sendiri merokok, minum teh, setelah lama baru bangkit berdiri berjalan ke arah meja mulai bekerja.

Siang harinya saat makan di kantin perusahaan, aku menyadari banyak orang menggunakan tatapan yang aneh melihat dan menilaiku.

Sejak aku mulai masuk Yufei aku sudah menjadi bahan pembicaraan perusahaan, berbagai tatapan aneh tidak pernah berhenti, awalnya ejekan, sampai aku berhasil mendapatkan kerja sama dengan Bob Hu, berubah menjadi ingin tahu, sedangkan sekarang, tatapan terkejut, kagum, mengejek, merendahkan bahkan memusuhi dan lainnya.

Jelas rumor aku mengejar Danielle Xia sudah tersebar ke seluruh Yufei Technology.

Danielle Xia dan Alicia Fang adalah dua wanita paling cantik di perusahaan, ada keberadaan Peyton Luo orang lain tidak berani menentang gagasan Alicia Fang, namun Danielle Xia yang selalu sendiri berbeda, pengaggumnya seperti awan, bagaikan pungguk merindukan bulan, awalnya aku juga salah satu dari mereka.

Sedangkan saat ini, aku secara alami menjadi pusat perhatian.

Aku malas memedulikan tatapan itu, aku membeli makanan, seperti biasa menyapa Lauren Luo, setelah makan aku kembali ke kantor dan istirahat di atas sofa, lalu meneruskan pekerjaan.

Malam aku berjalan sambil makan cepat saji di pinggir jalan, Elly Lu masih acuh tak acuh terhadapku, Sally Li dan Robert Wang juga hanya menyapa sekedarnya.

Aku tahu mereka mewakili Glorian Su merasa sedih, merasa aku bersalah pada Glorian Su, terutama Elly Lu.

Aku merasa bersalah pada Glorian Su, namun tidak memiliki niat untuk mempedulikan perasaan mereka, aku kembali ke kamar dan bekerja lembur merapikan materi yang digunakan untuk wirausaha.

Sebelum tidur, aku kembali mengeluarkan ponsel menelepon ponsel Glorian Su, mendengar nada putus, aku mengirim pesan Wechat : “Glorian Su, aku istirahat dulu, selamat malam!”

Hari kedua bangun tidur, aku tetap menelepon kembali ponsel Glorian Su, dan memberi pesan selamat pagi padanya.

Walaupun di dalam hatiku mengerti, dia tidak melihat pesan tersebut, namun aku masih akan mengirimnya, karena aku tidak ingin membiarkan rasa cinta pada Glorian Su di hatiku berkurang walaupun sedikitpun.

Mungkin juga karena, dengan begini dapat mengurangi rasa bersalahku.

Hiupku cenderung tenang, aku bekerja seperti robot, menelepon Glorian Su, mengirimnya pesan Wechat.

Selama beberapa hari, Danielle Xia tidak mencariku secara pribadi lagi, selain pekerjaan dia juga tidak membicarakan hal lain di qq atau Wechat, aku dan dia seperti kembali saat baru berkenalan.

Jim Tan sebaliknya hampir setiap hari membicarakan pekerjaan wirausaha di qq denganku, dia memberitahuku, Paula Jiang memutuskan menetap di Nanning bahkan mencari rumah kontrakan dan kerja, bahkan menggunakan alasan masalah kontrakan dan pekerjaan untuk mencari dia beberapa kali.

Sangat terlihat itu semua hanya alasan, hanya saja mencari kesempatan lebih banyak untuk bisa berhubungan dengannya saja.

Jim Tan masih berkata Natasha Xie yang berinisiatif mengundangnya, jelas wanita ini jatuh cinata pada pandangan pertama padanya, walaupun dia menunjukkan kelemahannya, masih tidak bisa melupakan mantan pacarnya, wanita ini masih saja berinisiatif mengejarnya.

Jim Tan pergi kencan, menemani Natasha Xie makan.

Dia berkata padaku dia sedang mengacuhkan orang tuanya, namun aku merasa, mungkin dia juga ingin memulai hubungan asmara yang baru, mungkin guru wanita yang cantik itu membuat tubuhnya gelisah.

Sedangkan Paula Jiang, seperti yang dia bilang, sudah tidak bisa kembali.

Walaupun Paula Jiang sudah bercerai, kembali ingin bersama dengannya, namun dia tidak memiliki tanggung jawab juga tidak memiliki rasa sayang untuk peduli pada wanita yang bercerai.

Walaupun ini sangat kejam, namun aku merasa, cinta lebih kejam.

Hari-hari yang tenang berlalu dengan cepat, sekejap mata sudah berlalu beberapa hari, akhir pekan tanpa harus bekerja datang lagi.

Hari sabtu sore, aku sedang di kamar membereskan barang, bersiap dinas ke Nanning di kedua harinya, tiba-tiba ponselku berdering, aku melihat, ternyata Danielle Xia yang menelepon.

“Hai, Direktur Xia.” Setelah menjawab telepon, aku menyapanya dengan tenang.

“Hai, apa hari ini kamu istirahat di rumah?” Suara Danielle Xia sangat ringan.

“Iya, ada apa?”

Lubang suara tiba-tiba sunyi, Danielle Xia seperti ragu-ragu, beberapa saat kemudian terdengar suaranya yang lembut :

“Freddy Shen, apa kamu ada waktu kosong malam ini? Aku ingin janji makan denganmu.”

Novel Terkait

My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
4 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
4 tahun yang lalu