The Winner Of Your Heart - Bab 190 Masih Tetap Cerah Merah

Mendengar perkataan dari pria paruh baya bernama Paman Theo itu, Danielle Xia dan Sophia Zheng di waktu bersamaan membuat suara heng, mereka masing – masing menoleh untuk memperhatikan satu sama lain, terlihat pria paruh baya ini bermartabat.

Saat dia jalan masuk berjalan di belakang Sophia Zheng dan Nico Li, sikap dan perkataannya semua sangat tenang, terlihat seperti orang yang sangat mendalam, bisa jadi seorang yang berpengalaman dan lihai.

Danielle Xia panggil dia Paman Wen, mungkin paman kandung dia, tapi sikap Danielle Xia ke dia tidak dekat juga tidak dingin, seperti masih ada sedikit waspada terhadap dia.

Setelah berhenti bertengkar, Danielle Xia mengambil bingkai foto yang aku lemparkan ke atas sofa, berjalan ke depan meja ruang kerja meletakkan dalam laci dengan hati – hati, membereskan sebentar barang, lalu setelah mengambil keluar handbagnya sendiri lalu berjalan ke arah aku.

“ Freddy Shen, aku pulang dulu, kamu baru pulang dari dinas, istirahat saja dulu dua hari baru datang kerja lagi. “

Aku tersenyum padanya: “ Baiklah, kamu sendiri harus jaga kesehatan, ada masalah telpon ke aku. “

“ Ng. “ Dia mengangguk - anggukkan kepala, setelah melihat lagi ke aku dengan tidak rela, baru membalikkan badan dan berjalan keluar ruang kerja.

Pria paruh baya ikut berjalan keluar tanpa ekspresi, Sophia Zheng setelah melotot galak ke aku baru ikut mereka jalan, dan Nico Li wajahnya masih sama pucat, juga tidak melihat ke aku, sambil berjalan keluar, sambil mengerutkan kening memikirkan sesuatu.

Aku tahu Nico Li sangat ingin bunuh aku, mungkin lagi memikirkan cara apa untuk hadapi aku.

Setelah mereka pergi, ruang kerja Danielle Xia sisa aku seorang, aku juga tidak mempedulikan diri sendiri apakah cocok berada disini, hanya duduk di atas sofa, mengeluarkan rokok dan menyalakannya, menghisap dengan sedikit tidak bersemangat.

Aku dan Danielle Xia barusan ada tindakan intim, sekarang berpisah lagi, walaupun tidak akan terlalu lama, tapi aku sangat berharap memeluk dirinya lagi.

Sangat cepat, semua orang rumah dia akan tahu, dia menemukan seorang laki – laki miskin di jadikan pacar, juga tidak tahu berapa orang yang menentang.

Kakek dia tiba – tiba sakit, pasti dalam rumah banyak anggota keluarga yang berkumpul, pada saat itu Danielle Xia harus menerima seorang diri tekanan dari orang – orang yang bertentangan itu.

Dan aku, tidak bisa melakukan apapun.

Dalam ke tidak berdayaan, aku berpikir sembarang masalah rumah dia, tiba – tiba menyadari ada yang tidak benar, Sophia Zheng mereka datang ke sini, awalnya ingin berbicara dengan Danielle Xia mengenai masalah, tapi kemudian berkata kakek Danielle Xia telah sakit, menyuruh dia untuk pulang.

Ini sangat tidak masuk akal, jika memanggil Danielle Xia pulang jenguk kakek, telpon saja sudah bisa, untuk apa harus dengan sendiri datang ke sini cari dia ? Lagian tiga orang, di tengah – tengah masih ada Nico Li.

Nico Li dan Danielle Xia pasti tidak ada ikatan darah, urusan rumah dia, Nico Li untuk apa datang ikut campur ?

Sangat terlihat jelas, mereka datang kesini pasti ingin berbicara dengan Danielle Xia akan hal yang sangat penting, tapi lihat aku ada disini, lagian setelah Danielle Xia sangat tidak senang mereka datang, baru tiba – tiba menyuruh dia kembali.

Aku sedikit cemas, setelah dia pulang rumah akankah mengalami hal yang tidak menyenangkan ?

Berpikir sampai disini, aku buru – buru mengeluarkan hp, mencari nomor telpon Dale An dan menelpon.

Telpon baru tersambung, aku bertanya dengan tidak sabar : “ Dale An, kamu sekarang dimana ? “

Suara Dale An sedikit kebingungan : “ Aku sekarang sedang dalam perjalanan pergi ke kantor kalian jemput nona, kenapa ? “

Aku menghela napas dengan lega : “ O, kamu akan temani dia pulang ? “

“ Nona mau pulang jenguk kakek, aku mau temani dia pulang. “

“ Baik, Dale An, gantikan aku jagain dia, jangan biarkan dia terluka, tolong ya. “

Setelah aku selesai bicara, tiba – tiba seberang telpon hening, terlihat Dale An merasa perkataan aku sangat aneh.

Sesaat kemudian baru mendengar dia bertanya dengan bingung : “ Freddy Shen, telah terjadi masalah apa ? “

“ Tidak apa – apa. “ Aku tersenyum, lalu berkata tanpa ragu : “ Dale An, mulai sekarang Danielle Xia adalah pacar aku, tapi aku tidak bisa temani dia pulang, oleh karena itu meminta kamu gantikan aku jagain dia. “

Dale An hening lagi, setelah sekian lama baru berkata dengan tenang : “ Kamu tenang saja, melindungi nona adalah tugas aku. Selain itu, selamat untuk kamu. “

“ Terima kasih. “

“ Sama – sama, sekalian ingatkan kamu sebentar, hati – hati terhadap Nico Li. “

Mendengar perkataan dia, dalam hati aku tiba – tiba gelisah, dia yang tenang dan jujur bisa ini berkata ucapan seperti ini, terlihat jelas Nico Li akan menghadapi aku.

“ Freddy Shen, kesulitan dalam sisi terang aku bisa gantikan kamu menyelesaikannya, tapi jika ada trik kecil dalam sisi gelap, takutnya ada beberapa kesusahan yang sulit di cegah, harus mengandalkan diri sendiri banyak perhatian, kemana pun selalu berhati – hati. “

“ Dale An, aku mengerti, terima kasih. “

“ Aku segera akan tiba di bawah perusahaan kalian, tutup dulu, ada masalah apa ingat hubungi aku. “

“ Baik. “

Menutup telpon Dale An, aku bersandar ke sofa dan menarik napas dalam, memikir Nico Li akan menghadapi aku dengan apa.

Dalam sisa terang tidak masalah, lagipula aku bukan pebisnis besar, dia tidak perlu menekan aku dalam bisnis.

Masalah aku dan Jim Tan membuka usaha Yun Chuan Network, juga tidak ada orang lain yang tahu, Nico Li juga pasti tidak tahu, oleh karena itu tidak perlu khawatir Yun Chuan Network.

Atau, cari orang pukul aku, memotong kaki tangan aku, bahkan melempar aku ke kota Pu Jiang kasih makan ikan, buat aku menghilang.

Ini adalah yang paling langsung, cara yang paling ampuh, resiko lebih tinggi, andai kata masalah terkuak, bisa menghancurkan hidup dia sendiri.

Nico Li tidak bodoh, tapi juga tidak menutup kemungkinan akal sehat dia di kelabui, oleh karena itu, aku lebih baik harus berhati – hati.

Lagipula, aku tidak ingin usia sendiri masih muda tapi udah putuh kaki tangan, lebih tidak ingin mati begitu cepat.

Pokoknya, hari ini setelah aku cium Danielle Xia, kehidupan aku ditakdirkan harus berubah, harapan aku yakni aman dan bahagia, tapi juga sangat mungkin tidak ada kedamaian.

Mengingat kembali kejadian hari ini, aku sendiri sulit untuk percaya, awalnya datang ke sini untuk mengajukan pengunduran diri dengan Danielle Xia, malah tidak terpikir diri sendiri akan cium dia.

Sekarang pasti tidak bisa mengundurkan diri, tidak peduli dari sisi aku, atau dari sisi dia, aku seharusnya tetap tinggal, bantu dia membuat baik produksi Yufei Technology.

Kecuali setelah dia pulang ke rumah, kakeknya kasihkan ke dia beberapa saham, menyuruh dia langsung masuk ke bagian dewan direksi.

Berharap seperti itu, begini seterusnya, Danielle Xia tidak perlu lagi begitu susah, aku juga bisa kembali ke kota Nan Ning mengerjakan usaha sendiri dengan sepenuh hati.

Sampai saatnya, walaupun kami pacaran jarah jauh juga tidak masalah, paling – paling lebih banyak habisan uang ke tiket pesawat saja.

Aku berpikir banyak, sendirian berada ruang kantor dia cukup lama, sampai waktu kerja siang tiba baru pergi dari ruang kerja dia, juga tidak kembali kerja ke ruang kerja sendiri, melainkan langsung kembali ke tempat tinggal.

Keluar dinas begitu banyak hari, juga harus istirahat sebentar di rumah dengan baik, di tambah hari ini banyak kejadian masalah, aku mau menenangkan suasana hati sendiri.

Awalnya ingin setelah kembali berbicara dengan Elly Lu mereka, mengembalikan kamar aku, tapi sekarang kelihatannya untuk sementara masih belum bisa mengembalikan kamar, aku setiap bulan harus tinggal beberapi hari di kota Bin, biaya tinggal di hotel kota Bin dan sewa rumah kurang lebih sama.

Kembali ke tempat tinggal, Elly Lu mereka semua tidak berada di rumah, aku berbaring di ranjang dan ingin istirahat sebentar, malah tidak bisa tidur.

Bolak balik sana sini beberapa lama kemudian, tidak tahan bangun dan membuka lemari baju, mengeluarkan seprai yang telah terlipat rapi oleh aku, yang tersimpan dalam kantong seprai.

Bunga merah terang yang di seprai itu, masih tetap sama seperti dulu begitu terang.

Senyuman manis Glorian Su, juga tetap sama seperti dulu dalam otak aku begitu jelas seperti pertama kali.

Maaf, mulai hari ini, aku mau melupakan kamu, dan saling menyayangi dengan yang lain.

Jika ada kehidupan berikutnya, aku pasti tidak akan mengkhianati kamu.

Novel Terkait

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
3 tahun yang lalu