The Winner Of Your Heart - Bab 232 Resiko Dan Keuntungan

Setelah menyapa Steven Liu dan Elva An, aku dan Jim Tan mengajak mereka masuk ke ruang kerjaku dengan ramah, dan duduk di atas sofa.

Baru saja duduk, Elva An tersenyum dan mengatakan: “Aku dengar dari Steven Liu, Direktur Shen dan Direktur Tan adalah orang muda berprestasi. Tidak terpikirkan, selain usia, juga sangat tampan.”

“Hehe, pujian Direktur An berlebihan.” AKu tertawa rendah hari, lalu mengatakan: “Semua orang adalah teman. Direktur Liu terus memanggilku Freddy. Direktur An juga jangan menganggap diri sebagai orang luar, langsung saja memanggilku dengan Freddy atau Freddy Shen.”

Jim Tan yang di samping berpikir demikian dan menganggukkan kepala: “Benar. Kita terlihat seperti sudah tua. Panggil saja nama.”

Elva An tertawa. Matanya yang melengkung tertawa dengan menawan, lalu menganggukkan kepala dan berkata: “Baiklah. Aku juga lebih tua daripada kalian. Kalian tidak keberatan memanggilku kakak, kan?”

“Tidak keberatan, tidak keberatan.”

Awalnya aku mengira, wanita hebat yang bisa mendirikan sebuah organisasi penanam modal adalah wanita yang serius dalam berbicara dan berperilaku, tapi Elva An tidak seperti itu.

Kebalikannya, dia sangat mudah bergaul, ceria dan ramah. Tapi, saat tertawa dan berbincang, dia masih mempertahankan sifat bermoral dan sopan. Dalam bahasa dan tatapan matanya terdapat pesona wanita yang bijaksana dan cerdas

Setelah berbincang sejenak, aku baru tahu ternyata Steven Liu adalah abang sepupunya dan juga orang Kota Nanning. Tapi, perusahaan perusahaan penanaman modal beresiko miliknya tidak berada di Kota Nanning, malah berada di Kota Bin. Dan juga dia sengaja terbang dari Kota Bin ke Kota Nanning untuk mendiskusikan program ini. Dia sampai sore hari.

Pagi ini, setelah Steven Liu memberikan padanya proposal bisnis kami, dia langsung memesan tiket pesawat kemari. Dapat dilihat dia sangat tertarik dengan program Yun Chuan Network ini.

Terlihat dia memiliki pandangan tersendiri terhadap orang lain. Saat berbincang dengan kami, walaupun hanya memilih topik hidup, pekerjaan, dan topik biasa lainnya, tapi dia mendengar setiap perkataanku dan Jim Tan dengan serius. Jelas sekali ingin mengetahui kami melalui cara ini.

Bagi penanam modal, pemimpin dan tim sebuah program sangat penting, bahkan lebih penting daripada program itu sendiri.

Aku dan Jim Tan tahu tujuannya. Kami menutupi kekurangan kami, dan juga tidak melakukan sesuatu yang berpengaruh, tapi kami tetap menunjukkan sikap yang tenang.

Steven Liu yang duduk di samping hanya menemani berbincang, tidak mengungkit tentang program.

Tapi aku dan JimTan bertanya beberapa pertanyaan ke Elva An dari waktu ke waktu. Misalnya tentang organisasi penanaman modalnya, misalnya dulu pernah melakukan beberapa program sejenis.

Dia hampir menjawab semua pertanyaan, dan juga tidak menyimpan rahasia apa pun dari kami.

Perusahaannya bernama Ruida Venture Capital. Baru berdiri selama tiga tahun, tapi sudah melakukan belasan program. Jumlah penanaman modalnya mulai dari dua ratus juta sampai dua puluh miliar.

Perlahan-lahan kami berbincang tentang topik utama. Sampai saat aku mengganti teh untuk ketiga kalinya, Elva An bertanya dengan ekspresi serius: “Kalian berdua, kedatanganku kali ini yang paling penting adalah demi program Yun Chuan Network kalian. Steven pasti sudah mengatakannya pada kalian.”

Aku tersenyum: “Direktur Liu sudah mengatakannya. Kalau ada pertanyaan seputar program, Kak An bisa menanyakannya.”

“Baiklah.” Elva An menyimpan senyumannya yang ramah, wajahnya serius dan bijaksana, lalu berkata: “Aku sudah melihat proposal bisnis kalian. Ini adalah program yang sangat menjanjikan, dan juga pemimpin serta tim program sangat muda, sangat bersemangat. Bisa diprediksikan dalam waktu dekat, program ini memiliki peluang berhasil yang sangat besar."

“Tapi, aku merasa harga yang kalian inginkan terlalu tinggi.” Elva An melihatku dengan tenang. Wajahnya tidak menunjukkan ekspresi apa pun.

Aku juga bertanya dengan tenang: “Apa maksud Kak An estimasi harga terlalu tinggi?”

Dia menganggukkan kepala dengan serius: “En, estimasi harga telalu tinggi. Sebenarnya program empat puluh miliar masih jarang dalam lingkup penanam modal. Dua ratus miliar juga tidak sedikit, tapi yang dilihat dari harga setinggi itu bukanlah programnya, tapi orangnya.”

“Pemimpin dan tim. Seorang pemimpin dengan kualifikasi yang bagus, pengalaman yang banyak. Bisa membolak-balikkan penilaian program yang tidak menyilaukan mata. Tapi, sebuah program yang baik, kalau kekurangan sumber daya manusia seperti ini, maka harus melakukan banyak pemotongan.”

Dia berhenti sejenak, ekspresi wajahnya menjadi santai, lalu berkata dengan sedikit maaf: “Beberapa kata mungkin tidak enak di dengar, tapi aku ingin mempertimbangkan kerja sama yang baik, jadi tidak bisa untuk tidak mengatakannya. Kalau kalian tidak ingin mendengarnya……”

Aku tersenyum dan mengayunkan tangan memotong pembicaraannya, mengatakan: “Kak An, bisnis adalah bisnis, teman adalah teman. Kalau ada yang ingin kamu bicarakan, kamu boleh mengatakannya dengan tenang. Tidak perlu memikirkan perasaan kami.”

Elva An menatapku dalam-dalam, menganggukkan kepala: “Nilai program kalian empat puluh miliar, tapi kalian, tidak pantas.”

Walaupun aku tahu dia mengatakan kenyataan, tapi mendengarnya berkata seperti itu, perasaanku agak tidak senang, tapi aku tidak menunjukkannya dan tidak mengatakannya, hanya melihatnya dengan tenang.

Jim Tan juga sama tenangnya, tidak menunjukkan gejolak apa pun.

Tapi reaksi Steven Liu yang berada di samping aneh. Setelah mendengar perkataan Elva An, tatapan matanya tiba-tiba bersinar. Dengan cepat dia mengereutkan alisnya memikirkan sesuatu.

Elva An adalah wanita yang cerdas. Sekarang kami sedang bernegosiasi. Perkataan yang tidak enak didengar itu bisa diterima. Siapa pun ingin mendapatkan keuntungan besar untuk diri sendiri.

Dia melihat aku dan Ji Tan. Wajahnya tiba-tiba menunjukkan senyum menghargai, lalu mengatakan: “Freddy Shen, walaupun kamu pernah bekerja di bawah perusahaan besar, tapi hanya berjabatan rendah. Sama juga, daftar riwayatmu dan Jim Tan kurang lebih sama.”

“Kalian berdua kekurangan pengalaman memimpin tim dan juga kekurangan pengalaman berbisnis. Yang lebih penting adalah, keterlibatan bidang perusahaan Yun Chuan Network dengan pekerjaan kalian sebelumnya juga tidak terlalu berhubungan. Jadi, aku tidka terlalu puas dengan percaya diri kalian.”

Berbicara sampai disitu, wajah ovalnya itu tiba-tiba menunjukkan senyuman menawan, matanya melengkung dan dia mengatakan: “Kata-kataku agak tidak enak didengar. Maaf, ya.”

Aku tidak bisa menahan senyum masam. Wanita ini sangat hebat. Setelah menyakiti seseorang, pada akhirnya dia mengeluarkan senjata wanita paling ampuh untuk menghilangkan tekanan yang dibuat tadi. Dan juga membuat orang tidak bisa marah padanya.

Tapi, apa yang dikatakan olehnya masuk akal. Dari sudut pandang seorang penanam modal, pengalamanku dan Jim Tan memang tidak cukup.

Saat itu, Jim Tan yang jarang membuka mulut tiba-tiba tersenyum dan mengatakan: “Benar. Seperti yang kak An katakan, aku dan Freddy tidak memiliki pengalaman apa pun. Kekhawatiranmu bisa dimengerti. Tapi, kamu kan bisa melihat data.”

Elva An menggeleng: “Data yang tidak sampai satu bulan tidak bisa menunjukkan apa-apa. Kalau ada data perkembangan yang bagus selama dua bulan keatas, masih bisa dipertimbangkan.”

Aku melanjutkan percakapan, berkata dengan pelan: “Kak An, aku juga mengatakan beberapa kalimat yang tidak enak di dengar. Kalau aku dan Jim Tan memiliki daftar riwayat hidup yang sangat bagus, mungkin, setelah dua bulan, saat kami mengeluarkan data yang stabil dan bagus, program itu tidak akan hanya bernilai empat puluh miliar.”

“Dari pandanganmu, resiko program ini berada pada diriku dan Jim Tan. Tapi, seharusnya kamu bisa melihat keuntungannya. Kalau tidak ada resiko, kenapa disebut sebagai penanaman modal beresiko? Kamu boleh menganalisa dengan baik dua poin ini. Lihat apakah pantas untuk menghadapi resiko ini.”

“Intinya, kami tidak menurunkan permintaan. Empat miliar, saham sepuluh persen.”

Mendengar sampai disini, wajah Elva An terlihat terkesan. Dia mengerutkan alisnya dan menatapku.

Dan Steven Liu yang di samping, saat itu merilekskan kedua alisnya. Wajahnya terlihat seperti senang. seperti baru saja terpikirkan masalah yang penting.

Novel Terkait

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
5 tahun yang lalu