The Winner Of Your Heart - Bab 272 Bertemu Danielle Xia

Hari ini, Elva An menghubungiku, memberitahuku acara perkumpulan dimulai tengah malam, dan memnyuruhku lebih baik membawa Vincent Lu. Dua orang berarti dua tenaga, bisa memaksimalkan dalam pembelajaran pengetahuan bisnis dan bersosialisasi dengan orang.

Sayangnya, watunya pas sekali di istirahat akhir pekan. Vincent Lu sudah kembali ke Kota Nanning kemarin malam.

Berpikir sampai disitu, pertanyaanku bertambah, berpikir untuk menelepon Jim Tan, meminta tolong padanya untuk menjaga Vincent Lu. Melihatnya yang selalu kembali ke Kota Nanning setiap minggu, sebenarnya apa yang terjadi.

Tidak bisa mengajak Vincent Lu, aku hanya bisa mengajak Jeffrey Cheng. Sekarang, berbicara mengenai pimpinan Yun Chuan Network yang baru di bangun, Jeffrey Cheng sudah bekerja banting tulang. Lagipula, hubungannya dulu adalah rekan kerja dan sahabat, mengetahui segalanya, jadi aku fokus melatihnya.

Setelah sekitar sepuluhan menit, kami bertemu dengan Elva An di tempat yang sudah dijanjikan. Dia menurunkan jendela mobil dan melambaikan tangan, menandakan aku dan Jeffrey Chen untuk cepat mausk ke mobil.

Dalam perjalanan ke restoran, Elva An duluan berbincang santai padaku, lalu dari kaca spion belakang dia melihat Jeffrey Cheng beberapa kali, berkata: “Freddy Shen, apa aku yang salah ingat, kenapa aku merasa Vincent Lu berbeda seperti yang aku ingat?”

Saat berbicara megenai kerja sams dulu, selalu aku dan Jim Tan yang melayani Elva An. Vinvent Lu selalu menanggungjawabi pekerjaan Yun Chuan Network di balik layar. Jadi, biasanya tidak banyak kesempatan untuk menunjukkan wajah. Elva An juga hanya melihatnya beberapa kali. Kalau pusing sekarang juga hal yang normal.

Aku tertawa dan bekata: “Kak An, kamu sudah salah. Ini bukan Vincent Lu. Dia sudah pulang ke Kota Nanning karena ada urusan. Ini adalah teman baikku, dan juga tulang punggung Yun Chuan Network. Sini, Jeffrey, aku kenalkan padamu Direktur An.”

“Direktur An, halo. Namaku Jeffrey Cheng.”

“Haha, ternyta aku sudah salah dan juga sebelumnya mengatakan Vincent Lu. Nama adalah tanda. Tampaknya seperti seorang sarjana yang lemah, kenapa hari ini tiba-tiba menjadi tegap. Halo, halo. Salahku terlalu ceroboh. Namaku Elva An, teman Freddy Shen.”

“Aku banyak mendengar tentangmu, Direktur An. Kak Freddy pernah memberitahuku mengenai banyak cerita tentangmu.”

“Kenapa kata-katamu terdengar aneh……”

Aku memotongnya mengatakan: “Kak An, dia ini sedang memujimu. Sebelumnya, mengenai masalahmu, aku tidak mengatakan apa pun!”

“Tidak jujur, ya, Freddy Shen. Temanmu dan kamu sama-sama tidak jujur. Dan juga, aku katakan padamu, apa kamu lupa perkataanku padamu sebelumnya, tidak boleh memanggilku kakak. Aku dipanggil kakak olehmu dengan kaku.”

Jeffrey Cheng berkata: “Direktur An, kamu tidak terlihat tua. Kalau bukan karena Freddy Shen memanggilmu kakak, aku mengira kamu lebih muda dari kami.”

“Nampak tidak, Freddy Shen. Semua ini karenamu!”

“……”

Setelah beberapa lama, kami sampai di hotel dan hanya melihat sekitar dipenuhi oleh mobil mewah. Dari sini dapat dilihat, sangat banyak pebisnis elit di acara perkumpulan kali ini. Tapi juga bisa dimengerti. Lagipula, sponsor kali ini adalah direktur dari perusahaan menegah di kota ini. Kalau saja diganti dengan seseorang yang tidak terkenal, bisa sepertiga dari orang yang hadir malam ini saja sudah bagus.

Setelah memasuki lokasi acara, tempat tersebut dipenuhi banyak orang. Ada tumpukan satu per satu kelompok. Dari tampilan, terlihat ramai.

Saat ini, Elva An berkata pada aku dan Jeffrey Cheng: “Ini kali pertama kalian datang ke acara perkumpulan seperti ini, seharusnya tidak memiliki pengalaman apa pun. Kalau ingin bersosialisasi dengan orang, cara yang paling bagus adalah mengenal orang lain dari orang yang kalian kenal. Mari, ikut aku terlebih dahulu untuk bertemu orang yang aku kenal. Aku akan meminta mereka mengenalkanmu pada rekan bisnis yang baru.”

Masuk ke lingkaran ini, aku dan Jeffrey Cheng memang masih baru. Oleh karena itu, kami patuh pada perkataan Elva An, mengikutinya bertemu beberapa orang yang dia kenal.

Setelah bertemu orang-orang itu, Elva An berkata pada kami: “Sudah. Kalian juga sudah kenal. Berbincanglah di sini. Aku ke sana bertemu senior. Kita bertemu lagi nanti.”

Aku memberikan isyarat oke.

Selanjutnya, Elva An berkata pada orang yang dia kenakan pada kami: “Ingat jaga baik-baik temanku!”

Beberapa orang itu tertawa haha dan tidak mengatakan apa pun. Tapi setelah Elva An pergi, mereka berkelompok menjadi satu seperti tidak melihatku dan Jeffrey Cheng.

Yun Chuan Network pindah ke kota Bin tidak lama, masih terhitung sebagai sebuah perusahaan kecil. Jadi, orang-orang ini tidak pernah mendengarnya. Tidak tertarik pada kami juga seperti yang diperkirakan.

Setlah aku dan Jeffrey Cheng pergi dengan sopan, Jeffrey Cheng mengatakan ingin memakan sesuatu. Aku berjalan ke teras dan menghidupi sebatang rokok yang dikeluarkan dari kantong.

Tiba-tiba, ponsel dalam kantong berbunyi. Jim Tan yang meneleponku. Setelah aku menjawabnya, aku hanya mendengar dia mengatakan: “Freddy, hari ini lembur semalaman, jadi tidak mengangkat teleponmu tadi. Apa ada masalah?”

Aku menjawab mengganggunya: “Jim Tan, sudah lama aku tidak mendengarmu lembur semalaman. Kenapa, semalam pergi ke net untuk bermain permainan, atau menemani Paula Jiang sampai pagi?”

“Enyahlah. Kalau masih mengangguku, percaya atau tidak, sekarang aku menyetir ke Kota Bin menghabisimu?”

“Datang, loh. Aku bosan sendirian di sini. Kamu ke sini, kebetulan kita bisa bermain catur.”

“Enak saja bermain catur. Bagaimana rekrutmen di kantor pusat?”

“Bukankah Vincent Lu sudah melaporkan padamu? Oh ya, ngomong-ngomong soal Vincent Lu, sebelumnya aku meneleponmu untuk bertanya hal ini. Anak ini pulang ke Kota Nanning setiap minggu. Apa kamu tahu apa yang dia lakukan pulang ke sana? Ini, minggu ini sudah ku ajak ke acara perkumpulan bersama, ingin mengajaknya belajar bersama. Pada akhirnya, orangnya pulang lagi ke Kota Nanning.”

“Aku tahu dia pulang ke Kota Nanning, tapi aku tidak tahu apa kenapa dia pulang!”

“Lain kali kamu bantu aku tanya dia. Kalau tidak bersedia memeberi tahu, kamu perhatikan saja dia.”

“Baiklah.”

“Kita bincang-bincang lagi kalau ada waktu. Aku masih di lokasi acara.”

“En.”

Setelah mengakhiri panggilan, aku melihat ke samping dengan tidak sadar, dan melihat seseorang menggunakan pakaian yang formal. Aku yang sedang menatap seorang wanita cantik dengan tatapan yang rumit, mengapit rokok dengan tangan yang terlihat jelas gemetar, hampir membakar bibirnya.

Aku melihatnya dengan terkejut dan juga canggung. Setelah beberapa saat, baru berinisiatif menyapanya berkata: “Sudah…… Sudah lama tidak jumpa.”

Dia menjawab tanpa emosi apa pun: “Sudah lama tidak berjumpa.”

Setelah mengatakan kalimat itu, akmi berdua masuk ke keadaan yang hening. Aku benar-benar tidak terpikirkan bisa bertemu dengan Danielle Xia di tempat seperti ini, dan juga sama sekali tidak terpikirkan, bisa dengan cepat bertemu wanita yang membuatku rindu di Kota Bin secepat ini.

Sebenarnya, ini juga tidak terbilang cepat. Kalau dihitung dengan teliti, aku sudah sebulan datang ke Kota Bin.

Aku ragu untuk berkata, dan hening dalam waktu yang lama. Akhirnya aku mengumpulkan keberanian untuk berbicara. Siapa tahu, kami berdua berbicara di saat yang bersamaan.”

“Bagaimana kamu akhir-akhir ini?”

“Tidak terpikirkan bisa bertemu denganmu di sini.”

Novel Terkait

Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
3 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu