The Winner Of Your Heart - Bab 287 Memesan Delivery

“Bagaimana kau bisa mengenal temanmu” aku bertanya kepada Patricia Mi.

Patricia Mi menenggok, melirikku sebentar, kemudian tertawa dan berkata: “Kenapa? Tidak mungkinkan kau mau berteman dengannya? Meskipun Ka Dyson bukan orang yang sangat pandai, tapi di hatiku, di bandingkan dengan kakinya saja aku tidak layak, ku beritahu kepadamu sebaiknya kau menghilangkan niatmu sekarang.”

“Hehe…kau berlebihan….” Mengeleng-geleng kepalaku, aku menertawakan diriku sendiri, dia bisa berpikir begitu, ia cukup narsis, jika saja bukan karena pria itu terlalu mengejutkan, aku juga malas untuk mendengarkannya.

“Katakan, kau suka perempuan yang seperti apa? Aku bisa kenalkan untukmu, jika kalian berdua tidak jadian, sedikitpun aku tidak mau uangmu, jika bergandengan tangan berhasil, aku akan memberimu diskon ya?” Patricia Mi berkata dengan tajam, dengan serius mendengarkanku.

“Tidak perlu!” aku dengan tegas menolaknya.

“Apa maksudmu, sepertinya jika aku membantumu mencari pacar itu merupakan hal yang sangat memalukan. Bagaimanapun juga ayahku juga seorang yang terhormat, semua wanita yang aku kenal adalah orang-orang kaya, jika kau berpacaran dengannya, sedikitnya tidak usah bekerja keras semalam sepuluh tahun, salah, dua puluh tahun” “Tidak bisa habis terpakai, jika kau ada niat baik sebaiknya kau memikirkan masalahmu sendiri, jangan hari itu orang lain sudah menjualnya kau masih tidak tahu.” Aku dengan niat biak menyadarkannya.

“Cih, tidak punya otak, kau bahkan tidak tersentuh. Banyak orang yang ingin aku kenalkan pacar aku tidak menghiraukan mereka.” Patricia Mi ngedumel,melihat aku ia tidak melanjutkan kata-katanya, menutup mulutnya.

Hari sudah gelap, mobil sudah sampai di lantai bawah.

Saat sampai sudah jam 7 malam, aku mendorong pintu, di belakang di ikuti oleh Patricia Mi.

“Aduh, lelah sekali…..” pantat Patricia Mi terduduk di sofa, dengan pose malasnya terlihat seperti dia tuan rumahnya dan aku adalah tamunya.

“Jika bukan karenamu aku jadi harus pergi mencari Ka Dyson, aku ada banyak urusan, sekarang perutku juga sudah lapar.” Aku dengan tidak senang berkata, semakin memikirkan masalah itu semakin merasa terbohongi, dia pergi sendiri juga sudah cukup, kenapa harus menarik serta aku.

“Aku juga lapar, apakah ada makanan? Jika tidak ada, kau cepatlah buat sesuatu, kalau tidak beli di luar juga boleh. Permintaanku tidak tinggi, terserah satu porsi Iga Panggang, Ikan, Sup Sap sudah cukup, tidak perlu terlalu banyak, dua tiga sayur tidak sedikit, kita berdua tidak bisa makan sebanyak itu.” Patricia Mi berkata dengan penuh perintah, seperti seorang nona sepenuhnya.

Aku seketika tidak bersuara, ekspresiku mengeras, ini kau sembut gampang?

“Tidak ada.”

“Kalau begitu…..masak nasi, kemudian kebawah buat 2 sayur sudah cukup, permintaan ku sekarang sudah yang paling rendah, kau jangan memaksaku.”

Aku seketika berkeringat, melotot kepadanya sebentar dan berkata: “Dirumah tidak ada apa-apa, jika mau makan sana pesan delivery.”

Kemudian, aku masuk kedalam toilet mandi sebentar, memutar badan berjalan menuju kulkas mengambil sebotol bir.

“Ya tuhan, ternyata hanya seorang pria dengan kehidupan yang sederhana, kulkas sebesar ini, selain bir, dua butir telur, tidak ada barang yang lain lagi…….ckckck…..benar-benar rumah yang menyedihkan…” Patricia Mi terkejut hingga melompat, menunjuk ke kulkas berkata dengan ngedumel.

“Sudah sudah, sana kau pergi ke luar membeli makanan, kau tahu sekarang delivery tidak aman sama sekali, aku sama sekali tidak makan makanan seperti itu.” Mata Patricia Mi yang penuh simpati tiba-tiba menjadi senang, “Kau buruan pergi, aku di rumah dengan Ka Dysonku berbicara, ku tunggu ya.”

Setelah berkata, ia meniupkan aku sebuah kecupan.

“Aku sudah memesan delivery, kau suka atau tidak.” Aku meminum seteguk birku.

Aku merasa dia seharusnya tidak perlu terlalu rewel, orang tidak dewasa, tiap hari masalah tidak sedikit.

“Tidak bisa, kau sekarang cepat pergi, aku bisa memikirkan menurunkan harga sewa rumah, bagaimana?” Patricia Mi melihat ke ponselnya tersenyum sambil berkata.

“Ambil uang!”

“Kau, naik level dulu, kalau tidak langsung di kurangi.”

…….

Sial!

Aku akhirnya memberikannya kompromi, masih memandangnya sebagai gadis kecil, jika di ubah menjadi orang lain aku tidak akan menyetujuinya.

Ketika selesai memasak sayur, aku masih saja merasa sakit hati. Meskipun aku ada uang sedikit, kadang juga makan yang mewah sedikit, tapi tidak pernah semewah ini.

Sudahlah, bagaimanapun juga ada orang yang akan mengantinya.

Berpikir begitu, hatiku menjadi lebih stabil.

“Makanlah.” Berbicara begitu, aku meletak nasi di depan meja, satu satu sangat patuh.

“Kau makanlah, aku tidak makan.” Patricia Mi sepenuhnya tidak melihatku, dengan tidak peduli menjawab aku.

Apa? Aku baru saja beli.

“Ka Dyson tercinta sudah memesankan delivery untukku, sebentar lagi akan sampai. Oh iya, kau sebentar lagi jangan lupa untuk sembunyi, sama sekali jangan membiarkan seorangpun tahu bahwa kita berada di satu rumah yang sama.” Patricia Mi mengangkat kepalanya, wajahnya yang penuh rasa suka, sedikitpun tidak merasa bersalah.

Delivery

Siapa tadi yang bilang kalau dia tidak makan makanan seperti itu? Prinsip moral yang tinggi kah?

Novel Terkait

Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
4 tahun yang lalu