The Winner Of Your Heart - Bab 66 Ide Memulai Bisnis (2)

Sekarang, dia jauh lebih dewasa dari pada yang dulu, memikirkan masalah juga lebih menyeluruh, kembali lagi memulai usaha, percaya dia akan memilih cara yang lebih aman, mengerjakannya dengan rendah hati.

“Sudah ada proyek yang cocok?” Aku bertanya padanya.

Dia menggelengkan kepala: “Ada beberapa gagasan, tetapi semuanya tidak begitu matang, aku tidak berani terburu-buru memutuskan untuk melakukannya, tetapi, di perusahaan ku ada beberapa orang yang sudah mengisyaratkan untuk bersedia melakukannya dengan ku, hanya tunggu sampai urusan proyek ini tuntas, setelah semuanya matang baru aku mengundurkan diri.”

“Apa proyek spesifiknya?”

“Kami ingin membuat aplikasi, yang berhubungan dengan pelayanan hidup, tetapi kontennya masih belum cukup matang, selalu saja merasa ada yang kurang.”

“Malam ini aku baru saja putus cinta, tidak dalam kondisi yang baik, aku tak akan membahas masalah konten dengan mu, dan juga, kamu dan beberapa kolega mu sudah tidak asing dengan pekerjaan ini, pemikiran dan pandangan kalian pasti lebih baik dari pada ku.”

“Ya.” Jim Tan memandangku dengan serius lagi, “Shen, kalau sudah waktunya, apakah kamu bisa melakukannya dengan ku?”

Aku meneguk bir, lalu berkata: “Tidak perlu mengatakan banyak omong kosong, kalau merasa membutuhkan ku, atau kalau proyek ini cocok dengan ku, kamu cukup mengatakannya, aku pasti akan melakukannya dengan mu.”

“Tapi kamu juga tahu, aku tidak punya uang.” Aku menambahkan lagi.

“Mengerti,” Jim Tan menganggukan kepalanya, dana bukan masalah, selama ada proyek bagus, akan ada banyak orang yang mau berinvestasi.

“Kalau begitu aku tunggu proyek mu.”

Aku mengangkat gelas bir, dia juga mengangkat gelas bir dan bersulang dengan ku, keduanya minum dalam sekali tegukkan secara bersamaan.

Sebenarnya, aku juga ingin memulai usaha menghasilkan uang, terutama setelah mengalami peristiwa hari ini dan dicemooh Nico Li seperti ini, ide ini menjadi semakin kuat.

Jangankan berada di posisi seperti Nico Li, memiliki modal dan karir seperti Jimmy Wan pun, aku pasti akan segera mengejar Danielle Xia, mengejarnya dengan hebat.

Selain itu, kalau aku memiliki kemampuan yang cukup, ketika Danielle Xia menemukan kesulitan, yang dipikirkan bukan hanya Nico Li saja, mungkin saja dia akan memikirkan ku.

Jadi, jika Jim Tan menarikku untuk bergabung memulai usaha, aku akan memilih untuk mengundurkan diri dari Yufei dengan tidak ragu, kembali ke Nanning memulai usaha.

Dalam perenungan ku, Jim Tan tiba-tiba kembali berkata: “Shen, aku katakan satu hal lagi kepada mu, Paula Jiang sedang bersiap untuk bercerai.”

“Apa?” Aku mengangkat bir dan tanganku berhenti di udara, memandangnya dengan tidak percaya.

Jim Tan menghisap rokok dengan ganas, tersenyum pahit dengan terpaksa dan berkata: “Kemarin malam dia tiba-tiba menelpon ku, dia bilang suaminya sudah melewati batas, dia sudah pindah tinggal di luar, bertanya pada ku apakah aku kenal seorang pengacara, dia ingin berkonsultasi tentang beberapa masalah perceraian.”

“He!” Aku terkejut, “Melewati batas lagi, tahun ini, melewati batas adalah sebuah tren!”

Jim Tan juga ikut tertawa: “Suaminya adalah anak orang kaya, pernikahan mereka juga pernikahan kilat, perasaan yang seperti ini, sulit untuk melawan pasang surut yang melewati batas.”

Aku tertawa: “He he, dulu kamu memanjakan dia, dan suaminya sulit untuk melakukan seperti apa yang kamu lakukan, dia merasakan adanya perbedaan, jadi terjadi pertengkaran, kemudian melewati batas.

Kemudian aku kembali memikirkan satu hal, kemudian berkata: “Yang dia mau cari bukan pengacara, tapi kamu.”

“Ah! Mencari ku apanya.” Jim Tan menghela nafas, “Aku juga tidak bisa membantunya, kalau dia ingin bernostalgia, maka inilah yang dapat membantunya.”

Aku menatap kedua matanya, bertanya: “Sejujurnya, kalau setelah dia bercerai, kemudian kembali mencari mu, apakah kamu masih akan menerimanya?”

“Bukan bernostalgia, tapi dia ingin menikah dengan mu.” Aku menambahkan.