The Winner Of Your Heart - Bab 275 Patricia Mi

Pemilik gedung membuatku merasa sangat tercengang. Kalau bukan karena tahu identitasnya, memastikan kalau dia sudah dewasa, aku masih mengira dia adalah murid sekolah menengah. Karena dia terlihat tidak tinggi, sekitar tidak sampai seratus enam puluh sentimeter. Cara berpakaiannya dan tampilannya juga sangat muda.

Kenyataannya dia adalah seorang mahasiswi bermarga Mi. sepertinya namanya Patricia Mi. Aku memperhatikannya saat menandatangani kontrak. Hanya saja saat itu tidak bertemu orangnya, hanya pernah mendengar tentangnya. Dan juga Elva An selalu menekankan teman wanitanya itu adalah seorang mahasiswi. Gedung perkantoran ini adalah hadiah ulang tahun dari ayahnya kepadanya.

Dan juga karena itu, walaupn tidak pernah bertemu dengannya, tapi aku sudah membayangkan dia dengan tampilan mahasiswi di pikiranku. Akhirnya, saat melihat tampilannya yang seperti anak sekolah menengah, aku baru terkejut.

Patricia Mi berkacak pinggang. Gaya dan nada bicaranya sama seperti anak kecil, berkata: “Kamu Freddy Shen? Tinggal di tempat lusuh seperti ini. Aku kekurangan uang sewa daerah itu. cepat berikan padaku uangnya. Kalau tidak aku tidak akan menyewakannya padamu lagi!”

Vincent Lu menampakkan kepalanya dari belakangku, melirik Patricia Mi, dan berkata dengan pelan: “Ternyata pemilik gedung kita adalah seorang anak kecil.”

Perhatian Patricia Mi tertarik ke Vincent Lu. Dengan nada bicara yang tidak ramah dia mengatakan: “Siapa yang kamu katakan anak kecil. Aku ini mahasiswi!”

Vincent Lu menaikkan bahunya, lalu menepuk pundakku dengan tangannya, berkata: “Kak Freddy, lebih baik kamu yang selesaikan masalah ini. Berikan aku lewat. Aku pergi berangkat kerja dulu.”

Aku memberikan jalan lewat untuk Vincent Lu. Dengan cepat dia sudah menghilang dari penghilatan. Dengan sekejap hanya tersisa aku dan Patricia Mi berdua.

Akhirnya aku berkata padanya: “Di sini hanya tinggal kami beberapa orang. Lebih baik kamu masuk dan kita diskusikan baik-baik.”

Patricia Mi seperti merasa perkataanku masuk akal, tapi setelah masuk ke dalam, dia tampaknya tidak setenang tadi. Aku mempersilahkannya duduk di sofa, lalu memberikannya segelas air.

Aku juga bangga pada emosiku sendiri. Mungkin karena aku belum terbangun. Kalau tidak, biasanya aku pasti akan bertengkar dengan gadis yang umurnya tidak dewasa ini. Lagipula memangnya kenapa dengan kontrak. Sekarang masih ingin meminta uang. Ini membuatku seperti buah kesemak yang ditekan!

Aku duduk berlawanan dengannya, menghela nafas beberapa kali, berkata: “Katamu, gedung yang disewakan kepada kami, salah satunya ada area kecil yang tidak dalam masa penyewaan. Kalau begitu, bisakah kamu katakan kepadaku, tempat area tersebut?”

Patricia Mi tidak menyentuh gelas yang aku berikan padanya. Kedua tangannya yang tadi berkacak pinggang berubah menjadi memegang kepalanya, dan menjawab: “Ruang yang paling dekat dengan ujung. Kebetulan juga tempat yang tertutup dengan jendela kaca. Dari sana bisa melihat pemandangan area sekitar.”

“……”

Tempat yang ditunjuk oleh Patricia Mi adalah kantorku, kalau itu terhitung sebagai area kecil, dilihat dari pandangan Patricia Mi, gedung perkantoran ini juga tidak seberapa besar baginya.

Aku tidak ingin semakin ribut dengannya. Lagipula dia adalah pemilik gedung kami. Kalaupun aku menang dari dia, kalau begitu setelah kontrak habis, dia berkemungkinan tidak akan melanjutkan kontrak dengan kami. Kalau begitu, ini juga merupakan sesuatu hal yang merepotkan orang.

Oleh karena itu, aku berkata padanya dengan nada dan suara yang lembut: “Adik kecil……”

“Siapa yang kamu panggil adik kecil. Apa aku terlihat sangat kecil? Dan juga apa ini caramu berbicara dengan pemilik gedung?”

Dengan cepat aku merubah perkataanku: “Nona Mi…… Nona Mi, tidak masalah kan kalau aku memanggilmu seperti ini?! Yang ingin aku katakan adalah, dalam kontrak, kamu sama sekali tidak mengatakan area kecil ini sedang tidak dalam masa penyewaan. Jadi kalau kamu berbicara seperti itu, bukankah tidak terlalu baik?”

“Permisi, mana yang tidak baik? Walaupun aku tidak menjelaskan area kecil tersebut tidak dalam masa penyewaan, tapi aku juga tidak menjelaskan area itu dalam masa penyewaan!”

Aku bisa mengatakan bahwa dia mempermainkanku dengan tersenyum, lalu aku menjawab: “Dalam kontrak hanya dijelaskan satu gedung perkantoran. Kalau begitu, sesuai dengan maksud anda, berarti tidak ada area yang dijelaskan dalam kontrak, dan kamu bisa seenaknya mengatakan kalau area ini tidak dalam penyewaan?”

“Tentu saja. Ini adalah hadiah dari ayah untukku. Mana yang kukatakan tidak dalam masa penyewaan, maka tempat itu tidak dalam masa penyewaa[p;n.”

“Kalau begitu aku berikan contoh. Kalau ayahmu mengatakan, ini adalah pemberianku kepadamu. Mana yang tidak ingin aku berikan, maka area itu termasuk bukan pemberian. Bisakah kamu memikirkan perasaan seperti itu?”

“Tidak mungkin. Ayahku bukan orang seperti itu.” Patricia Mi bahkan berbicara tanpa berpikir lagi. Dan di saat yang bersamaan dia mengangkat gelas yang ada airnya.

Aku mengulurkan tangan mengambil gelas yang hampir menyentuh bibirnya, dan berkata: “Aku bisa melihatnya. Ayahmu bukan orang seperti itu, tapi kamu orang yang seperti itu. kalau begitu aku rasa tidak ada yang perlu kita bicarakan lagi.”

Patricia Mi tercengang duluan, wajahnya yang terlihat muda penuh dengan kemarahan, dan berkata kepadaku dengan amarah: “Apa maksudmu tidak membicarakan lagi. Kenapa merebut gelasku?”

Aku menaikkan kepala meminum air itu, lalu berkata: “Belajar sepertimu. Pokoknya ini gelasku, diisi juga menggunakan dispenser air milikku. Aku tidak ingin kamu meminumnya. Kalau begitu kamu tidak boleh meminumnya; Dan juga, ini sofa dirumahku. Aku tidak ingin kamu mendudukinya. Kalau begitu kamu tidak bisa mendudukinya; Termasuk juga rumahku ini. Aku tidak ingin kamu di sini, cepat kamu pergi. Juga, hati-hati, aku tidak mengantarmu lagi!”

“Kamu!” Patricia Mi menunjukku seperti tidak bisa mengatakan apa pun. Setelah beberapa saat, dia baru menambahkan: “Freddy Shen, aku panggil kamu Freddy yang bermarga Shen. Ternyata kamu berani seperti ini denganku. Aku pasti akan membuatmu menyesal!”

Aku sengaja menunjukkan ekspresi yang sedih, dan berkata: “Aiyo, aiyo. Aku sangat takut, loh. Aku sebenarnya sangat menantikan ingin melihat bagaimana kamu membuatku menyesal.”

“Hng, kita lihat saja.”

“Oh, kalau begitu lihat saja nanti!”

Aku tidak lengah terhadap Patricia Mi. Dari yang aku lihat, dia adalah gadis bodoh yang tidak dewasa. Tidak menghargai hukum yang berlaku dalam kontrak sedikit pun, seperti sedang bermain-main. Kalau tidak ingin lagi ya tidak bermain lagi.

Aku tidak takut sedikit pun mengenai langkah yang dia ambil. Kondisi terburuk adalah, setelah masa penyewaan berakhir, dia tidak membiarkan kami melanjutkan sewa. Tapi, dalam kontrak ditandatangani tiga tahun, termasuk biaya sewa juga dibayar setahun sekali. Aku ingin lihat, apa yang bisa dilakukan gadis bodoh ini.

Novel Terkait

My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
3 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
3 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
3 tahun yang lalu