The Winner Of Your Heart - Bab 157 Sebuah Mimpi

Lebih mudah memindahkan gunung daripada manusia merubah sifatnya, ini adalah sifatku, walaupun sulit, aku juga harus merubah kekuranganku yang suka ragu-ragu, menjadi pria yang tegas.

Tidak peduli terhadap percintaan, ataupun pekerjaan, semua sangat penting.

Tiba-tiba aku teringat kembali perasaanku terhadap Alicia Fang memiliki emosi yang belum terputus, mungkin, waktunya untuk membereskan perasaanku.

Saat aku diam berpikir, pelayan menyajikan bir ke atas meja, aku mengambil bir dan menuangkan ke dalam gelas ku dan Alicia Fang.

"Freddy Shen, terima kasih menemaniku minum." Alicia Fang mengangkat gelasnya, tersenyum berterima kasih kepadaku.

"Hehe, sebenarnya aku juga sangat ingin minum, tidak termasuk menemanimu."

Aku berkata sambil tersenyum, sambil mengangkat gelas dan membenturkannya ke gelasnya, lalu mendongakkan kepala dan meminum habis.

Menaruh kembali gelas, aku kembali tersenyum melihatnya, bertanya : "Alicia Fang, saat di awal Peyton Luo mengejarmu, pasti menghabiskan tidak sedikit usaha kan? Dia pasti sangat romantis kan?"

Mendengar ucapanku, Alicia Fang sedikit tertegun, jelas dia tidak mengira aku akan menanyakan hal seperti ini, bagaimanapun ini menyinggung masalah saat kami awal putus.

Tapi aku memang sengaja menanyakan, aku ingin memutuskan perasaan tidak bisa melupakannya, melepaskan rasa tidak senang dan sakit saat kita putus, seperti dua teman biasa yang mengobrol, mengobrol kami putus, mengobrol baiknya Peyton Luo terhadapnya.

Walaupun sangat sulit membuang bekas luka tersebut, tapi mungkin ini bisa membuatku lebih tenang, membuat luka ini tidak lagi terasa kejam, berharap menjadi sebuah gambar cantik yang tertanda di hatiku, menggambarkan cinta kami yang dulu.

Terhadap pertanyaanku, Alicia Fang tidak buru-buru menjawab, melainkan sengaja melihatku dengan seksama.

Tapi wajahku tetap memasang senyum yang tenang, dengan tenang menghadap nya, memberitahu nya : Aku sudah melepaskannya.

Beberapa saat kemudian, Alicia Fang tiba-tiba menundukkan kepala, aku tidak melihat jelas tatapan di matanya, hanya mendengar dia tertawa, berkata : "Saat Peyton Luo mengejarku, benar mengejarku sangat lama, dia sangat romantis, sering memberiku kejutan, bahkan apa saja yang aku inginkan akan dia penuhi."

"Dia sangat memperhatikan ku,biasanya saat suasana hati ku tidak baik, dia akan menghibur ku agar gembira, saat menghadapi masalah, dia akan membantuku menyelesaikannya."

Mendengar ucapannya, hatiku ada sebuah rasa yang tidak bisa dijelaskan, semua itu adalah hal-hal yang tidak bisa aku lakukan di awal, namun Peyton Luo bisa melakukannya, jadi sekarang Alicia Fang adalah milik Peyton Luo.

Berduit, romantis, perhatian, pria seperti ini, wanita mana yang tidak cinta?

Alicia Fang adalah wanita yang sangat sensitif, dia menginginkan cinta yang sempurna, yang romantis dan perhatian, yang setia, mungkin juga ingin kehidupan materi yang kaya dan elegan.

Tapi, mungkin di dunia ini ada cinta yang sempurna, tapi tidak ada laki-laki yang sempurna, Peyton Luo bisa memenuhi dua persyaratan, tapi tidak bisa setia.

Mungkin, dia hanya cinta Alicia Fang seorang, mencari wanita di luar hanyalah untuk bermain-main, tapi ini adalah tidak sempurna.

Aku tidak ingin membicarakan hal ini lagi dengan Alicia Fang, juga tidak ingin mengatakan kejelekan Peyton Luo, bagaimanapun semua sudah berlalu, saat itu semua pilihannya. Sedangkan aku hanya ingin memutuskan hubungan emosi dengannya, melepaskan masa lalu.

Setelah meminum segelas bir, aku dengan tenang menatap dia, tertawa berkata : "Alicia Fang, dulu aku tidak baik padamu, jauh tidak bisa melakukan apa yang Peyton Luo lakukan, sedangkan aku masih melakukan hal yang membuatmu sedih, mentakdirkan kita tidak bisa bersama."

Alicia Fang tiba-tiba mengangkat matanya, melihatku dengan tatapan rumit.

Aku melanjutkan dengan tenang berkata : "Apa kamu masih ingat tahun itu kamu memboncengku pulang naik sepeda? Kamu bertabrakan dengan orang lain, tapi aku tidak memperhatikan apakah kamu terluka tidak, melainkan menyalahkan kamu tidak mengerem."

"Dan juga saat kamu ulang tahun, kamu ingin makan KFC, sedangkan aku berkata KFC adalah makanan sampah, akhirnya kita bertengkar, memberimu hari ulang tahun yang sedih."

"Masih banyak lagi, banyak hal yang aku lakukan yang membuatmu sedih, setiap hal ada di depan mataku, aku tidak bisa melupakannya, terus menerus menyalahkan diriku."

Alicia Fang tidak berkata apa-apa, hanya menggigit bibirnya dengan ringan, masih memandangku dengan seksama.

Aku menundukkan kepala, menghembuskan napas panjang, dengan bersalah berkata : "Naik sepeda kali itu, aku terlalu gengsi, merasa menabrak mobil di jalan sangat memalukan, lalu menumpahkan kekesalan ke dirimu, menyalahkan kamu membuatku malu."

"Saat ulang tahun kali itu, aku tidak rela menghabiskan uang makan KFC, jadi aku mengatakan ucapan itu memicu pertengkaran, akhirnya malah membuat kamu sedih."

"Beberapa masalah ini, seperti jarum yang tertancap di hatiku, membuat ku tidak bisa melepaskannya, selalu menyesal, sangat bersalah! Aku selalu membenci diriku, kenapa melakukan itu kepadamu!"

"Alicia Fang, maafkan aku."

Bicara sampai sini, aku melihat Alicia Fang dengan bersalah, lalu kembali menundukkan kepala dalam-dalam.

Perkataan ini tersimpan di hatiku sangat lama, aku selalu ingin memberitahu Alicia Fang, ingin meminta maaf padanya, merasa bersalah, ingin mengurangi rasa sakit di hatiku, dan juga perasaan bersalah yang sudah lama tidak berkurang sedikitpun.

Setelah mengucapkan kata-kata ini, hatiku seperti banyak jarum yang dicabut, membuatku merasa kerileksan yang tidak pernah kurasakan sebelumnya.

Dulu, setiap telah melakukan hal yang salah, aku selalu mencari berbagai alasan untuk menutupi kesalahanku, tidak lain karena terlalu gengsi saja.

Saat ini, setelah aku melepaskan semua gengsi yang tidak berharga itu, membuka hatiku, sungguh-sungguh meminta maaf atas kesalahanku, aku baru menyadari sebenarnya tidak sulit untuk melakukannya, dan juga tidak memberiku perasaan tidak memiliki gengsi apapun, hanya membuatku merasa rileks, sangat tenang.

Aku harus menjadi diri sendiri yang sebenarnya, tidak munafik, tidak menutupi, melepaskan gengsi yang tak bernilai, tidak memedulikan pandangan orang terhadap diriku, dengan terus terang menjalani hidup tanpa rasa bersalah, tanpa penyesalan.

Aku menundukkan kepala, diam dengan rasa bersalah, Alicia Fang juga tidak berbicara, dia pasti sedang melihatku dengan diam, tidak tahu seperti apa perasaannya saat ini.

"Freddy Shen!" Setelah beberapa saat, Alicia Fang tiba-tiba memanggil namaku.

Aku mengangkat kepala melihatnya, hanya melihatnya sedang menggigit bibir bawahnya, di kedua matanya tiba-tiba ada selapis kabut, di bawah sinar lampu terlihat gemetar.

"Aku tidak menyalahkanmu!" Dia tiba-tiba menggelengkan kepala, "Aku tidak pernah menyalahkan kamu, hanya bisa menyalahkan kita terlalu muda saat itu, seandainya...."

Bicara sampai di sini, dia tiba-tiba menundukkan kepala, kedua tangannya menutupi muka, mengucapkan dengan suara menangis yang membuat hatiku sakit : "Tidak ada seandainya... Tidak ada seandainya, waktu selamanya tidak akan kembali...."

Dia menangis, tidak membiarkan air mata keluar dari sela-sela jarinya, tapi aku tahu dia sedang menangis.

Kali ini, bukan karena Peyton Luo, melainkan karena cinta kami yang berlalu.

Saat itu, dia berumur 17 tahun, di sebuah malam di musim dingin, aku dan dia duduk di gazebo sekolah mengobrol, perlahan-lahan kami tidak ada topik mengobrol lagi, masuk ke kebisuan yang canggung.

Tiba-tiba, aku memberanikan diri memeluk pundaknya, mendekatkan kepalaku, mencium bibirnya.

Dia tidak berjuang, tidak melawan, hanya memegang lenganku erat-erat.

Setelah itu, dia dengan malu bertanya padaku, kenapa menciumnya?

Aku berkata, karena ingin menciummu, jadi aku menciummu.

Dia menundukkan kepala, menggigit bibir bawahnya, dengan malu memelototi aku.

Akhirnya, kami berpacaran.

Seperti sebuah mimpi, namun tidak akan bisa kembali lagi ke dalam alam mimpi itu lagi, mencium gadis yang cantik dan malu itu.

Waktu selamanya tidak akan berbalik kembali.

Novel Terkait

Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
5 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
4 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
5 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
5 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
4 tahun yang lalu