The Winner Of Your Heart - Bab 74 Surga Hingga Neraka

Ada orang berkata: Orang memiliki niat besar, dunia punya banyak yang dihasilkan.

Orang nekat yang berani mengejar, barulah bisa mendapatkan banyak kesempatan, entah kekayaan maupun percintaan.

Juga ada yang mengatakan: Gegabah adalah iblis, bukannya masuk ke surga malah ke neraka.

Aku telah gegabah! Pernyataan perasaan orang lain, semuanya hanyalah seperti lilin, seperti menghancurkan bunga yang ada di taman.

Tapi aku, tubuhku seperti menempel pada tubuh Danielle, di bibir mengatakan 'Aku menyukaimu', lalu memeluknya.

Ini bukan seperti sebuah pernyataan cinta, lebih seperti menipu perasaan wanita.

Tetapi, Danielle tadi berdiri di samping ranjangku, matanya menyiratkan malu, ekpresi yang membuatku terpesona dibuatnya.

Tubuh itu bukan tubuh yang asing, aku pernah menyentuhnya, pernah menyudutkan di tembok, membuatku terbiasa menyentuhnya.

Danielle panik, seperti domba kecil yang terkaget dan ingin bersembunyi dari tanganku. Tanpa sadar tubuhnya bersandar dan akhirnya jatuh ke kasurku.

Karena terjatuh, roknya menggulung ke atas. 2 buah kaki yang jenjang itu makin terlihat, membuatku makin tak berdaya..

Di saat yang bersamaan, dadanya terlihat menonjol, wajahnya memerah, matanya yang bulat memandang ke arahku.

Kedua tanganku kosong, tidak dapat menahan diri untuk tidak jatuh kedepan, akhirnya badan ini menekannya.

Waktu di dunia ini terasa sangat indah, aku berkali-kali tertangkap di surga, tubuh ini menyatu dengan tubuh Danielle.

Dia tetap memandang dengan matanya yang besar, bibir yang semerah sakura itu terbuka, memandangku dengan seksama dari dekat.

" Danielle, aku menyukaimu. "

Kata-kata keluar dari mulutku, dua tanganku menangkap wajahnya, tanpa sadar mengarahkan wajahku ke wajahnya dan mengecup bibirnya.

Bibirnya lembut, manis, mungkin ini karena lipsticknya.

Saat itu, kepalaku kosong dan badanku mulai bergerak.

Tanpa sadar lidahku terjulur hendak menguasainya, dan badanku bergerak mulai menyesuaikan hasratku.

Tangan kiriku tidak lagi menyentuh wajahnya, tetapi makin turun dan membuka menyentuh dadanya bagian atas.

Seperti sebuah mimpi, aku pernah membayangkan akan berada diatas tubuh Danielle, membuatnya hilang keasadaran, membuatnya mabuk kepayang, dan menguasainya seluruhnya.

Tetapi seperti hari ini, aku tetap saja terbayang dengan halusinasiku.

Kira-kira setelah mengecap manisnya surga, Danielle tiba-tiba menoleh ingin melawan bibir dan lidahku, badannya pun juga melakukan hal yang sama.

Aku tidak mempedulikan, tetap saja dengan erat memegang wajahnya, mengunci kakinya dengan kuat, tidak membiarkannya pergi dariku.

Tiba-tiba ada suara 'bang!' terdengar keras di telingaku. Aku memegang telingaku yang panas, kepalaku serasa ingin pecah.

Danielle menamparku, bukan di wajah tapi di telinga.

Sekilas, aku tidak menjulurkan lidahku lagi dan bdanku tak lagi bergerak sesuai kemauanku.

Tapi saat itu aku merasa pening, seperti babi mati yang ada diatas tubuh Danielle. Kepalaku lemas tak berdaya diatas tubuhnya.

" Bangun! "

Dunia berputar-putar, suara Danielle yang dingin masuk memenuhi telingaku.

Aku mengambil nafas dalam-dalam, membiarkan kepala ini tersadar sepenuhnya, dan bersamaan membiarkan aroma wangi tubuhnya masuk ke dalam tubuhku.

Mungkin, selanjutnya tidak akan ada kesempatan seperti ini dapat merasakan kembali aromanya.

Aku mencoba untuk membalikkan badan dari tubuh Danielle. Lalu duduk di pinggir ranjang dengan kedua tangan di lutut, memegang kepala lalu memukul kepala sendiri.

Aku belum minta maaf kepadanya, tetapi apakah saat ini permintaan maaf ada gunanya?

Aku tidak berani melihatnya, tapi bisa ku bayangkan betapa dinginn dan kecewanya dia.

Aku sangat kesal, menyesal, diriku ini seperti binatang buas, mengapa sebegini gegabah?

Jika tahu begini, beberapa hari di Nanning seharusnya aku mencari seorang gadis untuk menemani, meluapkan hasrat yang aku miliki untuk bisa lebih tenang.

Jika begini, mungkin sejak hari ini aku tidak akan seceroboh ini.

Ditengah kekesalanku, Danielle mulai beranjak dan merapikan pakaiannya lalu berjalan keluar.

Aku masih tidak berani memandangnya, hanya terlihat sepatu hak tinggi itu lewat didepanku, membawa pergi si pemilik kaki jenjang yang indah itu dan membawa masuk neraka.

Tiba-tiba, sepatu hak tinggi merah itu berhenti didepan pintu, lalu bagian ujungnya yang tajam memutar ke arahku.

Aku mengangkat wajahku, mendapati Danielle sedang memandangku tanpa ekspresi.

" Maaf. " Kataku pada akhirnya.

Danielle masih saja dengan ekspresinya yang datar melihatku, beberapa detik kemudian dia mengambil nafas dengan ringan dan wajahnya mulai menghangat.

" Freddy, kita tidak cocok. ", jawabnya.

Kalimat ini seperti sebuah jarum yang menusuk hatiku, membuatku ingin kembali menunduk dan memukul kepalaku.

" Kamu suka pada Nico Li? " kataku tiba-tiba menanyainya.

Danielle tdak menjawabnya, hanya berkata: " Kamu menyukai Glorian, tapi, kamu masih menyayangi Alicia Fang. Aku rasa kamu harus memastikan perasaanmu sendiri. Terhadapku, kamu hanya ingin melampiaskan hasratmu, atau mungkin karena sebelumnya kita ada salah paham lalu kamu terbiasa begitu padaku.."

Kata-katanya membuatku tidak bisa bergeming, dia bilang aku menyukai Glorian Su. Sebelumnya aku tidak setuju dengan ini, tetapi setelah melewati hari ini, aku tidak berani menyangkal. Saat aku memeluknya, rasa hangat itu memang ada.

Dia bilang aku masih menyukai Alicia Fang, aku makin tidak dapat menyangkalnya, aku masih belum bisa melupakannya.

Bahkan dia sampai bisa berkata bahwa aku terhadapnya hanya sebatas kebutuhan hasrat saja, mungkin aku terbiasa dengan permainannya.. Aku tidak tahu bagaimana seharusnya menjelaskannya.

Aku memang benar ingin memilikinya, ingin lebih dekat dengan tubuhnya, juga suka dengan sensasi setiap permainannya. Tapi, bukankah itu berarti aku benar-benar menyukainya?

Apakah, rasa suka yang benar-benar, cinta yang murni, itu semua tidak dapat menggerakkan seluruh badan?

Bagiku, seks dan cinta adalah hal yang tidak dapat dikurangi satu sama lain.

Aku tidak ingin menjelaskan hal ini, juga tidka memiliki tenaga untuk menjelaskan, hanya ingin membenamkan kepala dalm-dalam.

Tiba-tiba Danielle kembali masuk ke kamar, bukannya berjalan ke sebelahku, malah hanya mengambil kembali dokumen yang aku lempar.

" Freddy, Alicia Fang bukan hanya istri dari sepupuku, tetapi juga teman baikku. Walau pun dia tidak keberatan, aku tidak tahu bagaimana harus menghadapinya, bagaimana pun juga, kamu adalah mantan pacarnya. "

" Glorian Su adalah gadis yang baik, baik-baiklah dengannya, dia dapat membuatmu bahagia dan menyemangatimu lebih lagi. "

Sewaktu mendengar Danielle berkata demikian, tiba-tiba terdengarlah sebuah suara. Saat menoleh dengan cepat, hanya mendapati dia telah berbalik badan dan berjalan menuju pintu luar.

Sesampainya di pintu depan, dia berhenti tanpa menoleh. Dengan tenang ia berkata: " Freddy, tentang hari ini lupakanlah, anggap saja tidak terjadi apa-apa. Istirahatlah, setelah sembuh kembalilah bekerja. Perusahaan membutuhkanmu. "

Selesai bicara, dia tidak menungguku menjawab dan langsung pergi, meninggalkan suara sepatu hak tingginya yang menggema dan menutup pintu.

Dia telah pergi, aku tetap membenamkan kepalaku dan kata-katanya terngiang-ngiang.

Katanya dia tidak bisa menghadapi Alicia Fang, sebenarnya juga berkata bahwa dia sebenarnya menyukaiku. Tapi diantaraku dan dia ada Alicia Fang, juga Glorian Su, juga ada Nico Li.

Andai saja dia tidak kenal Alicia, aku tidak kenal Glorian, pasti akan lebih baik!

Tapi, pada kenyataannya sekarang sangat rumit dan tak tahu harus bagaimana. Aku memegang kepala dalam-dalam dan tertawa dengan pahit tak berdaya.

Kemudian, aku mencari rokok dan pemantik, menghirupnya dalam-dalam, seperti membiarkan asapnya membuatku mati rasa. Membiarkannya membuatku mabuk, tetapi aku juga tidak berpikir terlalu banyak.

" Freddy, kau sedang merokok? "

Glorian tiba-tiba muncul di pintu kamarku, dengan nada yang menghakmi dia masuk ke kamar dan duduk menyender di sebelahku.

" Jangan merokok dulu ya? Tunggulah sampai sembuh baru merokok lagi. ", katanya dengan lembut.

Aku menoleh dan melihatnya, wajahnya sangat sempurna, hampir sama cantiknya seperti Danielle Xia.

Walau pun tidak memiliki aroma yang memabukkan seperti Danielle, tetapi dia lebih manis dan lembut.

Novel Terkait

Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
4 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
4 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
5 tahun yang lalu