The Winner Of Your Heart - Bab 350 Rencana Baru Perusahaan

Ketika menunggu Kami kembali kekantor untuk bekerja, sudah 6 hari berlalu. Bagaimanapun, dipertengahan ada akhir pekan.

Aku baru sampai dikantor, malah melihat Lauren Luo disana terus menerus menggunakan alis matanya memberi kode kepadaku.

Dulu suka bermain bersamanya, sekarang sudah tidak ada waktu seperti itu.

"Lauren, kamu ada urusan apa?"

Lauren Luo menggeleng-gelengkan kepalanya, "Aku bisa ada urusan apa, hanya Kak Freddy ada kabar bahagia tapi tidak mengatakannya yah?"

Ada sesuatu dalam perkataannya dan masih ingin tahu.

“Kamu ini belajar dengan siapa?"Aku sedikit terkejut, apakah gadis ini tahu apa yang terjadi dengan aku dan Patricia Mi? Tetapi aku belum memberitahu siapa-siapa, Patricia Mi juga tidak mungkin. Dia dan aku sama, baru saja sampai dikantor, dan dia juga tidak akan mengatakan hal ini kepada orang yang tidak akrab.

Lauren Luo mengelus-elus poninya, senyum pada wajahnya semakin jahat.

"Oh, masih belum mengatakannya. Kak Freddy, kamu ingin menyembunyikannya sampai kapan?"

Perkataan Lauren Luo membuatku semakin penasaran, aku membawa senyumku melihat dia, lalu mulai bertanya, "Kamu ini, jika mengetahui sesuatu katakanlah, semakin membuatku penasaran maka akan aku potong gajimu."

"Oh, kamu memotong gajiku, aku langsung menyuruh kakak ipar menaikkan gajiku!"

Mendengar kakak ipar dua kata ini, aku pun mengerti. Bagaimana dia bisa mengetahui hubungan aku dengan Patricia Mi?

Apakah mulut besar Patricia Mi ini menyebarkannya dikantor? Tetapi, dia tidak memiliki waktu untuk itu.

"Kakak ipar apa?"Aku masih berpura-pura tidak mengerti dan bertanya kepadanya.

Lauren Luo malah mulai memutar-mutarkan pembicaraan, "Oh, Jelas-jelas mengetahuinya tetapi malah sengaja bertanya. Aku lihat kamu akan berpura-pura sampai kapan."

Aku menggenggam telapak tanganku, ketika aku bersiap ingin memukulnya, terdengar ada orang yang memanggilku dari belakang.

"Kak Freddy."

Aku membalikkan kepalaku, terlihat Jeffrey Cheng membawa dua orang asistennya berjalan kemari.

Ditangan mereka membawa berkas, melihat senyuman Jeffrey Cheng, sepertinya sudah ada kemantapan hati.

Aku segera menganggukkan kepala, lalu bertanya, "Bagaimana rencana perusahaannya?"

Jeffrey Cheng tertawa dan menjawab, "Pasti tidak akan membuatmu rugi, kita naik keatas bicara." Sambil berbicara, dia dan Lauren Luo saling memberi ciuman terbang, lalu mengikuti ku naik keatas.

Hatiku dipenuhi dengan urusan rencana perusahaan, jadi tidak memperdulikan maksud dari perkataan Lauren Luo yang tadi.

Setelah tiba diruangan kantorku, aku menyuruh Patricia Mi memberi mereka minum segelas teh, Jeffrey Cheng baru membukakan rencananya, lalu menarik gorden, menggunakan Laptop dan proyektor.

Aku duduk disamping, Jeffrey Cheng pun memulai rencananya.

Dia mengembangkan proyek baru kali ini menjadi tiga sub-proyek yang lengkap, awalnya ada satu mesin multimedia, sekarang menggunakan dua buah multimedia dengan fungsi yang lebih bayak. Untuk menghadapi orangtua atau perlengkapan mesin dikantor.

“Model perngembangan seperti ini sama saja dengan nol, atas dasar awalnya, membuat produk yang berbagai macam menjadi satu macam, mungkin akan ada orang yang mengira, produk yang sama tidak seharusnya fungsinya semakin komprehensif, semakin pula disukai.

Tetapi kami pernah meneliti pasar, sekarang keadaan pasar telah memiliki kecukupan, bisa dikatakan, pruduk yang berbagai macam jenis telah sepenuhnya masuk ke dalam kehidupan teknologi modern, tetapi terhadap pengembangan yang mendalam malah berhenti.

Dengan kata lain, kami memahami segalanya, tetapi hanya memahami satu permukaan. Dan kebijakanku adalah aku harus memahami segalanya, dan harus bisa melakukannya sampai puncak.

Sambil berbicara, dia memperkenalkan kedua orang itu kepadaku.

Disebelah kiri adalah petanggung jawab atas mesin lama, Richard Wang. Dia adalah mahasiswa terbaik dari Universitas Dongnan, memiliki tingkat 8 dalam praktik komputer.

Disebelah kanan adalah petanggung jawab atas mesin perlengkapan kantor, Clinton Shen. Dia orang hebat lulusan dari Universitas Teknologi Wangu.

Kelihatannya mereka hanya sekitar 20 tahun lebih, tetapi memberi orang sebuah rasa bahwa mereka pintar dan mampu mengerjakan sesuatu.

Awalnya aku masih ragu dengan Jeffrey Cheng terhadap perkembangan tunggal ini, lagipula sekarang produk diversifikasi tidak mudah menjualnya, apalagi pruduk tunggal ini.

Tetapi Jeffrey Cheng malah menggelengkan kepalanya, “Kak Freddy, aku memiliki tiga buah alasan, membuat aku bertahan melakukan produk tunggal ini.”

Sebenarnya dari awal aku sudah menyetujui, hanya saja hari ini aku ingin mendengarkannya sekali lagi.

"Aku tidak ada membuka mulutku, hanya menunggu dia berbicara.”

Jeffrey Cheng membukanya, lalu mencari sebuah halaman untuk memperkenalkannya kepadaku.

“Yang pertama, tunggal bukan bearti satu-satunya. Dari produk tunggal, kami memiliki persuasi dan otoritas yang lebih tinggi, karena tunggal jadi sempurna. Dari perspektif penelitian dan pengembangan, aku terhadap tingkat dan kedalaman produk telah memiliki pengakuan, bagaimanapun mereka adalah orang yang telah aku cari dengan susah payah. Yang kedua, karena sifatnya yang tunggal, jadi sekarang kami memiliki merek yang lebih kuat dari pada produk yang diversifikasi, dan dengan demikian menciptakan spesialisasi kita sendiri. Yang ketiga, di lihat dari penelitian pasar, produk tunggal memiliki prospek pasar yang sangat bagus. Apalagi sekarang mesin yang terdiversifikasi telah mencapai kejenuhan pasar, dan juga bisnis ini telah banyak orang yang menguasainya. Sederhananya adalah kami selamanya tidak mungkin bisa melampaui Yufei Technology, apalagi mencapai ketingkat World Corp. Mau seperti apa, tetap tidak bisa naik tingkat.”

Aku akui, kali ini yang dikatakan Jeffrey Cheng telah menyentuh hatiku.

Tetapi, aku sendiri mengira, batasan produk tunggal sangatlah besar, dan mengapa pelanggan tidak memilih produk yang komprehensif lebih aman dan malah memilih produk kami. Misalnya, perusahaan lain telah meningkatkan tingkat penelitian ilmiah dan juga telah mencapai tingkat produk tunggal kami, maka keunggulan kita, apakah akan menghilang?

Aku menjelasakan ideku kepadanya dengan sederhana, dia juga menganggukkan kepala, tetapi dia langsung berkata, "Kak Freddy, sebenarnya apa yang kamu katakan aku telah mempertimbangkannya dengan cermat, produk tunggal memang tidak mengambil keuntungan, tapi kita bisa mulai dari aspek lain. Pertama-tama kita bisa memulai dari harga untuk merebut sebagian pasar. Lagi pula, produk kita memiliki fungsi tunggal. Harga kita pasti akan layak untuk umum, membuat lebih banyak orang bisa menerimanya dan mampu membelinya. Yang kedua, seperti apa yang telah kamu katakan, setidaknya dari tingkat teknologi global yang sekarang, masih belum ada orang yang bisa mengembangkan secara dalam di bidang mesin diversifikasi, bahkan jika ada produk diversifikasi yang canggih, aku rasa hanya sedikit orang yang bisa menerima harganya. Mengapa kita demi orang yang berjumlah sedikit dan mau merelakan pasar dengan jumlah orang yang banyak. Dan menurut survei, banyak orang kota bahkan desa tidak memiliki mesin, dan produk yang seperti ini, bisa dikatakan diproduksi untuk mereka, bukan hanya dari segi harga bisa menarik perhatian mereka, tetapi juga dari produk yang bisa menaklukkan mereka. Contohnya, bisa melihat Televisi FHD, kita dapat melihat dengan sangat jelas. Video mereka akan terkena fluktuasi dalam jaringan, kita membawa sumber sinyal yang paling kuat, membuat video dengan muka ke muka menjadi mudah. Sedangkan permainan, aku percaya bahwa sebelum munculnya kartu grafis 1080 di zaman modern, sebagian besar dari 3 game online urutan teratas sangat sulit untuk didukung, tetapi kita bisa hanya membuat game untuk memuaskan para otaku! ”

Jeffrey Cheng masih ingin memberi contoh, tetapi aku merasa tidak perlu lagi.

"Baiklah, aku sudah tahu."

Dia sedikit kebingungan, karena nada bicaraku yang kurang baik.

Tetapi setelah beberapa detik, aku tersenyum kembali, "Proyek ini, aku meresa bisa kita kerjakan, tetapi pemasaran selanjutnya, termasuk iklan dan promosi, apakah kamu telah memikirkan bagaimana cara mengerjakannya?"

Meskipun ini telah melewati persetujuanku, tetapi sekarang aku masih bertanya hal ini, juga hanya untuk membuat rencana kali ini menjadi lebih sempurna, dan bukan karena hal lain, dijalankan setengah lalu berhenti.

Perdagangan yang merugikan, kita tidak boleh mengerjakannya.

Ternyata Jeffrey Cheng tidak membuatku kecewa, dia menunjukkan kepadaku apa yang disebut dengan bakat dan ilmu asli. Demikian pula, sekarang aku melihat dia ada kemajuan yang mendalam dalam mempelajari perdagangan online.

Sepanjang sore, kami terus berada dikantor membicarakan tentang perkembanganperusahaan, dan skala perusahaan.

Tidak terasa sudah sampai di jam pulang kerja.

Setelah Vincent Lu pergi, Jeffrey Cheng mengambil ahli posisi Vincent Lu, sedangkan bagian penjualan juga mempatkan seorang supervisor baru.

Masalah ini aku tidak ikut campur, Patricia Mi sambil menunggu asistenku, sambil mulai berintegrasi kedalam kelompok ini.

Seminggu lebih selanjutnya, aku sibuk membicarakan iklan yang dihubungi oleh Charles Mi, sambil melihat Jeffrey Cheng dalam perkembangan proyek baru ini, secara perlahan aku merasa setelah sampai di perusahaan, perusahan itu pun berkembang pesat.

Sedangkan perasaan aneh ini membuatku teringat akan banyak masalah dan orang-orang.

Aku tidak tahu sekarang Jim Tan ada dimana, semenjak aku kembali ke Nanning, aku juga tidak bisa menghubunginya lagi.

Sedangkan Vincent Lu juga mengatakan tidak melihat Jim Tan, keadaannya di Nanning juga masih baik, dan juga masih menunggu kebijakkan baru dari kantor pusat.

Aku duduk disofa dan bersandar. Membelakangi seluruh pesisir, seperti merasakan persaingan dan tekanan dari bisnis dan pasar.

Jika saat ini Jim Tan bisa bercanda di sampingku itu akan lebih baik. Hanya tidak disangka, disaat perkembangan perusahaan yang pesat, dia malah diam-diam mengundurkan diri. Tentu saja aku juga tidak pernah berpikir untuk pergi mencarinya, meskipun hubungan kami sangat baik, tetapi aku masih menghargai pilihannya, karena kematian Paula Jiang, mungkin dia membutuhkan waktu untuk menenangkan dirinya. Hanya berharap dia tidak melakukan hal-hal yang tidak seharusnya dilakukan, di pihak Nico Li aku bisa memikirkan cara untuk mengatasinya.

Novel Terkait

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu