The Winner Of Your Heart - Bab 233 Kecelakaan

Sejak masuk ke ruang kerjaku, Steven Liu sedikit berbicara. Selalu Elva An yang mendominan. Dia hanya duduk di samping dan mendengar saja.

Bahkan sekarang dia tiba-tiba terpikirkan sesuatu tappi juga tidak mengatakan apa pun, hanya tersenyum pelan melihat kami berbincang.

Setelah Elva An mendengar perkataanku yang tidak akan menurunkan syarat, dia mengerutkan alis dan menatapku beberapa saat lalu mengatakan: “Freddy, aku hargai pemikiranmu dan juga mengerti permintaanmu. Tapi, dari sudut pandangku sebagai penanam modal, harga ini benar-benar terlalu tinggi.”

“Atau mungkin, masih ada yang tidak aku ketahui darimu yang tidak tertulis di proposal bisnis?”

Aku dengan tenang tersenyum dan menggeleng: “Tidak ada lagi. Kami Yun Chuan Network merencanakan dengan jelas. Semua hal tertulis di situ.”

“Kak An.” Jim Tan melanjutkan percakapan, “Hari ini adalah pertemuan pertama kita. Mungkin kamu belum terlalu lama untuk mengenal program kami ini, atau boleh meluangkan sedikti waktu untuk memahami lebih dalam lagi program ini. Sampai saat itu kita boleh mendiskusikannya lagi.”

“Benar, benar. Kita akan mempertimbangkannya lagi dengan baik-baik, dan juga boleh didiskusikan lagi.” Kata Steven Liu yang jarang membuka mulutnya juga tersenyum hehe.

Elva An masih mengerutkan alis, berpikir, lalu menatapku dengan serius dan berkata: “Kalau, kalian bisa membiarkanku ikut serta dalam pengoperasian perusahaan, aku bisa menerima syarat lain, memberikan penanaman modal empat miliar, mendapatkan sepuluh persen saham.”

Mendengar perkataan Elva An, Steven Liu tercengang. Jelas sekali menunjukkan bahwa tidak terpikirkan dia bisa membuat keputusan seperti itu.

Biasanya, banyak penanam modal yang tidak akan langsung ikut serta dalam pengoperasian perusahaan. Elva An ingin ikut serta dalam pengoperasian perusahaan, hanya karena tidak percaya dengan aku dan Jim Tan saja. Takut kemampuan kami tidak cukup dan menghancurkan program ini.

Mungkin dia memilki kemampuan. Lagipula dia adalah orang yang beberapa tahun lalu masuk ke Wall Street. Tapi baik itu aku atau pun Jim Tan, kami tidak akan membiarkan orang yang bermain dengan modal mengatur perusahaan.

Dilihat dari sisi lain, dia bisa mengatakan perkataan ini menunjukkan dia sangat menghargai program Yun Chuan ini.

Kalau tidak, bagaimana mungkin dia bisa terpikirkan untuk ikut serta dalam pengoperasian Yun Chuan. Lagipula, dia masih mengurus organisasi penanaman modal, tenaganya terbatas. Tidak mungkin memiliki tenaga untuk mengurusi masalah Yun Chuan.

Kecuali dia merasa Yun Chuan sangat penting, bahkan lebih penting dari organisasi penanaman modal yang didirikannya.

Dan juga, dia bisa menerima harga empat puluh miliar membuktikan dia sangat menghargai program ini.

Tampaknya, dia berencana untuk menanam modal. Hanya saja masih mendiskusikan syarat untuk mendapat keuntungan lebih saja.

Berpikir sampai di sini, aku tersenyum pelan dan menggelengkan kepala, berbicara dengan pelan: “Kak An, maaf, kami tidak setuju penanam modal ikut serta dalam pengoperasian. Hanya bisa mengemukakan keinginan untuk kemajuan. Ini adalah batas kami. Lagipula, program ini dibuat oleh aku dan Jim Tan, tidak ada orang yang lebih mengerti daripada kami.”

Jim Tan mengangguk: “Benar. Kalau penanam modal ikut dalam pengoperasian, kami lebih baik tidak ingin penanaman modal.”

Mendengarnya, bibir merah Elva An tertutup rapat dan menatapku. Alisnya lebih berkerut lagi. Tpai dia menjaganya dengan baik. Kulitnya kencang dan elasitis, sama sekali tidak ada kerutan.

Tiba-tiba aku merasa, kalau ada rekan kerja wanita yang dewasa dan cantik, berdiskusi setiap hadi di ruang diskusi, sebenarnya juga bagus.

Seperti saat di Yufei. Indahnya saat bersama Danielle Xia di ruang kerja.

Tapi, ini hanya pemikiran yang tiba-tiba saja. Pekerjaanku tidak akan terganggu karena kecantikan.

Elva An tidak membuka mulutnya. Aku dan Jim Tan juga tidak berbicara. Suasanya tiba-tiba menjadi canggung.

Setelah sekian lama, Steven Liu tertawa haha dan berbicara: “Semua orang mempertimbangkannya lagi, ya. Sudah mendiskusikannya sampai titik ini, semua orang diam dan mempertimbangkan dengan teliti. Aku dan Elva An juga ingin kembali untuk memeriksa beberapa pasar, menganalisa program dan lain-lain. Kita diskusikan lain kali.”

Baru saja dia selesai berbicara, Elva An meregangkan kerutan di alisnya. Matanya tiba-tiba tertawa melengkung dan lagi-lagi kembali ceria dan ramah seperti tadi, tersenyum dan mengatakan: “Kalau begitu kita diskusikan sampai di sini dulu. Aku akan mempertimbangaknnya dengan baik. Paling lambat tiga hari, aku pasti akan membuat janji dengan kalian berdua untuk berdiskusi dengan serius lagi.”

Selesai berbicara, dia duluan berdiri. Steven Liu yang berada di sampingnya ikut tertawa hehe dan berdiri.

Melihatnya ingin pergi, aku dan Jim Tan tidak menahannya. Lagipula orang lain masih ingin menganalisa program lainnya.

Mengantar mereka sampai depan pintu utama perusahaan, aku dan Jim Tan kembali ke ruang kerjaku dan duduk, dan melihat Vincent Lu baru saja berjalan masuk.

“Bagaimana diskusinya?” Tanya Vincent Lu dengan wajah berharap.

Aku mengisyaratkannya untuk duduk, sambil mengatakan: “Lumayan. Wanita itu pasti akan menanam modal.”

Setelah mendengarnya, Vincent Lu tersenyum. Dengan senang dia memukul pundakku: “Bagus. Sangat bagus.”

“Penanam modal ini lumayan. Wanita cantik dan dewasa. Ckck.” Jim Tan yang di samping memikirkan kembali dan terlihat senang, lalu bertanya lagi: “Freddy, coba kamu tebak apakah dia sudah menikah?”

“Aku mana tahu.”

“Pasti belum menikah!”

Saat aku ingin menanyakan berdasarkan apa dia sangat yakin, tiba-tiba ponsel berbunyi. Aku mengeluarkannya dan melihat, Alicia Fang yang menelepon.

Setelah kembali ke Kota Nanning, selain perkumpulan lima orang kemarin, Alicia Fang tidak pernah berinisiatif mencariku dan juga hanya bertanya beberapa pertanyaan perhatian kepadaku saja. Hari ini tidak tahu kenapa tiba-tiba menelepon mencariku.

Menjawab telepon, menyapa, dan terdengar dia bertanya dengan suara khawatir: “Freddy, apa kamu sedang bersama Jim Tan?”

“Ada apa?”

“Paula Jiang tertabrak mobil.”

Aku tercengang: “Apa?”

“Tadi dia sedang menyebrang dan ditabrak oleh mobil. Kakinya terluka. Sekarang berada di rumah sakit.”

“Apakah parah?”

“Tadi sudah melakukan CT Scan. Hasilnya belum keluar. Tapi sekarang dia tidak bisa berjalan dan menangis kesakitan.

“Di rumah sakit mana? Aku segera pergi.”

“Rumah Sakit Pertama Masyarakat, ruang emergency.”

Menutup telepon, saat aku menegadah ke arah Jim Tan, aku menemukan dia sedang mengerutkan alis. Wajahnya melihatku dengan tanya.

“Paula Jiang tertabrak mobil dan kakinya teruka. Sekarang berada di Rumah Sakit Pertama Masyarakat.” Kataku padanya dengan serius.

Kedua matanya tiba-tiba terfokus ke satu arah, refleks berdiri dan memutar badannya lalu berjalan pergi.

Aku tidak banyak berbicara, berdiri dan mengikutinya keluar. Setelah Vincent Li tercengang sejenak, dia juga mengikuti dengan panik.

Jim Tan terlalu peduli dengan Paula Jiang, walaupun sekarang sudah putus.

Mereka bersama bertahun-tahun, dan bersama di usia yang muda. Tidak bisa melupakan cinta suci itu, dan juga tidak bisa melepaskan orang tersebut.

Setelah kami bertiga sampai di rumah sakit, Paula Jiang yang terbaring di kasur pasien membuka mata, bibirnya memutih, dan tidak bergerak. Kaki dan tangannya terlihat luka gores yang jelas. Terutama kaki kiri yang tidak tertutupi rok. Ada luka besar di lututnya, dan belum diobati.

Alicia Fang duduk di samping, menggenggam tangannya dengan erat. Wajahnya khawatir.

Jim Tan dengan cepat berlari ke depan kasur pasien, bertanya pada Alicia Fang dengan khawatir: “Bagimana? Apa lukanya parah?”

“Hasilnya sudah keluar. Kaki kanan bagian bawah patah.”

Saat itu, Paula Jiang yang terbaring di kasur pasien membuka matanya, menatap Jim Tan.

“Apakah sakit?” Tanya Jim Tan dengan sakit hati.

“En……” Paula Jiang menganggukkan kepalanya dengan pealan, dan menggigit bibirnya. Matanya memerah, dan tiba-tiba menangis.

Jim Tan melihatnya dengan tercengang. Setelah beberapa saat, dia mengulurkan tangan dan mengusap air mata di ujung matanya dengan lembut.

Novel Terkait

Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu