The Winner Of Your Heart - Chapter 304 Hubungan Antara Ayah dan Putrinya
“Tidak seperti itu.” Kemudian aku kembali berkata, “Paman Mi saat ini adalah orang yang sangat dewasa, sedangkan Patricia masih kecil,secara perlahan-lahan dia pasti akan bisa belajar bagaimana cara menghargai seseorang. Oh ya, ini adalah barang yang di beli oleh Patricia untuk Paman.” Aku berkata sesuai dengan yang di katakan oleh Patricia Mi.
Patricia Mi pun melirik ke arah ku sebentar, “Ada di dalam tas, ambillah sendiri.”
“Masih bisa membelikan ku barang?” kata Charles Mi yang sedikit curiga. Dia tidak menunggu ku untuk mengambil tas tersebut, dan dia telah meminta Bibi Xu untuk mengambilkan tas tersebut, dalam tas itu tidak terdapat barang apa-apa, hanya yang tersisa satu kotak kecil yang tertata dengan sangat rapi, yaitu alat cukur yang telah di beli Patricia Mi untuknya.
Charles Mi pun segera membukanya, terlihat dari tatapannya itu yang menyukai barang tersebut, sambil melihat ke arah ku dan Patricia Mu, dan berkata “Apakah mungkin ini Patricia yang membelikan barang ini untuk ku, anak muda, pasti ini adalah pemberian dari mu.”
Aku menjadi tidak enak sambil tersenyum, “ Paman Mi, ini adalah pemberian dari Patricia Mi untuk paman, aku tahu kondisi keluarga paman sangat bagus, aku sendiri saja tidak berani membeli beer untuk paman karena takut paman tidak begitu menyukainya, kemudian akhirnya hanya membeli sedikit buah-buahan saja.”
“Benar- benar sangat berniat.” Kata Charles Mi sambil tersenyum, kemudian dia melihat ke arah Patricia Mi dan berkata, “Patricia, apakah benar kamu yang membeli ini?”
Patricia Mi tidak berkata apa-apa, hanya menghelakan nafasnya, dan dia fokus dengan hpnya saja.
Aku takut suasana menjadi hening, maka dari itu aku memberi kode kepada Patricia Mi. Dia bersedia mendengarkan perkataan ku, barulah dia ingin menganggukkan kepalanya itu.
Charles Mi pun tersenyum dengan sangat lebar, kemudian dia meminta Bibi Xu untuk membuat makan malam, dan berkata malam ini tidak pergi makan di restoran, melainkan hanya makan di rumah saja.
Aku sedikit curiga,begitu pula dengan Patricia Mi yang juga merasa seperti itu.
“Apakah ayah benar- benar tidak ingin pergi?” tanya Patricia Mi.
“Kenapa, kelihatannya kamu sangat ingin melihat ayah pergi saja. Malam ini Patricia membawa pacarnya untuk menjenguk ayah, bagaimana mungkin ayah akan pergi keluar, setelah dari perceraian antara ibu mu dan ayah, kamu juga jarang untuk pulang ke rumah, setiap kali pulang selalu saja meminta uang dan uang, ayah hanya berpikir apakah kamu menganggap ayahmu ini seperti ATM saja, maka dari itu ayah selalu membatasi semua pengeluaran mu itu. Bukannya ayah tidak ingin memberi mu uang, hanya saja kamu masih terlalu kecil, ayah hanya tidak ingin kamu menjadi anak yang tidak benar saja.”
Charles Mi pun hanya bermain dengan barang yang seharga 300 (yuan) tersebut, dia juga sudah tidak sabar ingin mencoba alat cukur yang di belikan oleh Patricia Mi, bahkan sudah tidak bisa di lihat lagi dari kesenangan dari wajahnya itu, mungkin saja, karena dia adalah seorang ayah, maka dari itu dia merasa sangat senang sekali bisa melihat putrinya membelikan barang untuk ayahnya sendiri.
Mungkin aku tidak bisa merasakan perasaan seperti ini, karena aku belum pernah menjadi seorang ayah. Akan tetapi aku sendiri, juga belum pernah membelikan barang untuk kedua orang tua ku, jika aku mempunyai kesempatan, aku pasti akan membeli beberapa barang untuk mereka. Membeli rokok dan beer itu sudah sangat biasa, mungkin saja yang mereka butuhkan itu bukanlah beer, melainkan barang-barang yang bisa di kenang oleh mereka seumur hidupnya itu, terutama dengan kita sebagai anaknya sendiri bisa menemani mereka dalam hidupnya.
Mungkin suatu hari pada saat mereka sedang pergi keluar, atau bertemu dengan temannya, mereka bisa memamerkan ini semua di hadapan teman-temannya itu, ‘Coba lihat ini, putri ku sangat baik hati, dia telah membelikan ku barang yang sangat berguna, dan dia sangat peduli terhadap ku.’ Mungkin saja barang-barang tersebut terlihat sangat murah, akan tetapi tetap saja mereka merasa ini adalah pemberian yang sangat berharga dari anaknya sendiri. Dan mereka tidak berpikir panjang lagi, mungkin ini adalah hal yang paling mereka sukai, barang kesanyangan mereka. Atau mungkin saja dalam pandangan mereka, ini termasuk sebuah cinta anaknya kepada orang tuanya sendiri.
Tiba-tiba aku bisa merasakan perasaan saat ini, aku hanya berdiam diri saja dan melihat adegan yang terjadi, aku seperti bisa merasakan hubungan erat dari mereka berdua.
“Bibi Xu, aku ingin makan ikan kuah, dan juga kerang!” kata Patricia Mi yang terlihat sangat senang, lagipula dia berhasil membuat ayahnya menyukai barang yang telah dia beli itu.
“Baiklah.” Jawab Bibi Xu dari dapur, “Patricia, apa yang ingin kamu makan lagi, aku akan pergi membelinya.”
Hati Patricia Mi pun telah menjadi sangat baik, dia menaruhkan hpnya itu, dan berjalan menuju ke arah dapur kemudian dia berkata , “Aku akan pergi bersama dengan mu, aku ingin melihat ada makanan apa saja yang enak yang di jual di supermarket itu.”
“Baiklah.” Kata Bibi Xu sambil tersenyum lebar.
Patricia Mi melihat ke arahku dan menganggukkan kepalanya, aku menatap ke arahnya penuh syukur, karena aku tahu, dia sengaja memberikan ku waktu dan kesempatan untuk berbicara dengan berdua ayahnya itu, dia juga tahu bahwa aku bukanlah pacar aslinya itu, ini semua juga karena ingin membahas soal bisnis dengan ayahnya itu barulah dia akan menjadi pacarnya itu, maka dari itu, dia segera membawa Bibi Xu untuk pergi membeli barang, sekarang yang tersisa hanya ada aku dan Charles Mi berdua saja.
Charles Mi pun dengan sangat berhati-hati menaruh alat cukur tersebut, kemudian di masukkannya ke dalam kotak, dan menaruh kotak tersebut ke dalam kamarnya.
Pada saat berjalan keluar, dia pun kembali bersemangat lagi.
“Aii, barang ini sangat enak untuk di pakai, tidak ada kumis lagi kelihatan lebih bersih.” Katanya yang tersenyum sambil melihat ke arahku.
Aku yang melihatnya juga ikut tersenyum, awalnya aku ingin berkata, sebenarnya kumis Paman juga tidak terlalu tebal. Akan tetapi dia tidak berani mematahkan kebahagiaannya itu, perkataan ini, sama sekali tidak aku katakan.
Charles Mi pun mengagetkan ku, dan akhirnya terlihat senyumnya yang sangat lebar itu.
“Anak muda lihatlah ini terlihat sangat bersih sekali.”
Aku pun hanya tersenyum saja, aku tidak tahu apa yang harus aku katakan.
“Terima Kasih Paman, akan tetapi aku tidak tahu apa maksud dari kata bersih ini.”
Charles Mi mengeluarkan senyum yang lebar, “Setidaknya tidak seperti dengan orang-orang rendah yang berkeliling di pasar, tidak seperti seorang pencatut, aku bisa merasakan bahwa kamu sangat tulus mencintai Patricia Mi, dan sama sekali tidak mempunyai tujuan lain untuk mendekatinya.”
Hati ku pun menjadi sedikit bergetar, sepertinya Charles Mi benar-benar seperti seseorang yang sangat teliti! Dia telah mengunci semua rencana yang telah aku siapkan itu, atau mungkin, masalah ini, sudah menjadi pengalamannya, dan mungkin juga, dia mempunyai banyak pengalaman lainnya dengan orang yang berbeda dan cara yang berbeda juga. Lagi pula Patricia Mi telah mengatakan kepada ku, bahwa sudah tidak bisa di hitung lagi orang-orang yang menunggu bantuan dari Charles Mi, terutama memberinya hadiah dan memberinya uang, itu hanya ingin meminta bantuannya saja.
Jika dia mempuyai perasaan buruk terhadap ku, ini juga termasuk hal yang biasa.
Karena telah mengatakan hal tersebut, sepertinya aku tidak akan mengatakan maksud dan tujuan ku ini, dan kembali ke topik awalnya yaitu beberapa pertanyaan dari Charles Mi, dia menanyakan tentang keluarga ku, latar belakang ku, dan pengalaman cinta ku, akan tetapi dia tidak menanyakan tentang perkerjaan ku. Mungkin saja, menurut penglihatannya itu, aku menunggu dia bertanya tentang pekerjaan ku, dan dari kesempatan inilah aku bisa menyampaikan tujuan ku ini.
Dan mungkin juga, menurutnya, jika kami tidak mempunyai pekerjaan, dia pasti bisa memenuhi semua kebutuhan ku dan Patricia Mi.
Meskipun, ini adalah impian semua orang, akan tetapi, menurut ku, ini adalah sebuah penghinaan untuk para lelaki, terutama pada laki-laki yang sangat jantan, aku tidak suka memakan nasi yang sangat lunak, dan tidak ingin memakan nasi yang sangat lunak. Sering kali, jika kita sendiri tidak mempunyai level yang sangat tinggi, akan tetapi kita masih bisa berpikir untuk menghidupi kebutuhan kita sendiri, kita bisa tidak melihat pandangan orang lain, kita juga bisa mewarnai hidup kita sendiri, sesuai dengan apa yang kita inginkan.
Kemudian Charles Mi juga bercerita tentang hubungannya dengan putrinya itu, walaupun apa yang di katakannya itu sangat tidak bisa di percaya, akan tetapi aku bisa merasakan, bahwa mereka tidak pernah berkata sesuai dengan kenyataannya. Karena manusia sering menganggap bahwa posisi diri sendiri lebih penting, tidak peduli dengan hubungan mereka, baik itu hubungan antara ayah dan putri, atau hubungan sepasang kekasih. Di suatu masalah yang sama, pasti akan menganggap diri sendiri yang paling utama, dan ini juga termasuk dalam penjelasan yang paling penting.
Jika benar-benar ingin mencari jawaban yang sangat pasti, bisa saja dengan menyatukan perkataannya dan perkataan Patricia, mungkin saja dengan cara seperti ini akan lebih mudah di mengerti.
Setelah selesai makan malam, aku juga baru menyadari sudah terlambat untuk berkata lagi. Jim tan sudah mengetahui bahwa aku sedang berada di rumah Patricia Mi, dia juga telah mengingatkan ku untuk berbicara dengan Charles Mi, akan tetapi aku tidak menemukan topik yang cocok untuk membahas kesempatan ini. Terlebih lagi dengan Charles Mi sudah pernah mengatakan masalah tersebut dengan diri ku sepertinya telah memberiku sebuah kode, dan juga sebuah peringatan, peringatan yang telah memperingati ku jika aku benar-benar melakukan hal tersebut, mungkin saja dengan terus terang aku akan di tendang keluar dari rumah ini.
Malam hari saat ingin beristirahat, Charles Mi sama sekali tidak menyiapkan kamar untuk ku, jika perkataan ini di balik, mungkin saja maksud dari dirinya itu adalah meminta ku untuk tidur bersama dengan Patricia Mi. Atau dalam pemikirannya itu, aku dan Patricia Mi sudah pernah tidur bersama, dan juga tidak akan mempedulikan masalah kecil ini. Karena cepat atau lambat pastikan akan menjadi satu keluarga, kejadian ini benar-benar di luar dari pemikiran ku.
Namun ini bukanlah titik dari masalah tersebut.
Seketika wajah ku dan Patricia Mi menjadi merah, bahkan kami pun tidak tahu apa yang harus di katakan.
Novel Terkait
Pejuang Hati
Marry SuSederhana Cinta
Arshinta Kirania PratistaHis Second Chance
Derick HoAir Mata Cinta
Bella CiaoGadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku
Rio SaputraSang Pendosa
DoniAwesome Husband
EdisonThe Winner Of Your Heart×
- Bab 1 Ketika Cinta Berlalu
- Bab 2 Cintaku, Telah Dijual
- Bab 3 Pria Cabul yang Tulus
- Bab 4 Memerintahku Dengan Tubuhmu
- Bab 5 Orang Kaya
- Bab 6 Kehidupan Yang Keras
- Bab 7 Skema Produk Baru
- Bab 8 Anak Emas
- Bab 9 Kejam
- Bab 10 Orang Yang Kesepian
- Bab 11 Membual
- Bab 12 Cinta Yang Hilang
- Bab 13 Hidup Sama Seperti Anjing
- Bab 14 Danielle Xia Sedang Dalam Bahaya
- Bab 15 Perkelahian
- Bab 16 Perubahan Rencana
- Bab 17 Danielle Xia yang Kejam
- Bab 18 Kamu Adalah Satu-satunya Yang Kucintai
- Bab 19 Menyanjung
- Bab 20 Penandatanganan Kontrak
- Bab 21 Aku Menang
- Bab 22 Glorian Su
- Bab 23 Aku Bersedia Menemanimu
- Bab 24 Tamu yang Tak Disangka
- Bab 25 Perpisahan yang Tidak Menyenangkan
- Bab 26 Bermasalah Dengan Orang Besar
- Bab 27 Cinta Membutakanku
- Bab 28 Dale An
- Bab 29 “Area Penjualan”
- Bab 30 Halangan
- Bab 31 Melamar?
- Bab 32 Menjaga Bentuk Badan
- Bab 33 Hal Yang Menakutkan
- Bab 34 Air Mata Mengalir Jatuh Seperti Air Hujan
- Bab 35 Masa Lalu Yang Tidak Akan Pernah Kembali
- Bab 36 Cinta Yang Terlahir Kembali
- Bab 37 Istri Putra Mahkota
- Bab 38 Pertemuan
- Bab 39 Sana Carilah Pacar
- Bab 40 Pikachu Yang Bahagia
- Bab 41 Gadis Di Sebelah Rumah
- Bab 42 Takdir
- Bab 43 Dia Adalah Sebuah Lukisan
- Bab 44 Nico Li
- Bab 45 Pemimpin Kecil
- Bab 46 Anjing Gila
- Bab 47 Untungnya Dia Jelek
- Bab 48 Membuka Saluran
- Bab 49 Masalah Yang Paling Sulit Untuk Dipecahkan
- Bab 50 Ahli Negosiasi
- Bab 51 Kesakitan Di Dalam Hati
- Bab 52 Tidak Menemukan Cara Lain
- Bab 53 Pikiran Buruk
- Bab 54 Halo, Kakak Ipar
- Bab 55 Sangat Serasi
- Bab 56 Mempelajari Tubuhnya
- Bab 57 Jimmy Wan
- Bab 58 CEO Creative Culture
- Bab 59 Nafsuku
- Bab 60 Teman Dekat Masa Kecil
- Bab 61 Gambaran Yang Hangat (1)
- Bab 61 Gambaran Yang Hangat (2)
- Chapter 62 Kecewa
- Chapter 63 Sebuah Lelucon
- Chapter 64 Perbedaan Derajat Dan Status Seseorang
- Chapter 65 Otak Kamu Sudah Bermasalah(1)
- Chapter 65 Otak Kamu Sudah Bermasalah (2)
- Bab 66 Ide Memulai Bisnis (1)
- Bab 66 Ide Memulai Bisnis (2)
- Bab 67 Hidup Tidak Memiliki Jalan Untuk Melihat Ke Belakang
- Bab 68 Peraturan
- Bab 69 Nada Bicara Seorang Istri
- Bab 70 Pengecut Yang Rendah Diri
- Bab 71 Terkagum
- Bab 72 Hujan yang Dibawa Angin
- Bab 73 Aku Suka Padamu
- Bab 74 Surga Hingga Neraka
- Bab 75 Gadis Yang Tenang
- Bab 76 Sederhana Dan Bahagia
- Bab 77 Wangi Yang Asing
- Bab 78 Rapat Meja Bundar
- Bab 79 Bahagia Diatas Penderitaan Orang Lain
- Bab 80 Menaruh Jebakan
- Bab 81 Kepantasan Untuk Berjuang Bersamanya
- Bab 82 Artis Mendatang
- Bab 83 Aku Tidak Dilahirkan
- Bab 84 Menghasilkan Uang Barulah Jalan Raja
- Bab 85 Hasil Dari Kerja Keras
- Bab 86 Saya Telah Bercerai
- Bab 87 Bunga Melayang Pergi Bersama Angin
- Bab 88 Bencana Sudah Dekat
- Bab 89 Aku Lupa Ingatan
- Bab 90 Perasaan Hangat
- Bab 91 Halo, Mantan Istri!
- Bab 92 Saling Berhadapan
- Bab 93 Menyelamatkan Suami yang Jauh
- Bab 94 Tidak Saling Berhutang
- Bab 95 Keinginan Akan Kekuatan
- Bab 96 Sampai Disini
- Bab 97 Kemudian
- Bab 98 Pengorbanan Masa Muda
- Bab 99 Kita Yang Egois
- Bab 100 Mabukkan Dia
- Bab 101 Menahan
- Bab 102 Sikap Lembut yang Tiba-Tiba
- Bab 103 Memilih Kebebasan
- Bab 104 Parafrase
- Bab 105 Kecoak
- Bab 106 Brandon Li
- Bab 107 Menyerang Lebih Dulu
- Bab 108 Kencan Buta
- Bab 109 Kamu Adalah Pria Yang Baik
- Bab 110 Natasha Xie
- Bab 111 Kami Semua Adalah Makhluk Yang Aneh
- Bab 112 Akan Jauh Dari Mereka
- Bab 113 Harapan Sederhana
- Bab 114 Membuka Hati
- Bab 115 Martabat Tinggi dan Rendah
- Bab 116 Dia Pergi
- Bab 117 Cinta yang Sempurna
- Bab 118 Melangkah Ke Depan
- Bab 119 Hubungan Di Antara Kami
- Bab 120 Aku Yang Sangat Tidak Setia
- Bab 121 Belenggu
- Bab 122 Jangan Pergi
- Bab 123 Tetesan Air Mata Surga
- Bab 124 Sebuah Noda Merah
- Bab 125 Rumor
- Bab 126 Pujian
- Bab 127 Mengambil Kembali Daerah
- Bab 128 Cinta Lebih Kejam
- Bab 129 Hari Yang Istimewa
- Bab 130 Menjaga Gengsinya
- Bab 131 Nona Muda
- Bab 132 Jarak yang Sulit Dilampaui
- Bab 133 Kehidupan Yang bebas
- Bab 134 Cinta Bisa Membuat Orang Gila
- Bab 135 Api dan Es
- Bab 136 Meninggalkan Acara
- Bab 137 Pilihan Jim Tan
- Bab 138 Selamat Tinggal Steven Liu
- Bab 139 Pendanaan
- Bab 140 Dasar Berbisnis
- Chapter 141 Khayalan
- Bab 142 Makhluk Sensitif
- Bab 143 Wanita yang Aktif
- Bab 144 Yun Chuan Network
- Bab 145 Aku Yang Berada Dalam Kerumunan Orang
- Bab 146 Aku Tidak Memahami Dia
- Bab 147 Melihat Bunga Dalam Kabut
- Bab 148 Memberhentikan Aku ?
- Bab 149 Mereka Tidak Suka Sama Aku
- Bab 150 Pengadilan
- Bab 151 Menjilat
- Bab 152 Menanggung
- Bab 153 Rapat Selesai
- Bab 154 Kecelakaan Alicia Fang?
- Bab 155 Peduli
- Bab 156 Keragu-raguan
- Bab 157 Sebuah Mimpi
- Bab 158 Ayah Peyton Luo
- Bab 159 Penguasa
- Bab 160 Lanfang Technology
- Bab 161 Pertikaian Hebat
- Bab 162 Pengkhianat
- Bab 163 Berita Buruk yang Berturut-turut
- Bab 164 Melewati Lautan Api dan Air
- Bab 165 Mulut berbahaya
- Bab 166 Bermuka Dua
- Bab 167 Jeremy Fang
- Bab 168 Tidak Tahu Malu
- Bab 169 Kebenaran Yang Mengejutkan
- Bab 170 Menggali Lubang
- Bab 171 Usulan
- Bab 172 Berpegang Teguh Pada Prinsip
- Bab 173 Iming-iming
- Bab 174 Hubungan Pertemanan Lama
- Bab 175 Malam yang Memabukkan
- Bab 176 Membalas dengan kebaikkan
- Bab 177 Musibah Yang Membawa Keberuntungan
- Bab 178 Aku Ingin Menjalin Hubungan Denganmu
- Bab 179 Kedudukan Yang Penting di Hatinya
- Bab 180 Sangat Tidak Jujur
- Bab 181 Titik Kelemahan
- Bab 182 Vincent Lu
- Bab 183 Partner
- Bab 184 Aku Tidak Takut Pada Mereka
- Bab 185 Struktur
- Bab 186 Mengundurkan Diri
- Bab 187 Ciuman
- Bab 188 Untuk Selama-lamanya
- Bab 189 Sophia Zheng
- Bab 190 Masih Tetap Cerah Merah
- Bab 191 Datangnya Masalah
- Bab 192 Gosip
- Bab 193 Berhati Dingin
- Bab 194 Aku Merindukanmu
- Bab 195 Tidak Sengaja Mengetahui
- Bab 196 Villa di Kaki Bukit
- Bab 197 Orang Tua
- Bab 198 Seorang Pembohong
- Bab 199 Membangkitkan Emosi
- Bab 200 Menikah
- Bab 201 Keluarga Li
- Bab 202 Mengumumkan Cinta
- Bab 203 Peringatan dari Jeremy Fang
- Bab 204 Bisnis Pertama
- Bab 205 Panjat Jabatan
- Bab 206 Korban Keuntungan
- Bab 207 Dimakan Emosi
- Bab 208 Demam?
- Bab 209 Dia Telah Pergi
- Bab 210 Buku Catatan Pasien
- Bab 211 Tidak Bertenaga
- Bab 212 Danau Pujiang
- Bab 213 Selesai Sampai Di Sini?
- Bab 214 Hujan Di Musim Gugur Dingin
- Bab 215 Ketegasan Alicia Fang
- Bab 216 Ayo Kita Putus
- Bab 217 Pergi
- Bab 218 Tidak Mampu menanggungnya
- Bab 219 Melarikan diri
- Bab 220 Mendapatkannya Adalah Keberuntunganku, Bila Tidak Itu Adalah Takdir
- Bab 221 Keuntungan Yun Chuan
- Bab 222 Pinjaman
- Bab 223 Negosiasi Penyelidikan
- Bab 224 Membicarakan Kejatuhan
- Bab 225 Dia adalah Danielle Xia
- Bab 226 Mengapa Harus Berpisah?
- Bab 227 Pembicaraan Keputusan yang Kedua
- Bab 228 Berpendirian Tidak Tetap
- Bab 229 Danielle Xia Datang Bertamu
- Bab 230 Rekan Kerja
- Bab 231 Elva An
- Bab 232 Resiko Dan Keuntungan
- Bab 233 Kecelakaan
- Bab 234 Berita Baik
- Bab 235 Persiapan
- Bab 236 Pembiayaan Sukses
- Bab 237 Kesedihan Yang Samar Samar
- Bab 238 Bertumbuh
- Bab 239 Berharap Wanita itu Masih Sama Seperti yang Dulu
- Bab 240 Kecantikan Gadis Yang DIngin
- Bab 241 Pukul Sampai Matipun Tidak Akan Mengatakannya
- Bab 242 Takdir Adalah Kebetulan
- Bab 243 Qing He Media
- Bab 243 Status Sosial Buih
- Bab 244 Berpikiran Tidak-Tidak
- Bab 246 Hentai
- Bab 247 Ketakutan
- Bab 248 Dua Tiang Pilar
- Bab 249 Tukang Intip
- Bab 250 Mereka Semua Suka Padaku
- Bab 251 Lawan
- Bab 252 Merencanakan Lebih Awal
- Bab 253 Perempuan Tua
- Bab 254 Dia Adalah Prioritasmu Yang Ke Berapa
- Bab 255 Cinta Sejati
- Bab 256 Tiba Sesuai Jadwal
- Bab 257 Berunding
- Bab 258 Pesta Perayaan
- Bab 259 Tidak Terjadi Apa-apa Di Antara Kita
- Bab 260 Pindah Untuk Tinggal Kembali.
- Bab 261 Bertemu Elva An Lagi.
- Bab 262 Mengawasi Danielle Xia.
- Bab 263 Bayangan Danielle Xia.
- Bab 264 Jeffrey Cheng Dan Lauren Luo.
- Bab 265 Matanya Yang Tersenyum.
- Bab 266 Lain di Mulut Lain di Hati
- Bab 267 Teleskop
- Bab 268 Mengintip Danielle Xia
- Bab 269 Apakah Kamu Menyukainya Sekarang?
- Bab 270 Keanehan Vincent Lu
- Bab 271 Permulaan Sedikit Demi Sedikit
- Bab 272 Bertemu Danielle Xia
- Bab 273 Kenalkan Padaku Teman Pria
- Bab 274 Pemilik Gedung
- Bab 275 Patricia Mi
- Bab 276 Bertengkar
- Bab 277 Dia Adalah Wanita Paling Cantik Yang Pernah Aku Temui
- Bab 278 Secantik Alicia Fang
- Bab 279 Bertemu Dia Lagi
- Bab 280 Nyali Untuk Mengulangi Kalimat Ini Lagi
- Bab 281 Aku Sedang Mengejar Seseorang
- Bab 282 Kebenaran
- Bab 283 Kakak Beradik
- Bab 284 Kecantikan, Kemampuan, dan Kekayaan
- Bab 285 Kekasih
- Bab 286 Keraguan.
- Bab 287 Memesan Delivery
- Bab 288 Cinta Yang Pemberani
- Bab 289 Kepergian Alicia Fang
- Bab 290 Elipsis Yang Tidak Lengkap
- Bab 291 Taman Rekreasi Youhu
- Bab 292 Hal Yang Disembunyikan Vincent Lu
- Bab 293 Patricia Mi Diselingkuhi
- Bab 294 Patricia Mi Yang Dewasa
- Bab 295 Cinta Danielle Xia
- Bab 296 Suara Kemarahan Jim Tan
- Bab 297 Perawatan Elva An
- Bab 298 Charles Mi Ayah Patricia Mi
- Bab 299 Tekad Patricia Mi
- Bab 300 Beri Aku Uang Sewa Sebesar Seratus Juta Lagi
- Bab 301 Membeli Pembalut Lagi?
- Bab 302 Merawat Patricia Mi
- Chapter 303 Pergi Bertemu Charles Mi
- Chapter 304 Hubungan Antara Ayah dan Putrinya
- Chapter 305 Terjadi Suatu Hubungan
- Chapter 306 Hotel Feng Lin
- Chapter 307 Menjadi Runtuh
- Bab 308 Perusahaan Yang Krisis.
- Bab 309 Hari Khusus.
- Bab 310 Pernikahaan Danielle Xia
- Bab 311 Tahun Itu Cinta Yang Terlewatkan
- Bab 312 Raut Muka Sophia Zheng
- Bab 313 Patricia Mi Hilang?
- Bab 314 Sebenarnya Ulah Siapa
- Bab 315 Aku Ingin Pergi Bekerja
- Bab 316 Pidato Bos Wanita
- Bab 317 Menghibur Patricia Mi
- Bab 318 Nico Li Telah Berubah
- Bab 319 Telah Ditanda tangan
- Bab 320 Ada Orang Merundung Elva An?
- Bab 321 Yang Dimaksud Dengan Rasa Kemanusiaan
- Bab 322 Malam Ini Semua Pengeluaran Di Bayar Oleh Prince Zhao!
- Bab 323 Pablo Chen
- Bab 324 Prince Zhao Memiliki Permintaan
- Bab 325 Apakah Itu Menakjubkan Memiliki Banyak Uang?
- Bab 326 Metode Pemasaran Jeffery Cheng
- Bab 327 Paula Jiang Meninggal
- Bab 328 Hati Patricia Mi, Sikapku
- Bab 329 Yun Ning Technology
- Bab 330 Danielle Xia Belum Menikah!
- Bab 331 Nico Li Si Penjahat Berat
- Bab 332 Hubungan Rusak Sulit Diperbaiki
- Bab 333 Botak, Lepaskan Wanita Itu
- Bab 334 Perkelahian
- Bab 335 Telepon Dari Vincent Lu
- Bab 336 Aku Adalah Seorang Bajingan
- Bab 337 Kepala Di Botak!
- Bab 338 Hati Vincent Lu
- Bab 339 Kunjungan Nico Li
- Bab 340 Rencana Untuk Menghadapi Nico Li
- Bab 341 Cinta Yang Melengkapi
- Bab 342 Makan Hotpot
- Bab 343 Kehidupan Pablo Chen
- Bab 344 Hati Elva An
- Bab 345 Kunjungan Ibu dan Ayah
- Bab 346 Kota Kecil Milik Orang Lokal
- Bab 347 Rahasia Patricia Mi
- Bab 348 Pengakuan Patricia Mi
- Bab 349 Menerima Patricia Mi
- Bab 350 Rencana Baru Perusahaan
- Bab 351 Pertemuan Bisnis Di Atas Meja Perjamuan
- Bab 352 Tempat Iklan Yang Diperebutkan
- Bab 353 Kemahiran Patricia Mi!
- Bab 354 Krisis Yang Tiba-tiba
- Bab 355 Kelembutan Patricia Mi
- Bab 356 Dyson Meminjam Uang
- Bab 357 Sebuah Surga
- Bab 358 Bertemu Paula Jiang Lagi
- Bab 359 Berkumpul Bersama
- Bab 360 Kebenaran Dari Masalah
- Bab 361 Masa Muda Yang Telah Berlalu
- Bab 362 Loser Lulusan Dari Universitas Ternama
- Bab 363 Fanny Hao Pergi Atau Menetap.
- Bab 364 Danielle Xia Kembali.
- Bab 365 Menjemput Di Bandara
- Bab 366 Danielle Xia Yang Angkuh
- Bab 367 Proyek Baru Yang Dijiplak
- Bab 368 Pengkhianat Perusahaan
- Bab 369 Debbie Xia
- Bab 370 Kalimat Iklan Perusahaan
- Bab 371: Mencari Mata mata
- Bab 372 Jordan Wang
- Bab 373 Munculnya Mata-mata
- Bab 374 Persyaratan Zack
- Bab 375 Kedatangan Elva An
- Bab 376 Saran dari Elva An
- Bab 377 Memaksa Fanny Huo untuk Menyerah
- Bab 378 Membujuk Fanny Huo
- Bab 379 “Makan Malam Mewah” untuk Jordan Wang
- Bab 380 Mencari Danielle Xia Lagi?
- Bab 381 Pertemuan di Taman Danau
- Bab 382 Danau dan Laut
- Bab 383 Kenangan Danielle Xia
- Bab 384 Meminta Bantuan Danielle Xia
- Bab 385 Memberikan Masker Untuk Debbie Xia
- Bab 386 Bantuan Debbie Xia
- Bab 387 Volume Transaksi Yang Tak Terduga
- Bab 388 Menjemput Patricia Mi Pulang
- Bab 389 Mencari Sutradara Gemuk Membuat Video
- Bab 390 Pengakuan Glorian Su
- Bab 391 Surat Pengacara
- Bab 392 Charles Mi Mentraktir
- Bab 393 Tunangan!
- Bab 394 Proyek Bernilai Milyaran
- Bab 395 Pria Yang Sudah Menikah
- Bab 396 Kawin Lari
- Bab 397 Danielle Xia Kamu Di Mana?
- Bab 398 Pijakan Yun Chuan
- Bab 399 Bayangan Yang Hilang
- Bab 400 Percakapan Danielle Xia
- Bab 401 Kamu Akan Menjadi Milikku
- Bab 402 Bukti Kriminal Yang Berasal Dari Keluarga Li
- Bab 403 Kantor Polisi Yang Aneh
- Bab 404 Rahasia Dyson
- Bab 405 Pertarungan Terakhir (Akhir)