The Winner Of Your Heart - Bab 213 Selesai Sampai Di Sini?

Pada saat di rumah sakit, aku menelpon Dale An beberapa kali, tetapi dia tetap saja tidak mengangkatnya.

Sekarang aku melihat dia menelponku balik, aku tidak hanya melihat harapan lagi, sekarang hanya dia yang bisa membantuku, dan lagi aku percaya, dia pasti bisa membantuku.

Tidak sabar mengangkat telpon darinya, hingga aku lupa mengucap salam, seketika aku berkata : “Kak Dale, ponsel Danielle selalu tidak aktif, aku selalu tidak bisa menghubunginya, bisakah kamu membantuku untuk menghubunginya? Katakanlah padanya bahwa aku sekarang ada di pintu masuk daerah Pujiang menunggunya.”

Dalam telpon itu terjadi keheningan sesaat, Dale An tiba-tiba bertanya dengan penasaran: “Freddy Shen, kamu tidak perlu menunggunya, Nona tidak ada di Pujiang, lagipula, dia sekarang tidak sedang ingin bertemu denganmu.”

“Kenapa?” Seketika aku menjadi gugup, “Kak Dale, aku dan Alicia tidak ada apa-apa, kami dijebak, ada orang yang memberi obat perangsang dalam dispensernya, dan kami minum air dari dispenser itu, pada saat itu kami kehilangan akal sehat. Pasti Nico Li, dia ingin memisahkan aku dengan Danielle......”

Aku berbicara dengannya di telpon seperti air mengalir, Eva Xu sengaja mendekati Peyton, dengan tujuan agar Peyton dan Alicia bertengkar, bagaimana aku terlibat, segala detail cerita sudah aku sampaikan kepada Dale An.

Pada saat itu, dia menanyakan beberapa pertanyaan penting, kemudian setelah aku selesai berbicara, dia berteriak : “Hei, aku sudah mengingatkanmu untuk berhati-hati, kenapa masih bisa terkena perangkapnya?”

Aku dengan penyesalan berkata: “Ini salahku, aku terlalu bodoh. Kak Dale, bantu aku untuk menjelaskan kepada Danielle? Tolonglah, bantu aku.”

Dale An diam sesaat, “Aku bisa menjelaskan padanya, tapi jangan berharap terlalu tinggi, aku percaya padamu, tidak berarti Nona juga percaya padamu.”

Dalam hati aku terkaget, bertanya padanya: “Bagaimana bisa? Dia tahu aku seperti apa, tahu aku mencintainya, bagaimana bisa tidak percaya kepadaku?”

“Itu dulu, dulu Nona benar-benar mempercayaimu, tetapi dia paling takut dan paling benci orang yang mengkhianatinya, terlebih jika itu orang yang paling dia pedulikan.”

“Kamu jangan melihat tampak luar Nona yang keras dan mandiri, sebenarnya dia adalah seorang yang sangat rapuh, terlebih setelah kejadian ayah ibunya itu, dia paling tidak bisa menerima jika ada orang yang mengkhianatinya.”

“Meskipun dia tahu kamu dijebak oleh orang lain, tetapi dia melihat sendiri kamu dan Alicia melakukan itu, sudah memberi bayangan buruk di dalam hatinya, dia sangat susah menanggap hal itu tidak pernah terjadi. Kamu coba pikir, jika dia bisa mengingat kejadian ini, kamu mau dia seperti apa menghadapimu kelak?”

Mendengar ucapan Dale An, aku hanya tercengang, dalam pikiranku tidak muncul ide apapun, pada saat Danielle pergi, dia pergi dengan tatapan yang kosong.

Pantas saja, dia benar-benar tersakiti, tidak bisa memaafkan aku?

Disaat aku semakin berpikir semakin takut, Dale An lanjut mengatakan : “Freddy Shen, masih ada sedikit hal yang perlu aku beri tahu kepadamu, kakek sudah tau soal ini, saat itu juga marah besar, terus-menerus berkata dia salah menilaimu. Sekarang, walaupun dia tahu kamu dijebak, dia juga tidak akan membiarkanmu tinggal bersama Nona lagi.”

“Sejak awal banyak orang yang melihat kamu dan Nona tidak baik, sekarang muncul lagi masalah ini, kalau masih ingin membuat Nona tinggal bersamamu, takutnya ini akan membuat kakek kehilangan muka.”

“Kamu pikir, Nona adalah cucu kesayangannya, tetapi Alicia adalah tunangan cucu laki-lakinya, dia bagaimana tidak marah?”

“Masih ditambah omongan orang lain yang semakin membuatnya marah, maka dari itu menurutku, kamu jangan menaruh harapan terlalu tinggi kepada Nona.”

“Tidak !” Aku bertanya tanpa ragu: “Danielle adalah wanita yang mandiri, aku hanya perlu dia memaafkan aku, dia pasti tidak akan peduli dengan komentar orang lain terhadap hubungan kami. Kak Dale, tolong beritahu aku dimana Danielle berada, aku ingin menjelaskan kepadanya sendiri, dia pasti bisa memaafkan aku.”

Suasana dalam telpon tiba-tiba hening, sesaat kemudian Dale An berteriak : “Freddy Shen, aku sudah berkata berkali-kali kamu masih tidak mengerti? Nona ingin mengetahui dengan jelas mengenai urusan orang tuanya, masalah ini adalah yang paling penting baginya, dan satu-satunya yang bisa membantunya hanyalah ayahnya. ”

“Di usia kakek yang besar sekarang, dia sudah bertekad untuk mengurus suatu hal, salah satunya adalah mengurus orang tua Nona, jika Nona mengabaikan pertentangan mengenai dia dan dirimu, dia pasti akan kecewa sangat berat terhadap Nona, ada kemungkinan tidak akan membantu mengurus ayah ibunya, aku menyarankan kamu apakah......”

Bicara sampai sini, Dale tiba-tiba berhenti sesaat, nada bicara menjadi dingin, : “Aku bisa membantumu, hanya membantumu mengatakan dijebak minum obat perangsang, yang lainnya aku tidak bisa bantu, dan juga tidak bisa memberitahumu dimana Nona berada.”

“Belum lagi, aku selalu berharap kakek dan istrinya salah paham, berharap keluarga nona bisa bersatu kembali. Kamu dan dia hanya perasaan kecil beberapa hari, dibanding keluarganya, kamu...... ”

“Maka dari itu, aku menyarankan padamu untuk mempersiapkan perasaanmu, takdir kamu dan nona, berakhir sampai sini.”

Mendengar sampai sini, pikiranku menjadi kosong, hatiku terasa ditekan oleh batu yang besar, dan terasa seperti dipotong dengan pisau yang tajam, tidak dapat diungkapkan, dan masih ada rasa takut yang semakin menjadi-jadi, membuat kaki dan tanganku dingin, dan mulai gemetar, semakin tidak kuat memegang ponsel.

Seperti seluruh tenaga diambil secara tiba-tiba, aku duduk di tanah tidak ada tenaga, ponsel jatuh di sebelahku, menghela nafas yang panjang berkali-kali, ingin mengusir rasa takut padaku.

Apa yang dikatakan Dale An benar, aku dan Danielle sejak awal tidak dipandang oleh orang lain denga baik, dan masih timbul masalah ini, membuatnya menanggung beban yang besar, membuat dia bingung bagaimana menghadapiku kelak.

Takdirku dengannya, berakhir disini?

Dia tidak bisa memaafkan aku?

Kalau memaafkan aku, dia juga tidak bisa melupakan kejadian itu, tidak bisa memulai segalanya dari awal denganku kah?

Kalau memaafkan aku, dia juga akan memilih orang tuanya, tidak bisakah memilih aku?

Aku dan dia, hanya perasaan selama dua hari saja, hanya menciumnya dua kali, hanya menggandeng tangannya sekali.

Sebenarnya, seperti itu.

Semakin dipikir, aku semakin menderita, semakin takut, takut tidak bisa menemuinya lagi.

Tanpa sadar, aku menekuk kaki, kedua tangan memeluk lutut, meletakkan kepala di lutut.

Tidak tahu berapa lama, seperti ada orang menepuk pundakku, aku menengok, yang terlihat bukanlah Danielle, tetapi satpam yang barusan, dan orang jalan yang penasaran.

Aku tidak tahu dia menanyakan apa, aku hanya bengong dan menggelengkan kepala, dan kembali meletakkan kepala di lututku.

Kemudian, dia kembali menepukku, aku mengangkat kepala, melihat di depan mataku ada sebatang rokok, aku tidak ragu untuk menerimanya, mengambil korek, dan menyalakan rokok itu.

Aku tidak meneteskan air mata, aku hanya merokok, tetapi hatiku, dan tubuhku semua gemetar.

Satpam itu berdiri di sebelahku, merokok juga, diam-diam melihatku.

Tidak tahu selang berapa lama, telah merokok beberapa batang, juga tidak tahu bagaimana bisa sampai rumah, aku berguling di tempat tidur, bangun dari waktu ke waktu untuk menelpon Danielle, merokok, kembali berguling di tempat tidur, begitu terus semalaman.

Pagi hari kedua, tiba-tiba aku terbangun karena suara dering yang sangat keras, sudah waktunya aku berangkat kerja.

Aku berangkat kerja, berangkat ke kantor karena bisa bertemu dengan Danielle.

Dalam kepalaku terus ada pikiran seperti itu, hampir setiap hari aku lompat dari tempat tidur, dengan cepat ganti baju, mandi dan berangkat kerja.