The Winner Of Your Heart - Bab 350 Rencana Baru Perusahaan
Ketika menunggu Kami kembali kekantor untuk bekerja, sudah 6 hari berlalu. Bagaimanapun, dipertengahan ada akhir pekan.
Aku baru sampai dikantor, malah melihat Lauren Luo disana terus menerus menggunakan alis matanya memberi kode kepadaku.
Dulu suka bermain bersamanya, sekarang sudah tidak ada waktu seperti itu.
"Lauren, kamu ada urusan apa?"
Lauren Luo menggeleng-gelengkan kepalanya, "Aku bisa ada urusan apa, hanya Kak Freddy ada kabar bahagia tapi tidak mengatakannya yah?"
Ada sesuatu dalam perkataannya dan masih ingin tahu.
“Kamu ini belajar dengan siapa?"Aku sedikit terkejut, apakah gadis ini tahu apa yang terjadi dengan aku dan Patricia Mi? Tetapi aku belum memberitahu siapa-siapa, Patricia Mi juga tidak mungkin. Dia dan aku sama, baru saja sampai dikantor, dan dia juga tidak akan mengatakan hal ini kepada orang yang tidak akrab.
Lauren Luo mengelus-elus poninya, senyum pada wajahnya semakin jahat.
"Oh, masih belum mengatakannya. Kak Freddy, kamu ingin menyembunyikannya sampai kapan?"
Perkataan Lauren Luo membuatku semakin penasaran, aku membawa senyumku melihat dia, lalu mulai bertanya, "Kamu ini, jika mengetahui sesuatu katakanlah, semakin membuatku penasaran maka akan aku potong gajimu."
"Oh, kamu memotong gajiku, aku langsung menyuruh kakak ipar menaikkan gajiku!"
Mendengar kakak ipar dua kata ini, aku pun mengerti. Bagaimana dia bisa mengetahui hubungan aku dengan Patricia Mi?
Apakah mulut besar Patricia Mi ini menyebarkannya dikantor? Tetapi, dia tidak memiliki waktu untuk itu.
"Kakak ipar apa?"Aku masih berpura-pura tidak mengerti dan bertanya kepadanya.
Lauren Luo malah mulai memutar-mutarkan pembicaraan, "Oh, Jelas-jelas mengetahuinya tetapi malah sengaja bertanya. Aku lihat kamu akan berpura-pura sampai kapan."
Aku menggenggam telapak tanganku, ketika aku bersiap ingin memukulnya, terdengar ada orang yang memanggilku dari belakang.
"Kak Freddy."
Aku membalikkan kepalaku, terlihat Jeffrey Cheng membawa dua orang asistennya berjalan kemari.
Ditangan mereka membawa berkas, melihat senyuman Jeffrey Cheng, sepertinya sudah ada kemantapan hati.
Aku segera menganggukkan kepala, lalu bertanya, "Bagaimana rencana perusahaannya?"
Jeffrey Cheng tertawa dan menjawab, "Pasti tidak akan membuatmu rugi, kita naik keatas bicara." Sambil berbicara, dia dan Lauren Luo saling memberi ciuman terbang, lalu mengikuti ku naik keatas.
Hatiku dipenuhi dengan urusan rencana perusahaan, jadi tidak memperdulikan maksud dari perkataan Lauren Luo yang tadi.
Setelah tiba diruangan kantorku, aku menyuruh Patricia Mi memberi mereka minum segelas teh, Jeffrey Cheng baru membukakan rencananya, lalu menarik gorden, menggunakan Laptop dan proyektor.
Aku duduk disamping, Jeffrey Cheng pun memulai rencananya.
Dia mengembangkan proyek baru kali ini menjadi tiga sub-proyek yang lengkap, awalnya ada satu mesin multimedia, sekarang menggunakan dua buah multimedia dengan fungsi yang lebih bayak. Untuk menghadapi orangtua atau perlengkapan mesin dikantor.
“Model perngembangan seperti ini sama saja dengan nol, atas dasar awalnya, membuat produk yang berbagai macam menjadi satu macam, mungkin akan ada orang yang mengira, produk yang sama tidak seharusnya fungsinya semakin komprehensif, semakin pula disukai.
Tetapi kami pernah meneliti pasar, sekarang keadaan pasar telah memiliki kecukupan, bisa dikatakan, pruduk yang berbagai macam jenis telah sepenuhnya masuk ke dalam kehidupan teknologi modern, tetapi terhadap pengembangan yang mendalam malah berhenti.
Dengan kata lain, kami memahami segalanya, tetapi hanya memahami satu permukaan. Dan kebijakanku adalah aku harus memahami segalanya, dan harus bisa melakukannya sampai puncak.
Sambil berbicara, dia memperkenalkan kedua orang itu kepadaku.
Disebelah kiri adalah petanggung jawab atas mesin lama, Richard Wang. Dia adalah mahasiswa terbaik dari Universitas Dongnan, memiliki tingkat 8 dalam praktik komputer.
Disebelah kanan adalah petanggung jawab atas mesin perlengkapan kantor, Clinton Shen. Dia orang hebat lulusan dari Universitas Teknologi Wangu.
Kelihatannya mereka hanya sekitar 20 tahun lebih, tetapi memberi orang sebuah rasa bahwa mereka pintar dan mampu mengerjakan sesuatu.
Awalnya aku masih ragu dengan Jeffrey Cheng terhadap perkembangan tunggal ini, lagipula sekarang produk diversifikasi tidak mudah menjualnya, apalagi pruduk tunggal ini.
Tetapi Jeffrey Cheng malah menggelengkan kepalanya, “Kak Freddy, aku memiliki tiga buah alasan, membuat aku bertahan melakukan produk tunggal ini.”
Sebenarnya dari awal aku sudah menyetujui, hanya saja hari ini aku ingin mendengarkannya sekali lagi.
"Aku tidak ada membuka mulutku, hanya menunggu dia berbicara.”
Jeffrey Cheng membukanya, lalu mencari sebuah halaman untuk memperkenalkannya kepadaku.
“Yang pertama, tunggal bukan bearti satu-satunya. Dari produk tunggal, kami memiliki persuasi dan otoritas yang lebih tinggi, karena tunggal jadi sempurna. Dari perspektif penelitian dan pengembangan, aku terhadap tingkat dan kedalaman produk telah memiliki pengakuan, bagaimanapun mereka adalah orang yang telah aku cari dengan susah payah. Yang kedua, karena sifatnya yang tunggal, jadi sekarang kami memiliki merek yang lebih kuat dari pada produk yang diversifikasi, dan dengan demikian menciptakan spesialisasi kita sendiri. Yang ketiga, di lihat dari penelitian pasar, produk tunggal memiliki prospek pasar yang sangat bagus. Apalagi sekarang mesin yang terdiversifikasi telah mencapai kejenuhan pasar, dan juga bisnis ini telah banyak orang yang menguasainya. Sederhananya adalah kami selamanya tidak mungkin bisa melampaui Yufei Technology, apalagi mencapai ketingkat World Corp. Mau seperti apa, tetap tidak bisa naik tingkat.”
Aku akui, kali ini yang dikatakan Jeffrey Cheng telah menyentuh hatiku.
Tetapi, aku sendiri mengira, batasan produk tunggal sangatlah besar, dan mengapa pelanggan tidak memilih produk yang komprehensif lebih aman dan malah memilih produk kami. Misalnya, perusahaan lain telah meningkatkan tingkat penelitian ilmiah dan juga telah mencapai tingkat produk tunggal kami, maka keunggulan kita, apakah akan menghilang?
Aku menjelasakan ideku kepadanya dengan sederhana, dia juga menganggukkan kepala, tetapi dia langsung berkata, "Kak Freddy, sebenarnya apa yang kamu katakan aku telah mempertimbangkannya dengan cermat, produk tunggal memang tidak mengambil keuntungan, tapi kita bisa mulai dari aspek lain. Pertama-tama kita bisa memulai dari harga untuk merebut sebagian pasar. Lagi pula, produk kita memiliki fungsi tunggal. Harga kita pasti akan layak untuk umum, membuat lebih banyak orang bisa menerimanya dan mampu membelinya. Yang kedua, seperti apa yang telah kamu katakan, setidaknya dari tingkat teknologi global yang sekarang, masih belum ada orang yang bisa mengembangkan secara dalam di bidang mesin diversifikasi, bahkan jika ada produk diversifikasi yang canggih, aku rasa hanya sedikit orang yang bisa menerima harganya. Mengapa kita demi orang yang berjumlah sedikit dan mau merelakan pasar dengan jumlah orang yang banyak. Dan menurut survei, banyak orang kota bahkan desa tidak memiliki mesin, dan produk yang seperti ini, bisa dikatakan diproduksi untuk mereka, bukan hanya dari segi harga bisa menarik perhatian mereka, tetapi juga dari produk yang bisa menaklukkan mereka. Contohnya, bisa melihat Televisi FHD, kita dapat melihat dengan sangat jelas. Video mereka akan terkena fluktuasi dalam jaringan, kita membawa sumber sinyal yang paling kuat, membuat video dengan muka ke muka menjadi mudah. Sedangkan permainan, aku percaya bahwa sebelum munculnya kartu grafis 1080 di zaman modern, sebagian besar dari 3 game online urutan teratas sangat sulit untuk didukung, tetapi kita bisa hanya membuat game untuk memuaskan para otaku! ”
Jeffrey Cheng masih ingin memberi contoh, tetapi aku merasa tidak perlu lagi.
"Baiklah, aku sudah tahu."
Dia sedikit kebingungan, karena nada bicaraku yang kurang baik.
Tetapi setelah beberapa detik, aku tersenyum kembali, "Proyek ini, aku meresa bisa kita kerjakan, tetapi pemasaran selanjutnya, termasuk iklan dan promosi, apakah kamu telah memikirkan bagaimana cara mengerjakannya?"
Meskipun ini telah melewati persetujuanku, tetapi sekarang aku masih bertanya hal ini, juga hanya untuk membuat rencana kali ini menjadi lebih sempurna, dan bukan karena hal lain, dijalankan setengah lalu berhenti.
Perdagangan yang merugikan, kita tidak boleh mengerjakannya.
Ternyata Jeffrey Cheng tidak membuatku kecewa, dia menunjukkan kepadaku apa yang disebut dengan bakat dan ilmu asli. Demikian pula, sekarang aku melihat dia ada kemajuan yang mendalam dalam mempelajari perdagangan online.
Sepanjang sore, kami terus berada dikantor membicarakan tentang perkembanganperusahaan, dan skala perusahaan.
Tidak terasa sudah sampai di jam pulang kerja.
Setelah Vincent Lu pergi, Jeffrey Cheng mengambil ahli posisi Vincent Lu, sedangkan bagian penjualan juga mempatkan seorang supervisor baru.
Masalah ini aku tidak ikut campur, Patricia Mi sambil menunggu asistenku, sambil mulai berintegrasi kedalam kelompok ini.
Seminggu lebih selanjutnya, aku sibuk membicarakan iklan yang dihubungi oleh Charles Mi, sambil melihat Jeffrey Cheng dalam perkembangan proyek baru ini, secara perlahan aku merasa setelah sampai di perusahaan, perusahan itu pun berkembang pesat.
Sedangkan perasaan aneh ini membuatku teringat akan banyak masalah dan orang-orang.
Aku tidak tahu sekarang Jim Tan ada dimana, semenjak aku kembali ke Nanning, aku juga tidak bisa menghubunginya lagi.
Sedangkan Vincent Lu juga mengatakan tidak melihat Jim Tan, keadaannya di Nanning juga masih baik, dan juga masih menunggu kebijakkan baru dari kantor pusat.
Aku duduk disofa dan bersandar. Membelakangi seluruh pesisir, seperti merasakan persaingan dan tekanan dari bisnis dan pasar.
Jika saat ini Jim Tan bisa bercanda di sampingku itu akan lebih baik. Hanya tidak disangka, disaat perkembangan perusahaan yang pesat, dia malah diam-diam mengundurkan diri. Tentu saja aku juga tidak pernah berpikir untuk pergi mencarinya, meskipun hubungan kami sangat baik, tetapi aku masih menghargai pilihannya, karena kematian Paula Jiang, mungkin dia membutuhkan waktu untuk menenangkan dirinya. Hanya berharap dia tidak melakukan hal-hal yang tidak seharusnya dilakukan, di pihak Nico Li aku bisa memikirkan cara untuk mengatasinya.
Novel Terkait
My Lady Boss
GeorgeHis Soft Side
Rise1001Malam bersama pramugari cantik
andrian wijayaMy Lifetime
DevinaMy Charming Wife
Diana AndrikaPernikahan Tak Sempurna
Azalea_Balas Dendam Malah Cinta
SweetiesCinta Adalah Tidak Menyerah
ClarissaThe Winner Of Your Heart×
- Bab 1 Ketika Cinta Berlalu
- Bab 2 Cintaku, Telah Dijual
- Bab 3 Pria Cabul yang Tulus
- Bab 4 Memerintahku Dengan Tubuhmu
- Bab 5 Orang Kaya
- Bab 6 Kehidupan Yang Keras
- Bab 7 Skema Produk Baru
- Bab 8 Anak Emas
- Bab 9 Kejam
- Bab 10 Orang Yang Kesepian
- Bab 11 Membual
- Bab 12 Cinta Yang Hilang
- Bab 13 Hidup Sama Seperti Anjing
- Bab 14 Danielle Xia Sedang Dalam Bahaya
- Bab 15 Perkelahian
- Bab 16 Perubahan Rencana
- Bab 17 Danielle Xia yang Kejam
- Bab 18 Kamu Adalah Satu-satunya Yang Kucintai
- Bab 19 Menyanjung
- Bab 20 Penandatanganan Kontrak
- Bab 21 Aku Menang
- Bab 22 Glorian Su
- Bab 23 Aku Bersedia Menemanimu
- Bab 24 Tamu yang Tak Disangka
- Bab 25 Perpisahan yang Tidak Menyenangkan
- Bab 26 Bermasalah Dengan Orang Besar
- Bab 27 Cinta Membutakanku
- Bab 28 Dale An
- Bab 29 “Area Penjualan”
- Bab 30 Halangan
- Bab 31 Melamar?
- Bab 32 Menjaga Bentuk Badan
- Bab 33 Hal Yang Menakutkan
- Bab 34 Air Mata Mengalir Jatuh Seperti Air Hujan
- Bab 35 Masa Lalu Yang Tidak Akan Pernah Kembali
- Bab 36 Cinta Yang Terlahir Kembali
- Bab 37 Istri Putra Mahkota
- Bab 38 Pertemuan
- Bab 39 Sana Carilah Pacar
- Bab 40 Pikachu Yang Bahagia
- Bab 41 Gadis Di Sebelah Rumah
- Bab 42 Takdir
- Bab 43 Dia Adalah Sebuah Lukisan
- Bab 44 Nico Li
- Bab 45 Pemimpin Kecil
- Bab 46 Anjing Gila
- Bab 47 Untungnya Dia Jelek
- Bab 48 Membuka Saluran
- Bab 49 Masalah Yang Paling Sulit Untuk Dipecahkan
- Bab 50 Ahli Negosiasi
- Bab 51 Kesakitan Di Dalam Hati
- Bab 52 Tidak Menemukan Cara Lain
- Bab 53 Pikiran Buruk
- Bab 54 Halo, Kakak Ipar
- Bab 55 Sangat Serasi
- Bab 56 Mempelajari Tubuhnya
- Bab 57 Jimmy Wan
- Bab 58 CEO Creative Culture
- Bab 59 Nafsuku
- Bab 60 Teman Dekat Masa Kecil
- Bab 61 Gambaran Yang Hangat (1)
- Bab 61 Gambaran Yang Hangat (2)
- Chapter 62 Kecewa
- Chapter 63 Sebuah Lelucon
- Chapter 64 Perbedaan Derajat Dan Status Seseorang
- Chapter 65 Otak Kamu Sudah Bermasalah(1)
- Chapter 65 Otak Kamu Sudah Bermasalah (2)
- Bab 66 Ide Memulai Bisnis (1)
- Bab 66 Ide Memulai Bisnis (2)
- Bab 67 Hidup Tidak Memiliki Jalan Untuk Melihat Ke Belakang
- Bab 68 Peraturan
- Bab 69 Nada Bicara Seorang Istri
- Bab 70 Pengecut Yang Rendah Diri
- Bab 71 Terkagum
- Bab 72 Hujan yang Dibawa Angin
- Bab 73 Aku Suka Padamu
- Bab 74 Surga Hingga Neraka
- Bab 75 Gadis Yang Tenang
- Bab 76 Sederhana Dan Bahagia
- Bab 77 Wangi Yang Asing
- Bab 78 Rapat Meja Bundar
- Bab 79 Bahagia Diatas Penderitaan Orang Lain
- Bab 80 Menaruh Jebakan
- Bab 81 Kepantasan Untuk Berjuang Bersamanya
- Bab 82 Artis Mendatang
- Bab 83 Aku Tidak Dilahirkan
- Bab 84 Menghasilkan Uang Barulah Jalan Raja
- Bab 85 Hasil Dari Kerja Keras
- Bab 86 Saya Telah Bercerai
- Bab 87 Bunga Melayang Pergi Bersama Angin
- Bab 88 Bencana Sudah Dekat
- Bab 89 Aku Lupa Ingatan
- Bab 90 Perasaan Hangat
- Bab 91 Halo, Mantan Istri!
- Bab 92 Saling Berhadapan
- Bab 93 Menyelamatkan Suami yang Jauh
- Bab 94 Tidak Saling Berhutang
- Bab 95 Keinginan Akan Kekuatan
- Bab 96 Sampai Disini
- Bab 97 Kemudian
- Bab 98 Pengorbanan Masa Muda
- Bab 99 Kita Yang Egois
- Bab 100 Mabukkan Dia
- Bab 101 Menahan
- Bab 102 Sikap Lembut yang Tiba-Tiba
- Bab 103 Memilih Kebebasan
- Bab 104 Parafrase
- Bab 105 Kecoak
- Bab 106 Brandon Li
- Bab 107 Menyerang Lebih Dulu
- Bab 108 Kencan Buta
- Bab 109 Kamu Adalah Pria Yang Baik
- Bab 110 Natasha Xie
- Bab 111 Kami Semua Adalah Makhluk Yang Aneh
- Bab 112 Akan Jauh Dari Mereka
- Bab 113 Harapan Sederhana
- Bab 114 Membuka Hati
- Bab 115 Martabat Tinggi dan Rendah
- Bab 116 Dia Pergi
- Bab 117 Cinta yang Sempurna
- Bab 118 Melangkah Ke Depan
- Bab 119 Hubungan Di Antara Kami
- Bab 120 Aku Yang Sangat Tidak Setia
- Bab 121 Belenggu
- Bab 122 Jangan Pergi
- Bab 123 Tetesan Air Mata Surga
- Bab 124 Sebuah Noda Merah
- Bab 125 Rumor
- Bab 126 Pujian
- Bab 127 Mengambil Kembali Daerah
- Bab 128 Cinta Lebih Kejam
- Bab 129 Hari Yang Istimewa
- Bab 130 Menjaga Gengsinya
- Bab 131 Nona Muda
- Bab 132 Jarak yang Sulit Dilampaui
- Bab 133 Kehidupan Yang bebas
- Bab 134 Cinta Bisa Membuat Orang Gila
- Bab 135 Api dan Es
- Bab 136 Meninggalkan Acara
- Bab 137 Pilihan Jim Tan
- Bab 138 Selamat Tinggal Steven Liu
- Bab 139 Pendanaan
- Bab 140 Dasar Berbisnis
- Chapter 141 Khayalan
- Bab 142 Makhluk Sensitif
- Bab 143 Wanita yang Aktif
- Bab 144 Yun Chuan Network
- Bab 145 Aku Yang Berada Dalam Kerumunan Orang
- Bab 146 Aku Tidak Memahami Dia
- Bab 147 Melihat Bunga Dalam Kabut
- Bab 148 Memberhentikan Aku ?
- Bab 149 Mereka Tidak Suka Sama Aku
- Bab 150 Pengadilan
- Bab 151 Menjilat
- Bab 152 Menanggung
- Bab 153 Rapat Selesai
- Bab 154 Kecelakaan Alicia Fang?
- Bab 155 Peduli
- Bab 156 Keragu-raguan
- Bab 157 Sebuah Mimpi
- Bab 158 Ayah Peyton Luo
- Bab 159 Penguasa
- Bab 160 Lanfang Technology
- Bab 161 Pertikaian Hebat
- Bab 162 Pengkhianat
- Bab 163 Berita Buruk yang Berturut-turut
- Bab 164 Melewati Lautan Api dan Air
- Bab 165 Mulut berbahaya
- Bab 166 Bermuka Dua
- Bab 167 Jeremy Fang
- Bab 168 Tidak Tahu Malu
- Bab 169 Kebenaran Yang Mengejutkan
- Bab 170 Menggali Lubang
- Bab 171 Usulan
- Bab 172 Berpegang Teguh Pada Prinsip
- Bab 173 Iming-iming
- Bab 174 Hubungan Pertemanan Lama
- Bab 175 Malam yang Memabukkan
- Bab 176 Membalas dengan kebaikkan
- Bab 177 Musibah Yang Membawa Keberuntungan
- Bab 178 Aku Ingin Menjalin Hubungan Denganmu
- Bab 179 Kedudukan Yang Penting di Hatinya
- Bab 180 Sangat Tidak Jujur
- Bab 181 Titik Kelemahan
- Bab 182 Vincent Lu
- Bab 183 Partner
- Bab 184 Aku Tidak Takut Pada Mereka
- Bab 185 Struktur
- Bab 186 Mengundurkan Diri
- Bab 187 Ciuman
- Bab 188 Untuk Selama-lamanya
- Bab 189 Sophia Zheng
- Bab 190 Masih Tetap Cerah Merah
- Bab 191 Datangnya Masalah
- Bab 192 Gosip
- Bab 193 Berhati Dingin
- Bab 194 Aku Merindukanmu
- Bab 195 Tidak Sengaja Mengetahui
- Bab 196 Villa di Kaki Bukit
- Bab 197 Orang Tua
- Bab 198 Seorang Pembohong
- Bab 199 Membangkitkan Emosi
- Bab 200 Menikah
- Bab 201 Keluarga Li
- Bab 202 Mengumumkan Cinta
- Bab 203 Peringatan dari Jeremy Fang
- Bab 204 Bisnis Pertama
- Bab 205 Panjat Jabatan
- Bab 206 Korban Keuntungan
- Bab 207 Dimakan Emosi
- Bab 208 Demam?
- Bab 209 Dia Telah Pergi
- Bab 210 Buku Catatan Pasien
- Bab 211 Tidak Bertenaga
- Bab 212 Danau Pujiang
- Bab 213 Selesai Sampai Di Sini?
- Bab 214 Hujan Di Musim Gugur Dingin
- Bab 215 Ketegasan Alicia Fang
- Bab 216 Ayo Kita Putus
- Bab 217 Pergi
- Bab 218 Tidak Mampu menanggungnya
- Bab 219 Melarikan diri
- Bab 220 Mendapatkannya Adalah Keberuntunganku, Bila Tidak Itu Adalah Takdir
- Bab 221 Keuntungan Yun Chuan
- Bab 222 Pinjaman
- Bab 223 Negosiasi Penyelidikan
- Bab 224 Membicarakan Kejatuhan
- Bab 225 Dia adalah Danielle Xia
- Bab 226 Mengapa Harus Berpisah?
- Bab 227 Pembicaraan Keputusan yang Kedua
- Bab 228 Berpendirian Tidak Tetap
- Bab 229 Danielle Xia Datang Bertamu
- Bab 230 Rekan Kerja
- Bab 231 Elva An
- Bab 232 Resiko Dan Keuntungan
- Bab 233 Kecelakaan
- Bab 234 Berita Baik
- Bab 235 Persiapan
- Bab 236 Pembiayaan Sukses
- Bab 237 Kesedihan Yang Samar Samar
- Bab 238 Bertumbuh
- Bab 239 Berharap Wanita itu Masih Sama Seperti yang Dulu
- Bab 240 Kecantikan Gadis Yang DIngin
- Bab 241 Pukul Sampai Matipun Tidak Akan Mengatakannya
- Bab 242 Takdir Adalah Kebetulan
- Bab 243 Qing He Media
- Bab 243 Status Sosial Buih
- Bab 244 Berpikiran Tidak-Tidak
- Bab 246 Hentai
- Bab 247 Ketakutan
- Bab 248 Dua Tiang Pilar
- Bab 249 Tukang Intip
- Bab 250 Mereka Semua Suka Padaku
- Bab 251 Lawan
- Bab 252 Merencanakan Lebih Awal
- Bab 253 Perempuan Tua
- Bab 254 Dia Adalah Prioritasmu Yang Ke Berapa
- Bab 255 Cinta Sejati
- Bab 256 Tiba Sesuai Jadwal
- Bab 257 Berunding
- Bab 258 Pesta Perayaan
- Bab 259 Tidak Terjadi Apa-apa Di Antara Kita
- Bab 260 Pindah Untuk Tinggal Kembali.
- Bab 261 Bertemu Elva An Lagi.
- Bab 262 Mengawasi Danielle Xia.
- Bab 263 Bayangan Danielle Xia.
- Bab 264 Jeffrey Cheng Dan Lauren Luo.
- Bab 265 Matanya Yang Tersenyum.
- Bab 266 Lain di Mulut Lain di Hati
- Bab 267 Teleskop
- Bab 268 Mengintip Danielle Xia
- Bab 269 Apakah Kamu Menyukainya Sekarang?
- Bab 270 Keanehan Vincent Lu
- Bab 271 Permulaan Sedikit Demi Sedikit
- Bab 272 Bertemu Danielle Xia
- Bab 273 Kenalkan Padaku Teman Pria
- Bab 274 Pemilik Gedung
- Bab 275 Patricia Mi
- Bab 276 Bertengkar
- Bab 277 Dia Adalah Wanita Paling Cantik Yang Pernah Aku Temui
- Bab 278 Secantik Alicia Fang
- Bab 279 Bertemu Dia Lagi
- Bab 280 Nyali Untuk Mengulangi Kalimat Ini Lagi
- Bab 281 Aku Sedang Mengejar Seseorang
- Bab 282 Kebenaran
- Bab 283 Kakak Beradik
- Bab 284 Kecantikan, Kemampuan, dan Kekayaan
- Bab 285 Kekasih
- Bab 286 Keraguan.
- Bab 287 Memesan Delivery
- Bab 288 Cinta Yang Pemberani
- Bab 289 Kepergian Alicia Fang
- Bab 290 Elipsis Yang Tidak Lengkap
- Bab 291 Taman Rekreasi Youhu
- Bab 292 Hal Yang Disembunyikan Vincent Lu
- Bab 293 Patricia Mi Diselingkuhi
- Bab 294 Patricia Mi Yang Dewasa
- Bab 295 Cinta Danielle Xia
- Bab 296 Suara Kemarahan Jim Tan
- Bab 297 Perawatan Elva An
- Bab 298 Charles Mi Ayah Patricia Mi
- Bab 299 Tekad Patricia Mi
- Bab 300 Beri Aku Uang Sewa Sebesar Seratus Juta Lagi
- Bab 301 Membeli Pembalut Lagi?
- Bab 302 Merawat Patricia Mi
- Chapter 303 Pergi Bertemu Charles Mi
- Chapter 304 Hubungan Antara Ayah dan Putrinya
- Chapter 305 Terjadi Suatu Hubungan
- Chapter 306 Hotel Feng Lin
- Chapter 307 Menjadi Runtuh
- Bab 308 Perusahaan Yang Krisis.
- Bab 309 Hari Khusus.
- Bab 310 Pernikahaan Danielle Xia
- Bab 311 Tahun Itu Cinta Yang Terlewatkan
- Bab 312 Raut Muka Sophia Zheng
- Bab 313 Patricia Mi Hilang?
- Bab 314 Sebenarnya Ulah Siapa
- Bab 315 Aku Ingin Pergi Bekerja
- Bab 316 Pidato Bos Wanita
- Bab 317 Menghibur Patricia Mi
- Bab 318 Nico Li Telah Berubah
- Bab 319 Telah Ditanda tangan
- Bab 320 Ada Orang Merundung Elva An?
- Bab 321 Yang Dimaksud Dengan Rasa Kemanusiaan
- Bab 322 Malam Ini Semua Pengeluaran Di Bayar Oleh Prince Zhao!
- Bab 323 Pablo Chen
- Bab 324 Prince Zhao Memiliki Permintaan
- Bab 325 Apakah Itu Menakjubkan Memiliki Banyak Uang?
- Bab 326 Metode Pemasaran Jeffery Cheng
- Bab 327 Paula Jiang Meninggal
- Bab 328 Hati Patricia Mi, Sikapku
- Bab 329 Yun Ning Technology
- Bab 330 Danielle Xia Belum Menikah!
- Bab 331 Nico Li Si Penjahat Berat
- Bab 332 Hubungan Rusak Sulit Diperbaiki
- Bab 333 Botak, Lepaskan Wanita Itu
- Bab 334 Perkelahian
- Bab 335 Telepon Dari Vincent Lu
- Bab 336 Aku Adalah Seorang Bajingan
- Bab 337 Kepala Di Botak!
- Bab 338 Hati Vincent Lu
- Bab 339 Kunjungan Nico Li
- Bab 340 Rencana Untuk Menghadapi Nico Li
- Bab 341 Cinta Yang Melengkapi
- Bab 342 Makan Hotpot
- Bab 343 Kehidupan Pablo Chen
- Bab 344 Hati Elva An
- Bab 345 Kunjungan Ibu dan Ayah
- Bab 346 Kota Kecil Milik Orang Lokal
- Bab 347 Rahasia Patricia Mi
- Bab 348 Pengakuan Patricia Mi
- Bab 349 Menerima Patricia Mi
- Bab 350 Rencana Baru Perusahaan
- Bab 351 Pertemuan Bisnis Di Atas Meja Perjamuan
- Bab 352 Tempat Iklan Yang Diperebutkan
- Bab 353 Kemahiran Patricia Mi!
- Bab 354 Krisis Yang Tiba-tiba
- Bab 355 Kelembutan Patricia Mi
- Bab 356 Dyson Meminjam Uang
- Bab 357 Sebuah Surga
- Bab 358 Bertemu Paula Jiang Lagi
- Bab 359 Berkumpul Bersama
- Bab 360 Kebenaran Dari Masalah
- Bab 361 Masa Muda Yang Telah Berlalu
- Bab 362 Loser Lulusan Dari Universitas Ternama
- Bab 363 Fanny Hao Pergi Atau Menetap.
- Bab 364 Danielle Xia Kembali.
- Bab 365 Menjemput Di Bandara
- Bab 366 Danielle Xia Yang Angkuh
- Bab 367 Proyek Baru Yang Dijiplak
- Bab 368 Pengkhianat Perusahaan
- Bab 369 Debbie Xia
- Bab 370 Kalimat Iklan Perusahaan
- Bab 371: Mencari Mata mata
- Bab 372 Jordan Wang
- Bab 373 Munculnya Mata-mata
- Bab 374 Persyaratan Zack
- Bab 375 Kedatangan Elva An
- Bab 376 Saran dari Elva An
- Bab 377 Memaksa Fanny Huo untuk Menyerah
- Bab 378 Membujuk Fanny Huo
- Bab 379 “Makan Malam Mewah” untuk Jordan Wang
- Bab 380 Mencari Danielle Xia Lagi?
- Bab 381 Pertemuan di Taman Danau
- Bab 382 Danau dan Laut
- Bab 383 Kenangan Danielle Xia
- Bab 384 Meminta Bantuan Danielle Xia
- Bab 385 Memberikan Masker Untuk Debbie Xia
- Bab 386 Bantuan Debbie Xia
- Bab 387 Volume Transaksi Yang Tak Terduga
- Bab 388 Menjemput Patricia Mi Pulang
- Bab 389 Mencari Sutradara Gemuk Membuat Video
- Bab 390 Pengakuan Glorian Su
- Bab 391 Surat Pengacara
- Bab 392 Charles Mi Mentraktir
- Bab 393 Tunangan!
- Bab 394 Proyek Bernilai Milyaran
- Bab 395 Pria Yang Sudah Menikah
- Bab 396 Kawin Lari
- Bab 397 Danielle Xia Kamu Di Mana?
- Bab 398 Pijakan Yun Chuan
- Bab 399 Bayangan Yang Hilang
- Bab 400 Percakapan Danielle Xia
- Bab 401 Kamu Akan Menjadi Milikku
- Bab 402 Bukti Kriminal Yang Berasal Dari Keluarga Li
- Bab 403 Kantor Polisi Yang Aneh
- Bab 404 Rahasia Dyson
- Bab 405 Pertarungan Terakhir (Akhir)