The Winner Of Your Heart - Bab 176 Membalas dengan kebaikkan

Melihat aku menyuruh Bob Hu untuk tidak melemparkan uang ke wanita di sebelahku, wanita di sebelahku terlihat tertekan, lalu membuka resleting celanaku, dan memasukkan tangannya kedalam, menggodaku dengan tatapan nakalnya.

Sepertinya dia ingin melakukan hal yang lebih menghasilkan uang banyak, penghasilan menemani tamu minum bir lebih sedikit, daripada menemani mereka tidur.

Walaupun aku dalam keadaan mabuk, namun pemikiranku masih logis, aku langsung menarik keluar tangannya, jika aku membiarkannya meneruskan lebih dalam, aku takut tidak akan bisa menahan godaan ini.

Wanita itu terlihat tidak senang, lalu tidak lagi menyentuhku, memutar badan mengambil bir yang ada diatas meja, dan meneguhnya habis.

Aku tidak memperdulikan perasaannya, tersenyum, dan mengeluarkan rokok, dengan santai menghembuskan asap rokoknya, sendirian melewati malam ini.

Tidak berapa lama, kegiatan Bob Hu d kamar mandi telah selesai, dengan hati yang senang menepuk nepuk perutnya yang maju kedepan, tersenyum dan duduk menemaniku minum.

Waktu kira kira menunjukkan pukul satu lebih kami baru meninggalkan tempat karoke, Bob Hu dan dua teman lainnya sama sama membawa wanita mereka ke hotel, dan wanita satunya lagi dengan perasaan kesal sendirian meninggalkan tempat itu, akupun memanggil taksi untuk pulang kerumah.

Besok harinya aku dibangunkan oleh Alarm, aku rasanya tidak ingin bangun dari tidurku, namun tiba tiba teringat sesuatu, kelakukan keji yang dilakukan oleh Lanfang Tech belum diselesaikan, penghianat perusahaan juga belum ditemukan, jadi akupun berusaha untuk bangun dan mandi.

Setelah sampai di perusahaan, aku disibukkan dengan pekerjaanku, sampai waktu menunjukkan sekitar pukul sepuluh, ponselku tiba tiba berbunyi.

Ternyata telefon dari Jim Tan, hatiku tiba tiba merasakan perasaan yang tidak tenang, kabar dari Jim Tan adalah tentang Eva Xu.

Sejujurnya aku ingin penghianatnya bukanlah Eva Xu, bukan karena dia memiliki postur tubuh yang cantik, melainkan karena dia adalah orang terdekatnya Danielle Xia, Danielle Xia sangat baik kepadanya, aku tidak ingin melihat Danielle Xia sedih.

Aku tidak ada pilihan, menghelakan nafas dan mengangkat telefon itu, setelah menyapaku, dia memberitahuku, jika bagian penjualan Lanfang Tech telah menghubunginya, dia melakukan apa yang aku arahkan, dengan menggunakan kerjasama yang telah dibuat oleh Yufei Tech untuk menghindarinya.

Sudah tidak diragukan lagi Eva Xu adalah penghianatnya, namun aku masih tidak bisa memastikan penghianat disini sebenarnya hanya ada satu atau ada yang lainnya.

Setelah menutup telefon, aku melihat jam dan melanjutkan pekerjaanku.

Sampai jam menunjukkan hampir pukul sebelas siang, aku masih belum mendapat panggilan dari Paula Jiang, jadi dengan tidak sabar aku segera menghubunginya. Paula Jiang mengatakan, dia sama sekali belum mendapatkan telefon dari pihak penjualan lainnya.

Sekarang sudah sangat pasti penghianatnya hanya ada satu, karena jika Lanfang Tech ingin merebut pelanggan kami, dia pasti tidak akan mengulur waktu selama ini.

Setelah menutup telefon dari Paula Jiang, aku langsung mencari kontak Danielle Xia, namun setelah dipikir lagi aku langsung menutup panggilan itu, dan jalan keluar menuju ruangan Danielle Xia.

Sampai didepan ruangan Danielle Xia, Eva Xu dari balik mejanya menongakkan kepalanya melihatku, lalu tersenyum dan hormat kepadaku.

“Eva Xu” aku jalan menuju sebelah mejanya, bertanya : “Kamu bekerja dengan Danielle Xia sudah cukup lama ya.”

Dia termenung, dengan binggung kembali bertanya kepadaku : “Mengapa tiba tiba bertanya seperti ini?”

Aku tersenyum : “Kamu merasa Danielle Xia orangnya seperti apa? Apakah baik kepadamu?”

Setelah mendengar perkataanku, mata Eva Xu sedikit bergetar, seketika matanya memberikan pandangan yang aneh kepadaku, tapi dengan cepat kembali tenang, tersenyum dan berkata : “Direktur Xia orangnya baik, dia selalu memperlakukan aku dengan baik, kamu mengapa tiba tiba bertanyaku kepadaku seperti ini?”

Aku seperti tidak ada masalah apa apa, tersenyum dan berkata : “Tidak ada apa-apa, hanya basa basi saja.”

Setelah selesai bicara aku langsung memutar badan dan jalan menuju pintu ruangan Danielle Xia, Eva Xu juga tidak berkata apa-apa, tapi aku tahu dia pasti sedang melihatku.

Masuk ke ruangan Danielle Xia, aku menemukan dia sedang sibuk dibalik meja kerjanya, menogakkan kepala melihatku, dan memberikanku senyuman yang manis.

Aku menutup pintu ruangan Danielle Xia, duduk di hadapan meja kerja Danielle Xia, dan sedang berpikir aku harus bagaimana memulai pembicaraan.

“Freddy Shen, ada apa?” Danielle Xia melihat keanehanku, dengan binggung bertanya.

Aku menghelakan nafas dan berkata : “Direktur Xia, aku sudah menemukan penghianatnya.”

“Oohh? Siapa?” dia tiba tiba mengerutkan keningnya, kedua tangannya menegang diatas meja, dengan tenang melihatku.

“Eva Xu”

Mendengar nama ini, tidak ada tanggapan apapun darinya, tapi aku bisa melihat dari balik matanya menunjukkan kekecewaan yang sangat dalam.

Dia terhadap Eva Xu sangat baik, bisa di bilang walaupun saat bekerja dia menujukkan perilaku yang serius dan dingin, namun dia terhadap semua bawahannya sangatlah baik, apalagi kepada Eva Xu yang selalu menjadi asistennya, di perusahaan ini orang yang paling dekat dengannya.

Setelah terdiam beberapa saat, dia kemudian bertanya kepadaku : “yakin?”

Aku menganggukkan kepala, lalu memberitahu Danielle Xia caraku yang membuat dua data palsu pelanggan, walaupun tidak ada bukti yang pasti, namun melalui kejadian ini bisa membuktikan kalau penghianat di perusahaan ini adalah Eva Xu.

Setelah mendengar penjelasanku, Eva Xu menyenderkan tubuhnya di kursi kerjanya, dengan tidak bersemangat menutup mata, dan menaruh sebelah tangan di dahinya.

Aku tidak mengganggunya, hanya dengan tenang melihatnya, lalu berdiri menuju kearah sofa yang ada di ruangannya, mencari asbak, mengeluarkan rokok dan merokok dalam diam.

Tidak berapa lama, Danielle Xia tiba tiba menghelakan nafas dalam, dan mengambil ponselnya menghubungi salah satu nomor.

Setelah itu, dia berbicara dibalik telefon : “Halo Manejer Pan, bisa tolong aku carikan sekertaris baru yang bisa diandalkan?”

“Tidak salah, aku mau wanita dan bisa diandalkan, boleh kasih aku beberapa pilihan terlebih dahulu, lalu aku sendiri akan melakukan wawancara dengan mereka, orang baru juga tidak apa, terima kasih.”

Ternyata Danielle Xia menelfon orang bagian HRD, dia ingin menukar sekertaris baru, dia juga tidak mungkin membiarkan Eva Xu terus berada disisinya. Tapi aku tidak tahu dia mau bagaimana menangani Eva Xu.

Setelah itu, Danielle Xia menelfon Bruce Chen, menyuruhnya untuk menangani penjualan dari setiap daerah, selanjutnya semua data pelanggan segera dikirim ke email Bruce Chen dan Danielle Xia, tidak perlu melewati sekertaris mereka lagi.

Dia juga memberi arahan kepada semua kepala di setiap bagian untuk tidak menyebarkan data pelanggan kepada orang yang tidak berhubungan, tidak peduli itu wakil ketua perusahaan.

Setelah menelfon beberapa orang, dia jalan kearah sofa, duduk dihadapanku, menghelakan nafas dan berkata : “Freddy Shen, masalah ini jangan kasih tahu orang lain, oke? Karena tidak ada bukti nyata yang menyatakan dia adalah penghianat, aku tidak ingin membuatnya terlalu malu.

“Baik” aku menganggukkan kepala, dan bertanya : “Jadi kamu memiliki rencana apa untuk menanganinya?”

“Dia sudah membantuku selama setahun ini, kerjanya sangat teliti, dan memiliki hubungan yang baik denganku, aku… …”

Membicarakan ini, Danielle Xia tiba tiba menundukkan kepala, tidak ada pilihan menggelengkan kepala : “Aiii, sudahlah, jangan persulit dia, cukup pindahkan dia ke devisi lain saja.”

Danielle Xia memiliki hati yang sangat baik, sudah dihianati oleh orang sekitarnya, tapi masih saja tidak ingin membuat orang itu merasa malu, bahkan tidak memecat Eva Xu.

Jika itu orang lain, dia pasti akan dimarahi habis oleh orang lain, lalu pasti langsung memecatnya, dan melaporkannya ke pihak berwajib, masalah ini sudah melanggar kerahasiaan data perusahaan.

Tapi aku sama sekali tidak menentang keputusan Danielle Xia, tidak peduli apa yang dilakukannya, aku pasti akan mendukung keputusannya.

Aku menenangkannya, dan mulai membuka pembicaraan tentang pekerjaan sebentar, lalu pergi meninggalkan ruangannya.

Saat aku keluar dari ruangannya, merasakan tatapan mata Eva Xu sedang menatapku, aku seperti tidak ada masalah apa apa menoleh dan tersenyum kepadanya, lalu melanjutkan jalanku keluar.

“Freddy Shen” Dia tiba-tiba memanggilku.

Novel Terkait

Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
4 tahun yang lalu