The Winner Of Your Heart - Bab 281 Aku Sedang Mengejar Seseorang

Tanpa memberi celah lemah, aku berkata: " Kebetulan sekali kau sangat ingin mendengarnya, aku ulangi sekali lagi untukmu. Tadi aku bilang, seperti kau ini, gadis kecil yang pendidikan jelek dan puber tidak sempurna, atas rata, belakang pun tidak oke, walaupun aku berani memanfaatkan ibu babi sekali pun, aku tidak ingin memakaimu sama sekali! "

Patricia berteriak, menghentak-hentakkan kaki dan dua tangannya terulur mencekik leherku berkata: " Aaaaaaaaa, kau kurang ajar! Nenek Gu tidak akan membiarkanmu! Jika aku mati itu karenamu! "

" Ah, kau masih berani macam-macam.."

Sebenarnya aku ingin bilang bahwa jika dia masih berani menggangguku, hasil yang didapat karena mencekikku, membuatku tidak bisa berbicara, tapi yang keluar hanya: " Aku.. Aku mengandalkanmu, lepaskan aku, jika kau tidak lepaskan tangan, aku tidak... tidak sungkan... "

" Jika kau tidak sungkan, aku ingin melihatmu bagaimana kau tidak sungkan terhadapku.. "

Sebelum dia menyelesaikan kata-katanya, sebuah pukulan mendarat di pantat Patricia. Jangan lihat karena masa pubernya tidak sempurna, meski dia sudah memakai pakaian bahan tebal, tapi masih bisa merasakan kelembutannya.

Wajah Patricia menunjukkan ekspresinya yang seakan kaget tak percaya, wajahnya seperti pantat monyet, memerah.

Dia mencekik makin kuat, disaat bersamaan berkata: " Kau berani menggangguku, aku tidak akan memaafkanmu. Jika aku tidak bisa membuat wajahmu bengkak, namaku akan ditulis terbalik! "

".... "

Setelah bertengkar sebentar, aku juga tidak tahu siapa yang menang, leher yang dicekiknya pun sedikit bengkak. Tentu pantatnya ku pukul berkali-kali, tapi takutnya ini tidak menghasilkan apa-apa.

Singkat cerita, walaupun pemenang tidak ketahuan siapa, tapi kami akhirnya melepaskan tangan dalam diam.

Kelihatannya dia sudah tidak bertenaga, dan aku juga tidak ingin membawanya dalam masalah. Lalu dia dengan terengah-engah melihatku, akupun balik memelototinya.

Tanpa sadar, aku telah dibawa masuk kedalam arusnya. Dalam benakku, sejak masuk ke dalam masyarakat, aku tidak bertemu dengan orang yang 'kekanakan' seperti ini.

Terpaksa dibilang, Patricia Mi tidak hanya membuat orang emosi, tapi juga bisa membuat orang lain menjadi bodoh.

Setelah membuang waktu begitu lama, hampir aku tidak mengerti tujuannya datang kemari. Aku tidak ingin dibawa oleh arusnya lagi atau dikendalikan, akhirnya aku mundur selangkah.

Aku menuangkan teh hangat untuknya dan berkata: " Yang benar adalah lelaki tidak memukul wanita, tapi melihatmu yang kekanakan, aku tidak perhitungan lagi. Bilang saja, apa yang membuatmu kemati, walaupun aku memiliki firasat buruk, tapi kita berdua sudah saling bicara jelek didepan. Kalau kau berani mengungkit masalah uang kontrakanmu, aku akan menamparmu, tidak akan memberi ampun kepadamu yang kekanakan, dan tidak lagi meladenimu! "

" Kau sudah sangat tua ya? Siapa yang menyuruhmu mengalah? Juga, aku datang demi uang kontrakan, cepat beri aku uang, jika tidak mereka tidakan menyewakan lagi untukmu. "

Aku lagi-lagi dibuat geli dengan sifat kerasnya, menjawab: " Jika tidak lagi menyewakan untukku, kenapa tidak mati saja, tapi jika kau bisa mengembalikan biaya sewa, mungkin aku bisa mempertimbangkannya. "

Dari Elva sendiri berkata bahwa karena anak ini terpojok, makanya dia berani berkata seperti itu.

Patricia Mi menjawab: " Tidak mungkin aku mengembalikannya, masih untung aku tidak menuntutmu sampai ke pengadilan!"

" Tuhanku, ternyata kau tahu tentang penyalahan perjanjian ya! Aku kira setelah sekolah berapa lama, kau tidak tahu tentang hal itu! "

" Aku tidak ingin banyak berdebat denganmu, cepat beri aku uang, delapan .......atau seratus juta sajalah, seratus juta saja sudah cukup. Anggaplah itu uang sewa bulan ini, bulan depan masih butuh berapa lagi, aku sendiri yang akan menentukan. "

Memang anak orang kaya, sekali meminta langsung lima puluh ribu yuan. Kenapa tidak merampok saja?

Aku berpikir sejenak, dari karakter Patricia, dia tidak terlalu seberapa mementingkan uang. Yah kira-kira karena sedang terhimpit saja, ditambah lagi keluarganya tidak mau mempedulikan dia, makanya dia mentargetkan aku, menyerangku dengan berbagai hal seperti ini.

Aku rasa, jika bisa menyelesaikan masalahnya, dia tidak lagi datang minta uang padaku.

Maka, aku langsung menanyainya: " Aku juga malas harus menyelidiki tentang uang sewa ini, Mi.. Minnie Mouse apalah itu? Beri tahu aku, apa yang akan kau lakukan dengan delapan puluh atau ratusan juta itu? "

" Kau itu yang Minnie Mouse, seluruh keluargamu adalah Minnie Mouse!", kata Patricia Mi sambil memarahiku.

Aku tidak bisa berkata apa-apa lagi menghadapinya, hanya bisa mendengarnya berkata: " Akhir-akhir ini aku sedang mengejar seseorang, tapi aku tidak punya uang, jika tidak aku tidak akan mengejarmu selama tiga hari kesini, aku pun malas minta uang darimu. "

Mendengar sampai disini, aku juga merasa tidak bisa berbuat apa-apa. Masalah perusahaan saja sudah bisa membuatku pusing, tidak disangka, masih harus membantu masalah percintaan si bocah ini.

Novel Terkait

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu