The Winner Of Your Heart - Bab 75 Gadis Yang Tenang

Melihat Glorian Su yang manis dan lembut, hatiku tidak merasakan niat buruk apapun, hanya merasa suatu kehangatan.

Tiba-tiba, aku teringat akan suatu masalah, sebenarnya aku suka Glorian Su atau Danielle Xia?

Atau, suka keduanya?

Aku sangat bingung, tiba-tiba menyadari ucapan Danielle Xia sangat masuk akal, aku harus terbangun, harus melihat dengan jelas perasaanku.

Sebelum mengerti dengan jelas sebenarnya mau dengan siapa, tidak boleh melakukan hal-hal yang impulsif. Termasuk terhadap Glorian Su.

Glorian Su adalah seorang gadis yang baik, waktu itu dia menjadi teman minum mungkin hanya karena dia masih tidak mengerti, mungkin ada kesusahan sendiri, dia pasti sangat membutuhkan uang, demi mendapatkan uang bahkan pergi menjadi boneka kartun.

Tapi dia sebenarnya berhati baik, sangat sederhana, Aku tidak boleh menyakiti dia.

Saat ini, dia duduk diam di sampingku, dengan lembut menatapku, tatapannya yang peduli itu ingin memberitahuku agar aku tidak merokok lagi.

Aku tidak dapat menolak kelembutannya, hanya bisa tersenyum lembut kepadanya dan berkata : “Baiklah, aku tidak merokok lagi.”

Selesai berbicara aku meletakkan batang rokok yang baru setengah kuisap ke dalam asbak yang ada di meja samping tempat tidur.

“Freddy Shen, kamu dan Direktur Xia...kenapa?” Glorian Su tiba-tiba bertanya.

Tadi saat aku berada di atas tubuh Danielle Xia, dia tidak menjerit, juga tidak mengeluarkan suara yang besar, Glorian Su pasti tidak tahu apa yang terjadi.

Tapi dia pasti mendengar suara sepatu hak tinggi Danielle Xia, dan juga suara pintu yang ditutup, lalu dia keluar dari kamar, namun melihat aku sendirian merokok di kamar, jadi dia menebak pasti ada yang tidak beres antara aku dan Danielle Xia.

Menghadapi pertanyaannya aku merasa sedikit canggung, aku berpura-pura tidak terjadi apa-apa dan tertawa berkata : “Tidak ada apa-apa, dia hanya mengambil dokumen kembali ke perusahaan.”

Glorian Su menggelengkan kepala, mukanya berubah menjadi bersalah, dengan lemah bertanya : “Freddy Shen, apa kalian bertengkar karenaku?”

Aku terkejut, dengan cepat menyangkal : “Tidak! Bagaimana mungkin? Kamu jangan pikir yang macam-macam.”

Glorian Su masih saja menggelengkan kepala : “Tidak,aku dapat melihat dia suka padamu, juga melihat kamu suka padanya, tadi dia melihat kami di bawah...”

Bicara sampai di sini, Glorian Su berhenti, lalu tiba-tiba menghela napas dan menyalahkan dirinya : “Semua salahku, kalau aku membawa satu payung lagi pasti tidak akan terjadi kejadian seperti ini.”

Mendengar ucapannya, aku terdiam melihatnya, dalam hatiku muncul perasaan yang tidak dapat digambarkan, ada tersentuh, ada kasihan.

Dia begitu baik, baik sampai aku merasa kasihan, dia menumpahkan tanggung jawab ke atas dirinya.

Saat terdiam, Glorian Su seakan teringat sesuatu, lalu berkata : “Freddy Shen, bagaimana kalau kamu memberi nomor Direktur Xia kepadaku, aku akan menjelaskan padanya, jangan sampai karenaku menyebabkan kalian bertengkar.”

“Tidak.” Aku langsung menggelengkan kepala, “Ini bukan urusanmu, kamu tidak perlu mecari dia untuk menjelaskan, kamu juga tak perlu merasa bersalah, tadi itu aku melakukan perbuatan keterlaluan terhadapnya menyebabkan dia marah.”

“Perbuatan keterlaluan apa?” Glorian Su tertegun.

Aku tersenyum pahit, lalu terus terang berkata : “Sebenarnya...Aku tadi ingin mengambil keuntungan dari dia, makanya dia marah.”

“Ha?” Glorian Su membelalakan mata menatapku, tak satu katapun yang keluar.

Saat ini, dia tiba-tiba menyadari arti dari ‘mengambil keuntungan dari dia’, wajahnya langsung memerah.

Aku juga merasa canggung, dan tidak tahu harus bicara apa, hanya bisa menggaruk-garuk kepala, menghela napas dengan tak berdaya.

“Freddy Shen.” Setelah waktu canggung berlalu, Glorian Su tiba-tiba berkata : “Aku rasa kamu bukan orang jahat, pasti bukan sengaja, kamu bisa menjelaskan kepadanya, bilang padanya...kamu tidak bisa mengontrol diri sendiri.”

“He he.” Aku tertawa malu, “Glorian Su, aku bukan orang baik, hari itu kamu tahu di KTV, sebenarnya aku itu sangat cabul.”

“Jangan menganggap seperti itu.” Glorian Su berkata, tiba-tiba menundukkan kepala, lalu berkata dengan suara rendah dan lemah : “Itu adalah kebutuhan fisiologimu, sebenarnya...sebenarnya kamu bisa mencariku...”

Berkata sampai sini, suara Glorian Su kecil sampai hampir tidak terdengar, wajah merah padamnya ditundukkan, tidak berani menatapku.

Setiap kata yang diucapkannya masuk ke dalam telingaku tanpa kurang satu kata pun, detak jantungku meningkat, gelombang emosi dengan cepat memenuhi emosiku, tubuhku juga ikut merasa panas.

Dia duduk di kepala kasur sambil menundukkan kepala, terlihat menurut dan malu, seperti seekor anak kambing, menungguku menyerbunya.

Namun, aku dengan cepat menggelengkan kepala keras-keras, membuang ide jahat itu.

Aku tidak bisa dikontrol oleh nafsuku sendiri, harus melihat dengan jelas perasaanku, tidak boleh hanya karena kenikmatan sesaat lalu melakukan hubungan dengan Glorian Su, karena aku tahu, yang aku sukai adalah Danielle Xia. Lagipula, aku masih mencintai Alicia Fang.

Walaupun aku mungkin menyukai Glorian Su, namun aku tidak dapat menjamin aku bisa melepaskan Danielle Xia dan Alicia Fang.

Glorian Su masih menundukkan kepala tidak bicara, suasana sangatlah canggung, aku tidak tahu harus bagaimana, buru-buru mencari ide untuk mengalihkan topik.

“Glorian Su, kau bekerja begitu keras, apakah sedang membutuhkan uang?”

Aku akhirnya mendapatkan topik lain, namun aku merasa menyesal setelah mengatakannya, masalah ini sepertinya menyinggung hal Glorian Su pernah menjadi teman minum, jangan-jangan menyinggung harga dirinya?

Tapi Glorian Su tidak menunjukkan sakit hati, hanya masih menundukkan kepala lalu dengan tenang menjawab : “Iya, ayahku suka berjudi, dia rugi banyak uang dari kartu kredit, bahkan hutang pada tidak sedikit renternir.”

“Karena masalah judi, dia dipecat dari jabatan yang semula, sekarang kerja dan pemasukkannya tidak stabil, ibuku selain kerja pada siang hari, malam hari harus mencari uang dari menjadi pedagang kaki lima untuk membantunya membayar hutang, aku tidak ingin melihat ibuku begitu susah, jadi aku bekerja keras mencari uang.”

Dia mengucapkannya dengan begitu tenang, tidak ada sedikitpun rasa rendah diri, juga tidak ada kesedihan.

Aku tidak bisa membayangkan, seorang gadis muda cantik di awal 20 tahun bisa begitu tenang menghadapi hutang keluarga yang tidak seharusnya ada, menghadapi kekejaman hidup.

Ini membuatku hatiku merasa sakit, dalam sekejap memutuskan membantu dia, walaupun kekuatanku hanya sedikit, namun aku ingin membantu dia sebisa mungkin.

Akhirnya aku mengeluarkan dompetku, dari dalamnya kuambil selembar kartu, di dalamnya ada uang sebesar enam puluh juta, itu adalah komisi yang aku dapatkan setelah menyelesaikan pesanan dari Bob Hu itu.

Aku tahu ini sangat tiba-tiba dan dapat menyebabkan Glorian Su susah untuk menerimanya, mungkin juga dapat menyakiti harga dirinya, namun aku hanya bisa menggunakan cara ini untuk membantunya.

“Glorian Su, aku memiliki uang enam puluh juta, kamu ambil dulu untuk mewakili ayahmu membayar sebagian kepada rentenir dulu.”

Glorian Su tertegun, mengangkat kepala melihat kartu yang ada di tanganku, lalu melihatku, dengan cepat dan berterima kasih menggelengkan kepala : “Tidak, Freddy Shen, aku tidak bisa mengambil uangmu, aku tahu kamu ingin membantuku, aku juga sangat berterima kasih, tapi...”

“Glorian Su.” Aku memotongnya, “Ambil saja, bunga dari renternir sangatlah tinggi, bunganya seperti bola salju semakin dihitung semakin besar, besar sampai akhirnya bebanmu semakin berat. Kamu ambil untuk mengembalikan sebagian terlebih dahulu, tunggu nanti kamu sudah agak longgar baru mengembalikan kepadaku, lagian aku tidak butuh uang dalam waktu dekat.”

“Tapi...” Glorian Su masih menolak

“Jangan bingung lagi, aku ini sungguh-sungguh ingin membantu kamu.”

Aku sekali lagi memotongnya, langsung meraih tangannya dan meletakkan kartu di tangannya, lalu mendorong tangannya yang masih ingin menolak.

“Freddy Shen!” Glorian Su menatapku, sepasang mata itu tidak berhenti bersinar, seperti banyak yang ingin dia ucapkan padaku.

Aku tersenyum padanya : “Terimalah, gadis bodoh! Bukannya kamu masih ingin shooting? Tunggu kamu telah menjadi aktris besar jangan lupa padaku.”

Novel Terkait

Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
4 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
5 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu