The Winner Of Your Heart - Bab 137 Pilihan Jim Tan

Ketika sampai di Nanning matahari telah tenggelam, jadi aku tidak menyuruh Jim Tan menjemputku, memilih naik bus menuju ke kota.

Didalam bus aku membuka handphone dan melihat Danielle Xia satu jam yang lalu mengirimku pesan : ‘Freddy Shen, kamu besok sudah mau pergi ke Nanning?’

Aku membalas : ‘Direktur Xia, aku sekarang sudah berada di Nanning, penerbangan tadi sore.’

Dalam waktu singkat Danielle Xia sudah membalas pesanku : ‘Hah? Cepatnya! Kalau begitu kapan kamu kembali kesini?’

“Untuk sementara waktu masih belum tahu, mungkin dalam minggu ini, atau bisa jadi lebih.”

“Jangan berada di Nanning terlalu lama, sebenarnya banyak pekerjaan yang bisa diberikan kepada Jeffrey Cheng, kamu adalah manejer utama, juga mau memperhatikan daerah lain, dan juga beberapa pekerjaan yang ada di kantor harus kamu sendiri turun tangan melakukannya.”

“Baiklah, akan aku usahakan kembali lebih cepat. Aku sekarang di mobil, jika sambil main handphone aku bisa mabuk mobil, jadi nanti kita lanjutkan ya, bye Danielle Xia.”

“Baiklah, bye.”

Danielle Xia tidak membahas soal kemarin, hanya menginginkan aku lebih cepta kembali ke Kota Bin, mungkin dia tidak ingin terpisah lama dariku.

Tapi, perpisahan cepat atau lambat pasti akan terjadi, aku tidak tahu ketika aku memberikan surat pengunduran diri kepadanya, dia bisa menunjukkan ekspresi seperti apa. Mungkin dia bisa merasa sangat sedih.

Aku tidak berani memikirkan keadaan itu, aku menyimpan handphone kedalam saku dan menyenderkan badanku ke kursi, pandangan mata kuarahkan ke luar jendela.

Ketika sampai di kota, aku bermalam di hotel yang biasa aku tuju, Jeffrey Cheng sudah menungguku di sofa lobby hotel tersebut.

Dia sudah memesankan aku kamar, jadi ketika aku sampai langsung jalan menuju ke kamar, di dalam lift Jeffrey Cheng menjelaskan kepadaku jadwalku selama di Nanning.

Beberapa akhir ini Jeffrey Cheng sudah jarang ke Hi Tech, dan juga sudah malas berhubungan dengan pegawai kantor Hi Tech, sekarang dia sedang sibuk membangun jaringan informasi sendiri dan kerjasama dengan mitra lain.

Sebelum aku pergi ke Kota Bin aku sudah mengajarkan Jeffrey Cheng bagaimana bekerja sama dengan perusahaan lain, dan sekarang tanpa bantuanku dia sudah bisa mendapatkan banyak mitra baru.

Namun dia menemukan satu masalah, jaringan informasi yang sedang kita bangun, berbentrokan dengan Brandon Li.

Berawal dari pembicaraan serius kami sebelumya, sepertinya Brandon Li telah mengetahui hal ini, dia tidak ingin lagi melibatkan pegawai lama Hi Tech, melainkan ingin seperti Jeffrey Cheng yang bekerja sendiri.

Jelas sekali, dia tidak lagi mengharapkan staf Hi Tech untuk bekerja sama dengannya dalam hal ini, tetapi mengikuti saranku dan mulai membangun sistem saluran sendiri. Ketika aku mengganti agen baru, dia akan membawa sistem saluran ini ke agen baru.

Kota Nanning sangatlah besar, namun lahan pemasaran disini sangatlah kecil, Jeffrey Cheng dan dia membicarakan soal pelanggan adalah hal yang biasa, tapi Jeffrey Cheng tidaklah bodoh, dia selalu menghindari pembicaraan soal pelanggannya.

Aku memberitahu Jeffrey Cheng jangan sampai dengan Brandon Li rebutan pelanggan, dan juga jangan terlalu cepat memberi pelanggan kepadaku.

Brandon Li sedang mempersiapkan diri sendiri, namun dia tidak tahu jika kami juga sedang mempersiapkan diri, kita hanya menunggu dia pindah ke agen baru, barulah kami memberikan kepadanya, pada saat itu kita baru bisa tenang, dan Jeffrey Cheng juga tidak perlu mondar mandir ke Nanning lagi.

Ketika aku berada di Nanning, Hi Tech sedang membicarakan empat proyek, namun ini termasuk proyek kecil, jika di jumlahkan tidak mencapai 200 mesin.

Dua diantaranya merupakan hasil kerja keras kami beberapa pekan lalu, dan duanya lagi diperkenalkan oleh perusahaan yang bergerak dalam bidang pemantauan keamanan, Jeffrey Cheng memberikan pekerjaan ini ke Hi Tech. lalu dua pekerjaan lainnya satu diberikan kepada Brandon Li, dan satu lagi diberikan kepada salah satu bagian pemasaran di Hi Tech.

Setengah bulan telah berlalu, dan mesin yang berhasil dijual oleh Hi Tech belum mencapai sepertiga dari target yang diberikan, mungkin sampai akhir bulan nanti, mesin yang berhasil terjual hanya setengah dari target saja.

Ketika akhir bulan telah tiba, Jimmy Wan pasti mengeluarkan uang sendiri untuk membeli mesin mesin tersebut demi mencapai target yang ditentukan, waktu barang masuk aku akan membuat pertikaian dengannya, memberhentikan penjualan, yang bermaksud untuk membuatnya bangga. Namun sebelumnya aku harus terlebih dahulu mencari agen baru untuk mengambil alih pekerjaan ini.

Sekarang kurang lebih sudah memasuki akhir bulan, besok aku berencana ingin mencari Steven Liu untuk membahas hal ini, aku cukup yakin bisa membujuknya, karena Jimmy Wan telah memiliki gudang yang besar, selain itu aku juga memiliki rencana menarik lainnya.

Setelah Jeffrey Cheng telah menjelaskan beberapa pekerjaan kepadaku, akupun masuk kedalam kamar, mandi, lalu menelfon JimTan.

Sebelum berangkat kesini, aku telah membuat janji dengan Jim Tan akan makan malam bersama, tentunya aku juga membawa Jeffrey Cheng.

Kami bertiga memilih restoran yang memiliki ruangan pribadi, memesan beberapa macam sayur dan beberapa botol bir, makan dan mengobrol, hingga jam menunjukkan pukul sembilan lebih kami baru meninggalkan restoran.

Aku dan Jim Tan mencari alasan agar Jeffrey Cheng terlebih dahulu kembali ke hotel, lalu kami berdua pergi ke tempat biasa kami berkumpul.

Setelah memesan barbekyu dan menuangkan bir ke gelas, aku melihat bahwa Jim Tan tiba-tiba mengeluarkan ponselnya, membuka WeChat dan menatap dengan seksama, tiba-tiba muncul senyuman lucu di wajahnya. Kemudian dia mulai mengirim pesan kepada seseorang.

“Mantan istri? Natasha Xie?” Aku binggung mendengar pertanyaannya.

“Natasha Xie.” Jim Tan tersenyum dengan puas, “Gadis ini juga sangat lucu, wanita yang berbudaya pasti berbeda.”

“Ohh? Pernah bermain?”

Jim Tan tersenyum : “Bermain adikmu, yang aku maksud adalah walaupun dia kelihatannya pendiam, namun sebenarnya dia memiliki sifat yang ceria, juga mudah berbaur dengan orang.”

Aku tiba-tiba mengerti, lalu mengambil bir dan meminumnya, mengecapkan bibir : “Aku ingat kamu memiliki tipe wanita seperti guru, semakin diam semakin menarik, dan kamu semakin menyukainya.”

Jim Tan melirikku tanpa mengatakan sepatah katapun, lalu menggelengkan kepala, setelah mengirim pesan dia menaruh ponselnya keatas meja dan memberitahu kepadaku: “Wanita ini setiap hari mencariku untuk mengobrol, sepertinya dia menyukaiku, bagaimana ini?”

Aku mengedikkan bahu : “Mau dia mau mantan istrimu, atau orang yang sedang menungguku, ketika kamu sudah memiliki uang, pasti lebih banyak lagi wanita yang datang kepadamu.”

“iyaa, ada benarnya kamu!”

“Bukankah mantan istrimu akhir akhir ini sedang sibuk mengusikmu? Lalu apakah dia tahu soal Natasha Xie?”

“Dia tidak mengetahuinya, tidak mungkin aku dengan bodoh memberitahukannya.”

Jim Tan setelah berbicara melemparkanku rokok, kami berdua merokok, bersandar di kursi dan terdiam dengan pikiran masing masing.

“jim” aku tiba tiba menghentikan kesunyian ini, “Cepatlah buat keputusan, kamu tidak mungkin menjalin hubungan dengan dua wanita bersamaan, satu adalah mantan istrimu yang kembali mencarimu untuk berbaikkan, jika kamu tidak ingin kembali lagi padanya, maka cepat beritahu dia, supaya dia bisa mencari lelaki yang lain. Dan wanita satu lagi adalah wanita pilihan orang tuamu, jika kamu tidak menginginkannya, maka serahkan saja kepada orang tuamu dan orang tuanya.”

Jim Tan tidak ada tanggapan apapun setelah mendengar perkataanku, dia hanya menunduk dan merokok.

Aku tahu dia beberapa akhir ini dalam keadaan yang sangat binggung, sebenarnya dia mau berbalikan dengan Paula Jiang, atau mau memulai hubungan baru dengan Natasha Xie.

Dia masih sangat mencintai Paula Jiang, namun dia terlalu keras kepala untuk menyadarinya.

Sebaliknya, memiliki hubungan dengan wanita baru, tidak peduli dari hati atau tubuh, semuanya dapat membuat lelaki merasakan kepuasan tersendiri.

Apalagi Natasha Xie adalah seorang guru, Jim Tan menyukai wanita yang dilihat dari luar pendiam, namun didalam sangat terbuka.

Sama seperti aku menyukai Danielle Xia, ingin membuat atasannya yang dingin dan cantik itu luluh di hadapannya.

Novel Terkait

Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
3 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
3 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu