The Winner Of Your Heart - Bab 98 Pengorbanan Masa Muda
Ada orang bilang, orang yang sentimental nyanyiannya lebih bagus, karena mereka rela tengelam dalam musik, menggunakan lagu mengekspresikan perasaan mereka.
Dan orang yang sangat rasional seperti Jim Tan, saat nyanyi sangat tidak enak di dengar.
Lagian, dia hanya setelah mabuk, atau saat perasaan dia sangat gembira baru akan nyanyi. Ada pun saat dia terluka, dia bisa duduk sendirian di sofa, merokok semalaman.
Oleh karena itu, Paula Jiang tidak mencari dia untuk bernyanyi, melainkan mencarinya untuk minum
Saat aku dan Jim Tan sambil minum sambil berbincang, Paula Jiang tiba - tiba datang duduk di samping Jim Tan, bertanya: " Kalian sedang berbincang apa ? "
" Membicarakan kamu. " Aku sekalian menuangkan segelas bir kasih dia, " Membicarakan kamu sebenarnya bertambah cantik atau bertambah jelek. "
" Kalau begitu aku sebenarnya bertambah cantik atau jelek ? " Paula Jiang tersenyum sambil bertanya, lalu memutar kepala melihat Jim Tan
Aku tahu pertanyaan ini tidak ada kaitannya dengan aku, oleh karena itu aku mengambil gelas bir, minum sendiri, tidak mempedulikan mereka.
" He he. " Jim Tan senyum acuh tak acuh, " Tentu saja bertambah cantik. "
Sambil bicara, Jim Tan menuangkan bir dan kasih ke Paula Jiang, dan berkata: " Ayo, rayakan perceraian mu, dan semoga kamu segera mungkin menemukan rumah berikut. "
Aku terdiam, dia terkadang bercandaanya benar - benar bukan candaan biasa, di tengah candaan murahnya dia masih bisa langsung menolak Paula Jiang dengan jelas.
Mata Paula Jiang terlintas cahaya kecewa, tapi sangat cepat kembali tertawa dengan ceria: " Terima kasih! "
Lalu keduanya cheers, meminum habis isi dalam gelas.
Setelah habis minum, ketika Paula Jiang mau berbicara, Jim Tan tiba - tiba mengeluarkan hp yang lagi berdering, memberikan kode ke pintu keluar, lalu berjalan keluar menjawab telpon.
" He he. " Aku juga tersenyum receh ke Paula Jiang dan berkata: " Paula Jiang, mau tidak aku bantu kamu buat dia mabuk? Dan memapah dia ke kasur hotel. Lalu kamu mau apain dia terserah kamu. "
" Kamu kenapa jadi tak senonoh begitu! " Paula Jiang melotot ke aku.
Aku tidak mempedulikan dia, masih tertawa dengan receh: " Paling baik langsung hamil anak dia, jangan ragukan setelah dia mabuk kemampuannya tidak sanggup, siapa tahu setelah mabuk berudu berenangnya makin cepat ? "
" Kamu manusia rendah! " Paula Jiang memukul bahu aku, dia merasa senang dan juga lucu lalu berdiri.
" Tidak mempedulikan kamu lagi! "
Melihat bentuk Paula Jiang yang tinggal pergi dengan marah tapi juga ketawa, aku tidak tahan dan tertawa dengan keras di sofa.
Paula Jiang melotot galak lagi ke aku. Lalu baru mengambil mikropon dan bernyanyi bersama - sama dengan Alicia Fang.
Dan Danielle Xia yang duduk sebelah, penasaran melihat aku dan Paula Jiang, lalu tiba - tiba mengangkat sepasang kaki panjangnya bak salju putih, berjalan ke samping aku dan duduk, lalu berkata:
" Freddy Shen, aku menyadari kamu sangat suka menggoda anak perempuan. "
Aku tidak bisa menahan tawa, terbiasa melirik ke kaki panjangnya, dan mengeleng - gelengkan kepala: " Dia bukan anak perempuan, dia adalah seorang wanita muda yang telah bercerai. "
Danielle Xia tercenggang, tiba - tiba mengangkat tangan ke mulutnya, di waktu bersamaan tertawa terkikik, dan melotot ke aku.
Aku tertawa dengan receh, baru akan mengambil gelas bir sendiri untuk minum, malah menyadari Danielle Xia juga mengambil segelas bir, dan memegangnya di depan aku memberi isyarat.
" Anak perempuan tidak boleh minum terlalu banyak bir, aku minum habis, kamu minum sedikit saja sudah boleh. "
Aku sengaja mengatakan seperti itu, baru cheers dengan dia, lalu meminum habis bir aku.
Danielle Xia menatap aku seperti berterima kasih ke aku, ia hanya minum satu tegukan kecil, lalu berkata: " Freddy Shen ..... "
Tepat di saat ini Alicia Fang dan Paula Jiang lagi nyanyi bagian yang paling tinggi, menenggelamkan suara Danielle Xia, aku tidak mendengar jelas, hanya berbicara dengan keras bahwa aku tidak mendengar dengan jelas.
Danielle Xia tiba - tiba mengeser duduk ke samping aku, hampir menyentuh lengan aku baru berhenti, lalu mendekatkan wajahnya ke telinga aku, berkata: " Aku tidak mengerti, kamu dan Alicia Fang kelihatannya sangat serasi, Jim Tan dan Paula Jiang juga sangat serasi, tapi kenapa kalian semua putus? "
Setelah aku mendengar jelas perkataan dia, aku tidak langsung menjawabnya, malah lagi merasakan rasa hangat yang dia berikan, dan menciumi rasa harumnya, mengingat kembali napasnya di telinga aku.
Di bawah alkohol dan musik yang tidak berhenti, semua ini membuat aku merasakan mabuk.
Aku dan dia jarak kami sangat dekat, Alicia Fang mereka lagi nyanyi lagu asmara, seperti lagi nyanyi untuk aku dan Danielle Xia; suasana begitu tepat, aku hanya perlu mengulurkan tangan, bisa menariknya ke dalam pelukan aku.
Tapi aku tahan, aku takut dia menampar aku lagi, rasa deru di kepala sangatlah tidak nyaman.
Danielle Xia sepertinya tahu hati aku yang lagi beriak, melihat aku dengan pandangan dalam, sudut mulut tiba - tiba membentuk senyum yang aneh. Tapi dia tidak memindahkan tubuhnya, masih tetap menjaga jarak dengan aku jaraknya hanya sejauh hampir menempel di lengan aku.
Aku mulai berpikir bagaimana cara menjawab pertanyaan dia, setelah berpikir, aku mendekatan diri ke telinganya.
Dia tidak menghindar, malah sengaja lebih dekat sedikit ke aku.
Aku menciumi bau harumnya, dan berkata di telinganya: " Karena pengorbanan masa muda, oleh karena itu kami semua putus. Jika aku bertemu Alicia Fang bukan pada masa muda yang tidak tahu apa - apa, melainkan jika setelah tumbuh besar baru bertemu dia, mungkin dia tidak akan meninggalkan aku. "
Mungkin karena serakah akan baunya, aku tidak bergerak dari telinganya, dan lanjut berkata: " Kamu pernah bilang aku tidak bisa melupakan Alicia Fang, yang ini aku ngaku, karena itu adalah hubungan yang sangat dalam yang sangat susah di lupakan, dan hubungan itu merupakan satu - satunya perwakilan masa muda aku, siapa pun juga pasti tidak bisa melupakannya. "
Selesai bicara, aku berpindah dari telinga dia, dan meminum satu gelas bir lagi.
Danielle Xia memerhatikan aku, menggunakan pandangan mata yang tidak bisa aku tebak sama sekali.
Setelah aku minum dua gelas berturut - turut, baru melihat ke matanya dengan tenang, dan tertawa, tiba - tiba ingin berkata lagi ke dia akan isi hati, oleh karena itu kembali mendekat ke dia.
" Danielle Xia, kamu sangat mempesona, aku akui aku sangat ingin memiliki mu, walaupun sangat rendah, tapi inilah aku. "
Aku melihat Danielle Xia yang sangat dekat dengan aku tiba - tiba bergetar dikit, muka dan telinganya tiba - tiba memerah, dadanya bergerak cepat, kelihatannya dia terangsang oleh perkataan tidak tahu malu aku.
Reaksi aku terhadap dia seperti tidak melihat apa pun, dan lanjut berkata: " Tapi kamu tenang, aku tahu kita berdua tidak ada kemungkinan, karena kita sangatlah tidak serasi, mungkin hanya orang seperti Nico Li, baru cocok dengan kamu. "
Selesai bicara, aku menuang bir dengan tenang, minum, lalu menyalakan rokok, menghisap dengan berkepul - kepul.
Karena sementara melepaskan harapan tinggi untuk bersama dia, oleh karena itu aku di depan dia jadi sangat tidak bermoral, kembali seperti pada saat aku baru mengenal dirinya, vulgar, tidak senonoh.
Danielle Xia masih tidak bergerak, tapi aku tidak melihat muka dia, tidak tahu ekspresi dia sekarang, hanya tahu dadanya yang bergerak cepat pelan - pelan kembali normal.
" Freddy Shen. " Pada saat musik berhenti, Paula Jiang tiba - tiba memutar kepala memanggil nama aku, " Sini nyanyi. ”
" Bantu aku pilih lagu << Cinta Seumur Hidup >> . " Aku menjawab Paula Jiang sambil tersenyum.
Suara musik baru saja berbunyi, Danielle Xia dan Alicia Fang melihat ke aku bersamaan, pandangan mata sama - sama begitu rumit.
" Dulu, sekarang, jika sudah berlalu dan tidak bisa kembali lagi; daun yang merah, daun yang berjatuhan, terkubur dalam debu; waktu mulai dan akhir selalu, tidak berubah; kamu melayang di atas langit, awan putih di luar ..... "
Mengenang, tertegun, tidak berdaya, dalam nyanyian yang sedih, ruang ktv jadi tenang, tiga orang perempuan dengan tenang melihat ke aku.
Tidak tahu sejak kapan, Jim Tan bersandar di pintu tertutup, juga mendengar dengan tenang.
Seorang laki - laki, dalam proses menjadi seorang pria, mungkin bisa merasakan makna dalam lagu ini.
Tapi anak laki - laki tidak bisa merasakan rasa itu, dan setelah menjadi pria, rasa ini akan menemaninya seumur hidup, bahkan terobsesi.
Novel Terkait
After Met You
AmardaSi Menantu Buta
DeddyKamu Baik Banget
Jeselin VelaniAsisten Wanita Ndeso
Audy MarshandaBeautiful Love
Stefen LeeIstri Pengkhianat
SubardiThe Richest man
AfradenThe Winner Of Your Heart×
- Bab 1 Ketika Cinta Berlalu
- Bab 2 Cintaku, Telah Dijual
- Bab 3 Pria Cabul yang Tulus
- Bab 4 Memerintahku Dengan Tubuhmu
- Bab 5 Orang Kaya
- Bab 6 Kehidupan Yang Keras
- Bab 7 Skema Produk Baru
- Bab 8 Anak Emas
- Bab 9 Kejam
- Bab 10 Orang Yang Kesepian
- Bab 11 Membual
- Bab 12 Cinta Yang Hilang
- Bab 13 Hidup Sama Seperti Anjing
- Bab 14 Danielle Xia Sedang Dalam Bahaya
- Bab 15 Perkelahian
- Bab 16 Perubahan Rencana
- Bab 17 Danielle Xia yang Kejam
- Bab 18 Kamu Adalah Satu-satunya Yang Kucintai
- Bab 19 Menyanjung
- Bab 20 Penandatanganan Kontrak
- Bab 21 Aku Menang
- Bab 22 Glorian Su
- Bab 23 Aku Bersedia Menemanimu
- Bab 24 Tamu yang Tak Disangka
- Bab 25 Perpisahan yang Tidak Menyenangkan
- Bab 26 Bermasalah Dengan Orang Besar
- Bab 27 Cinta Membutakanku
- Bab 28 Dale An
- Bab 29 “Area Penjualan”
- Bab 30 Halangan
- Bab 31 Melamar?
- Bab 32 Menjaga Bentuk Badan
- Bab 33 Hal Yang Menakutkan
- Bab 34 Air Mata Mengalir Jatuh Seperti Air Hujan
- Bab 35 Masa Lalu Yang Tidak Akan Pernah Kembali
- Bab 36 Cinta Yang Terlahir Kembali
- Bab 37 Istri Putra Mahkota
- Bab 38 Pertemuan
- Bab 39 Sana Carilah Pacar
- Bab 40 Pikachu Yang Bahagia
- Bab 41 Gadis Di Sebelah Rumah
- Bab 42 Takdir
- Bab 43 Dia Adalah Sebuah Lukisan
- Bab 44 Nico Li
- Bab 45 Pemimpin Kecil
- Bab 46 Anjing Gila
- Bab 47 Untungnya Dia Jelek
- Bab 48 Membuka Saluran
- Bab 49 Masalah Yang Paling Sulit Untuk Dipecahkan
- Bab 50 Ahli Negosiasi
- Bab 51 Kesakitan Di Dalam Hati
- Bab 52 Tidak Menemukan Cara Lain
- Bab 53 Pikiran Buruk
- Bab 54 Halo, Kakak Ipar
- Bab 55 Sangat Serasi
- Bab 56 Mempelajari Tubuhnya
- Bab 57 Jimmy Wan
- Bab 58 CEO Creative Culture
- Bab 59 Nafsuku
- Bab 60 Teman Dekat Masa Kecil
- Bab 61 Gambaran Yang Hangat (1)
- Bab 61 Gambaran Yang Hangat (2)
- Chapter 62 Kecewa
- Chapter 63 Sebuah Lelucon
- Chapter 64 Perbedaan Derajat Dan Status Seseorang
- Chapter 65 Otak Kamu Sudah Bermasalah(1)
- Chapter 65 Otak Kamu Sudah Bermasalah (2)
- Bab 66 Ide Memulai Bisnis (1)
- Bab 66 Ide Memulai Bisnis (2)
- Bab 67 Hidup Tidak Memiliki Jalan Untuk Melihat Ke Belakang
- Bab 68 Peraturan
- Bab 69 Nada Bicara Seorang Istri
- Bab 70 Pengecut Yang Rendah Diri
- Bab 71 Terkagum
- Bab 72 Hujan yang Dibawa Angin
- Bab 73 Aku Suka Padamu
- Bab 74 Surga Hingga Neraka
- Bab 75 Gadis Yang Tenang
- Bab 76 Sederhana Dan Bahagia
- Bab 77 Wangi Yang Asing
- Bab 78 Rapat Meja Bundar
- Bab 79 Bahagia Diatas Penderitaan Orang Lain
- Bab 80 Menaruh Jebakan
- Bab 81 Kepantasan Untuk Berjuang Bersamanya
- Bab 82 Artis Mendatang
- Bab 83 Aku Tidak Dilahirkan
- Bab 84 Menghasilkan Uang Barulah Jalan Raja
- Bab 85 Hasil Dari Kerja Keras
- Bab 86 Saya Telah Bercerai
- Bab 87 Bunga Melayang Pergi Bersama Angin
- Bab 88 Bencana Sudah Dekat
- Bab 89 Aku Lupa Ingatan
- Bab 90 Perasaan Hangat
- Bab 91 Halo, Mantan Istri!
- Bab 92 Saling Berhadapan
- Bab 93 Menyelamatkan Suami yang Jauh
- Bab 94 Tidak Saling Berhutang
- Bab 95 Keinginan Akan Kekuatan
- Bab 96 Sampai Disini
- Bab 97 Kemudian
- Bab 98 Pengorbanan Masa Muda
- Bab 99 Kita Yang Egois
- Bab 100 Mabukkan Dia
- Bab 101 Menahan
- Bab 102 Sikap Lembut yang Tiba-Tiba
- Bab 103 Memilih Kebebasan
- Bab 104 Parafrase
- Bab 105 Kecoak
- Bab 106 Brandon Li
- Bab 107 Menyerang Lebih Dulu
- Bab 108 Kencan Buta
- Bab 109 Kamu Adalah Pria Yang Baik
- Bab 110 Natasha Xie
- Bab 111 Kami Semua Adalah Makhluk Yang Aneh
- Bab 112 Akan Jauh Dari Mereka
- Bab 113 Harapan Sederhana
- Bab 114 Membuka Hati
- Bab 115 Martabat Tinggi dan Rendah
- Bab 116 Dia Pergi
- Bab 117 Cinta yang Sempurna
- Bab 118 Melangkah Ke Depan
- Bab 119 Hubungan Di Antara Kami
- Bab 120 Aku Yang Sangat Tidak Setia
- Bab 121 Belenggu
- Bab 122 Jangan Pergi
- Bab 123 Tetesan Air Mata Surga
- Bab 124 Sebuah Noda Merah
- Bab 125 Rumor
- Bab 126 Pujian
- Bab 127 Mengambil Kembali Daerah
- Bab 128 Cinta Lebih Kejam
- Bab 129 Hari Yang Istimewa
- Bab 130 Menjaga Gengsinya
- Bab 131 Nona Muda
- Bab 132 Jarak yang Sulit Dilampaui
- Bab 133 Kehidupan Yang bebas
- Bab 134 Cinta Bisa Membuat Orang Gila
- Bab 135 Api dan Es
- Bab 136 Meninggalkan Acara
- Bab 137 Pilihan Jim Tan
- Bab 138 Selamat Tinggal Steven Liu
- Bab 139 Pendanaan
- Bab 140 Dasar Berbisnis
- Chapter 141 Khayalan
- Bab 142 Makhluk Sensitif
- Bab 143 Wanita yang Aktif
- Bab 144 Yun Chuan Network
- Bab 145 Aku Yang Berada Dalam Kerumunan Orang
- Bab 146 Aku Tidak Memahami Dia
- Bab 147 Melihat Bunga Dalam Kabut
- Bab 148 Memberhentikan Aku ?
- Bab 149 Mereka Tidak Suka Sama Aku
- Bab 150 Pengadilan
- Bab 151 Menjilat
- Bab 152 Menanggung
- Bab 153 Rapat Selesai
- Bab 154 Kecelakaan Alicia Fang?
- Bab 155 Peduli
- Bab 156 Keragu-raguan
- Bab 157 Sebuah Mimpi
- Bab 158 Ayah Peyton Luo
- Bab 159 Penguasa
- Bab 160 Lanfang Technology
- Bab 161 Pertikaian Hebat
- Bab 162 Pengkhianat
- Bab 163 Berita Buruk yang Berturut-turut
- Bab 164 Melewati Lautan Api dan Air
- Bab 165 Mulut berbahaya
- Bab 166 Bermuka Dua
- Bab 167 Jeremy Fang
- Bab 168 Tidak Tahu Malu
- Bab 169 Kebenaran Yang Mengejutkan
- Bab 170 Menggali Lubang
- Bab 171 Usulan
- Bab 172 Berpegang Teguh Pada Prinsip
- Bab 173 Iming-iming
- Bab 174 Hubungan Pertemanan Lama
- Bab 175 Malam yang Memabukkan
- Bab 176 Membalas dengan kebaikkan
- Bab 177 Musibah Yang Membawa Keberuntungan
- Bab 178 Aku Ingin Menjalin Hubungan Denganmu
- Bab 179 Kedudukan Yang Penting di Hatinya
- Bab 180 Sangat Tidak Jujur
- Bab 181 Titik Kelemahan
- Bab 182 Vincent Lu
- Bab 183 Partner
- Bab 184 Aku Tidak Takut Pada Mereka
- Bab 185 Struktur
- Bab 186 Mengundurkan Diri
- Bab 187 Ciuman
- Bab 188 Untuk Selama-lamanya
- Bab 189 Sophia Zheng
- Bab 190 Masih Tetap Cerah Merah
- Bab 191 Datangnya Masalah
- Bab 192 Gosip
- Bab 193 Berhati Dingin
- Bab 194 Aku Merindukanmu
- Bab 195 Tidak Sengaja Mengetahui
- Bab 196 Villa di Kaki Bukit
- Bab 197 Orang Tua
- Bab 198 Seorang Pembohong
- Bab 199 Membangkitkan Emosi
- Bab 200 Menikah
- Bab 201 Keluarga Li
- Bab 202 Mengumumkan Cinta
- Bab 203 Peringatan dari Jeremy Fang
- Bab 204 Bisnis Pertama
- Bab 205 Panjat Jabatan
- Bab 206 Korban Keuntungan
- Bab 207 Dimakan Emosi
- Bab 208 Demam?
- Bab 209 Dia Telah Pergi
- Bab 210 Buku Catatan Pasien
- Bab 211 Tidak Bertenaga
- Bab 212 Danau Pujiang
- Bab 213 Selesai Sampai Di Sini?
- Bab 214 Hujan Di Musim Gugur Dingin
- Bab 215 Ketegasan Alicia Fang
- Bab 216 Ayo Kita Putus
- Bab 217 Pergi
- Bab 218 Tidak Mampu menanggungnya
- Bab 219 Melarikan diri
- Bab 220 Mendapatkannya Adalah Keberuntunganku, Bila Tidak Itu Adalah Takdir
- Bab 221 Keuntungan Yun Chuan
- Bab 222 Pinjaman
- Bab 223 Negosiasi Penyelidikan
- Bab 224 Membicarakan Kejatuhan
- Bab 225 Dia adalah Danielle Xia
- Bab 226 Mengapa Harus Berpisah?
- Bab 227 Pembicaraan Keputusan yang Kedua
- Bab 228 Berpendirian Tidak Tetap
- Bab 229 Danielle Xia Datang Bertamu
- Bab 230 Rekan Kerja
- Bab 231 Elva An
- Bab 232 Resiko Dan Keuntungan
- Bab 233 Kecelakaan
- Bab 234 Berita Baik
- Bab 235 Persiapan
- Bab 236 Pembiayaan Sukses
- Bab 237 Kesedihan Yang Samar Samar
- Bab 238 Bertumbuh
- Bab 239 Berharap Wanita itu Masih Sama Seperti yang Dulu
- Bab 240 Kecantikan Gadis Yang DIngin
- Bab 241 Pukul Sampai Matipun Tidak Akan Mengatakannya
- Bab 242 Takdir Adalah Kebetulan
- Bab 243 Qing He Media
- Bab 243 Status Sosial Buih
- Bab 244 Berpikiran Tidak-Tidak
- Bab 246 Hentai
- Bab 247 Ketakutan
- Bab 248 Dua Tiang Pilar
- Bab 249 Tukang Intip
- Bab 250 Mereka Semua Suka Padaku
- Bab 251 Lawan
- Bab 252 Merencanakan Lebih Awal
- Bab 253 Perempuan Tua
- Bab 254 Dia Adalah Prioritasmu Yang Ke Berapa
- Bab 255 Cinta Sejati
- Bab 256 Tiba Sesuai Jadwal
- Bab 257 Berunding
- Bab 258 Pesta Perayaan
- Bab 259 Tidak Terjadi Apa-apa Di Antara Kita
- Bab 260 Pindah Untuk Tinggal Kembali.
- Bab 261 Bertemu Elva An Lagi.
- Bab 262 Mengawasi Danielle Xia.
- Bab 263 Bayangan Danielle Xia.
- Bab 264 Jeffrey Cheng Dan Lauren Luo.
- Bab 265 Matanya Yang Tersenyum.
- Bab 266 Lain di Mulut Lain di Hati
- Bab 267 Teleskop
- Bab 268 Mengintip Danielle Xia
- Bab 269 Apakah Kamu Menyukainya Sekarang?
- Bab 270 Keanehan Vincent Lu
- Bab 271 Permulaan Sedikit Demi Sedikit
- Bab 272 Bertemu Danielle Xia
- Bab 273 Kenalkan Padaku Teman Pria
- Bab 274 Pemilik Gedung
- Bab 275 Patricia Mi
- Bab 276 Bertengkar
- Bab 277 Dia Adalah Wanita Paling Cantik Yang Pernah Aku Temui
- Bab 278 Secantik Alicia Fang
- Bab 279 Bertemu Dia Lagi
- Bab 280 Nyali Untuk Mengulangi Kalimat Ini Lagi
- Bab 281 Aku Sedang Mengejar Seseorang
- Bab 282 Kebenaran
- Bab 283 Kakak Beradik
- Bab 284 Kecantikan, Kemampuan, dan Kekayaan
- Bab 285 Kekasih
- Bab 286 Keraguan.
- Bab 287 Memesan Delivery
- Bab 288 Cinta Yang Pemberani
- Bab 289 Kepergian Alicia Fang
- Bab 290 Elipsis Yang Tidak Lengkap
- Bab 291 Taman Rekreasi Youhu
- Bab 292 Hal Yang Disembunyikan Vincent Lu
- Bab 293 Patricia Mi Diselingkuhi
- Bab 294 Patricia Mi Yang Dewasa
- Bab 295 Cinta Danielle Xia
- Bab 296 Suara Kemarahan Jim Tan
- Bab 297 Perawatan Elva An
- Bab 298 Charles Mi Ayah Patricia Mi
- Bab 299 Tekad Patricia Mi
- Bab 300 Beri Aku Uang Sewa Sebesar Seratus Juta Lagi
- Bab 301 Membeli Pembalut Lagi?
- Bab 302 Merawat Patricia Mi
- Chapter 303 Pergi Bertemu Charles Mi
- Chapter 304 Hubungan Antara Ayah dan Putrinya
- Chapter 305 Terjadi Suatu Hubungan
- Chapter 306 Hotel Feng Lin
- Chapter 307 Menjadi Runtuh
- Bab 308 Perusahaan Yang Krisis.
- Bab 309 Hari Khusus.
- Bab 310 Pernikahaan Danielle Xia
- Bab 311 Tahun Itu Cinta Yang Terlewatkan
- Bab 312 Raut Muka Sophia Zheng
- Bab 313 Patricia Mi Hilang?
- Bab 314 Sebenarnya Ulah Siapa
- Bab 315 Aku Ingin Pergi Bekerja
- Bab 316 Pidato Bos Wanita
- Bab 317 Menghibur Patricia Mi
- Bab 318 Nico Li Telah Berubah
- Bab 319 Telah Ditanda tangan
- Bab 320 Ada Orang Merundung Elva An?
- Bab 321 Yang Dimaksud Dengan Rasa Kemanusiaan
- Bab 322 Malam Ini Semua Pengeluaran Di Bayar Oleh Prince Zhao!
- Bab 323 Pablo Chen
- Bab 324 Prince Zhao Memiliki Permintaan
- Bab 325 Apakah Itu Menakjubkan Memiliki Banyak Uang?
- Bab 326 Metode Pemasaran Jeffery Cheng
- Bab 327 Paula Jiang Meninggal
- Bab 328 Hati Patricia Mi, Sikapku
- Bab 329 Yun Ning Technology
- Bab 330 Danielle Xia Belum Menikah!
- Bab 331 Nico Li Si Penjahat Berat
- Bab 332 Hubungan Rusak Sulit Diperbaiki
- Bab 333 Botak, Lepaskan Wanita Itu
- Bab 334 Perkelahian
- Bab 335 Telepon Dari Vincent Lu
- Bab 336 Aku Adalah Seorang Bajingan
- Bab 337 Kepala Di Botak!
- Bab 338 Hati Vincent Lu
- Bab 339 Kunjungan Nico Li
- Bab 340 Rencana Untuk Menghadapi Nico Li
- Bab 341 Cinta Yang Melengkapi
- Bab 342 Makan Hotpot
- Bab 343 Kehidupan Pablo Chen
- Bab 344 Hati Elva An
- Bab 345 Kunjungan Ibu dan Ayah
- Bab 346 Kota Kecil Milik Orang Lokal
- Bab 347 Rahasia Patricia Mi
- Bab 348 Pengakuan Patricia Mi
- Bab 349 Menerima Patricia Mi
- Bab 350 Rencana Baru Perusahaan
- Bab 351 Pertemuan Bisnis Di Atas Meja Perjamuan
- Bab 352 Tempat Iklan Yang Diperebutkan
- Bab 353 Kemahiran Patricia Mi!
- Bab 354 Krisis Yang Tiba-tiba
- Bab 355 Kelembutan Patricia Mi
- Bab 356 Dyson Meminjam Uang
- Bab 357 Sebuah Surga
- Bab 358 Bertemu Paula Jiang Lagi
- Bab 359 Berkumpul Bersama
- Bab 360 Kebenaran Dari Masalah
- Bab 361 Masa Muda Yang Telah Berlalu
- Bab 362 Loser Lulusan Dari Universitas Ternama
- Bab 363 Fanny Hao Pergi Atau Menetap.
- Bab 364 Danielle Xia Kembali.
- Bab 365 Menjemput Di Bandara
- Bab 366 Danielle Xia Yang Angkuh
- Bab 367 Proyek Baru Yang Dijiplak
- Bab 368 Pengkhianat Perusahaan
- Bab 369 Debbie Xia
- Bab 370 Kalimat Iklan Perusahaan
- Bab 371: Mencari Mata mata
- Bab 372 Jordan Wang
- Bab 373 Munculnya Mata-mata
- Bab 374 Persyaratan Zack
- Bab 375 Kedatangan Elva An
- Bab 376 Saran dari Elva An
- Bab 377 Memaksa Fanny Huo untuk Menyerah
- Bab 378 Membujuk Fanny Huo
- Bab 379 “Makan Malam Mewah” untuk Jordan Wang
- Bab 380 Mencari Danielle Xia Lagi?
- Bab 381 Pertemuan di Taman Danau
- Bab 382 Danau dan Laut
- Bab 383 Kenangan Danielle Xia
- Bab 384 Meminta Bantuan Danielle Xia
- Bab 385 Memberikan Masker Untuk Debbie Xia
- Bab 386 Bantuan Debbie Xia
- Bab 387 Volume Transaksi Yang Tak Terduga
- Bab 388 Menjemput Patricia Mi Pulang
- Bab 389 Mencari Sutradara Gemuk Membuat Video
- Bab 390 Pengakuan Glorian Su
- Bab 391 Surat Pengacara
- Bab 392 Charles Mi Mentraktir
- Bab 393 Tunangan!
- Bab 394 Proyek Bernilai Milyaran
- Bab 395 Pria Yang Sudah Menikah
- Bab 396 Kawin Lari
- Bab 397 Danielle Xia Kamu Di Mana?
- Bab 398 Pijakan Yun Chuan
- Bab 399 Bayangan Yang Hilang
- Bab 400 Percakapan Danielle Xia
- Bab 401 Kamu Akan Menjadi Milikku
- Bab 402 Bukti Kriminal Yang Berasal Dari Keluarga Li
- Bab 403 Kantor Polisi Yang Aneh
- Bab 404 Rahasia Dyson
- Bab 405 Pertarungan Terakhir (Akhir)