The Winner Of Your Heart - Bab 279 Bertemu Dia Lagi

Elva bertanya : " Kenapa aku rasa kata-katamu ini aneh ya? "

Dengan rasa tidak sabar bertanya: " Aneh apanya? "

Dia dengan canggungnya geleng kepala, sambil berkata: " Sudahlah, bukan apa-apa. Aku hanya ingin bilang, jika kau menggambarkannya seperti ini, dan terdengar olehnya, bukankah dia akan marah pada kita? "

Aku menyangkalnya dengan berkata: " Cih! Dia itu terlalu kekanakan, katanya, dia suka mengambil milik orang lain untuk keuntungannya sendiri. Semua uangnya diambil dari kita, dan dia masih berani marah pada kita?? "

Bicara sampai disini, aku minum teh seteguk, dan lanjut bicara pada Elva: " Benar, totalnya berapa yang sudah kau berikan pada Patricia? Aku akan mentransfer langsung untukmu. "

" Tidak usah, nominalnya kecil, kapan-kapan kau traktir aku saja, cukup kok. "

" Benarkah? ", tanyaku.

" Tentu saja, aku mana mungkin berani menipumu? Kalau sudah habis banyak uang, walaupun tidak minta, aku akan langsung memberikannya padamu. "

" Mendengar ini, aku percaya saja padamu. "

" Lihat saja nanti. "

Aku dan Elva berbincang cukup lama, hingga malam mulai menguasai waktu. Aku hendak mengantarnya pulang.

Sebenarnya dia yang ingin mengantarku, tapi aku telah menolaknya dengan berbagai alasan. Jika dipikir-pikir lagi, aku dan Elva sudah sangat dekat akhir-akhir ini. Tidak secanggung awal kami berkenalan.

Setelah mobil Elva hilang dari pandangan, aku datang ke tempat awal aku dan Danielle bertemu. Aku mengingat momen dimana semuanya terjadi, ada yang pahit ditengah tawa yang muncul didalam kesedihan.

Aku tidak tahan untuk berpikir, jika bukan karena jebakan si Nico Li, bagaimana hubunganku dengan Danielle sekarang?

Menikah? Punya anak? Atau mungkin aku tidak akan sampai ke tahap setinggi ini, tetapi perasaanku yang mulai meningkat itu benar. Sayangnya, semuanya telah berhenti hari itu. Hari itu Danielle melihatku dan Alicia berciuman dengan mata kepalanya sendiri.

Sampai disini, aku menghela nafas lagi, lalu berjongkok dan menyalakan satu batang rokok lagi. Setelah menghembuskan lingkaran asap rokok, aku mengamati tanaman layu didepanku melalui asap itu.

Sekitar sini sangat tenang, tenang hingga aku bisa mendengar suara jangkrik. Aku heran, bulan in bisa terdengar suara jangkrik, tepat di saat ini, ada suara nyaring dari belakang.

Itu adalah suara orang yang menginjak ranting layu, terdengar renyah dan jelas. Aku otomatis menoleh, tapi didalam gelap malam, dia melihatku dengan wajahnya ketakutan.

Tidak lama, aku juga terkejut, tapi dibandingkan dengan ekspresinya dia lebih terkejut, dan aku penuh dengan kecurigaan.

Aku sama sekali tidak menyangka, sat ini aku kembali lagi ke tempat ini. Kami berdua bertemu disini tanpa berjanji.

Aku mematikan api rokok, bersamaan dengan saat aku berdiri, sambil menepuk lutut yang mulai mati rasa, lalu menghampiri dan menyapanya: " Eh, kebetulan. "

Dia mengangguk, lalu setelah diam agak lama, akhirnya bersuara: " Iya. "

Aku berkata lagi: " Malam begini, kenapa datang kesini sendirian? "

" Aku menganggur, hanya jalan-jalan saja. "

" Aku juga tidak melakukan apa-apa, tanpa sadar aku juga jalan kesini. "

" Oh. "

Bisa bertemu dia disini, aku tidak bisa menyangkal bahwa aku benar-benar senang. Juga, aku ingin kembali bisa berbicang dengannya, berusaha mengenali kehidupannya sekarang. Tapi dia dengan sikapnya yang datar, seperti diguyur air dingin, membuatku kehilangan motivasi.

Aku juga pada akhirnya tidak lagi mengejar dia, tapi aku berkata: " Sudah larut, aku harus pulang, aku tidak akan menahanmu. "

" Baiklah. "

Dia dengan cepat menjawab, membuatku makin kecewa, sampai-sampai ingin marah rasanya. Aku tidak bicara apa-apa lagi, langsung balik badan dan pergi. Saat ini dia malah memanggilku berkata: " Apapun yang terjadi, tentang kerjasama kita, aku berterima kasih padamu. "

" Apa maksudmu? "

" Aku sudah mengatakan semuanya, apa kau masih mau berpura-pura? "

" Aku bukannya sengaja berpura-pura, aku hanya tidak begitu mengerti maksudmu. "

" Aku rasa apa yang aku katakan cukup jelas, kerjasama Yufei Technology dan Yun Chuan Network. "

" Ini... "

" Kau salah satu tim pendiri Yun Chuan Network kan?! "

Mengdahapi pertanyaannya, membuatku makin diam. Aku berencana untuk menyembunyikan ini darinya, tapi tak disangka sudah diketahui lebih dulu.

Setelah itu, aku bertanya: " Aku penasaran, dari mana kau bisa tahu? "

Dia tertawa sambil menjawab: " Awalnya aku melihat Lauren Luo dan Jeffrey Cheng cukup kaget, mereka berdua jelas-jelas adalah pegawai bidang games, tapi malah ada di tempat yang tidak berhubungan dengan games. Hingga aku melihat kalian di daftar Yun Chuan Network, barulah aku mengerti apa yang sebenarnya terjadi. "

Mendengar dia berkata begitu, aku baru teringat, di dinding daftar pegawai ada nama dan identitasku. Jika hanya asal melihat, tidak akan bisa mengenaliku.

Aku hanya bisa mengeluarkan senyum canggung, lalu berkata: " Iya, seperti apa yang kau katakan, aku adalah salah satu pendiri Yun Chuan Network. Perusahaan ini milikku, Jim dan beberapa teman lain. Awalnya hanya kami beberapa orang saja yang mendirikan. "

" Oh, setelah dari situ aku tahu tentang Yun Chuan Network, aku terus mengamati perusahaan kalian, Freddy. Sejuurnya, aku sangat menantikan kerjasama berikutnya Yun Chuan Network dan Yufei Technology. "

" Aku juga menantikan kerjasama berikutnya dengan kalian. Tapi sebelum itu, aku merasa harus megkoreksi, seperti apa yang kau katakan barusan, hal kerjasama berterima kasih padaku. Aku rasa kerjasama itu harus saling menopang, mencapai tujuan bersama-sama, tidak perlu berterimakasih dengan siapapun. Kalau ingin berterimakasih, Yun Chuan Network sebenarnya tidak pantas bersanding dengan perusahaan kecil, yang rela membuang hal lain demi kami, kamilah yang seharusnya berterima kasih. "

Dia menanggapi dengan sigap: " Tidak usah merendah, saat ini adalah era network, aku rasa Yun Chuan Network memiliki masa depan yang besar dan pasti. Kedepannya, pasti kalian akan melebihi Yufei Technology. "

Novel Terkait

My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
3 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
3 tahun yang lalu