The Winner Of Your Heart - Bab 203 Peringatan dari Jeremy Fang

Apapun yang ingin dilakukan oleh Nico Li, aku tidak akan meremehkan peringatannya, dia pun tidak akan tinggal diam.

Melihatku inisiatif mempersilakan Nico untuk duduk, Danielle tidak bereaksi apapun, tetapi dia pun tidak bersuara, hanya tersenyum kecil dan mengangguk.

Setelah Nico duduk, ia bergantian menyapa setiap rekan yang ada. Dengan ramahnya ia menyapa, gerak geriknya terlihat sopan dan pantas.

Beberapa saat kemudian, setelah semua tamu berkumpul, para pelayan mulai menyajikan masakan dan minuman. Alexander Zheng berdiri menyampaikan beberapa kata, semua orang juga berdiri bersulang, lalu perjamuan malam dimulai.

Baru saja duduk, saat semua orang hendak menikmati makanan, Nico tiba-tiba menuangkan anggur merah, menoleh kepadaku dan berkata: " Freddy, selamat untuk akhir bahagia bagimu dan Danielle, semoga kalian berdua bahagia selalu."

Alicia dan Peyton yang duduk semeja, termasuk orang tua Peyton tahu bahwa ia selalu mengejar Danielle, seperti hari ini ia tidak berkutik. Kelihatannya setelah memperlihatkan ketulusannya, mereka sedikit pun tidak memperlihatkan ekspresi yang memuju, bahkan juga ikut mengangkat gelasnya.

Danielle pun tercengang, terkejut melihat Nico, bahkan Nico terang-terangan tertawa.

Dengan cepat, Danielle membalas dengan senyuman dan sedikit mengangguk.

Aku tahu bahwa ini hanyalah akting Nico semata, dia sangat bisa bersandiwara, bahkan tampak seperti alami. Hal ini membuat orang lain, Danielle merasa dia sangat bisa membawa diri, membuat Danielle merubah pandangannya terhadap Nico, setidaknya tidak sebal lagi terhadapnya.

Dia masih belum menyerah mengejar Danielle, jika tidak, dia tidak perlu berpura-pura.

Aku merasa tidak ada perlunya menghadapnya, hanya mengangkat gelas dan tersenyum, berkata: " Terima kasih, Manager Li, anda sangat berbesar hati, membuat saya salut kepada anda. "

" Nico, terima kasih. ", kata Danielle sambil mengangkat gelasnya, lalu melayangkan pandangannya ke sekitar, berkata kepada tamu yang lain: " Terima kasih, semuanya, saya juga berharap anda semua berbahagia, "

" Bersulang! "

Suara gelas yang berdenting mewakili kebahagiaan semua orang mengisi ruangan. Setelah menaruh gelasnya, Danielle mempersialakn semua tamunya untuk makan, tidak lupa ia menoleh kearahku dan tersenyum, dengan lembut dia berkata: " Freddy, banyak makan sayur ya, jangan minum terlalu banyak. "

" Iya. " Aku juga menjawabnya dengan senyum, mengambilkannya sepotong teripang, disaat bersamaan juga mengawasi Nico.

Aku sengaja, ingin melihat reaksi Nico, tetapi ia dengan wajah yang tersenyum berbicara dengan orang lain, seakan tidak memperhatikan apa yang sedang aku dan Danielle lakukan.

Entah Alicia tahu apa yang sedang ku lakukan atau memang ia mengamatiku, dia dengan cepat mengalihkan pandangan dan dengan akrabnya berbicara dengan Peyton.

Atau dia tidak terbiasa melihatku baik dengan orang lain, seperti aku tidak terbiasa melihatnya bersama Peyton.

Perjamuan makan sudah selesai lama, di halaman terdapat suara dentingan gelas, hampir semua orang sedang bersulang, tamu berbincang, juga ada beberapa orang yang datang minum bersama Alexander, bergantian memberinya selamat.

Menurut Danielle, orang-orang ini sebelumny belum sempat memberikan hadiah untuk Kakek Cheng, sebagai sikap yang hormat harus langsung memberi selamat didepannya, tetapi aku yang bisa ke lantai dua bertemu Alexander sudah tidak perlu lagi.

Para tamu yang ada di perjamuan makan, berkata bahwa ini hanyalah ramah tamah. Aku sendiri masih belum terbiasa, khususnya terhadap orang yang sok ramah dan berbasa-basi denganku.

Tapi aku menyadari, orang yang aktif mencariku dan Danielle tidaklah banyak. Setidaknya lebih sedikit dibanding sepupu Danielle yang duduk di meja sebelah.

Anak-anak muda itu adalah cucu-cucu dari Klan Zheng bersaudara dan Sophia Zheng, mereka semua bermarga Zheng, hanya Danielle sendiri yang bermarga Xia.

Perusahaan apapun maupun organisasi semuanya hadir dalam acara, apalagi World Corp. Setiap tamu seharusnya tahu bahwa Danielle Xia memiliki hubungan darah dengan Sophia Zheng, mereka hanya mengandalkan acara pesta besar seperti ini untuk terlihat dekat, tetapi bagi Danielle hanya membuatnya terasa jauh.

Untuk keadaan seperti ini, Danielle tidak ambil pusing, bahkan dia tidak perlu meninggalkan tempat duduk untuk mencari teman bicara, dia terus ada disampingku.

Di waktu beramah tamah, seorang anak muda tampan mencariku dan Danielle secara tiba-tiba, mengangkat gelas berisikan anggur merah dan menatapku sambil tersenyum.

" Jeremy Tang? ", Danielle menyadari siapa dia, dengan penasaran bertanya: " Kapan kau tiba disini? Kenapa aku tidak melihatmu barusan? Aku kira kau tidak datang. "

Anak muda ini tersenyum dengan santainya, dia adalah wakil direktur pengawas World Corp, Jeremy Tang.

Aku pernah bertemu dengannya di kantor Nico, setelah dia menampakkan dirinya, membuat Nico menghapus rumor palsunya yang tidak adil.

Mendengar pertanyaan Danielle, Jeremy tersenyum dan menjawab: " Bagaimana bisa aku melewatkan pesta ulang tahun Kakek Zheng? Aku hanya sedikit terlambat. "

Sampai disini, dia mengulurkan bir kedepan dan berkata: " Dengar-dengar Danielle sudah mempunyai kekasih, ku tebak pasti Freddy, sini, mari bersulang, semoga anda cepat dikaruniai anak. "

" Apa? Dikaruniai anak? Bisakah lebih ringan sedkit? Hahaha...", tanpa ragu dan penasaran Danielle menjawabnya sambil memandangnya, tetapi masih tidak berdiri menjawab sulangnya.

Aku berdiri dan ikut bersulang: " Terima kasih, kami kabulkan harapanmu. "

" Hahaha... Freddy sangat menarik. "

Jeremy tertawa, setelah minum setegak anggur meragnya, tiba-tiba ia melangkah dan mendekat ke arah telingaku dan berbicara dengan nada yang tidak bersahabat: " Freddy, aku dengar Nico memiliki rencana yang sedikit tidak wajar, mungkin dia akan meluncurkan sesuatu. "

" Kau harus hati-hati, jangan masuk ke lingkarannya, jika terjadi sesuatu aku akan meneleponmu. "

Selesai bicara, dia memberikan kartu namanya padaku dan berkata: " Simpan nomor teleponku, telepon aku kapan-kapan jika ingin pergi minum. "

Aku tersenyum tanpa alasan, aku menerima kartu namanya sambil tersenyum, melihatnya sebentar lalu menyimpannya.

" Baiklah, aku akan bersulang untuk Kakek dulu. "

setelah menyapa orang lain selain Nico Li, Jeremy pergi bersulang untuk Alexander Zheng.

Terhadap Nico, aku sudah ada persiapan hati terlebih dahulu, tetapi aku tidak mengerti mengapa Jeremy memperingatiku.

Aku dan dia hanya bertemu sekali, walau pun sempat berbincang dengannya, tetapi kami tidak dekat.

Mungkin, aku dan Nico memiliki dendam, kami memiliki musuh yang sama, lalu dengan alaminya menjadi teman.

Setelah dia pergi, Danielle bertanya: " Freddy, apa yang dia katakan? "

" Tidak ada apa-apa, hanya kata-kata yang membuatku iri saja, dia sebelumnya pernah mengejarmu bukan? ", aku pasti tidak akan memberitahunya tentang kejadian sebenarnya, akhirnya hanya bisa mengalihka pembicaraan saja.

Danielle tidak menjawab, tetapi matanya tersenyum melihatku dan balik bertanya: " Kau cemburu? "

Aku dengan kuat mengangguk, " Iya, aku cemburu dengan semua lelaki yang mendekatimu. "

Danielle memiringkan bibirnya, tapi pandangan matanya menyiratkan, dia bahagia saat ini.

" Jeremy pernah mengejarku, tetapi aku tidak pernah menerimanya, malahan, dia mengejar semua wanita cantik yang dikejarnya "

Aku terkejut: " Dia sehebat itu? "

" Iya, dia adalah playboy yang sangat ternama. "

Novel Terkait

Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
5 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
4 tahun yang lalu