The Winner Of Your Heart - Bab 320 Ada Orang Merundung Elva An?
Aku melihat kontrak dan program perencanaan di tangan ku, dan melihat bab World Corp tersebut, Aku tahu bahwa dana 60 miliar sudah di tangan. Meskipun aku sangat jijik untuk menandatangani dengan Nico Li, tapi aku tidak akan membuat masalah dengan uang, karena hanya dengan adanya uang, dan kompetensi, yang bisa membuat lebih banyak orang menghargai aku.
Dan kamu Nico Li, penghinaan hari ini dan keremehan hari ini, kelak akan menjadi kesalahan terbesar dalam hidup mu, Aku akan menggunakan 60 miliar ini untuk mengalahkanmu sepenuhnya.
“Abang Freddy, tadi dia bisikkan apa di telinga mu, aku lihat ekspresi wajah mu tkurang baik.” Patricia Mi sambil membantu ku membereskan barang, dengan penasaran ia bertanya.
Aku menggelengkan kepala, menandakan tidak ada apa-apa.
Bisikan Alexander Zheng di telinga ku, membuat Elva An penasaran.
Bisikan Nico Li di telinga ku, membuat Patricia Mi penasaran.
Hal yang membuat kita penasaran di dunia ini sangatlah banyak, dan bisikan mereka, ada yang punya rahasia, ada juga hanya sebuah sapaan saja.
Aku tidak ingin mengatakannya, karena ada beberapa hal, jika mereka tahu malah menjadi tidak baik.
“Ayo pulang, malam ini kantor kita mengadakan pesta.” Aku pun langsung menelepon ke Jim Tan, tidak ku sangka itu orang tidak mengangkat telepon aku, sepertinya sedang sibuk.
Vincent Lu mendengarkan kabar baik dari aku, saking senangnya ia sampai berloncat, “Kan sudah ku bilang program perencanaan ku mantap kan, Freddy, kamu ngomong baik-baik ini, kali ini aku dibagi berapa persen, jutaan ada kan ya.”
“Dasar, kamu juga bukan bagian Sales Marketing, masih berani mengharapkan pembagian persen!”
“Setan, kamu terlalu kejam, masa kamu ingin menikmati semua ini sendiri?”
“Makan kepala mu, uang-uang ini untuk kedepan kita memperbesar skala, Oh ya malam ini kita adakan pesta perayaan, sampaikan kepada semua karyawan kita, dan kedepannya semua paket makan siang karyawan nanti akan menambah satu kaki ayam!”
“Mantap!” Vincent lu menutup telepon, pasti lebih heboh daripada aku.
Saat sampai ke kantor, Elva an malah sudah menunggu aku di dalam ruangan aku, wajah dia terlihat letih, dan sedikit kasian.
Sepertinya, mengalami sesuatu yang membuatnya sedih.
Bertemu dengan Patricia Mi yang ada di belakang aku, sepertinya ia sangat terkejut.
“Ini, ini adik aku yang satu itu toh, kok kamu ada disini.” Elva An terkejut sampai tidak bisa menutup mulut.
Patricia Mi mengangkat alis, “Bagaimana, aku sekarang ada sekretaris pribadi Abang Freddy, tidak kelihatan kan, sirik kan kamu.” Aku tahu hubungan dia dan Elva An adalah teman baik, bahkan dahulu pas menyewa gedung kantor Patricia Mi ini pun di kenalin oleh Elva An, jadi saat melihat mereka sambil bercanda dengan sedikit sini pun aku tidak terkejut.
Kadang-kadang bercanda sini dengan teman ini, sangatlah wajar.
Elva An sambil menganggukkan kepala, kemudian ia sambil mengangkat alisnya dengan melihat aku, “Sudah jadian?”
“Sembarangan.” Aku melototinya, “Kakak An, angin apa yang membawa kamu kesini.”
Melihat Patricia Mi pergi untuk menaruh barang, kemudian aku bertanya kepada Elva An.
Elva An sambil menggeleng-gelengkan kepala, kembali ke wajah yang terlihat kasihan itu, “Duh, Kakak kamu semalam hampir saja di rundung orang.” Sambil bercerita, dia pelan-pelan menceritakan kejadian semalam ia sendiri di bar, kemudian dia menceritakan bahwa seseorang datang menggodanya.”
Aku melihat dia begitu sedih, dan membiarkan Patricia Mi menuangkan secangkir kopi.
“Kenapa, jadi kedatangan kamu ini untuk curhat ya?”
Dia menggeleng-gelengkan kepala, dan aku tahu pasti bukan hanya ini saja.
“Malam ini kamu pergi dengan aku, hajar dia untuk ku.”
“Aku mau pergi juga.” Patricia Mi mendengar Elva An berkata demikian, langsung ikut berkata.
“Hmm, sekretaris kecil ikut pergi untuk apa, kami orang dewasa ada urusan dewasa yang harus di selesaikan.” Candaan Elva An yang ini membuat Patricia Mi marah.
“Siapa yang anak kecil siapa yang orang dewasa, aku hanya lebih kecil dari kalian beberapa tahun bukan? Bisa tidak jangan anggap aku sebagai anak kecil terus, lagi pula, lagi pula aku dan Abang Freddy sudah mau menikah.”
“Puuuuuuhhh!” kopi yang di minum oleh Elva An langsung menyemprotnya dengan spontan, wajahnya penuh kejutan dan tidak percaya, dan kemudian ia menatapku dengan tatapan yang pebuh dengan curiga, seperti sedang menanyakan aku, apakah omongan bocah ini benar atau tidak.
Aku tidak menggelengkan kepala, dan juga tidak menganggukkan kepala, aku mengakui kalau kami memang ada hubungan, tapi aku tidak pernah berpikir kalau kami akan menikah.
“Kamu, kamu memang bajingan sekali, anak gadis seperti ini kamu pun sanggup?” tatapan Elva An penuh dengan kebencian yang tersamar, “Aku kira kamu orang yang sangat setia, ternyata kamu adalah buaya darat!”
Wajah aku semakin kesal, aku menyuruh Patricia Mi untuk tidak mengatakannya, dia malah mengatakan semuanya, baiklah sekarang, Elva An pasti mengira kalau aku adalah buaya darat.
Sebenarnya aku juga tidak termasuk buaya darat, hanya saja hari itu aku, yasudah, anggap saja aku mata keranjang.
Pepatah chinese berkata kalau mata keranjang itu seperti sebuah pisau yang menyangga di leher, aku rasa sekarang aku telah tahu rasanya sebuah pisau yang menyangga di leher, dan jika tidak berhati-hati maka akan tertusuk pisau tersebut.
“Sudahlah Kak An, ceritakan masalah kamu saja.” Aku benar-benar tidak ingin mengungkit topik ini.
Elva An masih sedikit tidak bisa menerima kenyataan, dia minum kopi dengan cepat, sambil melihat Patricia Mi, kemudian melihat ke aku. Akhirnya ia menunjukkan ekspresi tidak berdaya.
“Kalau begitu nanti malam kita pergi bareng saja, tapi aku bilang dulu ya, kali ini kamu pergi itu demi membalas mereka, kalau bocah sialan itu bermain tangan terhadap aku dan Patricia Mi, kamu harus selamatin aku dulu, karena kamu pergi demi aku,” Dari ucapan Elva An bisa terdengar dengan jelas, kalau ia tidak ingin Patricia Mi juga ikut pergi, bagaimana pun tambah satu wanita ke sana tambah juga kebahayaan.
Namun, Patricia Mi sama sekali tidak peduli, "Kenapa Kak An, kamu masih belum mengenal aku? Aku dulu itu kakak besar di bar, aku cuman belum pernah ke sana dalam waktu yang lumayan lama saja, bar yang disebut kakak itu, kalau ada adik yang aku tidak kenal, aku ikut marga kamu saja nanti.”
Ngomong sampai disini, aku pun hampir lupa kalau Patricia Mi dulu melakukan apa saja.
Dulu pas dia masih sekolah hampir tiap malam ia pergi ke bar, dan dia punya yang juga, banyak orang yang menjadi pengikutnya. Lagi pula kalau ingin main di bar, yang pertama adalah harus punya modal dulu, dan Patricia Mi, ia adalah pemilik modal terbesar.
Tujuan ia mengatakan demikian, hanya ingin aku dan Elva An tenang, dan dia tidak akan menjadi beban aku dan Elva An jika ia ikut pergi, malah akan membantu kami.
“Baik, kalau gitu nanti malam aku datang menjemput kalian.” Sambil berkata, Elva An berdiri dan segera meninggalkan tempat.
Aku juga ikut berdiri, dan mengantarkannya keluar, Patricia Mi seperti takut aku dan Elva An akan melakukan apa, ia pun ikut keluar.
Elva An melototi Patricia Mi sambil berkata, “Lihat wajah panik kamu, aku bukan wanita pelakor juga, kamu tenang saja."
“Hmm.” Patricia Mi membuang mukanya.
Aku tiba-tiba terpikir sesuatu, kemudian aku berkata kepada Elva An, “Masalah kantor kemarin, terima kasih ya.”
Elva An tertegun, langsung seperti terpikir sesuatu, “Jujur, masalah berita negatif tentang perusahaan mu kemarin bukan aku yang menyelesaikannya, aku belum punya kekuatan seperti itu.” Dan dia sambil memutarkan matanya, “tapi kalau kamu ingin berterima kasih pada ku juga masuk akal, bagaimana pun, aku telah mengeluar tenaga yang besar untuk ini, lagi pula jika tidak ada aku mungkin kamu juga tidak akan jadi.”
“Tentu.” Ucapan Elva An benar, kalau ia tidak ingin membawa aku ke pernikahan Danielle Xia, tentu aku tidak bisa bertemu dengan Alexander Zheng.
Melihat Elva An pergi dengan mobilnya, tatapannya melihat ke sebuah mobil yang ada di jalan.
Dan Patricia Mi juga memperhatikan mobil tersebut, dan ia menepuk bahu ku sambil berkata, “Lihat, Abang Freddy, mobil itu, yang tadi pagi menghalangi kita.”
Aku mengerutkan kening, melihat mobil Land Rover tersebut mengikuti Elva An pergi, di benak ku sudah mulai merasa sedikit diluar dugaan aku. Mobil Land Rover ini sebenarnya punya siapa, awalnya aku kira itu orangnya Nico Li, namun dilihat sekarang, kenapa bisa berhubungan dengan Elva An, mobil Land Rover tersebut ini sedang membuntuti Elva An atau ia adalah pengikut Elva An? Mereka memiliki hubungan khusus atau Elva An sebenarnya tidak tahu apa-apa tentang ini, aku ingin menelepon ke Elva An, tapi aku takut orang di mobil Land Rover tersebut akan sadar, akhirnya aku pikir lebih baik tidak mengatakan apa-apa.
“Patricia Mi, kita pura-pura tidak melihatnya saja.”
“Oh.” Dia tetap lebih mendengarkan kata-kata ku dan menjawab iya.
Melihat waktu yang secara bertahap menjelang sore ke malam, aku meminta Vincent Lu untuk membiarkan karyawan menghentikan pekerjaan mereka. Karena aku telah memesan sebuah kamar VIP di hotel terdekat, menyuruhnya membawa mereka pergi makan-makan enak, Orang-orang ini terlihat sangat senang ketika mereka mendengar berita ini, dan mereka pun tersenyum lebar.
Hatiku muncul sebuah perasaan, dulu bos aku selalu menanamkan ide-ide yang sangat idealis pada kami, ingin mencuci otak kami dan berbicara tentang cita-cita, tetapi tidak pernah membicarakan uang, tidak pernah membicarakan tentang fasilitas, semuanya hanya bual kosong tentang ide dan harapan, hadeh, jika aku bisa bertemu bos seperti aku, mungkin aku juga tidak akan mengundurkan diri dengan mudah.
Apalagi kali ini ada investasi 60 miliar, Di satu sisi perusahaan tidak perlu pusing tentang gaji karyawan lagi, dan tidak akan lagi muncul kekhawatiran tentang situasi seperti kemarin jika terjadi berita negatif tentang perusahaan, perusahaan akan langsung runtuh. Karena sudah memiliki yang, berarti memiliki personil yang lebih baik untuk mengurus masalah branding perusahaan, berarti jika tidak berhasil menjual satu buah komputer pun, perusahaan dapat tetap beroperasi dengan normal. Dengan kata lain, 60 miliar ini memberi kami likuiditas yang cukup untuk mengoperasikan perusahaan.
Novel Terkait
After Met You
AmardaMy Enchanting Guy
Bryan WuAdore You
ElinaTakdir Raja Perang
Brama aditioRahasia Istriku
MahardikaMbak, Kamu Sungguh Cantik
Tere LiyeThe Winner Of Your Heart×
- Bab 1 Ketika Cinta Berlalu
- Bab 2 Cintaku, Telah Dijual
- Bab 3 Pria Cabul yang Tulus
- Bab 4 Memerintahku Dengan Tubuhmu
- Bab 5 Orang Kaya
- Bab 6 Kehidupan Yang Keras
- Bab 7 Skema Produk Baru
- Bab 8 Anak Emas
- Bab 9 Kejam
- Bab 10 Orang Yang Kesepian
- Bab 11 Membual
- Bab 12 Cinta Yang Hilang
- Bab 13 Hidup Sama Seperti Anjing
- Bab 14 Danielle Xia Sedang Dalam Bahaya
- Bab 15 Perkelahian
- Bab 16 Perubahan Rencana
- Bab 17 Danielle Xia yang Kejam
- Bab 18 Kamu Adalah Satu-satunya Yang Kucintai
- Bab 19 Menyanjung
- Bab 20 Penandatanganan Kontrak
- Bab 21 Aku Menang
- Bab 22 Glorian Su
- Bab 23 Aku Bersedia Menemanimu
- Bab 24 Tamu yang Tak Disangka
- Bab 25 Perpisahan yang Tidak Menyenangkan
- Bab 26 Bermasalah Dengan Orang Besar
- Bab 27 Cinta Membutakanku
- Bab 28 Dale An
- Bab 29 “Area Penjualan”
- Bab 30 Halangan
- Bab 31 Melamar?
- Bab 32 Menjaga Bentuk Badan
- Bab 33 Hal Yang Menakutkan
- Bab 34 Air Mata Mengalir Jatuh Seperti Air Hujan
- Bab 35 Masa Lalu Yang Tidak Akan Pernah Kembali
- Bab 36 Cinta Yang Terlahir Kembali
- Bab 37 Istri Putra Mahkota
- Bab 38 Pertemuan
- Bab 39 Sana Carilah Pacar
- Bab 40 Pikachu Yang Bahagia
- Bab 41 Gadis Di Sebelah Rumah
- Bab 42 Takdir
- Bab 43 Dia Adalah Sebuah Lukisan
- Bab 44 Nico Li
- Bab 45 Pemimpin Kecil
- Bab 46 Anjing Gila
- Bab 47 Untungnya Dia Jelek
- Bab 48 Membuka Saluran
- Bab 49 Masalah Yang Paling Sulit Untuk Dipecahkan
- Bab 50 Ahli Negosiasi
- Bab 51 Kesakitan Di Dalam Hati
- Bab 52 Tidak Menemukan Cara Lain
- Bab 53 Pikiran Buruk
- Bab 54 Halo, Kakak Ipar
- Bab 55 Sangat Serasi
- Bab 56 Mempelajari Tubuhnya
- Bab 57 Jimmy Wan
- Bab 58 CEO Creative Culture
- Bab 59 Nafsuku
- Bab 60 Teman Dekat Masa Kecil
- Bab 61 Gambaran Yang Hangat (1)
- Bab 61 Gambaran Yang Hangat (2)
- Chapter 62 Kecewa
- Chapter 63 Sebuah Lelucon
- Chapter 64 Perbedaan Derajat Dan Status Seseorang
- Chapter 65 Otak Kamu Sudah Bermasalah(1)
- Chapter 65 Otak Kamu Sudah Bermasalah (2)
- Bab 66 Ide Memulai Bisnis (1)
- Bab 66 Ide Memulai Bisnis (2)
- Bab 67 Hidup Tidak Memiliki Jalan Untuk Melihat Ke Belakang
- Bab 68 Peraturan
- Bab 69 Nada Bicara Seorang Istri
- Bab 70 Pengecut Yang Rendah Diri
- Bab 71 Terkagum
- Bab 72 Hujan yang Dibawa Angin
- Bab 73 Aku Suka Padamu
- Bab 74 Surga Hingga Neraka
- Bab 75 Gadis Yang Tenang
- Bab 76 Sederhana Dan Bahagia
- Bab 77 Wangi Yang Asing
- Bab 78 Rapat Meja Bundar
- Bab 79 Bahagia Diatas Penderitaan Orang Lain
- Bab 80 Menaruh Jebakan
- Bab 81 Kepantasan Untuk Berjuang Bersamanya
- Bab 82 Artis Mendatang
- Bab 83 Aku Tidak Dilahirkan
- Bab 84 Menghasilkan Uang Barulah Jalan Raja
- Bab 85 Hasil Dari Kerja Keras
- Bab 86 Saya Telah Bercerai
- Bab 87 Bunga Melayang Pergi Bersama Angin
- Bab 88 Bencana Sudah Dekat
- Bab 89 Aku Lupa Ingatan
- Bab 90 Perasaan Hangat
- Bab 91 Halo, Mantan Istri!
- Bab 92 Saling Berhadapan
- Bab 93 Menyelamatkan Suami yang Jauh
- Bab 94 Tidak Saling Berhutang
- Bab 95 Keinginan Akan Kekuatan
- Bab 96 Sampai Disini
- Bab 97 Kemudian
- Bab 98 Pengorbanan Masa Muda
- Bab 99 Kita Yang Egois
- Bab 100 Mabukkan Dia
- Bab 101 Menahan
- Bab 102 Sikap Lembut yang Tiba-Tiba
- Bab 103 Memilih Kebebasan
- Bab 104 Parafrase
- Bab 105 Kecoak
- Bab 106 Brandon Li
- Bab 107 Menyerang Lebih Dulu
- Bab 108 Kencan Buta
- Bab 109 Kamu Adalah Pria Yang Baik
- Bab 110 Natasha Xie
- Bab 111 Kami Semua Adalah Makhluk Yang Aneh
- Bab 112 Akan Jauh Dari Mereka
- Bab 113 Harapan Sederhana
- Bab 114 Membuka Hati
- Bab 115 Martabat Tinggi dan Rendah
- Bab 116 Dia Pergi
- Bab 117 Cinta yang Sempurna
- Bab 118 Melangkah Ke Depan
- Bab 119 Hubungan Di Antara Kami
- Bab 120 Aku Yang Sangat Tidak Setia
- Bab 121 Belenggu
- Bab 122 Jangan Pergi
- Bab 123 Tetesan Air Mata Surga
- Bab 124 Sebuah Noda Merah
- Bab 125 Rumor
- Bab 126 Pujian
- Bab 127 Mengambil Kembali Daerah
- Bab 128 Cinta Lebih Kejam
- Bab 129 Hari Yang Istimewa
- Bab 130 Menjaga Gengsinya
- Bab 131 Nona Muda
- Bab 132 Jarak yang Sulit Dilampaui
- Bab 133 Kehidupan Yang bebas
- Bab 134 Cinta Bisa Membuat Orang Gila
- Bab 135 Api dan Es
- Bab 136 Meninggalkan Acara
- Bab 137 Pilihan Jim Tan
- Bab 138 Selamat Tinggal Steven Liu
- Bab 139 Pendanaan
- Bab 140 Dasar Berbisnis
- Chapter 141 Khayalan
- Bab 142 Makhluk Sensitif
- Bab 143 Wanita yang Aktif
- Bab 144 Yun Chuan Network
- Bab 145 Aku Yang Berada Dalam Kerumunan Orang
- Bab 146 Aku Tidak Memahami Dia
- Bab 147 Melihat Bunga Dalam Kabut
- Bab 148 Memberhentikan Aku ?
- Bab 149 Mereka Tidak Suka Sama Aku
- Bab 150 Pengadilan
- Bab 151 Menjilat
- Bab 152 Menanggung
- Bab 153 Rapat Selesai
- Bab 154 Kecelakaan Alicia Fang?
- Bab 155 Peduli
- Bab 156 Keragu-raguan
- Bab 157 Sebuah Mimpi
- Bab 158 Ayah Peyton Luo
- Bab 159 Penguasa
- Bab 160 Lanfang Technology
- Bab 161 Pertikaian Hebat
- Bab 162 Pengkhianat
- Bab 163 Berita Buruk yang Berturut-turut
- Bab 164 Melewati Lautan Api dan Air
- Bab 165 Mulut berbahaya
- Bab 166 Bermuka Dua
- Bab 167 Jeremy Fang
- Bab 168 Tidak Tahu Malu
- Bab 169 Kebenaran Yang Mengejutkan
- Bab 170 Menggali Lubang
- Bab 171 Usulan
- Bab 172 Berpegang Teguh Pada Prinsip
- Bab 173 Iming-iming
- Bab 174 Hubungan Pertemanan Lama
- Bab 175 Malam yang Memabukkan
- Bab 176 Membalas dengan kebaikkan
- Bab 177 Musibah Yang Membawa Keberuntungan
- Bab 178 Aku Ingin Menjalin Hubungan Denganmu
- Bab 179 Kedudukan Yang Penting di Hatinya
- Bab 180 Sangat Tidak Jujur
- Bab 181 Titik Kelemahan
- Bab 182 Vincent Lu
- Bab 183 Partner
- Bab 184 Aku Tidak Takut Pada Mereka
- Bab 185 Struktur
- Bab 186 Mengundurkan Diri
- Bab 187 Ciuman
- Bab 188 Untuk Selama-lamanya
- Bab 189 Sophia Zheng
- Bab 190 Masih Tetap Cerah Merah
- Bab 191 Datangnya Masalah
- Bab 192 Gosip
- Bab 193 Berhati Dingin
- Bab 194 Aku Merindukanmu
- Bab 195 Tidak Sengaja Mengetahui
- Bab 196 Villa di Kaki Bukit
- Bab 197 Orang Tua
- Bab 198 Seorang Pembohong
- Bab 199 Membangkitkan Emosi
- Bab 200 Menikah
- Bab 201 Keluarga Li
- Bab 202 Mengumumkan Cinta
- Bab 203 Peringatan dari Jeremy Fang
- Bab 204 Bisnis Pertama
- Bab 205 Panjat Jabatan
- Bab 206 Korban Keuntungan
- Bab 207 Dimakan Emosi
- Bab 208 Demam?
- Bab 209 Dia Telah Pergi
- Bab 210 Buku Catatan Pasien
- Bab 211 Tidak Bertenaga
- Bab 212 Danau Pujiang
- Bab 213 Selesai Sampai Di Sini?
- Bab 214 Hujan Di Musim Gugur Dingin
- Bab 215 Ketegasan Alicia Fang
- Bab 216 Ayo Kita Putus
- Bab 217 Pergi
- Bab 218 Tidak Mampu menanggungnya
- Bab 219 Melarikan diri
- Bab 220 Mendapatkannya Adalah Keberuntunganku, Bila Tidak Itu Adalah Takdir
- Bab 221 Keuntungan Yun Chuan
- Bab 222 Pinjaman
- Bab 223 Negosiasi Penyelidikan
- Bab 224 Membicarakan Kejatuhan
- Bab 225 Dia adalah Danielle Xia
- Bab 226 Mengapa Harus Berpisah?
- Bab 227 Pembicaraan Keputusan yang Kedua
- Bab 228 Berpendirian Tidak Tetap
- Bab 229 Danielle Xia Datang Bertamu
- Bab 230 Rekan Kerja
- Bab 231 Elva An
- Bab 232 Resiko Dan Keuntungan
- Bab 233 Kecelakaan
- Bab 234 Berita Baik
- Bab 235 Persiapan
- Bab 236 Pembiayaan Sukses
- Bab 237 Kesedihan Yang Samar Samar
- Bab 238 Bertumbuh
- Bab 239 Berharap Wanita itu Masih Sama Seperti yang Dulu
- Bab 240 Kecantikan Gadis Yang DIngin
- Bab 241 Pukul Sampai Matipun Tidak Akan Mengatakannya
- Bab 242 Takdir Adalah Kebetulan
- Bab 243 Qing He Media
- Bab 243 Status Sosial Buih
- Bab 244 Berpikiran Tidak-Tidak
- Bab 246 Hentai
- Bab 247 Ketakutan
- Bab 248 Dua Tiang Pilar
- Bab 249 Tukang Intip
- Bab 250 Mereka Semua Suka Padaku
- Bab 251 Lawan
- Bab 252 Merencanakan Lebih Awal
- Bab 253 Perempuan Tua
- Bab 254 Dia Adalah Prioritasmu Yang Ke Berapa
- Bab 255 Cinta Sejati
- Bab 256 Tiba Sesuai Jadwal
- Bab 257 Berunding
- Bab 258 Pesta Perayaan
- Bab 259 Tidak Terjadi Apa-apa Di Antara Kita
- Bab 260 Pindah Untuk Tinggal Kembali.
- Bab 261 Bertemu Elva An Lagi.
- Bab 262 Mengawasi Danielle Xia.
- Bab 263 Bayangan Danielle Xia.
- Bab 264 Jeffrey Cheng Dan Lauren Luo.
- Bab 265 Matanya Yang Tersenyum.
- Bab 266 Lain di Mulut Lain di Hati
- Bab 267 Teleskop
- Bab 268 Mengintip Danielle Xia
- Bab 269 Apakah Kamu Menyukainya Sekarang?
- Bab 270 Keanehan Vincent Lu
- Bab 271 Permulaan Sedikit Demi Sedikit
- Bab 272 Bertemu Danielle Xia
- Bab 273 Kenalkan Padaku Teman Pria
- Bab 274 Pemilik Gedung
- Bab 275 Patricia Mi
- Bab 276 Bertengkar
- Bab 277 Dia Adalah Wanita Paling Cantik Yang Pernah Aku Temui
- Bab 278 Secantik Alicia Fang
- Bab 279 Bertemu Dia Lagi
- Bab 280 Nyali Untuk Mengulangi Kalimat Ini Lagi
- Bab 281 Aku Sedang Mengejar Seseorang
- Bab 282 Kebenaran
- Bab 283 Kakak Beradik
- Bab 284 Kecantikan, Kemampuan, dan Kekayaan
- Bab 285 Kekasih
- Bab 286 Keraguan.
- Bab 287 Memesan Delivery
- Bab 288 Cinta Yang Pemberani
- Bab 289 Kepergian Alicia Fang
- Bab 290 Elipsis Yang Tidak Lengkap
- Bab 291 Taman Rekreasi Youhu
- Bab 292 Hal Yang Disembunyikan Vincent Lu
- Bab 293 Patricia Mi Diselingkuhi
- Bab 294 Patricia Mi Yang Dewasa
- Bab 295 Cinta Danielle Xia
- Bab 296 Suara Kemarahan Jim Tan
- Bab 297 Perawatan Elva An
- Bab 298 Charles Mi Ayah Patricia Mi
- Bab 299 Tekad Patricia Mi
- Bab 300 Beri Aku Uang Sewa Sebesar Seratus Juta Lagi
- Bab 301 Membeli Pembalut Lagi?
- Bab 302 Merawat Patricia Mi
- Chapter 303 Pergi Bertemu Charles Mi
- Chapter 304 Hubungan Antara Ayah dan Putrinya
- Chapter 305 Terjadi Suatu Hubungan
- Chapter 306 Hotel Feng Lin
- Chapter 307 Menjadi Runtuh
- Bab 308 Perusahaan Yang Krisis.
- Bab 309 Hari Khusus.
- Bab 310 Pernikahaan Danielle Xia
- Bab 311 Tahun Itu Cinta Yang Terlewatkan
- Bab 312 Raut Muka Sophia Zheng
- Bab 313 Patricia Mi Hilang?
- Bab 314 Sebenarnya Ulah Siapa
- Bab 315 Aku Ingin Pergi Bekerja
- Bab 316 Pidato Bos Wanita
- Bab 317 Menghibur Patricia Mi
- Bab 318 Nico Li Telah Berubah
- Bab 319 Telah Ditanda tangan
- Bab 320 Ada Orang Merundung Elva An?
- Bab 321 Yang Dimaksud Dengan Rasa Kemanusiaan
- Bab 322 Malam Ini Semua Pengeluaran Di Bayar Oleh Prince Zhao!
- Bab 323 Pablo Chen
- Bab 324 Prince Zhao Memiliki Permintaan
- Bab 325 Apakah Itu Menakjubkan Memiliki Banyak Uang?
- Bab 326 Metode Pemasaran Jeffery Cheng
- Bab 327 Paula Jiang Meninggal
- Bab 328 Hati Patricia Mi, Sikapku
- Bab 329 Yun Ning Technology
- Bab 330 Danielle Xia Belum Menikah!
- Bab 331 Nico Li Si Penjahat Berat
- Bab 332 Hubungan Rusak Sulit Diperbaiki
- Bab 333 Botak, Lepaskan Wanita Itu
- Bab 334 Perkelahian
- Bab 335 Telepon Dari Vincent Lu
- Bab 336 Aku Adalah Seorang Bajingan
- Bab 337 Kepala Di Botak!
- Bab 338 Hati Vincent Lu
- Bab 339 Kunjungan Nico Li
- Bab 340 Rencana Untuk Menghadapi Nico Li
- Bab 341 Cinta Yang Melengkapi
- Bab 342 Makan Hotpot
- Bab 343 Kehidupan Pablo Chen
- Bab 344 Hati Elva An
- Bab 345 Kunjungan Ibu dan Ayah
- Bab 346 Kota Kecil Milik Orang Lokal
- Bab 347 Rahasia Patricia Mi
- Bab 348 Pengakuan Patricia Mi
- Bab 349 Menerima Patricia Mi
- Bab 350 Rencana Baru Perusahaan
- Bab 351 Pertemuan Bisnis Di Atas Meja Perjamuan
- Bab 352 Tempat Iklan Yang Diperebutkan
- Bab 353 Kemahiran Patricia Mi!
- Bab 354 Krisis Yang Tiba-tiba
- Bab 355 Kelembutan Patricia Mi
- Bab 356 Dyson Meminjam Uang
- Bab 357 Sebuah Surga
- Bab 358 Bertemu Paula Jiang Lagi
- Bab 359 Berkumpul Bersama
- Bab 360 Kebenaran Dari Masalah
- Bab 361 Masa Muda Yang Telah Berlalu
- Bab 362 Loser Lulusan Dari Universitas Ternama
- Bab 363 Fanny Hao Pergi Atau Menetap.
- Bab 364 Danielle Xia Kembali.
- Bab 365 Menjemput Di Bandara
- Bab 366 Danielle Xia Yang Angkuh
- Bab 367 Proyek Baru Yang Dijiplak
- Bab 368 Pengkhianat Perusahaan
- Bab 369 Debbie Xia
- Bab 370 Kalimat Iklan Perusahaan
- Bab 371: Mencari Mata mata
- Bab 372 Jordan Wang
- Bab 373 Munculnya Mata-mata
- Bab 374 Persyaratan Zack
- Bab 375 Kedatangan Elva An
- Bab 376 Saran dari Elva An
- Bab 377 Memaksa Fanny Huo untuk Menyerah
- Bab 378 Membujuk Fanny Huo
- Bab 379 “Makan Malam Mewah” untuk Jordan Wang
- Bab 380 Mencari Danielle Xia Lagi?
- Bab 381 Pertemuan di Taman Danau
- Bab 382 Danau dan Laut
- Bab 383 Kenangan Danielle Xia
- Bab 384 Meminta Bantuan Danielle Xia
- Bab 385 Memberikan Masker Untuk Debbie Xia
- Bab 386 Bantuan Debbie Xia
- Bab 387 Volume Transaksi Yang Tak Terduga
- Bab 388 Menjemput Patricia Mi Pulang
- Bab 389 Mencari Sutradara Gemuk Membuat Video
- Bab 390 Pengakuan Glorian Su
- Bab 391 Surat Pengacara
- Bab 392 Charles Mi Mentraktir
- Bab 393 Tunangan!
- Bab 394 Proyek Bernilai Milyaran
- Bab 395 Pria Yang Sudah Menikah
- Bab 396 Kawin Lari
- Bab 397 Danielle Xia Kamu Di Mana?
- Bab 398 Pijakan Yun Chuan
- Bab 399 Bayangan Yang Hilang
- Bab 400 Percakapan Danielle Xia
- Bab 401 Kamu Akan Menjadi Milikku
- Bab 402 Bukti Kriminal Yang Berasal Dari Keluarga Li
- Bab 403 Kantor Polisi Yang Aneh
- Bab 404 Rahasia Dyson
- Bab 405 Pertarungan Terakhir (Akhir)