The Winner Of Your Heart - Bab 267 Teleskop

Aku dan Elva An menghabiskan waktu cukup lama di atas gunung, kemudian melihat pemandangan, sampai tubuhku pulih kembali, kami baru menuruni gunung.

Mungkin karena sudah lama tidak berolahraga, keringat ini membuatku merasa segar kembali.

Dalam perjalanan menuruni gunung, aku memikirkan teleskop, aku langsung membuka mulut dan berkata: “Kak An…”

Baru saja aku membuka mulut, mendengar kata “Kakak”, Elva An merasa tersinggung dan langsung mengangkat alisnya.

Dengan cepat mengubahnya dan berkata, “Elva… berhubung kamu adalah orang asli Kota Bin, kamu pastinya lebih mengetahui tempat ini dibandingkan denganku, apakah kamu tahu dimana toko yang menjual teleskop disini?”

Elva An meminum air, dengan cemas bertanya: “Untuk apa kamu membeli sebuah teleskop?”

Aku berkata, “Untuk apa, tentu saja untuk melihat sesuatu.”

Tampaknya dia langsung teringat sesuatu, melihatku yang secara perlahan dengan curiga, bertanya: “Kamu seharusnya tidak membeli teleskop untuk mengintip orang lain saat mengganti baju, teringat seperti orang bejat di dalam film.”

Aku tidak dapat berkata-kata dan merasa rendah, dan walaupun tidak seperti yang ingin aku katakan, tujuanku membeli teleskop terlihat mencurigakan.

Aku berpura-pura sedikit marah, berkata: “Ke mana kamu pergi, aku, Freddy Shen adalah orang yang seperti ini, meski harus buang air kecil, aku tidak akan mengintip, memakai teleskop untuk mengintip adalah perbuatan rendah.”

Elva An berkata dengan menghina: “Yo, yang dikatakan dan aslinya sama, apakah orang jujur dan benar masih disebut orang bejat?”

“Maka dari itu, aku berani buktikan kalau aku jujur dan benar, untuk apa sampai membeli sebuah teleskop untuk melakukan hal tersebut.”

“Jadi kamu masih ingin mengetahui dimana bisa membeli teleskop?”

Aku memikirkan ulang: “Tentu saja, karena aku menggunakannya untuk hal lain, seperti saat waktu senggang tidak tahu melakukan apa, melihat pemandangan dari kejauhan, atau meneliti hal lain.”

“Apakah yang kamu mau adalah teleskop astronomi?”

Aku hanya ingin melihat Danielle Xia, aku tidak bertujuan untuk melihat langit, sedikit berlebihan untuk membeli teleskop astronomi.

Aku berkata, “…. Tidak, teleskop yang biasa, apakah kamu tahu dimana, tolong beritahuku alamatnya, aku akan menraktirmu lain waktu.”

“Apakah aku terlihat seperti orang yang ditraktir makan?”

“Kalau tidak cukup hanya berdua makan… “

“Tidak ada bedanya.” Elva An merasa bangga, kemudian dia berkata sambil bernostalgia: “Ketika aku kecil, aku ingin mengetahui ada apa di langit, dan memohon kepada ayahku untuk membelikanku sebuah teleskop, tapi dengan berjalannya waktu, aku tidak tahu dimana harus menaruhnya. Tapi tokonya masih buka sampai sekarang, di tempat sedikit bias, membutuhkan waktu cukup lama untuk pergi ke sana.”

“Tidak apa-apa, istirahatlah hari ini, aku mengambil kesempatan ini untuk membelinya.”

“Baiklah, aku sudah mengirimkan alamatnya ke ponselmu, aku masih ada urusan sore ini, jadi aku tidak bisa pergi denganmu.”

“Baiklah.”

Mendengar Elva An berkata begitu, sejujurnya aku senang, aku takut dia memaksa untuk pergi bersamaku, kemudian bertanya macam-macam hal, aku pasti malu karena tidak tahu bagaimana menjawabnya.

Setelah berpisah, aku langsung memberhentikan mobil dan menuju alamat yang dia berikan.

Setelah sampai tujuan, aku menyadari ternyata memang benar ada toko seperti ini, tapi seperti yang Elva An katakan, alamat toko ini sedikit bias.

Aku sangat penasaran jika aku memilki toko seperti ini akan berbisnis apa.

Aku tidak banyak berpikir, masuk ke dalam toko, pemiliknya merupakan orang tua beruban, terlihat ramah.

Transaksinya berjalan dengan lancar, aku tidak membeli teleskop astrologi seperti yang dikatakan Elva An, tapi hanya teleskop biasa, lagipula aku tidak menggunakannya secara berkepanjangan, hanya untuk mengobservasi Danielle Xia, tepat di seberang jalanan besar, benar-benar tidak membutuhkan teleskop dengan harga mahal.

Dalam perjalanan balik, aku tidak berhenti mempelajari alat ini, setelah membayar, aku langsung bergegas ke dalam lift dan tidak sabar untuk sampai kantor dan menggunakannya.

Perasaan gelisah ini, aku tidak merasakannya untuk waktu yang lama, impresinya, dan juga seperti seorang anak kecil yang meminjam sesuatu dan ingin cepat-cepat pulang ke rumah dan mempelajarinya.

Memasuki kantor, aku mengunci pintu, menyesuaikan jarak pandang, aku langsung melihat ke arah jendela kantor Danielle Xia.

Sayangnya, aku tidak dapat melihat apa-apa karena jendelanya ditutup oleh tirai dari dalam.

Meskipun dengan teleskop bisa melihat kejauhan dengan jelas daripada mata telanjang, ini tidak memberikan perspektif, yaitu aku tidak bisa melihat ke dalam jika tertutup tirai.

Perasaan semangatku jadi padam dan aku kebingungan, tapi aku meluruskan pikiranku, karena hari masih panjang, dan aku percaya barang yang kubeli hari ini akan berguna.

Dengan cepat satu minggu berlalu, dan kapanpun ada waktu, aku secara tidak sadar langsung melihat ke arah kantornya dengan teleskop.

Sayangnya, minggu ini masih belum mendapatkan hasil, tirai kantor Danielle Xia tidak pernah dibuka.

Aku tidak bisa berhenti berpikir: dia tidak mungkin sudah mengetahuinya sebelum aku mengintipnya, bagaimana jika selama ini dia memerhatikan aku hendak mengintipnya, jadi dia tidak membuka tirainya?!

Tapi aku mengenyampingkan pikiran tersebut karena Danielle Xia pasti tidak segitu pedulinya denganku, dan saat ini datang ke Kota Bin, selain orang-orang di sekelilingnya, orang lain pasti tidak mengetahuinya, bagi Danielle Xia, dia juga tidak perlu tahu.

Meskipun mengobservasi Danielle Xia tidak membuahkan hasil, tapi dalam waktu dekat ini, perusahaan membuat progres yang sangat baik, karena konstruksi sudah selesai, pegawai yang sempurna, setelah berita dikeluarkan dari dalam lingkaran, pasti ada perusahaan besar dan kecil yang tertarik untuk berdiskusi kerja sama.

Hasilnya tentu di melampaui ekspektasi kami, untuk hasil ini, aku dan Vincent Lu termasuk Jim Tan, sangat senang.

Di waktu yang bersamaan, ronde kedua dana dari Hope Institution sudah diterma, dan kami sudah menggunakan dana tersebut untuk memperkuat teknologi terlebih dahulu dan kemudian mengenspansi lingkup bisnis.

Perusahaan tentunya memiliki aspek yang baik dalam perkembangan, Jeffrey Cheng hampir setiap hari melihat orang datang untuk mendiskusikan kerjasama, dia ikut bangga untukku, dia mengatakan dengan tersenyum: “Direktur Shen, Yu Chuan Network kami menjadi favorit, sekarang orang-orang sudah dapat merasakan, mengestimasi sebelumnya, kamu juga tidak terpkir akan seperti ini kan.”

Aku tersenyum kembali: “Walaupun Yu Chuan Network kami sekarang belum besar, tapi sudah mulai bisa dirasakan orang, tidak sulit untuk merasakan kalau ada prospek yang besar nantinya, meskipun ada resiko, kami akan mencobanya, karena jika tidak berhasil, nantinya pasti akan memberikan manfaat yang lain, yang di luar dugaan. Dan sekarang banyak perusahaan yang mengikuti trend ini, mereka mengetahui kalau orang sering mencari Yu Chuan Network untuk berdiskusi kerjasama, melihat itu kita memiliki beberapa keunggulan, mungkin akan dipikirkan setelah kami berkembang, mungkin tidak dapat mendapatkan kesempatan seperti itu, lagipula, tidak semua perusahaan memiliki kekuatan sepenuhnya, mereka menginginkan perkembangan kami, setelah ekspansi, juga bisa membawa keuntungan bagi mereka.

Novel Terkait

The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
4 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu