The Winner Of Your Heart - Bab 92 Saling Berhadapan

Saat menyadari beberapa orang ini, aku tahu telah terjadi masalah besar, mereka pasti bukan orang Dale An, pasti suruhan brengsek itu.

Jim Tan juga menyadarinya, dia mengulurkan tangan menarik Paula Jiang yang duduk disamping, menariknya ke belakang badannya, dia maju selangkah ke depan.

Sama sepertinya, aku juga maju selangkah ke depan, berdiri sejajar dengan Jim Tan, melindungi Paula Jiang di belakang.

Mereka menyerbu aku, tapi ada kemungkinan akan melukai Paula Jiang.

Perempuan tua yang penuh kebencian bergegas menyerpu ke balkon, mengulurkan tangan yang penuh cincin ke aku, memarahi berkata: “Kamu anak kecil kurang ajar, membuat anak laki laki aku menjadi seperti ini, ternyata masih punya muka untuk tertawa disini?”

Aku tidak menjawab, hanya memandangi pintu kamar rawat inap, malah tidak kelihatan bayangan polisi.

Jelas, dia sudah disingkirkan, membiarkan perempuan tua menyalurkan amarahnya.

Lelaki paruh baya botak mengikuti perempuan tua itu ke balkon, dan berdiri sejajar disamping perempuan tua, dengan muka yang sama bencinya menatap aku, dan dua laki laki lain lagi, berdiri dibelakang mereka, raut muka tidak ramah.

“Anak kecil kurang ajar! Aku ingin kamu mati, ingin seluruh keluargamu mati!”

Perempuan tua melihat aku tidak menjawab, bahkan lebih membenci memaki, saat bersamaan mengepalkan tangan meninju aku.

Kepalan tangannya baru saja lepas, malah ditahan oleh Jim Tan, dengan tegas mendorongnya kembali, dan aku menghentikan tangan yang akan keluar.

“Kak! Biarkan aku saja.”

Saat perempuan tua tidak ada reaksi, laki laki dibelakangnya menarik dia mundur kebelakang, dan laki laki lainnya menarik mundur laki laki tua paruh baya, dua laki laki tersebut maju kedepan.

Aku memicingkan mata, melihat dengan tegas kedua laki laki itu, dengan dingin berkata: “Aku sarankan kalian jangan bergerak, kalau tidak, aku bisa menghancurkan wajah kalian, sama seperti wajah brengsek itu!”

Jim Tan yang disamping malas berbicara, hanya memundurkan kaki kanan ke belakang sedikit, bagian atas tubuhnya sedikit tenggelam, dan tangan kedua tangannya juga bergetar.

Aku mengerti, asalkan pihak lahan bergerak, dia akan dengan tidak ragu bergerak, dan lagi dalam sekejab mata menjatuhkan seorang, dia sudah terlatih.

Balkon ini tidak luas, hanya muat dua orang berdiri sejajar, jika benaran bergerak, kelebihan pihak lawan tidak terlihat.

Dua orang laki laki itu melihat pandangan dingin aku, melihat kembali gestur Jim Tan, seperti terhenti, juga tidak berani maju selangkah ke depan.

Kami pun begini saling berhadapan, suasana semakin tegang, tidak ada yang duluan bergerak, perempuan tua itu juga tidak memaki lagi, Paula Jiang yang dibelakang walaupun tidak berkata, tapi aku tahu pasti sangat tegang.

“Kalian sedang apa? Kenapa kumpul di balkon? Pasien dimana?”

Saat tegang, tiba tiba muncul lah adik suster, sedikitpun tidak mengetahui situasi apa yang terjadi, hanya mengeluarkan suara bertanya.

Saat dia melihat kami dengan jelas, baru menyadari ada sesuatu yang salah, lalu dengan segera berteriak: “Didalam rumah sakit tidak boleh kelahi, Siapa kalian? Cepat keluar, kalau tidak aku akan melapor polisi!”

“Tidak usah ikut campur, pergi!” Perempuan tua itu membalikkan kepala memaki suster.

“Anda!” Suster marah sampai mukanya merah, dengan bergegas menghadap ke pintu berlari keluar, jelas mencari polisi yang tadi.

Tapi setelah kehadiran suster tadi, suasana balkon tidak setegang tadi, salah seorang laki laki memutar kepala memandangi laki laki paruh baya yang dibelakang, jelas sedang meminta persetujuan.

Pria paruh baya itu wajahnya gelap dari awal hingga akhir, tidak merespon permintaan laki laki itu, dengan tatapan penuh kebencian menatap aku, lalu membuka mulut berkata:

“Kamu anak kecil kurang ajar, membuat anak aku seperti ini, kenapa sangat memalukan?”

“Cih!” aku tertawa dingin, “Masih ringan dibandingkan dengan kata-katanya."

Pria paruh baya jelas tenang, tidak marah, hanya bertanya: “Dia bilang apa?”

“Anda tanya dia, kata kata itu terlalu kotor, aku tidak bisa mengatakannya.”

Jim Tan di sini, aku tidak ingin dia mendengarnya, takut dia tidak dapat mengontrolnya.

Tidak lama kemudian pria paruh baya bersuara, perempuat tua itu tiba tiba memaki memotong ucapan: “Anak kecil kurang ajar sembarangan kamu bicara! Anak aku masih kuliah, mahasiswa yang sangat rajin, dirumah juga adalah anak yang baik, tidak pernah mendengar dia berkata kotor! Dia tidak mungkin memaki kamu, pasti kamu anak kecil kurang ajar yang tidak berpendidikan yang memulai masalah!”

“Ha! Hahaha!” Aku tidak bisa menahan tawa, “Seorang yang mulutnya kotor, berani mengatakan anaknya anak yang baik? Ha! Lihat dulu siapa yang kurang ajar dan tidak didik !”

“Kamu!” Raut wajah perempuan tua itu tegang, lalu menunjuk kembali dengan tangan yang dipenuhi cincin, menunjuk ke arah aku dan berteriak.

Aku malas mendengar makiannya, dengan tidak sabaran melambaikan tangan memotong ucapannya, bertanya: “Katakan, kalian mau bagaimana menyelesaikannya?”

“Menyelesaikan? Cih! Sekarang ingin menyelesaikan?” Perempuan tua itu dengan benci berkata, “Bawakan dulu satu juta yuan, lalu berlutut memohon salah kepada anak laki laki aku, biarkan dia memaafkanmu!”

Setelah mendengar perkataannya, aku sedikit tidak percaya, tidak bisa tidak memutar kepala dan menatap sekilas Jim Tan, dan saat bersamaan tertawa,

Satu juta Yuan! Wanita ini sangat serakah!

Masih ingin aku berlutut memohon ampun ke anak laki lakinya? Sangat luar biasa.

Tertawa tanpa suara, aku menggelenggkan kepala berkata: “ Jangankan satu juta yuan, sepuluh tibu yuan aja aku tidak akan memberikannya ke anda, terlebih lagi tidak mungkin berlutut memohon ampun ke anak laki laki anda, jadi tidak perlu dibicarakan lagi, Bye.”

“Anak kecil kurang ajar, kamu .....”

“Kamu akan menyesal.” Pria paruh baya tiba tiba memotong ucapan istrinya, dengan pandangan dingin menatap aku, berkata: “ Aku akan membiarkanmu masuk penjara di Guangzhou selama beberapa tahun, kemudian menemukan seseorang untuk menyiksamu di penjara dan membuatmu merasa lebih buruk dari kematian! "

Setelah mendengar ucapan kebenciannya, aku menyimpan senyuman, saat bersamaan juga berkata dengan dingin: Saku menyarankan Anda untuk menghilangkan pemikiran ini, minta anak laki laki anda untuk meminta maaf kepada teman aku, dan kemudian menemukan seorang polisi untuk menulis surat perdamaian. Jika tidak, orang yang menyesal Itu anda. "

“Cih! Sangat sombong! Berfikir tahu segalanya!” Raut muka Pria paruh baya itu kejam, “Aku sudah periksa, kamu hanya pemuda dari pedesaan di Kota NanNing, baru sampai di GuangZhou dinas beberapa hari, kamu ada kemampuan apa melawan aku?”

“Anda tunggu dan lihat saja lah.”

Aku malas menjelaskan begitu banyak, mengeluarkan rokok dan memberikannya satu ke Jim Tan, Setelah merokok kemudian, lalu menunjuk pintu keluar, bermaksud meminta mereka cepat pergi.

“Baik! Aku ingin melihat apa yang akan kamu lakukan.” Setelah mengatakannya pria paruh bawa meninggalkan balkon.

“Aku pasti ingin kamu mati!” perempuan tua itu menunjuk nunjuk aku lalu pergi mengikuti suaminya.

Dan dua orang laki laki itu, juga segera mundur, bergegas mengikuti perempuan tua itu pergi.

Jim Tan menyesap rokok dan berkata: “Ada uang ada kekuasaan, ternyata sombong itu membuat sedikit bodoh.”

“Freddy Shen, bagaimana ini? Mereka pasti tidak akan melepaskanmu, Danielle Xia yang kamu bilang itu, ada kemampuan untuk menyelesaikan masalah ini kah?” Paula Jiang di belakang ketakutan.

“Tenanglah, dia mampu menyelesaikannya.”

Jika perempuan tua tadi tidak mencari aku, aku malah khawatir, tapi sekarang, aku sudah tenang sepenuhnya.

Melihat kemunculan Perempuan tua dan pria paruh baya ini, mereka jelas bukan orang yang berkuasa, ataupun dari keluarga yang terpandang, karena mereka tidak pantas.

Paling-paling, itu adalah pemimpin kecil dari unit tertentu, untuk berurusan dengan orang seperti itu, Dale An dapat sepenuhnya menyelesaikannya.

Setelah habis merookok, aku kembali ke kamar rawat inap segera mengambil kotak makan, aku sudah sangat lapar.

Kami tidak membicarakan masalah perceraian Paula Jiang, juga tidak membicarakan masalah lalu mereka, hanya membicarakan tentang pekerjaan, atau kondisi teman sekolah yang lain, dan lain lain.

Saat sudah pukul tiga sore hari, kamar rawat inap aku tiba tiba muncul lagi tamu yang tidak diundang.

Dua orang yang berbaju hitam, tanpa ekspresi memasuki kamar, setelah memeriksa sekeliling berdiri di depan pintu masuk.

Novel Terkait

Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
4 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu