The Winner Of Your Heart - Bab 210 Buku Catatan Pasien

Aku masih saja tidak mengerti, apa sebenarnya cinta itu, tapi aku tahu aku mencintai Danielle, benar-benar mencintainya.

Begitu melihatnya, aku merasa bahwa dia adalah duniaku, begitu indah, hidup ini memiliki arti.

Aku juga belum mengerti, apa itu bahagia, mungkin arti bahagia bagi setiap orang berbeda. Tapi aku tahu, saat aku dan Danielle berduaan dua hari yang pendek itu, adalah hari terindahku.

Pendek seperti kembang api, menyesakkan dan memberi mimpi buruk.

Aku seakan kehilangan kesadaran diri, tetapi aku juga merasa seolah telah masuk ke neraka. Sakit kepalaku makin jadi dan menyiksa, tapi yang paling menyakitkan adalah, lukaku didalam hati.

Tidak ada banyak gambaran didalam otakku, hanya ada pandangan mata Danielle yang begitu dingin. Seperti timah panas yang ditempelkan ke badan, makin lama makin menyiksa.

Akhirnya, ada seberkas cahaya didepan mataku, seperti ramuan obat herbal penyelamat yang membuatku bangun dan mampu membuka mata.

Pandanganku masih buram, tetapi aku bisa melihat langit-langit putih, televisi yang di dinding, juga ada kantong infus yang tersambung dengan selang kecil, turun hingga ke punggung tanganku.

Seketika aku sadar, aku di rumah sakit.

Peyton melayangkan pukulannya kepadaku, bahkan sebelum itu, Danielle meninggalkan satu perasaan dan pandangan dingin yang menyakitkan, lalu pergi begitu saja.

Tidak, aku harus menjelaskannya, aku dan Alicia telah diracuni, kami dijebak.

Sampai disini, aku harus mengumpulkan tenaga untuk berdiri, tapi tiba-tiba ada rasa sakit yang hebat menyerang kepalaku, membuatku ingin berdeham lalu kembali ke kasur.

" Freddy! Freddy, sudah bangun? "

Sebuah suara yang kukenal menggema di telingaku, lalu aku melihat ada Lauren dan Jeffrey Cheng menghampiriku. Mereka berdua ternyata datang menengokku.

Aku hanya menjawab 'En' lalu memegang kepalaku, tapi yang aku sentuh adalah kain yang tebal.

" Kak Freddy sudah bangun, Jeffrey cepat beri tahu dokter!"

" Iya. "

Jeffrey meninggalkan ruangan, Lauren mendekatkan wajahnya kepadaku dan bertanya: " Kak Freddy, kau sudah pingsan setengah hari, jangan bergerak dulu. Tunggu dokter datang. "

" Sudah berapa lama aku disini? "

" Kau datang siang tadi, sekarang sudah... sudah sore pukul 4 lebih.. "

Aku tidak sempat menghargai perhatiannya, hanya menoleh ke kanan kiri, tapi Danielle tidak disini.

Hati ini makin sedih, aku dipukul hingga masuk rumah sakit, tidak ada Danielle menjagaku saat aku bangun.

Kelihatannya, dia sangat sakit hati, sangat kecewa.

Aku merogoh-rogoh kantongku, ingin membuka ponsel dan menelpeponnya, aku harus menjelaskannya.

Tapi kantongku kosong, mungkin diambil orang saat aku masuk ke rumah sakit.

" Ponselku? Mana ponselku? ", tanyaku sambil mengulurkan tangan kepada Lauren.

" Kak Freddy, tenanglah, ponselmu disini. "

Lauren memberikan ponselnya padaku,, aku membuka kunci password ponsel lalu menekan nomor telepon Danielle.

Tapi yang aku dengar adalah peringatan ponselnya dimatikan.

Ketika aku menutup mata sambil kesakitan, Jeffrey datang dengan beberapa perawat dan seorang dokter paruh baya, beliau mulai menanyakan padaku beberapa pertanyaan.

Aku sangat sedih, sampai-sampai aku menjawabnya seperti robot, sangat kaku. Saat itu dia membuka mataku, memeriksa dengan senternya dan menyuruhku menggerakkan kaki dan tanganku.

Setelah diperiksa, dia berkata: " Keadaan pasien sangat tidak baik, dia masih harus ada disini untuk pemeriksaan lebih lanjut. ", lalu meninggalkan ruangan.

Begitu mereka pergi, Jeffrey duduk disebelahku, bertanya: " Kak Freddy, apa yang terjadi? Bagaimana kau bisa terluka? Siapa yang memukulmu? "

Kelihatannya mereka tidak tahu apa yang terjadi. Hal ini akan melibatkan nama keluarga besar Zheng dan Peyton, orang-orang itu pasti tidak ingin ada isu dan rumor yang tersebar.

Aku tidak berencana untuk mengatakannya, hanya geleng kepala dan balik bertanya: " Apakah Direktur Xia kesini? "

" Belum. ", Jeffrey geleng kepala.

Lauren menyela: " Siang tadi saat aku melihat Direktur Xia turun, wajahnya sangat tidak bagus, aku menyapanya tapi tidak dijawab. Tidak lama, ada ambulans datang, aku tidak tahu bahwa kau yang terluka. "

" Setelah kau masuk rumah sakit, aku menelepon Direktur Xia, tapi teleponku tidak terhubung. "

" Kak Freddy, apa kalian... bertengkar? "

Aku tidak menjawabnya, hanya menutup mata sambil menahan sakit. Danielle tahu betul aku kesakitan tapi dia tidak datang menengokku, dia pasti sangat membenciku.

" Oh iya.. Fang.. bagaimana dengan Manager Branding? Apa kalian melihatnya? ", tiba-tiba aku bertanya.

Lauren menjawab dengan ragu: " Dengar-dengar dia juga dibawa ke rumah sakit, aku tidak tahu dia juga terluka. "

Aku buru-buru mengangkat ponsel dan menelepon Alicia, dia juga diracuni, pasti dibawa ke rumah sakit, aku harus tahu keadaannya.

Kali ini teleponku terhubung, tapi yang mengangkat adalah teman kerja Alicia, katanya Alicia sedang tidur.

Setelah menanyakan area dan nomor kamar pasien, aku menutup telepon dan segera menelepon nomor lain.

Kali ini aku menelepon Dale An, hanya dia yang bisa menghubungkan aku dengan Danielle.

Tapi, Dale juga tidak mengangkat teleponku, berkali-kali dihubungi pun tidak ada yang diangkatnya.

Aku pasrah. Hanya bisa mengambil nafas dan mencoba untuk duduk.

Lauren mengulurkan tangannya dan memegang pundakku, bertanya dengan menggebu-gebu: " Kak Freddy apa yang ingin kau lakukan? Berbaringlah istirahat, jangan banyak gerak. "

" Biarkan aku bangun. "

Mendengar suaraku yang tegas, Lauren ragu sebentar dan akhirnya melepaskan tangannya, bahkan memapahku bersama Jeffrey.

Aku duduk di kasur, menunggu rasa pening ini hilang lalu menggerakkan tangan dan kakiku. Aku rasa tidak ada masalah dengan kaki dan tanganku, lalu aku bertanya kepada Lauren: " Lauren, bisakah kau membantuku mengurus keluar dari sini? "

" Ha? Tapi dokter bilang kau butuh diperiksa lebih lanjut... "

" Sudahlah jangan banyak bicara, aku masih ada urusan yang sangat penting, harus keluar sekarang. "

Lauren memandangku sambil berpikri, ia ragu untuk membantuku tapi akhirnya ia mengangguk, lalu berjalan keluar dari kamar pasien.

Aku dibantu Jeffrey turun ranjang, mencoba berjalan beberapa langkah. Selain karena kepala yang sakit dan pening, tidak ada masalah dengan gerakan yang lain.

Setelah beberapa lama, dokter tadi datang lagi dan menasehatiku dengan tegas, serta mengatakan akibat yang harus aku tanggung bila nekat.

Tapi aku masih bertahan, dokter tidak bisa menahan, terpaksa mengijinkanku keluar dari sana.

Lauren membantuku mengurus administrasi rumah sakit hingga pukul lima lalu kembali membawa dokumen keluar dari rumah sakit.

Aku mengambil buku catatan pasien, menydari bahwa terjadi pukulan keras yang menyebabkan otak bergejolak, pembengkakan dan lain-lain, tidak membahas tenang efek dari obat tersebut, tapi menulis tentang demam.

Aku berencana untuk membawa buku ini kepada Danielle, membuktikan bahwa aku teah diracuni, tetapi hingga sekarang ini tidak ada bukti untuk itu.

Setiap pasien memiliki pemeriksaan yang bermacam-macam, juga ketika aku panas tinggi, kulitku memerah, dokter tidak mungkin mengambil darahku untuk diperiksa. Pasti dia tahu bahwa didalam tubuhku ada obat yang menyebabkan delusi.

Apakah, mereka hanya mengira aku demam tinggi saja?

Tidak mungkin, efek obat ini sangat besar, efek sampingnya sangat khusus, tidak mungkin mereka tidak menyadarinya.

Bahkan efek obat ini biasanya berlangsung 24 jam, tapi sekarang tubuhku tidak panas lagi, tidak seagresif tadi. Sangat jelas bahwa infus tadi menenangkanku dari obat tersebut.

Tapi mengapa dokter tidak menuliskannya?

Tidak ada bukti, bagaimana aku bisa membuktikannya pada Danielle?

Novel Terkait

Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
4 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu