The Winner Of Your Heart - Bab 72 Hujan yang Dibawa Angin

Sekilas aku memiliki pemikiran seperti ini, aku terhadap Glorian sudah seperti adik sendiri, menyayangi dia dan menyukai senyumnya.

Tetapi, aku tidak menemukan perasaan cinta sedikit pun terhadapnya.

Meskipun aku mesum, rendahan, tetapi aku bukan lelaki yang berpikiran sebegitu kotornya.

Jika, hanya demi sebuah taruhan membuat Glorian tidur dan meninggalkan sebuah luka yang tidak akan pernah bisa digali, bagaimanapun juga itu adalah taruhan untuk menjual diri.

Dan aku tidak bisa melakukan hal yang demikian, dia adalah orang yang polos dan manis, yang membuat semua orang menyayanginya. Buatku dia begitu lembut dan baik, apa aku tega melukainya seperti itu?

Kalau dia menyukaiku dan aku mencoba untuk berhubungan dengannya, aku pun tak mampu.

Di duniaku, cinta adalah hal yang sakral dan serius, mantannya telah meninggalkan luka di hatinya. Pacarnya yang selanjutnya, bisa jadi juga bisa melukainya.

Seperti aku yang sekarang, didalam hati ini ada sebuah luka ganas yang tidak tahu kapan akan menampakkan wujudnya.

Aku menghilangkan pikiran yang seperti itu dan Glorian sangat menghindari topik tentang romantika. Dia hanya menemaniku diinfus, ngobrol dan memperlihatkan video lucu.

Hari sudah sore dan aku selesai diinfus. Aku kembali ke gang tadi dan makan bubur. Saat ini tiba-tiba hujan turun.

Selagi hujan belum deras, aku dan Glorian buru-buru berjalan menyusuri gang kecil tersebut.

Taifun belum sepenuhnya berlalu, masih ada angin yang cukup besar dan hujan gerimis yang terbawa angin.

Glorian takut aku kehujanan, lalu ia menggeserkan payungnya menutupiku, tetapi dia malah kehujanan karena hujan yang dibawa angin.

" Kamu kehujanan, geser saja payungnya. " Aku melihat hujan membasahi badannya, aku berkata dengan hati-hati dan buru-buru menggeser payungnya.

" Aku kehujanana tidak apa-apa." Glorian kembali mendorong payungnya, "Kamu masih sakit, tidak boleh kehujanan. "

Aku terharu dibuatnya, melihat badannya yang kecil membuatku ingin mendekat dan melindunginya, dengan pelan aku berkata, "Kalau begitu kita sedikit mendekat saja, jadi kita tidak kehujanan. ‘’

Glorian tidak berani melihatku, hanya menunduk dan berkata "Iya. " dengan lemas lalu mendekatkan badannya ke arahku.

Dua orang berjalan dengan bahu yang saling menempel. Bahu ini cukup mengganggu, tidak hanya memakan tempat tetapi juga membuat canggung suasana.

Akhirnya, tanganku melewati punggungnya dan memeluk pundak Glorian dengan pelan.

Glorian sedikit pun tidak melawan, yang ada hanyalah tubuhnya yang masuk ke dalam pelukanku, lagi-lagi sedikit pun tidak berani melihatku. Tetapi aku dapat melihat wajahnya yang perlahan berubah kemerahan, nafasnya pun menjadi sedikit tidak beraturan.

Tubuhnya sangat lembut, menyerbakkan aroma wangi yang murni, seperti aroma gadis remaja. Dadanya terlihat menonjol dipandanganku, membuatku tersesat dalam pandanganku sendiri.

Aku mulai mengamati tubuhnya senti demi senti, posturnya bagus walau pun tidak setinggi Danielle Xia, tetapi dadanya juga tak sebesar Danielle. Tapi tetap saja tubuhnya terlihat sempurna.

Aku mengalihkan pandangan kedepan, menghindari melihat dadanya yang menonjol, perlahan mengatur nafas dan menenangkan diri.

Hujan turun seiring dengan angin yang berhembus, membuat sebuah irama yang timbul dari pantulan air yang turun ke atas payung.

Aku tetap memeluk bahunya sambil berjalan pelan-pelan, diantara kami tidak ada yang mengeluarkan suara sedikit pun, takut merusak suasana yang sudah tercipta.

Tiba-tiba aku merasa bingung, sebenarnya, seperti apakah cinta itu?

Dari Glorian sendiri aku tidak menemukan sensasi cinta itu, tetapi saat ini, aku merasa sangat hangat, juga manis dan membuatku puas. Tiba-tiba merasa dunia ini begitu indah.

Bahkan di hari mendung seperti ini, hujan yang brterbangan bersama angin tidak lagi terasa menyeramkan.

Ditengah rasa yang membingungkan ini, aku berjalan menuju lantai dasar rumah, Saat ini, sebuah mobil putih yang sangat aku kenal melintas di sebelahku, kecepatannya sangat lambat sehingga tidak menimbulkan cipratan air. Lalu mobil tersebut berhenti di parkiran lantai dasar rumah.

Aku meihat mobil tersebut dan terkaget. Ini adalah mobil 730li milik Danielle, mengapa dia kesini?

Sebelum aku tersadar dari kagetku, pintu mobil terbuka. Terlebih dahulu ia membuka payung lalu 2 buah kaki bersepatukan hak tinggi merah yang jenjang menjulur keluar dan berjalan keluar.

Ternyata benar-benar Danielle Xia, di tangannya terdapat sebuah tas. Setelah turun dari mobil, ia mengunci mobil dengan menekan remot dan memutar pandangannya memandang kami.

Kami terpisah oleh hujan, dia sepertinya tidak dapat melihat kami. Lalu ia memutar badan dan berjalan menuju rumah.

Tiba-tiba, Danielle yang baru saja berjalan beberapa langkah menoleh ke belakang dan melayangkan pandangannya melihat ke arah kami.

Dia telah melihatku, ditengah hujan yang terbang bersama angin ini aku tetap dapat melihat wajahnya yang terkaget.

Tanpa disadari langkahku terhenti, melepaskan pelukanku dari bahu Glorian dan menggeser badanku memberi jarak.

Glorian terpaku, menghentikan langkahnya dan menoleh terkaget ke arahku. Lalu memandang muram padaku, kemudian menoleh dan melihat Danielle disana.

Saat itu tidak ada satu pun dari kami yang berbicara, hanya ada suara hujan yang dibawa anginsedang bertabrakan dengan payung.

Akhirnya aku tak dapat menahan diri untuk memecah kecanggungan ini dengan berkata: "Direktur Xia, apa yang membuat anda kemari? "

" Aku...." Danielle Xia menjawab dengan wajah yang canggung, seakan seperti kebingungan.

Dengan cepat ia melemparkan sebuat senyuman, "Lauren sangat sibuk , makanya aku membantunya kemari mengambil surat perjanjian Guangzhou. "

" Oh.. surat perjanjian ada diatas, Direktur Xia.. bagaimana kalau anda duduk dulu? " Selesai bicara, aku langsung bergegas dan menambahkan, "Jika anda tidak ingin mondar-mandir, akan saya bawakan untuk anda."

Danielle Xia ragu-ragu untuk sementara, lalu melihat Glorian yang ada disebelahku dan berkata: " Baiklah, tolong ambilkan dokumennya. "

"Hallo, Direktur Xia. ", Glorian tiba-tiba memotong pembicaraan, lalu dengan sopan berkata, "Saya Glorian Su, teman dari Freddy Shen. Kebetulan Direktur Xia datang, silakan duduk terlebih dahulu. Sekarang sedang hujan, tidak nyaman menunggu diluar. "

Selesai bicara, Glorian menambahkan lagi sambil terbata-bata, "Direktur Xia, anda tenang saja, saya dan Freddy Shen.. hanya.. teman biasa. "

Mendengarnya berkata demikian, aku tidak dapat menahan diri dan menoleh melihatnya. Dan hanya terlihat wajahnya yang dihiasi dengan senyuman seperti biasa, tidak ada rasa canggung atau yang aneh.

Lagipula, dia sengaja menyenggolku dengan lengannya dan memberi tanda untuk mempersilakan Danielle masuk.

Aku mengambil nafas serta memandang Danielle sambil berkata, " Direktur Xia, silakan duduk terlebih dahulu. Saya baru saja kembali dari rumah sakit setelah diinfus, badan saya masih lemah, masih terlalu capek untuk berlari mengambil dokumen. "

" Ha? Kamu baru saja diinfus di rumah sakit? Apakah kamu demam? Sudah membaik? " Danielle sangat terkaget dan nada bicaranya sangat terdengar tergesa-gesa.

" Iya, sudah membaik. ", kataku sambil mengangguk.

" Kalau begitu aku ambil sendiri saja diatas. "

Tidak menungguku menjawabnya, Glorian melompat sambil berkata, "Baiklah. Ayo Freddy. "

Dari samping aku tidak dapat melihat jelas wajah Glorian, bahkan tidak bisa menebak apa yang menjadi isi hati Glorian, apakah sengaja berpura-pura didepan Danielle.

Kami berjalan menuju lantai atas, Glorian menjaga jarak denganku, bahkan sebisa mungkin tidak bersentuhan.

Saat berjalan di tangga, ia sengaja berjalan didepan kami, membiarkanku dan Danielle berjalan berdua di belakangnya.

Novel Terkait

Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
4 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
5 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu