The Winner Of Your Heart - Bab 118 Melangkah Ke Depan

Alicia Fang tidak menungguku setelah turun dari pesawat, juga tidak mau aku membantu dia membawakan kopernya, karena takut Peyton Luo melihatnya, takut kalau dia akan salah paham dengan kami.

Dan aku tidak memikirkan hal ini, lancang masih berinisiatif untuk mengejarnya, berjalan ke pintu keluar bersama dengan dia.

Sekarang, dapat dilihat dari tatapan Peyton Luo yang bengis dan penuh kemarahan, terlihat jelas dia mengira bahwa perasaan lama Alicia Fang dan aku kembali membara.

Aku pasrah, aku tidak melihat tatapannya, tetapi aku menghentikan langkah kakiku, tidak lanjut berjalan kedepan.

Aku tidak takut dengan Peyton Luo, hanya saja aku tidak ingin memberikan kesukaran yang tidak perlu kepada Alicia Fang, aku menunggu dia menerangkan dengan jelas kepada Peiton Luo, setelah keduanya pergi aku baru keluar.

Langkah kaki Alicia Fang hanya berhenti sejenak, kemudian kembali meneruskan langkahnya berjalan ke depan, berjalan ke Peiton Luo, mengatakan beberapa hal kepadanya.

Tetapi, Peyton Luo tidak berbalik dan pergi, dia hanya mengalihkan tatapan kemarahannya ke wajah Alicia Fang, mulutnya seperti sedang menginterogasi Alicia Fang.

Karena di pintu keluar ada banyak sekali orang dan ribut, aku tidak dapat mendengarkan apa yang mereka bicarakan, tetapi aku melihat wajah Alicia Fang tiba-tiba berubah menjadi tidak enak dipandang, dia marah dan juga merasa bersalah, selain itu orang yang berada di sebelah mereka, semuanya memandang mereka dengan aneh, mereka pasti bertengkar.

Setelah lewat beberapa saat, ketika aku melihat Alicia Fang merasa bersalah sampai ingin menangis, aku akhirnya tidak dapat menahan lagi, aku datang ke hadapan mereka, berkata dengan dingin kepada Peyton Luo:

“Peyton Luo, aku tidak ada apa-apa dengan dia, hanya sepenuhnya kebetulan kembali dengan penerbangan yang sama dengannya, jangan menyulitkannya.”

Aku baru saja menyelesaikan ucapanku, para penonton yang ada di tempat satu persatu melihat ke arahku, dan tidak bisa menahan diri untuk berbisik satu dengan yang lainnya membicarakan sesuatu.

Dan Alicia Fang melihat ke arahku dengan pandangan berterima kasih: “Freddy Shen, terimakasih, kamu pergi duluan saja, ini bukan urusanmu.”

“Hmm!” Peiton Luo tiba-tiba berdehem dengan dingin, menolehkan kepalanya, melihatku dengan bengis, “Kebetulan? Kamu datang ke kota Bin dan masuk ke Yufei adalah kebetulan, kamu pergi ke Nanning untuk melakukan perjalanan bisnis dan dia juga kembali ke Nanning adalah kebetulan, baru saja kamu membantunya menarik koper juga adalah suatu kebetulan! Apakah ada begitu banyak kebetulan di antara kalian?”

Tidak menungguku dan Alicia Fang menjawab, dia menggelengkan kepalanya dan tersenyum dengan dingin: “Kamu yang selalu ingin mengejarnya kembali kan? Dan dia, belakangan ini selalu bertengkar denganku, jadi dia mencarimu, mantannya, untuk mencari kenyamanan kan?”

Melihat ekspresi dan perkataannya ini, aku tiba-tiba ingin sekali memukulnya, aku juga tidak tahu bagaimana bisa pandangan Alicia Fang begitu buruk, mencari seorang pria yang tidak punya otak dan berpikiran sempit juga tidak setia seperti ini.

Dibandingkan dengan Nico Li, keburukannya masih lebih parah, Nico Li tahu bagaimana berpura-pura bersikap terpelajar dan bermoral tinggi, dia seperti orang yang tidak punya otak, sebelum mengetahui suatu hal dengan jelas, dia sudah langsung mulai berkata sembarangan.

Ketika aku ingin membalas beberapa kata kepadanya, tiba-tiba aku kembali berpikir, mungkin karena dia terlalu peduli pada Alicia Fang, jadi dia kehilangan akalnya?

Jadi, aku menarik kembali kata-kata yang ingin aku ucapkan dan bertanya: “Peyton Luo, apakah kamu sangat peduli dengan Alicia Fang?”

“Omong kosong, dia adalah pacarku, bagaimana bisa aku tidak peduli?” Peyton Luo menjawab dengan suara dan wajah yang tegang.

Aku tidak berbicara, tetapi melihat Alicia Fang, aku menyadari selain perasaan bersalah, di wajahnya ada semacam ekspresi rumit yang tak dapat diungkapkan.

Pernah, aku sangat peduli dengan Alicia Fang, dan aku juga memiliki banyak kesempatan untuk menunjukkannya, tetapi, aku pada saat itu bebal, sombong, terlalu menjunjung tinggi harga diri, dan tidak menunjukkan kepedulianku dengan sungguh-sungguh.

Aku pada saat itu, tidak bisa melakukannya seperti Peyton Luo, berkata bahwa aku peduli dengan Alicia Fang di depan umum.

Wanita tersentuh oleh pria yang peduli pada mereka, atau mungkin ini adalah alasan kenapa Alicia Fang tidak mau meninggalkan Peyton Luo.

Dan mungkin ini adalah salah satu alasannya meninggalkanku.

Memikirkan hal ini, aku tiba-tiba menjadi putus asa, tidak tahu harus berkata apa, juga tidak ingin lagi melihat ekspresi rumit Alicia Fang yang penuh rasa bersalah juga tersentuh.

Aku menundukkan kepala, merogoh tiket pesawat dari dalam kantong, menyodorkannya di depan Peyton Luo dan berkata: “Ini tiket pesawatku, aku duduk di kelas ekonomi, Alicia Fang duduk di kelas bisnis. Kalau ada sesuatu di antara aku dan dia, dan membuat janji untuk kembali bersama ke kota Bin, kenapa tidak membeli tiket pesawat yang kursinya berdekatan?”

Selesai berbicara, setelah menunggu Peyton Luo melihat tiket pesawat dengan sungguh-sungguh, aku mengambil tiket pesawat itu dan berbalik, kemudian berjalan keluar tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

Para penonton secara otomatis memberikan jalan untukku, Peyton Luo tidak lagi membuat keributan, Alicia Fang juga tidak berbicara.

Jam sepuluh malam lebih, aku naik taksi, duduk di dalam mobil dengan diam, melihat kerlip lampu jalan yang berlalu dengan jauh di belakangku,kemudian kembali ada lampu jalan yang terang yang muncul di depanku.

Semuanya sudah berlalu, ayo melangkah ke depan, setidaknya, Glorian Su masih menungguku.

Sampai ke rumah di lantai bawah, aku baru ingat, handphoneku masih dimatikan, setelah mengambil handphone dan menghidupkannya, aku melihat beberapa pesan Wechat dan beberapa peringatan panggilan masuk, ada yang dari Glorian Su, juga dari Danielle Xia, semuanya dikirim ketika aku naik pesawat.

Meskipun hanya ada beberapa pesan Wechat, tetapi mereka semua peduli apakah aku sudah naik pesawat atau belum, apakah sudah tiba dengan selamat dan lain sebagainya.

Aku berjanji dengan Glorian Su akan pulang hari ini, sekarang sudah begitu malam, dia pasti sedikit khawatir.

Dan Danielle Xia, mungkin saja dia mengetahui hari ini aku akan kembali ke Naning dari Jeffrey Cheng, dan dia mempedulikanku, apakah aku sudah sampai dengan selamat.

Melihat pesan Wechat mereka, perasaanku berubah menjadi jauh lebih baik, setelah memberikan balasan yang sederhana, aku perlahan naik ke lantai atas.

Baru saja membuka pintu, aku langsung melihat Glorian Su yang sedang berdiri di ruang tamu, mengenakan piyama berwarna merah muda, rambutnya diikat ke belakang, sedang tersenyum padaku dengan manis.

Dia sangat cantik, membuat orang kagum, bahkan jika dia berpakaian santai di rumah sekalipun, dipadukan dengan senyumannya yang manis dan riang itu, dia lebih sama seperti seorang pengantin wanita yang menyambut suaminya pulang.

“Freddy Shen, kenapa begitu malam?”

“He he, masih ada beberapa pekerjaan yang harus ditangani siang hari ini, jadi penerbangan yang dipesan sedikit malam.”

“Oh, jadi apakah kamu sudah makan malam? Apakah kamu lapar? Aku masakkan mie untukmu.” Glorian Su berbicara sambil brjalan ke sebelah dispenser menuangkan segelas air.

Aku mengambil airnya, tersenyum kepadanya dengan penuh rasa terima kasih: “Terima kasih, apakah ada mie di rumah? Kalau ada biar aku sendiri yang masak.”

Aku sudah makan sedikit jam lima sore lebih tadi, lalu aku segera naik kepesawat, di pesawat juga tidak makan, setelah naik tangga pulang ke rumah, aku baru menyadari kalau aku sebenarnya sedikit lapar.”

“Tidak apa-apa, kamu baru saja pulang, istirahatlah dulu, biar aku bantu memasaknya.” Glorian Su tidak menungguku menolak, setelah dia tersenyum manis padaku, dia langsung berjalan masuk ke dapur.

Melihat punggungnya, aku merasakan suatu perasaan yang hangat dan manis, aku seperti sudah memiliki sebuah keluarga, seperti memiliki seorang istri yang sangat baik kepadaku.

Aku tidak lagi menghentikannya dengan basa-basi, setelah minum air aku kembali ke kamarku, meletakan barang bawaanku, pergi ke kamar mandi untuk mencuci muka.

Saat keluar dari kamar mandi, tiba-tiba aku melihat Elly Lu bersandar di pintu kamarnya, menatapku sambil tersenyum.

“Wah, Jim Tan sudah pulang, melihat Glorian Su bahagia, dan langsung pergi memasak mie, kamu sangat beruntung!”

Aku tersenyum, ketika aku ingin mengatakan sesuatu, dari dapur tiba-tiba terdengar suara Glorian Su: “Elly Lu, kau tidak sopan, kamu makan mie tidak? Kalau makan, aku akan memasak lebih banyak, tanyakan pada Sally Li apakah mereka mau makan?”

“He he, mana berani aku mengambil bagian dari kebahagiaan kalian, tidak usah masak bagianku, aku mau menjaga bentuk tubuhku.”

Elly Lu baru saja selesai berbicara, suara Sally Li juga terdengar dari dalam kamarnya: “Aku dan Robert juga mau diet, kalian berdua makan sendiri saja, matikan lampu ruang tamu, silahkan makan malam ditemani cahaya lilin.”

“He he.” Elly Lu memandangku dengan penuh arti, memutar pinggangnya, berbalik dan masuk ke kamar.

Novel Terkait

Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
5 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
4 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu