The Winner Of Your Heart - Bab 332 Hubungan Rusak Sulit Diperbaiki

“Jawablah dengan cepat, setujui saja, jika kamu setuju, aku masih menganggapmu sebagai teman!”

“Kamu!” Dia mengancamku!

“Baiklah, aku menyetujuinya, tapi Jim Tan, aku beritahu kamu untuk terakhir kalinya, jika kamu menganggapku sebagai saudara, sebagai teman, beritahu aku mengenai kejadian Paula Jiang, aku merasa, aku berhak tahu mengenai ini, aku juga akan membantumu, biarpun bangsawan manapun yang melakukannya, setidaknya aku bisa melakukannya, aku bisa membuat orang itu hidup dengan tidak nyaman.”

Dia tersenyum, “Nico Li.”

Hatiku langsung menjadi terkejut, takdir ini membuatku bertemu dengan musuhku, sepertinya Nico Li ini, sungguh merupakan musuh terbesarku dalam kehidupan ini. Dia bisa membuang uang 60miliar begitu saja, bagaimana mungkin dia tidak punya kemampuan untuk mengatasi masalah ini. Bagi Jim Tan, jika ingin melawan Nico Li, sungguh sangat susah.

Sedangkan aku, sepertinya mengucapkan perkataan terlalu berlebihan.

“Kenapa, sepertinya kamu menjadi tidak percaya diri lagi.” Jim Tan tertawa dengan datar.

“Kamu tenang saja, jika tidak bisa membuat Nico Li mendapat balasan yang tepat, aku tidak akan datang menemuimu lagi.” Aku melihat Jim Tan, ini adalah janji terbesarku untuknya. Bagaimanapun, Nico Li adalah musuh besarku, sekarang dia terjerat dalam kasus ini, menurutku, Tuhan pun tidak akan memaafkannya.

Jim Tan melihatku sambil tersenyum, seperti sedikit terkejut, “Berkata dengan begitu percaya diri, apakah kamu tidak takut tidak bisa melakukannya?”

“Bisa atau tidak itu urusanku, tapi, masalah Paula Jiang, aku harap kamu tidak memandangku sebagai orang luar, aku tahu dia adalah calon istrimu, tapi dia juga merupakan teman aku dan Alicia Fang, kami berteman selama ini, jika dia meninggal, kamu tidak boleh melarang kami untuk mengikuti pemakamannya.” Bagaimanapun, aku sangat ingin bertemu dengan Paula Jiang, setidaknya, sebagai tanda perpisahan untuknya.

Sekali ini datang melihat Jim Tan, dia seperti orang yang sangat berbeda, sebelumnya aku tidak pernah menyadari, ternyata dia adalah orang yang begitu mempedulikan perasaan, bahkan melebihi apapun, walaupun harus melepaskan pekerjaan, dan hidupnya.

Didalam matanya, yang aku lihat bukan lagi kesedihan dan keputusasaan, tapi lebih mengarah kerasa benci yang sangat dalam. Walaupun kondisinya sekarang sudah lebih baik daripada tadi, tapi, didalam hatinya, pasti sedang berteriak.

Aku menoleh dan melihatnya, setelah memikirkannya aku pun berkata, “Jim Tan, percayalah padaku, masalah Paula Jiang aku pasti akan membantumu, tapi kamu jangan melakukan hal bodoh. Karena, kamu adalah orang yang aku anggap sebagai saudara, hanya kamu saja!”

Tatapan matanya sedikit bergerak, tapi segera kembali kedalam keadaan biasanya.

“Aku tahu.” Selesai bicara, dia tidak mempedulikanku lagi, dia hanya mulai membereskan kamarnya.

Walaupun dia telah menyetujuiku, tapi hatiku masih saja sedikit khawatir, apakah aku harus kembali dan melihatnya lagi, bagaimana jika dia melakukan hal bodoh. Tapi setelah aku pikirkan aku merasa diriku terlalu banyak pikir, tatapan matanya dipenuhi dengan kebencian, jika dia ingin melakukan hal bodoh, dia tidak akan melakukan itu pada dirinya sendiri, dia pasti akan melakukan itu kepada Nico Li.

Sepertinya, aku harus bergerak sebelum Jim Tan melakukan hal bodoh, kalau tidak, jika hal itu benar terjadi kepada dia, aku pasti akan sangat merasa bersalah.

Aku mengelus kepala, hanya merasa sungguh terjadi banyak hal, hal sebelumnya belum selesai diatasi, sudah ada hal baru.

Aku menutup pintu, tiba-tiba melihat sosok yang tidak asing.

Dia bersembunyi dipojok tembok, menangis dengan kesepian.

Hatiku ikut merasa sedih, sangat ingin memeluk wanita yang ada dipojokan itu, tapi, aku tidak bisa melakukannya lagi.

“Aku kira kamu sudah pergi.” Dia mendengar suaraku, segera menghapus air mata, lalu berdiri.

“Aku tahu, kalian mungkin merasa aku adalh pembawa sial.” Dia menatapku.

“Apa?” Aku melihatnya dengan sedikit terkejut, “Apa yang kamu katakan?”

“Heh, aku bersamamu pergi kerumah Keluarga Xia, terjadi kesalahpahaman seperti itu, makanya kamu dan Daniella Xia berpisah. Pada akhirnya kalian tidak bisa bersama, padahal kalian adalah pasangan yang sangat cocok, karena aku, kalian terpisah. Dan saat aku berisap untuk pergi, aku malah tinggal bersama Paula Jiang, padahal aku hanya ingin melihat mereka menikah dulu baru pergi, tapi tidak diduga, Paula Jiang malah pergi dihari sebelum menikah. Apakah setiap aku pergi kesatu tempat, disana akan ada ketidak beruntungan, bukankah begitu?” Dia terus berusaha menyalahkan diri sendiri.

Aku menggeleng, mungkin dia merasa ini ada benarnya, tapi ada banyak hal, bukan kita sebagai manusia bisa menyelesaikannya. Dan juga, aku juga tidak menyalahkan dia, semua ini, hanya Tuhan sedang mempermainkan kita saja.

“Kamu tidak perlu menyalahkan diri sendiri seperti itu.” Aku berjalan mendekat, karena aku mulai merasa takut.

Tidak tahu kenapa, didalam hatiku ada sebuah perasaan, Alicia Fang dia akan......

“Kamu jangan mendekat.” Dia mundur dua langkah kebelakang, bersandar ditembok. “Freddy Shen, aku tahu sekarang aku tidak pantas lagi untukmu, mungkin dimata mu, aku hanya orang yang tidak benar, wanita yang tidak bersih. Saat aku dan kamu pacaran aku masih bermain dengan orang lain, iya, aku minta maaf kepadamu. Walaupun aku masih menyukaimu, tapi aku tidak punya keberanian untuk kembali kepadamu, aku tahu aku salah, aku juga tahu, tidak ada jalan kembali lagi untukku. Kamu tidak usah mendekat lagi kepadaku, bisakah?”

Aku maju lagi kedepan, lalu memegang tangannya.

Dia berusaha melepaskan diri, tapi tanganny di pegang erat olehku.

“Jangan memaksaku, bisakah, kenapa kalian semua selalu memaksaku, kenapa!” Aku melihat Alicia Fang, air matanya tidak akan bisa aku lupakan sepanjang hidupku ini. Yang bisa aku katakan kepadanya, hanya maaf, mungkin memang benar seperti yang diucapkan Jim Tan, sekali tidak setia, selamanya tidak akan digunakan lagi.

Aku mengakui diriku memang sedikit playboy, tapi aku sangat setia kepada cinta. Setelah aku mempunyai hubungan, aku tidak akan berhubungan dengan wanita lain lagi, mengenai hubunganku sekarang, itu hanya karena sekarang pikiranku sangat kacau.

Alicia Fang melepaskan tanganku, lalu turun sendirian.

Aku berusaha mengikuti, melihat sosok tubuhnya, membuatku merasa sangat sakit.

Aku tahu, dia sangat ingin kembali seperti dulu, aku juga ingin kembali seperti dulu, tapi aku tahu, beberapa hal, kalau sudah terlewati, tidak akan bisa dikembalikan lagi. Seperti kaca yang sudah pecah, bagaimanapun, tidak akan bisa kembali kebentuk awalnya.

“Alicia Fang, mari aku akan mengantarmu pulang.” Aku berada dibelakangnya, hatiku merasa sangat menyesal.

Dia menggeleng kepala,menggigit bibirnya, lalu mengelap matanya yang basah, “Freddy Shen, mungkin kita memang tidak berjodoh, saat bersama dengan Paula Jiang, aku memikirkan banyak hal juga sudah mengetahui banyak hal. Aku tahu saat orang sudah pergi, tidak akan bisa kembali lagi. Semua mimpiku itu hanya imajinasi saja.”

“Jangan berbicara seperti ini.” Aku merasa hatiku sangat bergejolak.

Alicia Fang, Alicia Fang, kenapa kamu harus memberitahuku, kalau Danielle Xia belum menikah!

Jika aku tidak tahu, aku pasti akan menggenggam tanganmu, dan menghapus air matamu.

“Tidak, pikiran semua orang berbeda-beda. Aku punya hak untuk mencari kebahagiaanmu sendiri, aku tidak punya untuk mengurusinya, aku lebih tidak bisa tidak memberitahumu mengenai hal yang aku tahu. Kalau tidak, kamu pasti akan sangat membenciku. Daripada nanti kita berhubungan tidak jelas, lebih baik berpisah saat masih awal. Terimakasih, kamu pernah muncul dalam hidupku.” Dia menoleh dan melihatku sesaat, lalu naik taksi, dan pergi entah kemana.

Dan kalimatnya terakhir itu, aku seperti pernah mendengarnya entah dimana, sangat familiar, tapi juga sangat asing rasanya.

Wanita yang mulai dari sekarang akan menjadi asing bagiku memberitahuku, “Aku adalah bunga yang pernah bermekaran dalam hidupnya.”

Jim Tan juga pernah menasehatiku, dia menyuruhku terus mengejar Alicia Fang. Seperti dia dan Paula Jiang, aku juga pernah berpikir seperti itu, tapi aku tidak punya cara, untuk membuat hatiku tidak bergejolak lagi. Karena saat aku dan Alicia Fang berpisah selama ini, dalam hatiku sudah dimasuki oleh wanita lain.

Bayangan ini, tidak akan pernah aku lupakan.

Semoga hidup ini memperlakukan kami dengan lebih baik, semoga lingkungan ini tidak perlu memaksa kami melakukan sesuatu hal lagi.

Kita semua adalah semut dalam hidup ini, juga adalah rumput dalam hidup ini. Walaupun kita sangat kecil dan tidak berharga, tapi karena kita lah hidup ini lebih berwarna, dan lebih terlihat hidup.

Pilihan kita berbeda-beda, seperti mereka yang tidak bisa meminta apapun dariku, aku juga tidak bisa meminta apapun dari orang lain. Saat Alicia Fang pergi, aku tidak mengatakan apapun kepadanya.

Dia seperti Paula Jiang, mungkin akan hilang selamanya dalam hidupku.

Tapi, aku tidak sedih seperti Jim Tan.

Saat seseorang benar-benar pergi, mungkin memang sunyi seperti ini. Semua kesedihan saat akan pergi, hanyalah kata lain dari jangan pergi. Tapi Alicia Fang tidak seperti itu, saat pergi, dia bahkan tidak menoleh lagi.

Aku tahu, Alicia Fang dan aku, sudah terlalu jauh.

Dengan hati yang tidak berdaya dan khawatir, aku berjalan di jalanan yang asing ini.

Hatiku tiba-tiba menjadi kosong.

Tiba-tiba ada seseorang yang menepuk bahuku, diapun duudk disampingku.

“Cari tempat untuk minum.” Dia adalah Jim Tan, aku tidak menduga, dia bisa secepat ini mengendalikan kondisinya.

“Apakah kamu bisa? Jangan nanti kamu mulai mabuk lagi.” Aku memaksa tersenyum.

“Kendalikan diirmu terlebih dahulu baru membicarakan ini, kamu sungguh kejam, kamu membawa dia dari Kota Bin ke Nan Ning, sekarang kamu sendiri yang mengusirnya dari Nan Ning, berapa banyak kamu membenci dia?” Perkataan Jim Tan seperti pisau, membuatku menjadi merasa bersalah.

“Jika tidak ada Danielle Xia, aku akan sama seperti kamu, pergi mengejar cinta pertama. Tapi, kamu juga tahu, didalam hatiku, sudah dimasuki orang lain.”

Dia mengangguk, “Baik lah, diapun sudah pergi, aku tidak akan berkata apapun, malam nanti bertemu ditempat biasa.”

“Kamu pergi kemana?” Aku bertanya.

“Rumah duka.” Dia menjawab tanpa menoleh.

“Aku pergi bersamamu.”

“Pergilah jauh-jauh.”

Kondisi Jim Tan sekarang sudah lebih baik dibanding dengan bayanganku, kesedihan dia tadi, sudah hilang. Jika dibandingkan dnegan diir, aku berbaring ditempat tidur selama berhari-hari, itu pun Elva An yang menghiburku dan menyuruhku untuk terus bersemangat.

Aku merasa terkadang diriku memang sangat tidak berguna, juga sangat kesepian, saat sendirian, tidak ada semangat sama sekali.

Tiba-tiba aku mengeluarkan handphone, mencari kontak Danielle Xia, aku berusaha untuk mencari tahu, kemudian mengirimi dia beberapa kata. Aku kira yang akan menungguku adalah tanda seru yang sangat besar yang artinya aku diblokir oleh dia, tapi tanpa diduga, pesan itu masih berhasil dikirim.

Aku hanya menulis beberapa kata untuk dia, “Apakah kabar kamu baik?”

Karena aku sungguh tidak tahu harus berkata apa, yang bisa membuatku merasa lebih tenang, yang bisa membuat maksud dari pertanyaan ini, tidak terlihat terlalu jelas.

Yang bisa aku lakukan selanjutnya, hanyalah menunggu.

Novel Terkait

Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
3 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
3 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
4 tahun yang lalu