The Winner Of Your Heart - Bab 42 Takdir

Sewaktu makan dengan Gloria Su di waktu lalu, suasananya agak canggung, tetapi kali ini sedikitpun tidak merasa canggung, suasana hatinya sangat baik.

Optimis dan keceriaan Glorian Su, senyumnya yang begitu manis yang telah mempengaruhi saya, dia lincah dan kecakapannya dalam bersikap , membuat orang merasa senang.

Dia suka makan ayam goreng, suka makan burger, dan tidak harus diet seperti perempuan yang lainnya. Menurutnya dia memiliki porsi makan yang cukup banyak, tetapi selalu tidak bisa gemuk.

Ketika dia makan burger, dia merasa sedikit rasa sungkan dan menutupi mulutnya dengan tangan. Saya bisa membayangkan, mulutnya yang kecil menggigit burger yang tebal sangat memakan tenaga, jadi saya tidak bisa lagi menahan ketawa.

“Apa yang kamu ketawakan?” Glorian Su merasa terganggu.

Saya tertawa dan berkata: “Kamu tidak usah menutupinya, lagi pula cara makan yang jelek juga tidak bisa menutupi kecantikan mu.”

Wajah Glorian Su memerah, dia tidak menjawab, tetapi dia tidak lagi menutupi mulutnya, tapi malah dengan membuka besar-besar mulutnya menggigit sepotong burger.

Suasananya seketika agak hening, untuk menghindari kecanggungan, saya cari sebuah topik pembicaraan secara acak dan bertanya: “Bagaimana kamu bisa mengadakan acara di mall ini?”

"Ah…... jika membicarakan masalah ini akan membuat orang marah!” Glorian Su memonyongkan mulutnya, “Rencana awalnya adalah membuat peragaan busana untuk beberapa merek ternama di mall, saya sudah mendaftar dan sudah terpilih, siapa yang menyangka tiba-tiba berubah menjadi peragaan pakaian dalam.

Kemudian saya tidak ingin menjalankan peragaan pakaian dalam, sementara juga tidak ada pekerjaan lain yang bisa diterima, jadi saya bekerja jadi figur kartun.”

Saya agak penasaran, tidak bisa menahan untuk bertanya: “Kenapa?”

“Karena tidak terbiasa memakai yang terlalu minim, dan juga tidak mau, dan juga saya sejak awal tidak pernah ikut peragaan pakaian renang atau pakaian dalam.

“Oh.” Saya sadar sepertinya saya sudah bertanya terlalu banyak, dan tidak tahu harus berkata apa.

Glorian Su yang melihat ekspresiku yang canggung, tertawa dengan tidak peduli, dan berkata lagi: “Sebenarnya, saya belajar berakting, sebelum lulus ada sekali peluang yang bagus untuk berakting, kemudian karena beberapa alasan akhirnya dikeluarkan. Setelah lulus kemudian juga ingin mencari uang sendiri, lalu memilih profesi menjadi model ini, biasanya utamanya adalah melakukan pemotretan pakaian untuk perdagangan via elektronik, dan juga mengambil beberapa kegiatan komersial.

“Tapi, saya masih ingin berakting, itu adalah impianku sejak kecil.” Bicara sampai sini, Glorian Su tertawa manis sendirian.

Saya melihatnya dengan tersenyum: “Sepertinya banyak sutradara yang mencari pemeran, kamu bisa pergi mencoba, kamu begitu cantik, dan juga belajar peran, mungkin saja bisa dengan mudah dipilih.”

Glorian Su menggelengkan kepala: “Kalau begitu mudah, sudah banyak orang yang belajar berakting, yang lebih cantik dariku juga tak terhitung jumlahnya. Selain itu, sangat sedikit sutradara yang memilih pemeran, sebagian besar bergantung pada hubungan, baru dapat berada di posisi atas.

“Tidak usah bahas ini lagi.” Glorian Su tiba-tiba mengalihkan topik pembicaraan, “Benar, kamu tidak tinggal di sekitar sini, bagaimana bisa datang membeli barang di mall ini?”

“Saya baru saja pindah di sekitar sini, berbagi tempat tinggal dengan orang lain, yang berbagi tempat tinggal denganku juga dua orang model.”

“Hah?” Glorian Su agak terkejut, “Saya juga tinggal di sekitar sini, kamu tinggal di distrik mana?”

“Kompleks Perumahan Sentosa.”

“Tidak mungkin, kita tinggal di kompleks perumahan yang sama, kamu di gedung berapa unit berapa?” Glorian Su menjadi bersemangat.

Saya salah, kembali dari kekagetan dan mencoba mengingat kembali kemudian menjawab: “Gedung 3 unit 501.”

“Hah?” Glorian Su melotot, membuka matanya besar-besar, memandangku dengan tidak percaya.

Seketika, saya samar-samar menebak sesuatu, duo orang model yang berbagi tempat tinggal bersama dengan saya, salah satu di antaranya kemungkinan adalah Glorian Su.

“Freddy Shen!” Wajah Glorian Su tiba-tiba menjadi sangat bersemangat, “Saya tinggal di 501, dua orang model yang kamu bilang, adalah saya dan Elly Lu, seketika menyadari , kita sudah ditakdirkan!”

Sudut mulutku mengkerut dengan sadar, ternyata benar, itu benar-benar takdir!

Dalam sekejap saya merasa bahagia dan juga sedikit rumit, lagi pula diantara saya dan Glorian Su, ada suatu hubungan yang ambigu.

Saya menjelajahi setiap inci tubuhnya,saya selalu dapat menemukannya setiap saat, dia bersedia untuk menemaniku tidur.

Saat ini, saya dan dia tinggal bersama, meskipun tidak sekamar, tetapi kapanpun saya bisa memanggilnya datang ke kamar saya, sama seperti malam itu, saya menjelajahi tubuhnya, melanjutkan urusan yang kami belum selesaikan.

Dia muda, cantik, manis, kulitnya bersih dan lembut, selain dari ukuran dadanya yang tidak sebesar Danielle Xia, bentuk tubuhnya masih bisa dibilang baik. Penolakan saya terhadap perempuan cantik seperti ini sungguh sangat terbatas.

Setelah dipikirkan sampai disini, saya tanpa sengaja bergoyang lagi, bahkan burung kecilku yang tidak tahu malu sudah mulai menggeliat-geliat.

Untungnya ada meja yang menutupi, memanfaatkan Glorian Su yang belum menyadarinya, saya hanya bisa mengutuki diri sendiri, tetapi menungjukan senyuman yang cemerlang di wajah: “Haha, sungguh benar-benar takdir, kita adalah teman sekamar nantinya.

Glorian Su sepertinya lupa kecanggungannya dengan ku, dengan gembira memperkenalkan kepada ku distrik tempat tinggal kami, dan juga area di sekitar tempat tinggal kami dan lain-lain.

Dengan perlahan-lahan, saya menenangkan getaranku, bersama Glorian Su makan siang dengan gembira.

Karena kegiatan mall sudah berakhir, dan Glorian Su juga tidak ada kegiatan lain yang akan dikerjakan, setelah makan siang, dia menemani ku ke mall untuk membeli kebutuhan sehari-hari, juga kembali ke tempat tinggal dengan ku.

Makan siang bersama, membeli keperluan sehari-hari bersama, pulang bersama, tidak peduli dilihat dari sudut mana, saya dan Glorian Su sudah seperti pasangan yang tinggal bersama.

Ketika saya dan Glorian Su membawa tas-tas besar dan kecil pulang ke rumah, Elly Lu membuka mata besar-besar memandangi kami dengan tidak menyangka.

“Glorian , kamu...... Pacarmu akan pindah tinggal di sini?” Elly Lu menunjuk ke selimut dan bantal yang ada di tanganku, mengedipkan mata dan bertanya pada Glorian Su.

“Elly!” Glorian Su sedikit lelah, menghirup nafas baru menjawab dengan perasaan yang tidak baik: “Sudah ku bilang teman, tapi yang sangat kebetulan adalah, Freddy Shen hari ini baru saja pindah kesini dan tinggal bersama dengan kita, kamar itu masih kosong kan, sekarang dia yang akan menempati.

Elly Lu mengikuti petunjukku, melihat ke arah kamarku, lalu kembali memalingkan kepalanya melihatku dengan agak lama, dan sekian lama tidak memberi respon apa-apa.

“Saya biasanya bilang kamu bodoh, kamu tidak percaya.” Glorian Su berbisik sambil membawa barang-barangku masuk ke dalam kamarku.

“Hehe, saya baru saja pindah hari ini, dan juga baru saja tahu akan menjadi teman sekamar kalian,benar-benar beruntung.” Ketika saya lewat di sebelah Elly Lu, saya tidak lupa mengucapkan kalimat itu.

Waktu itu, di dalam kamar tiba-tiba keluar dua orang, melihat kami dengan penasaran, “Eh? Ternyata kamu dan Glorian Su saling kenal!”

Ini adalah dua orang teman sekamar yang lainnya, pasangan itu, yang laki-laki bernama Robert Wang, yang perempuan bernama Sally Li.

Glorian Su memalingkan wajahnya dan berkata, “Ya, saya dan dia sejak awal sudah saling kenal, saya tidak mengira akan kebetulan seperti ini.”

“Hehe, dunia terlalu kecil.” Saya tersenyum dan menyapa kedua orang itu, kemudian mengambil barang dan membawanya masuk ke ruanganku.

Waktu itu, di luar pintu kembali saya teringat suara kegembiraan Elly Lu: “Astaga! Memang takdir, kalau tidak kalian tinggal brsama di satu kamar saja. Glorian, berikan kamar untuk diriku sendiri lah, saya juga cari lelaki untuk datang kesini, tidak perlu mendengarkan suara bertengkar Sally Li, dua orang suami istri itu, sangat tidak nyaman.”

“Hahaha ! Kalau begitu ayo kita bersuara lebih keras lagi malam mini. “Kalau tidak, Glorian Su, kalian juga bersuara lebih keras, buat Elly tidak nyaman.” Sally tersenyum dengan kurang ajar.

“Kalian berdua sungguh tidak sopan!” Glorian Su memandangku dengan tidak enak, hanya menghentakkan kaki memarahi kedua orang yang ada diluar itu.

Saya tidak dapat berkata apa-apa, saya seketika merasa seperti telah masuk ke lingkungan yang sangat tercemar.

Di saat yang bersamaan, saya tidak tahan dan kemudian bergetar lagi.

Novel Terkait

Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
3 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
3 tahun yang lalu