The Winner Of Your Heart - Bab 202 Mengumumkan Cinta

Aku berpikir, Dnaielle telah menerimaku, kemungkinan ia akan bersedia menikah denganku.

Aku tidak boleh terburu-buru soal ini, harus secara formal melamarnya, agar ia tahu ketulusanku, tahu bahwa aku serius dengannya dan pernikahan ini.

Namun, sepertinya aku bukan orang yang romantis, aku tidak tahu bagaimana cara melamarnya dengan romantis.

Berpikir sampai disini, aku tidak bisa melupakan malam dimana Nico Li menyatakan cinta kepadanya, dengan kembang api yang romantis pada saat ia berulang tahun, Dan beberapa karakter tergantung di langit malam, pemandangannya sangat romantis.

Apakah aku sedang mempelajari Nico Li, memikirkan cara yang romantis?

Baru saja aku memikirkannya, Danielle tiba-tiba menyentuh lenganku dengan lembut: "Freddy, apa yang sedang kamu pikirkan?"

Aku menoleh, terseyum seakan tak ada apapun yang terjadi:"Tidak ada apa-apa, sedang memikirkan tentang yang tadi aku bicarakan dengan kakekmu."

"Oh? Apa yang ia katakan kepadamu?"Danielle bertanya dengan rasa penasaran.

"Ia dan aku membicarakan tentang teh, mengajarkanku bagaimana cara membuat teh."

"Hanya itu saja?"

"Iya."

Danielle melihatku dengan penuh rasa curiga, kemudian memajukan mulutnya dan berkata:"Aku tidak percaya."

Melihat gayanya yang lucu, aku terlena, tiba-tiba berpikiran ingin sekali menyentuh wajahnya dan mencium bibirnya.

Namun sampai pada saat ini, tiiba-tiba dari arah yang tidak jauh terdengar suara langkah kaki, menolehkan kepala, ternyata adalah pamannya Danielle, Theo Zheng yang datang kearah kami.

Melihat kami, Theo Zheng tersenyum dengan hambar, ia berkata sembari jalan kemari:"Danielle, acara sudah akan dimulai, kamu dan Freddy pergi dan sapalah para tamu undangan, aku akan memanggil kakek dan yang lainnya."

"Baik, paman Theo." Danielle menjawab, kemudian masih memegang tanganku dan berjalan kearah tangga.

"Freddy." Saat melewati Theo Zheng, ia tiba-tiba menggangguk kearahku, tersenyum dan berkata:"Kamu tidak perlu sungkan, jangan anggap dirimu sebagai tamu, anggap saja ini rumahmu sendiri."

"Terima kasih tuan Theo."Aku dengan sopan mengangguk kearahnya.

Theo Zheng kelihatan lebih baik daripada Sophia Zheng dan Marco Zheng, memperlakukan tidak seperti musuh, dan lagi sepertinya hubungan dengan Danielle cukup baik.

Namun, aku merasa Theo Zheng sepertinya dalam dan susah untuk ditebak. diantara ketiga anak Alexander Zheng, ia adalah anak yang paling terkendali.

Orang seperti ini adalah teman, tetapi jika itu adalah musuh, itu lebih mengerikan daripada orang lain.

Atau mungkin melihat martabatku. setibanya di tangga, Danielle tiba-tiba berbicara dengan nada yang rendah kepadaku:"Paman Theo tidak jahat, ia sangat baik kepadaku, sebelum orang tuaku masuk penjara, hubungan mereka sangat baik."

"Kelihatan."Aku tersenyum seakan tidak ada apa-apa, "Aku hanya merasa aneh, bibimu dan Marco Zheng telah menemani kakek mu di ruang buku, kenapa masih sangat sibuk untuk mengurus hal lainnya?"

"Paman Theo memang begitu, ia tidak banyak bicara, diam-diam dalam mengerjakan sesuatu, diantara tiga pamanku, ia adalah yang paling berbakti, dan juga satu-satunya yang tidak bekerja didalam perusahaan."

"Oh? Jadi apa yang ia kerjakan?"

"Menemani kakek, semenjak kakek pensiun, jika ada hal yang perlu diurus, maka pamanlah yang mengurusnya."

Setelah mendengar sampai disini, aku kira-kira mengerti kenapa Theo Zheng tidak ikut berdebat, mungkin orang lain akan berpikir bahwa ia berbakri, namun aku merasa ia tak semudah itu.

Berada disamping Alexander Zheng, adalah kekuatan yang paling besar, dan lagi akan mendapatkan kedudukan tingginya Alexander Zheng.

Dalam menghadapi kekuatan apa pun, saham adalah yang paling penting. Jika ada keunggulan absolut dalam saham, maka dapat memiliki suara terbesar di dewan direksi.

Diantara pembicaraanku dengan Danielle, kami telah tiba di rungan yang besar, saat ini didalam ruangan yang besar ini telah banyak suasana orang yang bercengkrama.

Melihatku dan Danielle yang turun, mata mereka tertuju pada kami, suara tawa itu mulai perlahan berkurang.

Tidak menunggu aku dan Danielle menyapa mereka, seorang paruh baya yang memakai pakaian rapi tiba-tiba dengan ramah bertanya:"Nona Danielle, siapa orang ini?"

Danielle yang masih menggenggam tanganku, dengan senyum yang terbuka menjawab:"Ia adalah pacarku, Freddy."

Mendengar perkenalan Danielle, ada suara keras di aula. Sementara semua orang tersenyum puas, tidak menatapku dengan rasa ingin tahu.

Selanjutnya, Danielle memperkenalkanku kepada beberapa orang, ada manager World Crop, dan ada beberapa penanggung jawab perusahaan, bahkan ada yang berasal dari Bing Hai.

Nilai pasar World Crop termasuk yang terbaik di China, pengaruh dari Alexander Zheng juga terbukti, yang datang memberikan selamat bukanlah orang biasa.

Aku dengan sopan menyapa mereka, setelah beberapa kata kemudian berjalan keluar dengan Danielle.

Pada saat ini, ada sepuluh meja bundar besar di halaman yang luas. Banyak tamu duduk di sekitar meja bundar. Banyak pelayan berseragam sibuk mendorong mobil dari dapur sementara yang dibangun di belakang tempat parkir.

Tampaknya pesta ulang tahun Alexander Zheng dihadiri lebih dari seratus orang, sepuluh lebih meja, tidak sebanding dengan pergi ke hotel, namun yang datang rata-rata adalah kerabat, namun diluar kerabat, ada juga beberapa yang membawakan hadiah.

Danielle yang memegang tanganku, pergi ke puluhan meja secara bergantian, dan memperkenalkanku kepada mereka sambil menyapa para tamu.

Pada awalnya, aku masih agak terkendali, tetapi secara bertahap tidak lagi gugup. Kemurahan hati Danielle memengaruhiku dan membuatku merasa percaya diri.

Ia tidak khawatir aku membuatnya malu, apa yang harus aku khawatirkan.

Dengan cepat, semua tamu undangan telah mengetahui bahwa aku adalah Freddy Shen, pacarnya Danielle.

Tidak lama kemudian, semua tamu yang aada di tempat tiba-tiba berdiri, rupanya Alexander Zheng telah tiba.

Alexander Zheng mengangkat tangannya dengan senyum dan menekan. Dia berulang kali meminta semua orang untuk duduk dan mengucapkan sepatah terima kasih. Kemudian dia membiarkan beberapa orang penting di sekitarnya duduk di meja paling atas dan kemudian dirinya sendiri juga duduk.

Marco Zheng, Sophia Zheng, Theo Zheng dan yang lainnya duduk disebelahnya, dengan cepat telah terisi sepuluh orang, adalah orang terdekat Alexander Zheng, atau orang yang memiliki kedudukan yang penting.

Meja disebelah ada Danielle dan beberapa sepupu, adik laki-laki dan perempuan, semuanya telah memenuhi meja.

Danielle tidak satu meja dengan mereka, namun ia membawaku ke meja yang telah diisi Peyton Luo dan Alicia Fang, dan juga bersama dengan orang tua Peyton Luo.

Kami masih memiliki beberapa kursi kosong, Danielle baru saja ingin memanggil beberapa tamu untuk mengisinya, tiba-tiba orang yang terlihat akrab datang dan duduk bersama kami.

Dia adalah Nico Li, masih tersenyum dengan penuh percaya diri, berkata kepada Danielle,"Danielle, tidak bersedia kah aku satu meja dengan kalian?"

Danielle tidak menjawab, namun keningnya sedikit berkerut dan kemudian menatap kearahku.

Aku mengerti, Danielle sangat menjaga perasaanku, aku harus lebih bermurah hati, tidak boleh membuatnya susah, kemudian dengan hambar berkata,"Dengan senang hati menyambut presdir Li, presdir Li silahkan duduk."

Nico Li tersenyum dan menganggukkan kepala kearahku, dan mengatakan terima kasih kemudian duduk.

Danielle sudah mengumumkan hubungan kami, namun aku masih tidak mengerti kenapa Nico Li masih mau kemari.

Apakah ia ingin menjatuhkanku didepan umum?

Atau ia masih tidak bisa melepaskan Danielle?

Novel Terkait

My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
4 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
5 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
4 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu