The Winner Of Your Heart - Bab 122 Jangan Pergi

Tidak tahu kenapa, saat setiap kali aku menyanyikan lagu ini, orang lain pasti selalu mendengarkan dengan diam, baik itu Glorian Su ataupun Elly Lu, tak terkecuali Sally Li.

Nyanyianku tidak enak didengar, mungin hanya karena pelampiasan perasaan yang tak terkendali sehingga menggerakan perasaan orang lain, atau mungkin menyentuh sesuatu yang ada di dalam hati mereka.

Sama seperti dulu, setelah selesai menyanyi aku meletakkan mikrofon, mengambil dan meneguk bir yang ada di dalamnya, membiarkan alkohol yang tidak enak ini menghilangkan perasaan itu.

“Wah! Freddy Shen, tak disangka kamu menyanyi dengan sangat merdu? Kamu sudah bisa ikut ajang pencarian bakat.” Elly Lu menatapku dengan heran.

“He he.” Aku menertawakan diriku sendiri, kemudian setelah menuangkan segelas bir untukku sendiri, aku menyodorkannya kepadanya dan berkata: “Jangan membual, ayo minum bir.”

“Baik! Minum bir.”

Saat setelah aku meneguk segelas bir lagi, Glorian Su tiba-tiba mendekati telingaku dan bertanya: “Freddy Shen, cinta selamanya…… Ditujukan untuk mantanmu kan?”

Aku termenung sejenak, cinta selamanya, apakah itu benar-benar Alicia Fang?

Tidak! Aku mencintainya, tetapi dia tidak menemaniku seumur hidup, bagaimana mungkin itu dia?

Jadi, aku menggeleng-gelengkan kepala, kemudian menjadi kabur serasa akan mabuk, aku menyandarkan kepalaku di sebelah telinga Glorian Su, mencium aroma wangi tubuhnya, aku tertawa dengan terpikat dan berkata:

“Glorian Su, kamu salah menebak, cinta selamanya, itu hanya akan menjadi orang yang menemaniku seumur hidup, yang tidak akan meninggalkanku.”

Glorian Su tidak menolehkan kepalanya, atau mungkin khawatir, kalau dia menolehkan kepalanya, dia akan sangat dekat denganku, dan dia terlihat jelas agak sedikit gugup, bahkan aku yang merasa akan mabuk sekalipun, dapat merasakan tubuhnya sudah dalam keadaan tegang.

Dia seperti terengah-engah beberapa kali kemudian bertanya: “Kalau begitu kamu tidak mencintainya, benar kan? Direktur Xia bilang, dia tidak berani menerimamu, karena di dalam hatimu masih ada mantan kekasihmu.”

Mendengar perkataannya, dalam hatiku tiba-tiba merasa sedikit tidak nyaman, seketika aku tidak tahu harus menjawab apa, hanya berbalik diam-diam dan meminum segelas bir.

Aku mengambil sebatang rokok dan menyalakannya, setelah menghisapnya dengan ganas baru berkata: “Glorian Su, dia sudah bersama denganku selama tujuh tahun, aku tidak tahu apakah aku masih memiliki cinta untuknya, tetapi tidak bisa melupakannya dalam waktu yang singkat ini adalah hal yang benar.”

Tanpa menunggu Glorian Su berbicara, aku tersenyum seperti tidak terjadi apa-apa dan berkata: “Kita tidak usah membahas orang lain, oke? Ayo temani aku minum.”

“Ya!” Glorian Su menganggukkan kepala dengan manis, kemudian dia menuangkan segelas bir dan menyodorkannya kepadaku.

Setelah itu, kami tidak lagi membahas tentang Danielle Xia dan Alicia Fang, Glorian Su juga tidak membahas topik yang sensitif di antara aku dan dia.

Kami minum bir, menyanyi, bahkan lagu yang sedih sekalipun, kami nyanyikan dengan suasana hati yang gembira.

Elly Lu benar-benar kuat minum, dia tanpa hentinya mencariku untuk bersulang, bahkan Robert Wang yang sebelumnya tidak pernah bersulang sekalipun, juga bersulang beberapa kali denganku.

Kemudian, tidak ada lagi yang bernyanyi, kami mulai bermain dadu, orang yang kalah harus minum segelas, Glorian Su dan Sally Li juga ikut serta dalam permainan ini dengan senang.

Minum banyak sekali bir secara bertahap, aku melupakan banyak hal, aku mulai tidak sadar dan tenggelam dalam musik dan alkohol, aku mabuk.

Alkohol membuatku penuh gairah, membuang kekhawatiranku, tidak tahu sejak kapan dimulai, aku menggenggam Glorian Su yang ada di sebelahku, dan dia bersandar di bahuku dengan manis dan malu, suara tertawa yang gembira dan manis kerap menemani permainan dadu kami.

Seperti perkenalan kami yang pertama, dia mengenakan pakaian tipis bersandar di pelukanku, membuatku menyiasatkan sesuatu yang buruk, kabur dan sulit bernafas.

Tetapi, saat itu kami dibentuk atas dasar transaksi, murni untuk membiarkanku melampiaskan perasaan, tetapi sekarang, aku seperti sedang memeluk wanita yang sangat aku cintai, tidak ada sedikitpun pikiran untuk menodainya, hanya ingin merasakan kehangatannya sebelum dia pergi.

Aku terpikat oleh aroma wangi Glorian Su, aku berpikir bahwa waktu selamanya akan berhenti pada saat ini, tidak perlu memikirkan Danielle Xia, tidak perlu mengenang Alicia Fang, asalkan dia, selamanya berada dalam pelukanku.

Kalau benar seperti itu, kalau begitu dia adalah cinta selamanya milikku.

Aku mabuk, tetapi aku tidak sepenuhnyaa kehilangan kesadaran, aku masih ingat, besok Glorian Su akan pergi, di dalam tekanan realitas dia mengepakkan sayapnya, membuka belenggu kehidupan, mewujudkan impiannya.

Dan aku, juga bersiap untuk meninggalkan tempat ini, pergi membangun kehidupanku.

Pada akhirnya kita akan berpencar.

Karena itu, dalam waktu yang terbatas ini aku ingin merasakan kelembutannya, ini dapat membuatku merasakan kepuasan di dalam kesedihan dan ketidakberdayaan.

Tidak tahu sudah berapa lama, kesadaranku perlahan-lahan kabur, ketika kami berhenti bermain dadu, ketika Sally Li mengusulkan untuk selesai dan pulang kerumah, aku tiba-tiba merasakan ketidakberdayaan dan kesedihan muncul dalam hatiku.

Sudah selesai, Glorian Su sudah akan pergi, aku baru menyadari bahwa aku tidak rela ditinggalkan olehnya.

“Freddy Shen, ayo kita pulang istirahat.” Dia tiba-tiba berkata dengan pelan di samping telingaku.

Aku merasakan nafas hangat di sebelah telingaku, aku tidak dapat menahan untuk menolehkan kepalaku, aku tidak dapat mengendalikan kesedihanku, kedua mataku perih, tiba-tiba ingin menangis.

Aku dengan segera membenamkan kepalaku di pundaknya yang lembut, menggigit gigiku berusaha menahan diri agar tidak menangis, tetapi aku tidak dapat mengendalikan pundakku yang bergetar.

Glorian Su bergetar seperti tersengat listrik, kemudian tubuhnya kaku tidak bergerak, dalam ruangan seketika juga menjadi lengang.

Setelah beberapa saat, Glorian Su berkata dengan lembut di samping telingaku: “Freddy Shen, kamu mabuk, ayo kita pulang.”

“Ya!” Aku bernafas dengan berat, kemudian mengangkat kepala, lalu mengangkat tanganku dari pundaknya, berpura-pura tersenyum seolah-olah tidak terjadi apa-apa.

“Apakah masih ada bir? Jangan mubazir.” Aku mencari di atas meja, kemudian menemukan bir yang belum dibuka, jadi aku membukanya dan meminumnya.

“Freddy Shen, kamu mabuk……” Glorian Su menatapku dengan sedih.

Aku seperti tidak mendengar perkataannya, hanya mendongakkan kepalaku dan meminumnya.

“Mari, sisakan setengah untukku.” Elly Lu yang sudah berdiri mengulurkan tangannya ke arahku dengan terhuyung-huyung.

Aku sudah meminum setengah botol lebih, menyodorkan sisanya kepada Elly Lu, setelah menunggunya selesai minum, aku baru berdiri dan berjalan keluar, aku merasa tubuhku ringan, aku benar-benar sudah mabuk.

Glorian Su menopangku dengan sedih, Sally Li menopang Elly Lu yang juga sudah mabuk, kami akhirnya meninggalkan tempat itu dan pulang ke rumah.

Keluar dari pintu KTV, angin malam bertiup sejuk, aku tiba-tiba merasa langit seperti berputar, kemudian kesadaranku semakin kabur, tubuhku yang lemah tanpa sadar bersandar pada Glorian Su.

Tidak tahu sudah berapa lama, juga tidak tahu bagaimana kami bisa sampai di tempat tinggal kami, aku hanya merasa ketika mataku terbuka, aku menyadari bahwa aku sudah berbaring di kasur, dan Glorian Su sedang berdiri di sebelah saklar lampu, menatapku dengan terengah-engah.

“Glorian Su…… Jangan pergi……” Di alam bawah sadarku aku ingin bangkit, tetapi seluruh tubuhku tidak ada energi, hanya bisa mengulurkan tangan kearahnya.

Glorian Su menatapku dengan lembuh dan berkata dengan pelan: “Aku tidak pergi, aku akan menuangkanmu segelas air.”

Selesai berbicara, dia berbalik lalu berjalan keluar.

Ketika dia berbalik, dan meninggalkan bagian punggungnya dalam sekejap, aku tidak bisa menahan, rongga mataku perih, mengulurkan tangan kearahnya dengan sekuat tenaga.

“Jangan pergi……”

Namun, dia masih memutuskan untuk keluar dari kamar.

Aku merasa sangat sakit, tidak dapat menahan kepalaku, membiarkan sesuatu yang panas meluncur dari sudut mataku.

Aku sepertinya menangis, mungkin karena Glorian Su, atau mungkin karena sesuatu yang sudah disimpan terlalu lama, setelah dibantu dengan alkohol, akhirnya mengalir keluar dengan tak terkendali.

Seperti sudah lama sekali, juga seperti baru saja terjadi, ketika aku dalam kesakitan dan perlahan-lahan sadar, tiba-tiba aku merasa ada telapak tangan yang hangat di wajahku.

Aku segera membuka mataku, dan mendapati Glorian Su sedang menatapku dengan lembut.

“Glorian Su……” Aku segera menggenggam tangannya, ingin menariknya ke dalam pelukan.

Dia membungkukkan badan dengan patuh, menekan dadanya yang tegak dan penuh di atas tubuhku, kemudian membenamkan kepalanya di bawah telingaku, berkata dengan pelan:

“Freddy Shen, aku mencintaimu……”

Novel Terkait

Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
4 tahun yang lalu