The Winner Of Your Heart - Bab 320 Ada Orang Merundung Elva An?

Aku melihat kontrak dan program perencanaan di tangan ku, dan melihat bab World Corp tersebut, Aku tahu bahwa dana 60 miliar sudah di tangan. Meskipun aku sangat jijik untuk menandatangani dengan Nico Li, tapi aku tidak akan membuat masalah dengan uang, karena hanya dengan adanya uang, dan kompetensi, yang bisa membuat lebih banyak orang menghargai aku.

Dan kamu Nico Li, penghinaan hari ini dan keremehan hari ini, kelak akan menjadi kesalahan terbesar dalam hidup mu, Aku akan menggunakan 60 miliar ini untuk mengalahkanmu sepenuhnya.

“Abang Freddy, tadi dia bisikkan apa di telinga mu, aku lihat ekspresi wajah mu tkurang baik.” Patricia Mi sambil membantu ku membereskan barang, dengan penasaran ia bertanya.

Aku menggelengkan kepala, menandakan tidak ada apa-apa.

Bisikan Alexander Zheng di telinga ku, membuat Elva An penasaran.

Bisikan Nico Li di telinga ku, membuat Patricia Mi penasaran.

Hal yang membuat kita penasaran di dunia ini sangatlah banyak, dan bisikan mereka, ada yang punya rahasia, ada juga hanya sebuah sapaan saja.

Aku tidak ingin mengatakannya, karena ada beberapa hal, jika mereka tahu malah menjadi tidak baik.

“Ayo pulang, malam ini kantor kita mengadakan pesta.” Aku pun langsung menelepon ke Jim Tan, tidak ku sangka itu orang tidak mengangkat telepon aku, sepertinya sedang sibuk.

Vincent Lu mendengarkan kabar baik dari aku, saking senangnya ia sampai berloncat, “Kan sudah ku bilang program perencanaan ku mantap kan, Freddy, kamu ngomong baik-baik ini, kali ini aku dibagi berapa persen, jutaan ada kan ya.”

“Dasar, kamu juga bukan bagian Sales Marketing, masih berani mengharapkan pembagian persen!”

“Setan, kamu terlalu kejam, masa kamu ingin menikmati semua ini sendiri?”

“Makan kepala mu, uang-uang ini untuk kedepan kita memperbesar skala, Oh ya malam ini kita adakan pesta perayaan, sampaikan kepada semua karyawan kita, dan kedepannya semua paket makan siang karyawan nanti akan menambah satu kaki ayam!”

“Mantap!” Vincent lu menutup telepon, pasti lebih heboh daripada aku.

Saat sampai ke kantor, Elva an malah sudah menunggu aku di dalam ruangan aku, wajah dia terlihat letih, dan sedikit kasian.

Sepertinya, mengalami sesuatu yang membuatnya sedih.

Bertemu dengan Patricia Mi yang ada di belakang aku, sepertinya ia sangat terkejut.

“Ini, ini adik aku yang satu itu toh, kok kamu ada disini.” Elva An terkejut sampai tidak bisa menutup mulut.

Patricia Mi mengangkat alis, “Bagaimana, aku sekarang ada sekretaris pribadi Abang Freddy, tidak kelihatan kan, sirik kan kamu.” Aku tahu hubungan dia dan Elva An adalah teman baik, bahkan dahulu pas menyewa gedung kantor Patricia Mi ini pun di kenalin oleh Elva An, jadi saat melihat mereka sambil bercanda dengan sedikit sini pun aku tidak terkejut.

Kadang-kadang bercanda sini dengan teman ini, sangatlah wajar.

Elva An sambil menganggukkan kepala, kemudian ia sambil mengangkat alisnya dengan melihat aku, “Sudah jadian?”

“Sembarangan.” Aku melototinya, “Kakak An, angin apa yang membawa kamu kesini.”

Melihat Patricia Mi pergi untuk menaruh barang, kemudian aku bertanya kepada Elva An.

Elva An sambil menggeleng-gelengkan kepala, kembali ke wajah yang terlihat kasihan itu, “Duh, Kakak kamu semalam hampir saja di rundung orang.” Sambil bercerita, dia pelan-pelan menceritakan kejadian semalam ia sendiri di bar, kemudian dia menceritakan bahwa seseorang datang menggodanya.”

Aku melihat dia begitu sedih, dan membiarkan Patricia Mi menuangkan secangkir kopi.

“Kenapa, jadi kedatangan kamu ini untuk curhat ya?”

Dia menggeleng-gelengkan kepala, dan aku tahu pasti bukan hanya ini saja.

“Malam ini kamu pergi dengan aku, hajar dia untuk ku.”

“Aku mau pergi juga.” Patricia Mi mendengar Elva An berkata demikian, langsung ikut berkata.

“Hmm, sekretaris kecil ikut pergi untuk apa, kami orang dewasa ada urusan dewasa yang harus di selesaikan.” Candaan Elva An yang ini membuat Patricia Mi marah.

“Siapa yang anak kecil siapa yang orang dewasa, aku hanya lebih kecil dari kalian beberapa tahun bukan? Bisa tidak jangan anggap aku sebagai anak kecil terus, lagi pula, lagi pula aku dan Abang Freddy sudah mau menikah.”

“Puuuuuuhhh!” kopi yang di minum oleh Elva An langsung menyemprotnya dengan spontan, wajahnya penuh kejutan dan tidak percaya, dan kemudian ia menatapku dengan tatapan yang pebuh dengan curiga, seperti sedang menanyakan aku, apakah omongan bocah ini benar atau tidak.

Aku tidak menggelengkan kepala, dan juga tidak menganggukkan kepala, aku mengakui kalau kami memang ada hubungan, tapi aku tidak pernah berpikir kalau kami akan menikah.

“Kamu, kamu memang bajingan sekali, anak gadis seperti ini kamu pun sanggup?” tatapan Elva An penuh dengan kebencian yang tersamar, “Aku kira kamu orang yang sangat setia, ternyata kamu adalah buaya darat!”

Wajah aku semakin kesal, aku menyuruh Patricia Mi untuk tidak mengatakannya, dia malah mengatakan semuanya, baiklah sekarang, Elva An pasti mengira kalau aku adalah buaya darat.

Sebenarnya aku juga tidak termasuk buaya darat, hanya saja hari itu aku, yasudah, anggap saja aku mata keranjang.

Pepatah chinese berkata kalau mata keranjang itu seperti sebuah pisau yang menyangga di leher, aku rasa sekarang aku telah tahu rasanya sebuah pisau yang menyangga di leher, dan jika tidak berhati-hati maka akan tertusuk pisau tersebut.

“Sudahlah Kak An, ceritakan masalah kamu saja.” Aku benar-benar tidak ingin mengungkit topik ini.

Elva An masih sedikit tidak bisa menerima kenyataan, dia minum kopi dengan cepat, sambil melihat Patricia Mi, kemudian melihat ke aku. Akhirnya ia menunjukkan ekspresi tidak berdaya.

“Kalau begitu nanti malam kita pergi bareng saja, tapi aku bilang dulu ya, kali ini kamu pergi itu demi membalas mereka, kalau bocah sialan itu bermain tangan terhadap aku dan Patricia Mi, kamu harus selamatin aku dulu, karena kamu pergi demi aku,” Dari ucapan Elva An bisa terdengar dengan jelas, kalau ia tidak ingin Patricia Mi juga ikut pergi, bagaimana pun tambah satu wanita ke sana tambah juga kebahayaan.

Namun, Patricia Mi sama sekali tidak peduli, "Kenapa Kak An, kamu masih belum mengenal aku? Aku dulu itu kakak besar di bar, aku cuman belum pernah ke sana dalam waktu yang lumayan lama saja, bar yang disebut kakak itu, kalau ada adik yang aku tidak kenal, aku ikut marga kamu saja nanti.”

Ngomong sampai disini, aku pun hampir lupa kalau Patricia Mi dulu melakukan apa saja.

Dulu pas dia masih sekolah hampir tiap malam ia pergi ke bar, dan dia punya yang juga, banyak orang yang menjadi pengikutnya. Lagi pula kalau ingin main di bar, yang pertama adalah harus punya modal dulu, dan Patricia Mi, ia adalah pemilik modal terbesar.

Tujuan ia mengatakan demikian, hanya ingin aku dan Elva An tenang, dan dia tidak akan menjadi beban aku dan Elva An jika ia ikut pergi, malah akan membantu kami.

“Baik, kalau gitu nanti malam aku datang menjemput kalian.” Sambil berkata, Elva An berdiri dan segera meninggalkan tempat.

Aku juga ikut berdiri, dan mengantarkannya keluar, Patricia Mi seperti takut aku dan Elva An akan melakukan apa, ia pun ikut keluar.

Elva An melototi Patricia Mi sambil berkata, “Lihat wajah panik kamu, aku bukan wanita pelakor juga, kamu tenang saja."

“Hmm.” Patricia Mi membuang mukanya.

Aku tiba-tiba terpikir sesuatu, kemudian aku berkata kepada Elva An, “Masalah kantor kemarin, terima kasih ya.”

Elva An tertegun, langsung seperti terpikir sesuatu, “Jujur, masalah berita negatif tentang perusahaan mu kemarin bukan aku yang menyelesaikannya, aku belum punya kekuatan seperti itu.” Dan dia sambil memutarkan matanya, “tapi kalau kamu ingin berterima kasih pada ku juga masuk akal, bagaimana pun, aku telah mengeluar tenaga yang besar untuk ini, lagi pula jika tidak ada aku mungkin kamu juga tidak akan jadi.”

“Tentu.” Ucapan Elva An benar, kalau ia tidak ingin membawa aku ke pernikahan Danielle Xia, tentu aku tidak bisa bertemu dengan Alexander Zheng.

Melihat Elva An pergi dengan mobilnya, tatapannya melihat ke sebuah mobil yang ada di jalan.

Dan Patricia Mi juga memperhatikan mobil tersebut, dan ia menepuk bahu ku sambil berkata, “Lihat, Abang Freddy, mobil itu, yang tadi pagi menghalangi kita.”

Aku mengerutkan kening, melihat mobil Land Rover tersebut mengikuti Elva An pergi, di benak ku sudah mulai merasa sedikit diluar dugaan aku. Mobil Land Rover ini sebenarnya punya siapa, awalnya aku kira itu orangnya Nico Li, namun dilihat sekarang, kenapa bisa berhubungan dengan Elva An, mobil Land Rover tersebut ini sedang membuntuti Elva An atau ia adalah pengikut Elva An? Mereka memiliki hubungan khusus atau Elva An sebenarnya tidak tahu apa-apa tentang ini, aku ingin menelepon ke Elva An, tapi aku takut orang di mobil Land Rover tersebut akan sadar, akhirnya aku pikir lebih baik tidak mengatakan apa-apa.

“Patricia Mi, kita pura-pura tidak melihatnya saja.”

“Oh.” Dia tetap lebih mendengarkan kata-kata ku dan menjawab iya.

Melihat waktu yang secara bertahap menjelang sore ke malam, aku meminta Vincent Lu untuk membiarkan karyawan menghentikan pekerjaan mereka. Karena aku telah memesan sebuah kamar VIP di hotel terdekat, menyuruhnya membawa mereka pergi makan-makan enak, Orang-orang ini terlihat sangat senang ketika mereka mendengar berita ini, dan mereka pun tersenyum lebar.

Hatiku muncul sebuah perasaan, dulu bos aku selalu menanamkan ide-ide yang sangat idealis pada kami, ingin mencuci otak kami dan berbicara tentang cita-cita, tetapi tidak pernah membicarakan uang, tidak pernah membicarakan tentang fasilitas, semuanya hanya bual kosong tentang ide dan harapan, hadeh, jika aku bisa bertemu bos seperti aku, mungkin aku juga tidak akan mengundurkan diri dengan mudah.

Apalagi kali ini ada investasi 60 miliar, Di satu sisi perusahaan tidak perlu pusing tentang gaji karyawan lagi, dan tidak akan lagi muncul kekhawatiran tentang situasi seperti kemarin jika terjadi berita negatif tentang perusahaan, perusahaan akan langsung runtuh. Karena sudah memiliki yang, berarti memiliki personil yang lebih baik untuk mengurus masalah branding perusahaan, berarti jika tidak berhasil menjual satu buah komputer pun, perusahaan dapat tetap beroperasi dengan normal. Dengan kata lain, 60 miliar ini memberi kami likuiditas yang cukup untuk mengoperasikan perusahaan.

Novel Terkait

After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
4 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu