The Winner Of Your Heart - Bab 7 Skema Produk Baru
Saya naik bus kota kembali ke kantor Yufei Technology, mengejar jam makan siang di kantin kantor, lalu tertidur lelap di atas meja kerja. Pinggang dan punggung saya sangat pegal saat bangun.
Sore harinya, Lauren Luo yang baru memulai jam kerjanya langsung menghampiri saya dan bertanya dengan antusias: "Bagaimana, Freddy Shen? Apakah kamu berhasil menemui preman itu?"
Saya menggeleng: "Tidak berhasil, saya hanya bertemu sekretarisnya yang sangat cantik."
"Wah, kalau gitu kamu harus tetap semangat ya! Sekarang semua karyawan di kantor sudah tahu bahwa negosiasi dengan New Era Gaming Company dipegang olehmu, jangan biarkan mereka menertawakanmu!"
Mendengar kata-kata Lauren Luo, saya langsung refleks menengok ke sekeliling. Saya melihat sebagian besar dari belasan karyawan sub-departemen penjualan sedang menatap saya dari bawah ke atas. Ada pula orang-orang yang berbisik satu sama lain. Suara tawa cekikikan dan bisik-bisik mereka sesekali terdengar di telinga saya.
Semua orang tahu Bob Hu mengejar-ngejar Danielle Xia dan Danielle Xia sendiri tidak ingin menuntaskan negosiasi ini, jadi saya sepenuhnya paham mengapa teman-teman bersikap seperti ini. Ini tugas yang hampir pasti gagal, dan saya dengan bodohnya malah mengambilnya.
Selain itu, mereka juga tahu bahwa saya sebelumnya bekerja di bagian material dan hanya berstatus staf pengangkut barang.
Inti dari cemoohan dan tawa mereka adalah saya, si staf pengangkut barang ini, ingin memanfaatkan negosiasi perusahaan dengan New Era Gaming Company untuk merangkak naik ke jabatan yang lebih tinggi.
Lauren Luo mendekatkan kursinya ke samping saya. Ia duduk, lalu berbisik: "Saya kasih tahu kamu ya, orang-orang luar mungkin melihat karyawan perusahaan kita sangat kompak, padahal situasi sebenarnya adalah kita saling sikut dan saling bunuh!"
Lauren Luo kembali mulai menggosip. Ia menceritakan kisah-kisah perseturuan karyawan yang pernah terjadi sebelumnya.
Saya tidak terlalu mendengarkan gosipan Lauren Luo, juga tidak membalas tatapan orang-orang di sekeliling saya. Saya hanyut dalam pikiran saya sendiri, memikirkan bagaimana caranya saya bisa membuat negosiasi dengan New Era Gaming Company berhasil.
Saya tidak juga mendapatkan ide. Saya memutuskan membereskan meja lalu bersiap pergi.
"Oh iya, Lauren Luo, kartu nama dan tag nama saya sudah jadi belum?" tanya saya sambil membereskan meja.
Wajah Lauren Luo canggung, ia menjawab: "Belum nih. Kemarin saya sudah membantumu mengurusnya, mereka bilang kalau sudah selesai mereka akan mengantarkannya kemari."
Saya menggeleng tidak berdaya. Di kantor Yufei Technology yang sangat luas dan besar ini, saya satu-satunya orang yang tidak memakai tag nama. Saya selalu dihadang petugas keamanan setiap keluar masuk.
Yang paling aneh adalah mereka belum memberi saya kartu nama tetapi langsung menugaskan saya keluar kantor mengurus urusan bisnis mereka.
Ya sudah, anggap saja ini suatu pengalaman baru. Saya menertawakan diri saya sendiri dalam hati.
"Freddy Shen, bagaimana jika...... bagaimana jika saya pergi bersama kamu?" tanya Lauren Luo ragu.
Saya tersenyum melihat wajahnya yang ragu-ragu: "Tidak perlu, kamu terlalu cantik, kalau sampai orang kaya itu jatuh hati padamu bagaimana coba?"
Lauren Luo tetap ragu-ragu, "Tetapi tugas saya adalah membantumu mengurus negosiasi ini."
Saya menggeleng, "Kamu cukup bantu saya kumpulkan informasi. Lagipula, setelah menyukseskan negosiasi ini, saya masih butuh bantuanmu juga kok."
Lauren Luo diam tanda setuju. Ia tidak lama kemudian kembali bertanya: "Freddy Shen, sebenarnya kamu hanya ingin melindungi saya dari cemoohan kan?"
"Haha, hal-hal kotor dan melelahkan seperti ini biar dikerjakan pria saja." Setelah kelar merapikan meja, saya berjalan keluar sambil membawa tas kantor.
"Freddy Shen, kamu adalah orang yang baik." Dari belakang tubuh saya terdengar suara Lauren Luo.
Saya melambaikan tangan, malas menjawab dia.
Memang benar adanya bahwa saya ingin melindungi Lauren Luo dari cemoohan orang-orang kantor. Ia anak perempuan yang manis dan polos, kemampuannya menahan cemoohan kalah jauh dari saya.
Sama seperti tadi pagi, saya masuk ke ruang tamu New Era Gaming Company. Saya harus melanjutkan usaha saya untuk menunggui Bob Hu.
Bob Hu juga pendatang baru di Kota Bin. Saya tidak tahu di mana ia tinggal, juga tidak tahu di mana ia biasanya menghabiskan waktu. Saya hanya bisa mengandalkan cara yang sederhana namun melelahkan ini untuk menanti kesempatan bertemu dengannya.
Beberapa hari berikutnya, saya setiap hari rutin datang ke kantor perusahaan Bob Hu untuk menungguinya. Sekretaris Zhang selalu menatap saya dengan curiga, dan rekan kantor pun selalu menertawai saya.
Pulang dengan tangan hampa setiap kali selalu membuat saya putus asa, tetapi setiap teringat keadaaan saya yang tidak punya apa-apa dan senyum Danielle Xia yang manis, saya selalu bersemangat kembali.
Mungkin karena saya berjiwa tidak mau mengakui kekalahan dan memiliki gengsi yang tinggi, saya selalu merasa saya tidak boleh menyerah. Saya ingin membuktikan pada Danielle Xia, dan diri saya sendiri tentunya, bahwa saya bukan pria cabul yang tidak memiliki kelebihan apapun.
Saya pernah mencoba menunggui Bob Hu di depan ruang kerjanya dan di tempat parkir kantornya, tetapi setiap kali Sekretaris Zhang selalu memergoki saya dan memanggil satpam untuk mengusir saya.
Perangkat air, listrik, dan internet di kantor New Era Gaming Company sudah terpasang dan terinstal dengan baik. Meja dan kursi kerja bahkan sudah ditata dengan lengkap. Mereka hanya kekurangan komputer dan perangkat elektronik.
Beberapa hari ini ruang tamu New Era Gaming Company selalu dipadati orang. Perwakilan berbagai perusahaan komputer datang silih berganti, dan mereka semua adalah orang-orang macam direktur departemen pemasaran dan manajer sub-departemen penjualan. Ini berarti Yufei Technology adalah satu-satunya perusahaan yang mengirimkan pekerja level rendah.
Yang membuat saya marah adalah perwakilan semua perusahaan komputer mendapat kesempatan bertemu Bob Hu. Saya satu-satunya orang yang diabaikan di ruang tamu itu.
Beberapa hari ini saya juga tidak bertemu Danielle Xia. Ia sepertinya sudah melupakan saya.
Lihat, bahkan seorang direktur departemen pemasaran seperti Danielle Xia saja tidak peduli dengan saya. Ia tidak menanyakan sama sekali kemajuan negosiasi ini.
Selain Lauren Luo, semua rekan kantor saya kini malas berinteraksi dengan saya. Saya merasa diri saya diperlakukan seperti benda asing.
Lagipula saya pada dasarnya bukan karyawan resmi sub-departemen penjulan. Saya bekerja di sub-departemen ini hanya untuk sementara.
Pada pagi hari kelima, ketika saya sedang berjalan keluar dari ruang tamu New Era Gaming Company, Sekretaris Zhang tiba-tiba mengatakan sesuatu pada saya: “Cepatlah suruh Direktur Xia datang kemari, kalau tidak dalam beberapa hari ini CEO Hu akan segera menandatangani kontrak dengan orang lain.”
Saya menghentikan langkah, menengok, lalu menjawab: “Sekretaris Zhang, CEO Hu......”
Saya belum menyelesaikan kalimat saya, namun Sekretraris Zhang langsung melambaikan tangan dengan tidak sabaran, berbalik badan, lalu berjalan pergi meninggalkan saya.
“Sial, dasar sombong!” maki saya dalam hati.
Sepanjang perjalanan menuju markas Yufei Technology saya terus memaki-memakinya dalam hati. Bahkan pada siang hari, ketika saya datang ke kantin untuk makan siang, kemarahan di hati saya sudah bercampur aduk saking banyaknya.
Hari ini saya kembali ke kantor lebih cepat, jadi ketika saya tiba di kantin para karyawan kantor baru mulai mengantri makan siang mereka. Saya ikut antri. Ketika saya sedang mencari tempat duduk, saya tiba-tiba melihat Lauren Luo yang sedang melambai ke arah saya: “Freddy Shen, sini.”
Lauren Luo, si wanita polos yang suka bergosip, adalah satu-satunya orang di Yufei Technology yang mau berhubungan dengan saya.
Saya mengangkat nampan saya ke arah Lauren Luo lalu mengambil tempat duduk di sampingnya. Ia makan sambil membaca suatu berkas. Saya penasaran dengan apa yang sedang ia baca, jadi saya bertanya:
“Lauren Luo, kamu dapat tugas apa lagi sampai harus makan sambil membaca berkas?”
“Ini bukan tugas, ini adalah skema pemasaran produk baru perusahaan. Semua karyawan sub-departemen pasar dan sub-departemen penjualan diminta secepatnya menguasai detilnya.”
Kelihatannya dari sekian banyak petinggi departemen pemasaran tidak ada satu petinggi pun yang menghiraukan saya. Danielle Xia mungkin benar-benar sudah melupakan saya.
Sampai saat ini saya belum juga mendapat kartu nama dan tag nama saya. Para petinggi departemen penjualan nampaknya sedang menunggu momen saya gagal menyelesaikan tugas dan keluar dari perusahaan.
“Haha.” Saya tersenyum kecut lalu asal menebak: “Produk barunya komputer ya? Apa target pasar utama produk ini?”
Lauren Luo mengangguk: “Betul, totalnya ada lima model komputer. Target pasar utamanya adalah perusahaan pelat merah.”
Saya tertegun dan tersenyum dingin. Para pekerja sub-departemen perencanaan dan sub-departemen pasar perusahaan ini sungguh tolol, masa sih mereka mengincar perusahaan pelat merah?
Masa iya mereka tidak tahu bahwa pasar komputer sudah matang dan tidak akan terlalu berkembang lagi? Perusahaan pelat merah memang potongan daging yang paling besar, tetapi sejarah Yufei Technology mencatat bahwa usaha mengincar mereka sangatlah sulit dan melelahkan.
Produk yang ditawarkan Yufei Technology tidak membawa pembaharuan apa pun dan mereknya juga tidak superior. Mengejar potongan daging ini hanya akan membawa keerugian.
Saya langsung tertawa dengan nada meremehkan, mungkin karena saya tersinggung dengan sikap para petinggi departemen pemasaran: “Haha, proyek ini jelas akan menjadi sampah, target pasarnya saja tidak dipikirkan dengan baik.”
“Apa?” tanya Lauren Luo terkejut. Ia sepertinya tidak memahami maksud kata-kata saya.
“Tidak ada apa-apa, saya hanya berpikir Yufei Technology seharusnya tidak mengincar perusahaan plat merah.”
“Eee......” Raut wajah Lauren Luo tiba-tiba berubah. Ia menengok ke belakang, lalu buru-buru kembali menengok ke saya. Ia kemudian menyenggol-nyengol kaki saya.
Saya sadar di belakang Lauren Luo ada seseorang yang tengah berdiri. Ketika orang itu menengok, saya langsung familiar dengan wajahnya yang cantik. Orang itu menatap saya tanpa ekspresi.
Ternyata orang itu Danielle Xia!
Di samping Danielle Xia ada seorang anak muda yang mengenakan jas mewah. Anak muda itu berkulit putih dan mengenakan kacamata berwarna emas. Saya bisa melihat api kemarahan yang berkobar-kobar pada sepasang mata di balik kacamata emas itu.
Novel Terkait
The Winner Of Your Heart×
- Bab 1 Ketika Cinta Berlalu
- Bab 2 Cintaku, Telah Dijual
- Bab 3 Pria Cabul yang Tulus
- Bab 4 Memerintahku Dengan Tubuhmu
- Bab 5 Orang Kaya
- Bab 6 Kehidupan Yang Keras
- Bab 7 Skema Produk Baru
- Bab 8 Anak Emas
- Bab 9 Kejam
- Bab 10 Orang Yang Kesepian
- Bab 11 Membual
- Bab 12 Cinta Yang Hilang
- Bab 13 Hidup Sama Seperti Anjing
- Bab 14 Danielle Xia Sedang Dalam Bahaya
- Bab 15 Perkelahian
- Bab 16 Perubahan Rencana
- Bab 17 Danielle Xia yang Kejam
- Bab 18 Kamu Adalah Satu-satunya Yang Kucintai
- Bab 19 Menyanjung
- Bab 20 Penandatanganan Kontrak
- Bab 21 Aku Menang
- Bab 22 Glorian Su
- Bab 23 Aku Bersedia Menemanimu
- Bab 24 Tamu yang Tak Disangka
- Bab 25 Perpisahan yang Tidak Menyenangkan
- Bab 26 Bermasalah Dengan Orang Besar
- Bab 27 Cinta Membutakanku
- Bab 28 Dale An
- Bab 29 “Area Penjualan”
- Bab 30 Halangan
- Bab 31 Melamar?
- Bab 32 Menjaga Bentuk Badan
- Bab 33 Hal Yang Menakutkan
- Bab 34 Air Mata Mengalir Jatuh Seperti Air Hujan
- Bab 35 Masa Lalu Yang Tidak Akan Pernah Kembali
- Bab 36 Cinta Yang Terlahir Kembali
- Bab 37 Istri Putra Mahkota
- Bab 38 Pertemuan
- Bab 39 Sana Carilah Pacar
- Bab 40 Pikachu Yang Bahagia
- Bab 41 Gadis Di Sebelah Rumah
- Bab 42 Takdir
- Bab 43 Dia Adalah Sebuah Lukisan
- Bab 44 Nico Li
- Bab 45 Pemimpin Kecil
- Bab 46 Anjing Gila
- Bab 47 Untungnya Dia Jelek
- Bab 48 Membuka Saluran
- Bab 49 Masalah Yang Paling Sulit Untuk Dipecahkan
- Bab 50 Ahli Negosiasi
- Bab 51 Kesakitan Di Dalam Hati
- Bab 52 Tidak Menemukan Cara Lain
- Bab 53 Pikiran Buruk
- Bab 54 Halo, Kakak Ipar
- Bab 55 Sangat Serasi
- Bab 56 Mempelajari Tubuhnya
- Bab 57 Jimmy Wan
- Bab 58 CEO Creative Culture
- Bab 59 Nafsuku
- Bab 60 Teman Dekat Masa Kecil
- Bab 61 Gambaran Yang Hangat (1)
- Bab 61 Gambaran Yang Hangat (2)
- Chapter 62 Kecewa
- Chapter 63 Sebuah Lelucon
- Chapter 64 Perbedaan Derajat Dan Status Seseorang
- Chapter 65 Otak Kamu Sudah Bermasalah(1)
- Chapter 65 Otak Kamu Sudah Bermasalah (2)
- Bab 66 Ide Memulai Bisnis (1)
- Bab 66 Ide Memulai Bisnis (2)
- Bab 67 Hidup Tidak Memiliki Jalan Untuk Melihat Ke Belakang
- Bab 68 Peraturan
- Bab 69 Nada Bicara Seorang Istri
- Bab 70 Pengecut Yang Rendah Diri
- Bab 71 Terkagum
- Bab 72 Hujan yang Dibawa Angin
- Bab 73 Aku Suka Padamu
- Bab 74 Surga Hingga Neraka
- Bab 75 Gadis Yang Tenang
- Bab 76 Sederhana Dan Bahagia
- Bab 77 Wangi Yang Asing
- Bab 78 Rapat Meja Bundar
- Bab 79 Bahagia Diatas Penderitaan Orang Lain
- Bab 80 Menaruh Jebakan
- Bab 81 Kepantasan Untuk Berjuang Bersamanya
- Bab 82 Artis Mendatang
- Bab 83 Aku Tidak Dilahirkan
- Bab 84 Menghasilkan Uang Barulah Jalan Raja
- Bab 85 Hasil Dari Kerja Keras
- Bab 86 Saya Telah Bercerai
- Bab 87 Bunga Melayang Pergi Bersama Angin
- Bab 88 Bencana Sudah Dekat
- Bab 89 Aku Lupa Ingatan
- Bab 90 Perasaan Hangat
- Bab 91 Halo, Mantan Istri!
- Bab 92 Saling Berhadapan
- Bab 93 Menyelamatkan Suami yang Jauh
- Bab 94 Tidak Saling Berhutang
- Bab 95 Keinginan Akan Kekuatan
- Bab 96 Sampai Disini
- Bab 97 Kemudian
- Bab 98 Pengorbanan Masa Muda
- Bab 99 Kita Yang Egois
- Bab 100 Mabukkan Dia
- Bab 101 Menahan
- Bab 102 Sikap Lembut yang Tiba-Tiba
- Bab 103 Memilih Kebebasan
- Bab 104 Parafrase
- Bab 105 Kecoak
- Bab 106 Brandon Li
- Bab 107 Menyerang Lebih Dulu
- Bab 108 Kencan Buta
- Bab 109 Kamu Adalah Pria Yang Baik
- Bab 110 Natasha Xie
- Bab 111 Kami Semua Adalah Makhluk Yang Aneh
- Bab 112 Akan Jauh Dari Mereka
- Bab 113 Harapan Sederhana
- Bab 114 Membuka Hati
- Bab 115 Martabat Tinggi dan Rendah
- Bab 116 Dia Pergi
- Bab 117 Cinta yang Sempurna
- Bab 118 Melangkah Ke Depan
- Bab 119 Hubungan Di Antara Kami
- Bab 120 Aku Yang Sangat Tidak Setia
- Bab 121 Belenggu
- Bab 122 Jangan Pergi
- Bab 123 Tetesan Air Mata Surga
- Bab 124 Sebuah Noda Merah
- Bab 125 Rumor
- Bab 126 Pujian
- Bab 127 Mengambil Kembali Daerah
- Bab 128 Cinta Lebih Kejam
- Bab 129 Hari Yang Istimewa
- Bab 130 Menjaga Gengsinya
- Bab 131 Nona Muda
- Bab 132 Jarak yang Sulit Dilampaui
- Bab 133 Kehidupan Yang bebas
- Bab 134 Cinta Bisa Membuat Orang Gila
- Bab 135 Api dan Es
- Bab 136 Meninggalkan Acara
- Bab 137 Pilihan Jim Tan
- Bab 138 Selamat Tinggal Steven Liu
- Bab 139 Pendanaan
- Bab 140 Dasar Berbisnis
- Chapter 141 Khayalan
- Bab 142 Makhluk Sensitif
- Bab 143 Wanita yang Aktif
- Bab 144 Yun Chuan Network
- Bab 145 Aku Yang Berada Dalam Kerumunan Orang
- Bab 146 Aku Tidak Memahami Dia
- Bab 147 Melihat Bunga Dalam Kabut
- Bab 148 Memberhentikan Aku ?
- Bab 149 Mereka Tidak Suka Sama Aku
- Bab 150 Pengadilan
- Bab 151 Menjilat
- Bab 152 Menanggung
- Bab 153 Rapat Selesai
- Bab 154 Kecelakaan Alicia Fang?
- Bab 155 Peduli
- Bab 156 Keragu-raguan
- Bab 157 Sebuah Mimpi
- Bab 158 Ayah Peyton Luo
- Bab 159 Penguasa
- Bab 160 Lanfang Technology
- Bab 161 Pertikaian Hebat
- Bab 162 Pengkhianat
- Bab 163 Berita Buruk yang Berturut-turut
- Bab 164 Melewati Lautan Api dan Air
- Bab 165 Mulut berbahaya
- Bab 166 Bermuka Dua
- Bab 167 Jeremy Fang
- Bab 168 Tidak Tahu Malu
- Bab 169 Kebenaran Yang Mengejutkan
- Bab 170 Menggali Lubang
- Bab 171 Usulan
- Bab 172 Berpegang Teguh Pada Prinsip
- Bab 173 Iming-iming
- Bab 174 Hubungan Pertemanan Lama
- Bab 175 Malam yang Memabukkan
- Bab 176 Membalas dengan kebaikkan
- Bab 177 Musibah Yang Membawa Keberuntungan
- Bab 178 Aku Ingin Menjalin Hubungan Denganmu
- Bab 179 Kedudukan Yang Penting di Hatinya
- Bab 180 Sangat Tidak Jujur
- Bab 181 Titik Kelemahan
- Bab 182 Vincent Lu
- Bab 183 Partner
- Bab 184 Aku Tidak Takut Pada Mereka
- Bab 185 Struktur
- Bab 186 Mengundurkan Diri
- Bab 187 Ciuman
- Bab 188 Untuk Selama-lamanya
- Bab 189 Sophia Zheng
- Bab 190 Masih Tetap Cerah Merah
- Bab 191 Datangnya Masalah
- Bab 192 Gosip
- Bab 193 Berhati Dingin
- Bab 194 Aku Merindukanmu
- Bab 195 Tidak Sengaja Mengetahui
- Bab 196 Villa di Kaki Bukit
- Bab 197 Orang Tua
- Bab 198 Seorang Pembohong
- Bab 199 Membangkitkan Emosi
- Bab 200 Menikah
- Bab 201 Keluarga Li
- Bab 202 Mengumumkan Cinta
- Bab 203 Peringatan dari Jeremy Fang
- Bab 204 Bisnis Pertama
- Bab 205 Panjat Jabatan
- Bab 206 Korban Keuntungan
- Bab 207 Dimakan Emosi
- Bab 208 Demam?
- Bab 209 Dia Telah Pergi
- Bab 210 Buku Catatan Pasien
- Bab 211 Tidak Bertenaga
- Bab 212 Danau Pujiang
- Bab 213 Selesai Sampai Di Sini?
- Bab 214 Hujan Di Musim Gugur Dingin
- Bab 215 Ketegasan Alicia Fang
- Bab 216 Ayo Kita Putus
- Bab 217 Pergi
- Bab 218 Tidak Mampu menanggungnya
- Bab 219 Melarikan diri
- Bab 220 Mendapatkannya Adalah Keberuntunganku, Bila Tidak Itu Adalah Takdir
- Bab 221 Keuntungan Yun Chuan
- Bab 222 Pinjaman
- Bab 223 Negosiasi Penyelidikan
- Bab 224 Membicarakan Kejatuhan
- Bab 225 Dia adalah Danielle Xia
- Bab 226 Mengapa Harus Berpisah?
- Bab 227 Pembicaraan Keputusan yang Kedua
- Bab 228 Berpendirian Tidak Tetap
- Bab 229 Danielle Xia Datang Bertamu
- Bab 230 Rekan Kerja
- Bab 231 Elva An
- Bab 232 Resiko Dan Keuntungan
- Bab 233 Kecelakaan
- Bab 234 Berita Baik
- Bab 235 Persiapan
- Bab 236 Pembiayaan Sukses
- Bab 237 Kesedihan Yang Samar Samar
- Bab 238 Bertumbuh
- Bab 239 Berharap Wanita itu Masih Sama Seperti yang Dulu
- Bab 240 Kecantikan Gadis Yang DIngin
- Bab 241 Pukul Sampai Matipun Tidak Akan Mengatakannya
- Bab 242 Takdir Adalah Kebetulan
- Bab 243 Qing He Media
- Bab 243 Status Sosial Buih
- Bab 244 Berpikiran Tidak-Tidak
- Bab 246 Hentai
- Bab 247 Ketakutan
- Bab 248 Dua Tiang Pilar
- Bab 249 Tukang Intip
- Bab 250 Mereka Semua Suka Padaku
- Bab 251 Lawan
- Bab 252 Merencanakan Lebih Awal
- Bab 253 Perempuan Tua
- Bab 254 Dia Adalah Prioritasmu Yang Ke Berapa
- Bab 255 Cinta Sejati
- Bab 256 Tiba Sesuai Jadwal
- Bab 257 Berunding
- Bab 258 Pesta Perayaan
- Bab 259 Tidak Terjadi Apa-apa Di Antara Kita
- Bab 260 Pindah Untuk Tinggal Kembali.
- Bab 261 Bertemu Elva An Lagi.
- Bab 262 Mengawasi Danielle Xia.
- Bab 263 Bayangan Danielle Xia.
- Bab 264 Jeffrey Cheng Dan Lauren Luo.
- Bab 265 Matanya Yang Tersenyum.
- Bab 266 Lain di Mulut Lain di Hati
- Bab 267 Teleskop
- Bab 268 Mengintip Danielle Xia
- Bab 269 Apakah Kamu Menyukainya Sekarang?
- Bab 270 Keanehan Vincent Lu
- Bab 271 Permulaan Sedikit Demi Sedikit
- Bab 272 Bertemu Danielle Xia
- Bab 273 Kenalkan Padaku Teman Pria
- Bab 274 Pemilik Gedung
- Bab 275 Patricia Mi
- Bab 276 Bertengkar
- Bab 277 Dia Adalah Wanita Paling Cantik Yang Pernah Aku Temui
- Bab 278 Secantik Alicia Fang
- Bab 279 Bertemu Dia Lagi
- Bab 280 Nyali Untuk Mengulangi Kalimat Ini Lagi
- Bab 281 Aku Sedang Mengejar Seseorang
- Bab 282 Kebenaran
- Bab 283 Kakak Beradik
- Bab 284 Kecantikan, Kemampuan, dan Kekayaan
- Bab 285 Kekasih
- Bab 286 Keraguan.
- Bab 287 Memesan Delivery
- Bab 288 Cinta Yang Pemberani
- Bab 289 Kepergian Alicia Fang
- Bab 290 Elipsis Yang Tidak Lengkap
- Bab 291 Taman Rekreasi Youhu
- Bab 292 Hal Yang Disembunyikan Vincent Lu
- Bab 293 Patricia Mi Diselingkuhi
- Bab 294 Patricia Mi Yang Dewasa
- Bab 295 Cinta Danielle Xia
- Bab 296 Suara Kemarahan Jim Tan
- Bab 297 Perawatan Elva An
- Bab 298 Charles Mi Ayah Patricia Mi
- Bab 299 Tekad Patricia Mi
- Bab 300 Beri Aku Uang Sewa Sebesar Seratus Juta Lagi
- Bab 301 Membeli Pembalut Lagi?
- Bab 302 Merawat Patricia Mi
- Chapter 303 Pergi Bertemu Charles Mi
- Chapter 304 Hubungan Antara Ayah dan Putrinya
- Chapter 305 Terjadi Suatu Hubungan
- Chapter 306 Hotel Feng Lin
- Chapter 307 Menjadi Runtuh
- Bab 308 Perusahaan Yang Krisis.
- Bab 309 Hari Khusus.
- Bab 310 Pernikahaan Danielle Xia
- Bab 311 Tahun Itu Cinta Yang Terlewatkan
- Bab 312 Raut Muka Sophia Zheng
- Bab 313 Patricia Mi Hilang?
- Bab 314 Sebenarnya Ulah Siapa
- Bab 315 Aku Ingin Pergi Bekerja
- Bab 316 Pidato Bos Wanita
- Bab 317 Menghibur Patricia Mi
- Bab 318 Nico Li Telah Berubah
- Bab 319 Telah Ditanda tangan
- Bab 320 Ada Orang Merundung Elva An?
- Bab 321 Yang Dimaksud Dengan Rasa Kemanusiaan
- Bab 322 Malam Ini Semua Pengeluaran Di Bayar Oleh Prince Zhao!
- Bab 323 Pablo Chen
- Bab 324 Prince Zhao Memiliki Permintaan
- Bab 325 Apakah Itu Menakjubkan Memiliki Banyak Uang?
- Bab 326 Metode Pemasaran Jeffery Cheng
- Bab 327 Paula Jiang Meninggal
- Bab 328 Hati Patricia Mi, Sikapku
- Bab 329 Yun Ning Technology
- Bab 330 Danielle Xia Belum Menikah!
- Bab 331 Nico Li Si Penjahat Berat
- Bab 332 Hubungan Rusak Sulit Diperbaiki
- Bab 333 Botak, Lepaskan Wanita Itu
- Bab 334 Perkelahian
- Bab 335 Telepon Dari Vincent Lu
- Bab 336 Aku Adalah Seorang Bajingan
- Bab 337 Kepala Di Botak!
- Bab 338 Hati Vincent Lu
- Bab 339 Kunjungan Nico Li
- Bab 340 Rencana Untuk Menghadapi Nico Li
- Bab 341 Cinta Yang Melengkapi
- Bab 342 Makan Hotpot
- Bab 343 Kehidupan Pablo Chen
- Bab 344 Hati Elva An
- Bab 345 Kunjungan Ibu dan Ayah
- Bab 346 Kota Kecil Milik Orang Lokal
- Bab 347 Rahasia Patricia Mi
- Bab 348 Pengakuan Patricia Mi
- Bab 349 Menerima Patricia Mi
- Bab 350 Rencana Baru Perusahaan
- Bab 351 Pertemuan Bisnis Di Atas Meja Perjamuan
- Bab 352 Tempat Iklan Yang Diperebutkan
- Bab 353 Kemahiran Patricia Mi!
- Bab 354 Krisis Yang Tiba-tiba
- Bab 355 Kelembutan Patricia Mi
- Bab 356 Dyson Meminjam Uang
- Bab 357 Sebuah Surga
- Bab 358 Bertemu Paula Jiang Lagi
- Bab 359 Berkumpul Bersama
- Bab 360 Kebenaran Dari Masalah
- Bab 361 Masa Muda Yang Telah Berlalu
- Bab 362 Loser Lulusan Dari Universitas Ternama
- Bab 363 Fanny Hao Pergi Atau Menetap.
- Bab 364 Danielle Xia Kembali.
- Bab 365 Menjemput Di Bandara
- Bab 366 Danielle Xia Yang Angkuh
- Bab 367 Proyek Baru Yang Dijiplak
- Bab 368 Pengkhianat Perusahaan
- Bab 369 Debbie Xia
- Bab 370 Kalimat Iklan Perusahaan
- Bab 371: Mencari Mata mata
- Bab 372 Jordan Wang
- Bab 373 Munculnya Mata-mata
- Bab 374 Persyaratan Zack
- Bab 375 Kedatangan Elva An
- Bab 376 Saran dari Elva An
- Bab 377 Memaksa Fanny Huo untuk Menyerah
- Bab 378 Membujuk Fanny Huo
- Bab 379 “Makan Malam Mewah” untuk Jordan Wang
- Bab 380 Mencari Danielle Xia Lagi?
- Bab 381 Pertemuan di Taman Danau
- Bab 382 Danau dan Laut
- Bab 383 Kenangan Danielle Xia
- Bab 384 Meminta Bantuan Danielle Xia
- Bab 385 Memberikan Masker Untuk Debbie Xia
- Bab 386 Bantuan Debbie Xia
- Bab 387 Volume Transaksi Yang Tak Terduga
- Bab 388 Menjemput Patricia Mi Pulang
- Bab 389 Mencari Sutradara Gemuk Membuat Video
- Bab 390 Pengakuan Glorian Su
- Bab 391 Surat Pengacara
- Bab 392 Charles Mi Mentraktir
- Bab 393 Tunangan!
- Bab 394 Proyek Bernilai Milyaran
- Bab 395 Pria Yang Sudah Menikah
- Bab 396 Kawin Lari
- Bab 397 Danielle Xia Kamu Di Mana?
- Bab 398 Pijakan Yun Chuan
- Bab 399 Bayangan Yang Hilang
- Bab 400 Percakapan Danielle Xia
- Bab 401 Kamu Akan Menjadi Milikku
- Bab 402 Bukti Kriminal Yang Berasal Dari Keluarga Li
- Bab 403 Kantor Polisi Yang Aneh
- Bab 404 Rahasia Dyson
- Bab 405 Pertarungan Terakhir (Akhir)