The Winner Of Your Heart - Bab 146 Aku Tidak Memahami Dia

Pertanyaan perempuan itu sangat tiba – tiba, tapi di lihat sikap dia terhadap Glorian Su, hubungan dia dengan Glorian Su seharusnya sangat baik.

Aku pernah melihat berita mengenai drama, ingat bahwa perempuan ini bernama Beatrice, sepertinya lulusan dari akademi yang sama dengan Glorian Su.

Glorian Su pernah bilang, dia bisa sampai ke tahap tes drama ini, karena kenalan dari seorang teman, mungkin Beatrice sekarang adalah teman dia itu.

Saat Beatrice bertanya, apakah aku adalah pacar dia, dalam mata Glorian Su terbesit rasa tak berdaya dan sedih, dengan cepat kembali seperti biasa, ia tidak membantah, juga tidak mengakui, hanya tertawa dan saling memperkenalkan kami.

Aku baru teringat, ternyata laki – laki muda yang melihat ke aku dengan tidak senang ini bernama Edrick Xue, juga pernah dengar nama dia dalam berita, hanya saja dari awal tidak memperhatikan orang ini.

Beatrice ternyata adalah teman yang memperkenalkan Glorian Su itu, sikap dia terhadap aku lumayan baik, juga tidak berlagak sombong, menyapa aku dengan sangat ceria.

Tapi Edrick Xue hanya memandang aku beberapa kali dengan sombong, juga tidak menyapa dengan aku, aku juga malas mempedulikan dia, hanya bicara terhadap Glorian Su: “ Nasi kamu baru makan setengah, cepat kembali makan. “

“ Kalau begitu..... kamu sudah makan belum? “ Glorian Su bertanya ke aku.

“ Aku barusan di dalam area wisata sudah ada makan, tidak lapar. “

“ Ng, kalau begitu kamu tunggu. “

Glorian Su sambil bicara, sambil menarik Beatrice berjalan kembali, dan si Edrick Xue yang sombong itu setelah melirik ke aku sebentar, juga ikut jalan kembali bersama mereka.

Aku tahu Edrick Xue ada perasaan terhadap Glorian Su, lagipula Glorian Su begitu cantik, begitu manis, banyak aktor laki – laki suka dengan perempuan cantik yang baru terjun ke dalam lingkaran yang sama, karena mudah di dapatkan, juga tidak akan menimbulkan kerepotan apa – apa.

Tapi Glorian Su pasti tidak akan suka dengan laki – laki seperti ini, pemikiran dia tidak sedangkal dan sebodoh itu, jika tidak juga tidak mungkin jadi seorang gadis berumur 20 tahunan yang polos, sampai menyerahkan pertama kali dia ke aku.

Tidak berapa lama kemudian, Glorian Su memegang kotak makan sendiri, berjalan ke samping aku dengan langkah cepat, berkata: “ Kalau begitu kamu temani aku makan saja, setelah selesai makan aku mau lanjut syuting lagi. “

Aku mengangguk – anggukkan kepala, menemani dia duduk di bawah pohon, dia tiba – tiba bertanya ke aku: “ Freddy Shen, kamu bagaimana bisa menemukan aku ? Apakah Elly Lu yang memberitahu kamu ? “

Aku mengelengkan kepala: “ Gak ada, karena liburan hari kemerdekaan aku ingin bermain – main sebentar, sekaligus datang mengunjungi kamu, akhirnya tidak sengaja menemukan kamu. “

“ Benarkah ? “ Glorian Su sangat ragu.

Aku tidak ingin memperibetkan masalah ini dengan dia, dan mengangguk – anggukkan kepala, lalu mengalihkan topik pembicaraan membicarakan masalah syuting.

Kami berbincang lama, tidak mengungkit masalah yang berkaitan dengan malam itu sama sekali, seperti tidak terjadi apa pun.

Sampai semua orang kru film selesai makan, saat sutradara dan asisten mulai berdiskusi lagi, Glorian Su melihat aku sambil minta maaf, dan berkata: “ Freddy Shen, aku tidak bisa temani kamu lagi, kru film sudah mulai syuting, sutradara kapan saja bisa cari aku. “

Aku tersenyum dan seperti tidak peduli: “ Tidak apa – apa, pergilah, syuting lebih penting, semangat. “

“ Ng! Terima kasih. “ Glorian Su tertawa manis, memegang kotak makan kosong dan berdiri berjalan ke tempat kru film.

Baru berjalan dua langkah, dia tiba – tiba berhenti, memutar badan melihat aku dengan perasaan bersalah, berkata: “ Freddy Shen, kru film kami ini sangat terburu – buru, selain jam makan, sisanya syuting, bahkan malam juga harus syuting bagian film waktu malam, mungkin tidak ada waktu temani kamu. “

“ Tidak apa – apa, aku lihat dari samping saja. “

“ Kalau begitu tunggu malam setelah aku selesai syuting, kita sama – sama pergi cari camilan malam yuk? “

“ Baik, kamu cepat kembali kesana. “

Glorian Su tertawa manis ke aku, lalu membalikkan badan berjalan pergi. Aku mengeluarkan rokok dan menyalakannya, dan melihat dia dengan tenang.

Tidak berapa lama kemudian, aku merasa sangat lapar, pergi ke dalam area wisata membeli makanan, dan kembali lagi ke samping sungai lanjut melihat Glorian Su syuting.

Sepanjang sore, kru film pergi kemana aku ikut kemana, mirip seperti pengemar yang bodoh, dan aku hanya ingin melihat Glorian Su saja.

Seperti yang di katakan Glorian Su, kru film ini sangat terburu – buru, jam makan malam sangat cepat dan setelah selesai makan malam, lanjut syuting.

Hampir setiap aktor pada saat diri sendiri tidak dalam bagian syuting, semuanya duduk istirahat dekat kursi portabel, termasuk Glorian Su, tapi setiap kali sebelum dia istirahat, akan melambaikan tangan ke tempat aku yang jauh ini.

Sampai tengah malam jam sepuluh lebih, kru film baru akhirnya berhenti syuting, Glorian Su tidak ikut pergi bersama kru film, melainkan mencari tempat yang tidak jauh menunggu aku.

Beatrice tidak ikut datang, mungkin dia tidak ingin jadi nyamuk, aku dan Glorian Su kembali ke kota, cari tempat makan camilan malam.

Kami masih tetap berbincang tentang syuting, juga membicarakan pekerjaan aku, sampai mengantar pulang Glorian Su kembali ke hotel, saat jalan berdampingan di jalan, tidak tahu kenapa kami tiba – tiba hening.

Tidak terasa telah sampai di pintu masuk hotel, aku tiba – tiba menghilangkan keheningan: “ Glorian Su, besok aku sudah mau pulang. “

“ Cepat sekali ? “ Glorian Su sedikit terkejut.

“ Ingin memanfaatkan waktu liburan, pulang menemani orang tua. “

“ Ng, kalau begitu..... apakah Direktur Xia tahu kamu datang cari aku ? “

Mendengar pertanyaan dia, aku tanpa sadar menundukkan kepala: “ Tidak tahu, aku belakangan ini selalu di kota Nan Ning, tidak begitu banyak kontak dengan dia, lagian, aku dan dia hanya dua orang yang mempunyai dunia yang tidak sama. “

Glorian Su tiba – tiba menghentikan langkah kaki, memutar kepala melihat aku: “ Tapi kamu suka dia, dia juga suka kamu, asalkan kalian berdua saling mencintai, kenapa tidak bisa bersatu ? “

Aku juga menghentikan langkah kaki, saat tidak tahu harus berkata apa, Glorian Su tiba – tiba menundukkan kepala, berkata: “ Freddy Shen, masalah malam itu, aku terlalu gegabah, maaf ! Aku tidak seharusnya menambah kekacauan mu, lupakan saja masalah itu. “

“ Tidak ! Aku tidak akan melupakannya. “ Aku mengelengkan kepala tanpa ragu, tiba – tiba mengumpulkan keberanian, berkata serius ke dia: “ Karena, aku juga suka kamu. “

Glorian Su tiba – tiba bergetar, melihat tercenggang ke aku, sesaat kemudian, dia mengigit – gigit bibir, seperti lagi menahan sesuatu, mengeleng – gelengkan kepala dan berkata: “ Freddy Shen, mungkin ini hanya ilusi mu saja, yang kamu suka itu adalah Danielle Xia, aku bisa melihatnya. “

Aku melihat Glorian Su dengan bengong, tidak bisa berkata apa – apa terhadap perkataannya, aku memang suka Danielle Xia, tapi juga suka sama dia, aku hanya tidak sepenuhnya terhadap dia.

Aku tidak ada muka untuk berkata diri sendiri tidak hanya punya satu perasaan, juga tidak ada tenaga untuk membantah perkataan Glorian Su. Walaupun setelah membuktikan aku menyukai dia, juga bisa merubah apa ?

Mungkin dia dan Danielle Xia sama, tidak bisa mentoleransi aku jika dalam hati masih ada wanita lain, ubah posisi, aku juga tidak bisa mentoleransi jika wanita yang aku suka, dalam hatinya masih ada laki – laki lain.

Lagipula, dia telah melangkah ke dalam dunia hiburan, mungkin juga masa depannya cerah, dan aku sendiri bersiap – siap mau kembali ke kota Nan Ning buka usaha, menaruh semua perhatian ke dalam usaha, kami berdua di takdirkan terpisah di dua tempat.

Mungkin setelah beberapa tahun kemudian, dia tidak cukup beruntung untuk berhasil di industri hiburan, atau mungkin usaha aku sukses, menghasilkan kekayaan yang cukup untuk dirinya, saat itu kami punya kondisi untuk bisa bersama.

Tapi ini hanya kemungkinan saja, lagian aku berharap dia sukses, berharap dia bisa mewujudkan mimpinya sendiri.

Disaat aku tidak bisa berkata apa – apa, Glorian Su tiba – tiba berkata lagi dengan pelan: “ Freddy Shen, aku tidak seharusnya mempertanyakan perasaan kamu terhadap aku, maaf ! “

Aku mengeleng – gelengkan kepala, tertawa tanpa alasan.

“ Freddy Shen, waktu bisa membuktikan semuanya, mungkin tidak lama lagi, kamu bisa mengenali perasaan kamu yang sebenarnya, membuat keputusan yang benar. “

Mendengar perkataan Glorian Su ini, aku tercenggang tanpa sadar, tiba – tiba menyadari ternyata diri sendiri tidak memahami dia, aku pikir dia hanyalah seorang yang lemah, wanita baik hati yang membuat orang sayang, malah tidak menyangka dia juga bisa berbicara teori filsafat seperti ini

Novel Terkait

Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
5 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
4 tahun yang lalu