The Winner Of Your Heart - Bab 40 Pikachu Yang Bahagia
“Tommy, coba hitung dulu berapa banyak aku berhutang denganmu.”
“Tidak usah dihitung dulu lah, kalau benar-benar dihitung, saya khawatir kamu bisa menangis, tunggu kamu punya uang baru bahas lah.” Jim Tan menjawab dengan malas.
“Saya menjawab dengan sedikit kesal: “Saya sudah punya uang, daftar perusahaan game yang waktu itu saya bilang ke kamu, sudah di kerjakan, perusahaan memberiku komisi lebih dari 100 juta.
“Sungguh?” Jim Tan sangat terkejut, dia berkata dengan terburu-buru juga gembira: “Kau tunggu, sekarang saya hitung.”
Saya mengiyakan, lalu saya mendengar suara bergumam berbisik dari telepon, juga ada serangkaian angka, jelas sedang mengingat berapa banyak uang yang sudah dipinjamkan ke saya.
Saya tentu tidak ingat, yang pasti dalam setahun ini, setiap kali tidak punya uang saya selalu mencarinya, yang sedikit ratusan, yang banyak satu sampai dua ribuan, saya tidak ingat sudah meminjam berapa kali. Saya sendiri malas untuk mencatatnya, dia juga tidak akan mencatatnya
Setelah beberapa saat, saya mendengar Jim Tan mengatakan sesuatu di telepon, kemudian berkata tanpa daya kepadaku: “Sudah tidak ingat, kira-kira 32 juta atau 34 juta lah, atau mungkin tidak sampai.”
“Kalau begitu kembalikan ke kamu 40 juta lah.”
“Kenapa begini murah hatinya?”
“Omong kosong, kapan kamu pernah melihat saya pelit?”
“Baiklah, kalau begitu kamu kembalikan ke saya 30 juta dulu lah, tingkat konsumsi di kota Bin tinggi, kamu sisihkan uang untuk membayar sewa rumah dan lainnya dulu, lalu membual ke atasanmu yang cantik itu.”
Saya agak tidak bisa berkata apa-apa, berkata dengan tidak sabar: “Tidak usah omong kosong lagi, nomor rekeningmu kirim kemari, kembalikan ke kamu 40 juta dulu.”
“Sial, orang kaya sombong! Baiklah, sebentar saya kirimkan nomor rekeningku ke kamu lewat Wechat.
“Ya, Tommy, beberapa hari lagi mungkin saya akan pulang ke Nanning.”
“Ngapain pulang ke Nanning? Tidak tinggal disana lagi? Perusahaan tempatmu kerja sekarang ini bukannya lumayan baik ya?”
“Pulang ke Nanning untuk perjalanan bisnis, sekarang saya bertanggung jawab untuk wilayah China Selatan, memutuskan untuk mendapatkan pasar yang saya paling kenal terlebih dulu.”
“Ya ya, setelah kembali traktir saya.”
“Wajib.”
“Tidak ada hal lain, saya tutup teleponnya, saya mau nonton film.”
“Sampai jumpa.” Selesai berbicara, saya lalu menutup telepon.
Tidak berapa lama, Jim Tan mengirimkan nomor rekening banknya ke saya, saya membuka mobile banking, mentransfer uang sebesar 40 juta ke dia.
Sebenarnya uang sejumlah 32 juta atau 34 juta yang dihitung oleh Jim Tan masih terhitung sedikit, mungkin banyak nominal yang dia sendiri sudah tidak ingat lagi.
Dalam tahun ini setiap malam saya selalu pergi minum bir, ditambah dengan biaya sewa kamar, Gaji yang lebih dari 4 juta hasil dari menjadi portir setiap bulannya habis terpakai dalam beberapa hari, setiap bulanpinjam ke dia, kalau dijumlahkan pasti lebih dari 32 juta atau 34 juta.
Dia adalah orang yang penuh empati, diayang tekun mencari uang, tetapi selalu meminjamkanku uang lagi dan lagi, seperti hari ini, khawatir kalau saya tidak dapat membayar pengeluaran di kota Bin, dan hanya menyuruhku mengembalikan uang sebesar 30 juta saja.
Meskipun, saya dan dia hampir tidak pernah berbicara tentang topic persaudaraan, bahakan tentang mabuk pun juga jarang dibahas, tetapi saya dapat merasakannya, dia memperlakukan ku seperti saudara.
Saya mentransfer uangnya ke dia, dan mengirimkan screenshootan nya ke dia di wechat juga, dia hanya membalas satu kalimat: “Kamu orang baik.”
Saya melihat pesan itu, saya tersenyum dengan meyakininya, kemudian memasukan kembali handphone nya ke dalam saku celana.
Kembali ke kediamannya, setelah mencuci dan membilas mukanya kemudian beristirahat.
Hari kedua adalah ahri Sabtu, tidak perlu pergi bekerja, tetapi saya masih bangun pagi seperti biasanya, pergi keluar mencari rumah.
Setelah menghabiskan banyak waktu, di daerah di mana Glorian Su mentraktir saya makan itu, saya menemukan tempat tinggal yang cukup memuaskan.
Sebuah tempat yang cukup tua, tiga kamar tidur satu ruang tamu, lengkap dengan perabotan rumah daan listrik, total lebih dari delapan puluh meter persegi, satu dari antara kamarnya ditempati sepasang kekasih, satunya lagi ditempati oleh dua orang gadis.
Satu kamar kosong yang lainnya meskipun jendelanya menghadap ke utara, tetapi masih terang dan masih ada pertukaran udaranya, tempat kediamannya sedikit tenang, yang paling utama adalah, teman serumahnya semua suka kebersihan, membersihkan ruang tamu dengan bersih dan teratur.
Pasangan yang menyambut saya itu memberi tahu ku, kedua gadis itu adalah model komersial, ketika akhir pekan juga pergi menerima pekerjaan.
Rumahnya disewa oleh pasangan ini, kemudian mereka mencari orang untuk berbagi biaya sewa, seluruh rumah disewa dengan harga 12 juta, dan biaya sewa untuk kamar ku adalah sebesar 4 juta.
Di kota Bin, biaya sewa ini tidak mahal, itu karena kediaman ini agak tua, dan juga karena alasan rumah yang agak kecil.
Setelah mereka memahami pekerjaanku, dan ingin menyuruhku untuk tinggal, bagaimanapun, mereka merasa teman serumah yang sering melakukan perjalanan bisnis akan lebih tenang bagi mereka.
Setelah saya melihat kontrak rumah dan sertifikat mereka, saya membayar uang muka dan uang sewa tanpa ragu, karena saya cukup puas dengan tempat ini.
Kemudian saya kembali ke kediaman saya yang semula, merapikan barang saya dan pindah. Uang muka beberapa ratus kuai yang sudah dibayarkan ke tempat tinggal yang sebelumnya yang tidak habis ditempati tidak dapat dikembalikan, saya juga malas untuk memintanya.
Tempat tinggal yang baru ini ada kasur juga ada lemari pakaian, tas jinjing juga dapat dibawa masuk, barangku sederhana saja, hanya sebuah koper untuk baju dan sebuah laptop, bantal dan selimut lama semuanya malas untuk dibawa pindah.
Sampai di rumah baru, setelah membersihkan kamar dengan bersih, saya pergi ke mall terdekat, membeli bantal dan selimut juga barang keperluan sehari-hari lainnya.
Kebetulan, mall yang besar ini sedang mengadakan acara perayaan, di alun-alun kecil di luar mall ada sebuah panggung kecil, sedang mengadakan peragaan pakaian dalam.
Setelah melihat para model bikini, saya tidak tahan untuk berhenti, menikmatinya dengan seksama, dalam pikiran saya, saya tidak bisa tidak memikirkan Danielle Xia.
Ketika bertemu dengannya untuk kedua kalinya, di kantornya, saat itu dia sedang ganti baju, dia memakai bikini, bentuk tubuhnya itu sungguh sangat bagus.
Tiba-tiba, saya juga teringat seseorang, Glorian Su, dia adalah seorang model juga, dia tidak hanya melakukan pemotretan untuk iklan cetak, tetapi juga mengambil acara komersial seperti ini. Hanya saja, tidak ada sosoknya di panggung yang ada di depan saya.
Saya menonton sebentar, setelah merasa agak bosan, saya membalikan badan dan jalan ke dalam mall. Tetapi, baru saja berjalan dua langkah, Pikachu yang sedikit lebih tinggi dariku tiba-tiba berlari ke arahku, menghalangi jalanku.
Ini adalah figur kartun yang berjalan, ketika mall mengadakan kegiatan selalu meminta orang untuk memakai kostum Pikachu untuk menarik perhatian anak-anak. Tetapi Pikachu yang ada di depan ku ini dengan tidak diduga-duga menarik perhatian ku, dan tidak berhenti melambaikan tangannya ke arahku, itu terlihat sangat lucu.
Saya tersenyum kea rah Pikachu, mengalihkan badan hendak menghindarinya. Tanpa diduga, tak disangka dia melangkah lurus, kemudian menghalangi ku.
Saya mengerutkan kening, ketika saya ingin mengatakan sesuatu, tapi melihat Pikachu membuka penutup kepalanya, menampakkan wajah cantik yang tidak asing, Glorian Su!
Saya hanya bisa tertegun, benar-benar Glorian Su, wajah cantiknya merah, pakaiannya penuh dengan keringat, beberapa untai rambut hitamnya basah dan menempel di wajahnya, saya dapat membayangkan betapa panasnya dia mengenakan setelan kartun ini.
“Freddy Shen.” Glorian Su tersenyum dengan gembira, “Kebetulan sekali, kamu datang untuk membeli barang kah?”
Saya kembali tersadar, dengan terburu-buru menjawab sambil tertawa: “Ya, saya ingin ke mall membeli sedikit barang.”
Glorian Su menggunakan lengan Pikachu yang lucu itu menunjuk kea rah pintu masuk mall, berkata: “Kamu sedang terburu-buru tidak? Kalau tidak sedang buru-buru, bisakah kamu menungguku beberapa menit di pintu masuk? Beberapa menit lagi saya sudah selesai kerja.”
“Tidak sedang buru-buru, saya menunggu mu.” Saya menjawab tanpa berpikir panjang lagi, mungkin karena melihat Glorian Su yang pakaiannya penuh dengan keringat, tetapi masih tersenyum manis, saya tidak tega untuk menolak dia.
Glorian Su tersenyum dengan gembira lagi, kemudian dia memakai tutup kepala yang tebal dan berat itu, melambai-lambaikan taangan kea rah ku, kemudian dia membalikkan badan melompat-lompat dan pergi ke arah anak-anak yang banyak itu.
Saya memutuskan untuk melihat Pikachu yang bahagia dan lucu itu, tetapi saya tidak merasa bahagia, hanya ada perasaan kasihan, bahkan sedikit rasa sakit.
Sekarang masih musim panas, Glorian Su seorang gadis yang cantik itu, sulit membayangkan bagaimana rasanya menjadi panas di dalam kostum kartun itu, pasti sangat tidak menyenangkan.
Tetapi, dia masih saja melompat-lompat dengan gembira, melambaikan tangan, menularkan kebahagiaan pada anak kecil yang ada di sekitarnya.
Ini adalah pekerjaannya.
Novel Terkait
The Richest man
AfradenTernyata Suamiku Seorang Sultan
Tito ArbaniMy Greget Husband
Dio ZhengMy Cold Wedding
MevitaCinta Yang Dalam
Kim YongyiYama's Wife
ClarkWaiting For Love
SnowThe Winner Of Your Heart×
- Bab 1 Ketika Cinta Berlalu
- Bab 2 Cintaku, Telah Dijual
- Bab 3 Pria Cabul yang Tulus
- Bab 4 Memerintahku Dengan Tubuhmu
- Bab 5 Orang Kaya
- Bab 6 Kehidupan Yang Keras
- Bab 7 Skema Produk Baru
- Bab 8 Anak Emas
- Bab 9 Kejam
- Bab 10 Orang Yang Kesepian
- Bab 11 Membual
- Bab 12 Cinta Yang Hilang
- Bab 13 Hidup Sama Seperti Anjing
- Bab 14 Danielle Xia Sedang Dalam Bahaya
- Bab 15 Perkelahian
- Bab 16 Perubahan Rencana
- Bab 17 Danielle Xia yang Kejam
- Bab 18 Kamu Adalah Satu-satunya Yang Kucintai
- Bab 19 Menyanjung
- Bab 20 Penandatanganan Kontrak
- Bab 21 Aku Menang
- Bab 22 Glorian Su
- Bab 23 Aku Bersedia Menemanimu
- Bab 24 Tamu yang Tak Disangka
- Bab 25 Perpisahan yang Tidak Menyenangkan
- Bab 26 Bermasalah Dengan Orang Besar
- Bab 27 Cinta Membutakanku
- Bab 28 Dale An
- Bab 29 “Area Penjualan”
- Bab 30 Halangan
- Bab 31 Melamar?
- Bab 32 Menjaga Bentuk Badan
- Bab 33 Hal Yang Menakutkan
- Bab 34 Air Mata Mengalir Jatuh Seperti Air Hujan
- Bab 35 Masa Lalu Yang Tidak Akan Pernah Kembali
- Bab 36 Cinta Yang Terlahir Kembali
- Bab 37 Istri Putra Mahkota
- Bab 38 Pertemuan
- Bab 39 Sana Carilah Pacar
- Bab 40 Pikachu Yang Bahagia
- Bab 41 Gadis Di Sebelah Rumah
- Bab 42 Takdir
- Bab 43 Dia Adalah Sebuah Lukisan
- Bab 44 Nico Li
- Bab 45 Pemimpin Kecil
- Bab 46 Anjing Gila
- Bab 47 Untungnya Dia Jelek
- Bab 48 Membuka Saluran
- Bab 49 Masalah Yang Paling Sulit Untuk Dipecahkan
- Bab 50 Ahli Negosiasi
- Bab 51 Kesakitan Di Dalam Hati
- Bab 52 Tidak Menemukan Cara Lain
- Bab 53 Pikiran Buruk
- Bab 54 Halo, Kakak Ipar
- Bab 55 Sangat Serasi
- Bab 56 Mempelajari Tubuhnya
- Bab 57 Jimmy Wan
- Bab 58 CEO Creative Culture
- Bab 59 Nafsuku
- Bab 60 Teman Dekat Masa Kecil
- Bab 61 Gambaran Yang Hangat (1)
- Bab 61 Gambaran Yang Hangat (2)
- Chapter 62 Kecewa
- Chapter 63 Sebuah Lelucon
- Chapter 64 Perbedaan Derajat Dan Status Seseorang
- Chapter 65 Otak Kamu Sudah Bermasalah(1)
- Chapter 65 Otak Kamu Sudah Bermasalah (2)
- Bab 66 Ide Memulai Bisnis (1)
- Bab 66 Ide Memulai Bisnis (2)
- Bab 67 Hidup Tidak Memiliki Jalan Untuk Melihat Ke Belakang
- Bab 68 Peraturan
- Bab 69 Nada Bicara Seorang Istri
- Bab 70 Pengecut Yang Rendah Diri
- Bab 71 Terkagum
- Bab 72 Hujan yang Dibawa Angin
- Bab 73 Aku Suka Padamu
- Bab 74 Surga Hingga Neraka
- Bab 75 Gadis Yang Tenang
- Bab 76 Sederhana Dan Bahagia
- Bab 77 Wangi Yang Asing
- Bab 78 Rapat Meja Bundar
- Bab 79 Bahagia Diatas Penderitaan Orang Lain
- Bab 80 Menaruh Jebakan
- Bab 81 Kepantasan Untuk Berjuang Bersamanya
- Bab 82 Artis Mendatang
- Bab 83 Aku Tidak Dilahirkan
- Bab 84 Menghasilkan Uang Barulah Jalan Raja
- Bab 85 Hasil Dari Kerja Keras
- Bab 86 Saya Telah Bercerai
- Bab 87 Bunga Melayang Pergi Bersama Angin
- Bab 88 Bencana Sudah Dekat
- Bab 89 Aku Lupa Ingatan
- Bab 90 Perasaan Hangat
- Bab 91 Halo, Mantan Istri!
- Bab 92 Saling Berhadapan
- Bab 93 Menyelamatkan Suami yang Jauh
- Bab 94 Tidak Saling Berhutang
- Bab 95 Keinginan Akan Kekuatan
- Bab 96 Sampai Disini
- Bab 97 Kemudian
- Bab 98 Pengorbanan Masa Muda
- Bab 99 Kita Yang Egois
- Bab 100 Mabukkan Dia
- Bab 101 Menahan
- Bab 102 Sikap Lembut yang Tiba-Tiba
- Bab 103 Memilih Kebebasan
- Bab 104 Parafrase
- Bab 105 Kecoak
- Bab 106 Brandon Li
- Bab 107 Menyerang Lebih Dulu
- Bab 108 Kencan Buta
- Bab 109 Kamu Adalah Pria Yang Baik
- Bab 110 Natasha Xie
- Bab 111 Kami Semua Adalah Makhluk Yang Aneh
- Bab 112 Akan Jauh Dari Mereka
- Bab 113 Harapan Sederhana
- Bab 114 Membuka Hati
- Bab 115 Martabat Tinggi dan Rendah
- Bab 116 Dia Pergi
- Bab 117 Cinta yang Sempurna
- Bab 118 Melangkah Ke Depan
- Bab 119 Hubungan Di Antara Kami
- Bab 120 Aku Yang Sangat Tidak Setia
- Bab 121 Belenggu
- Bab 122 Jangan Pergi
- Bab 123 Tetesan Air Mata Surga
- Bab 124 Sebuah Noda Merah
- Bab 125 Rumor
- Bab 126 Pujian
- Bab 127 Mengambil Kembali Daerah
- Bab 128 Cinta Lebih Kejam
- Bab 129 Hari Yang Istimewa
- Bab 130 Menjaga Gengsinya
- Bab 131 Nona Muda
- Bab 132 Jarak yang Sulit Dilampaui
- Bab 133 Kehidupan Yang bebas
- Bab 134 Cinta Bisa Membuat Orang Gila
- Bab 135 Api dan Es
- Bab 136 Meninggalkan Acara
- Bab 137 Pilihan Jim Tan
- Bab 138 Selamat Tinggal Steven Liu
- Bab 139 Pendanaan
- Bab 140 Dasar Berbisnis
- Chapter 141 Khayalan
- Bab 142 Makhluk Sensitif
- Bab 143 Wanita yang Aktif
- Bab 144 Yun Chuan Network
- Bab 145 Aku Yang Berada Dalam Kerumunan Orang
- Bab 146 Aku Tidak Memahami Dia
- Bab 147 Melihat Bunga Dalam Kabut
- Bab 148 Memberhentikan Aku ?
- Bab 149 Mereka Tidak Suka Sama Aku
- Bab 150 Pengadilan
- Bab 151 Menjilat
- Bab 152 Menanggung
- Bab 153 Rapat Selesai
- Bab 154 Kecelakaan Alicia Fang?
- Bab 155 Peduli
- Bab 156 Keragu-raguan
- Bab 157 Sebuah Mimpi
- Bab 158 Ayah Peyton Luo
- Bab 159 Penguasa
- Bab 160 Lanfang Technology
- Bab 161 Pertikaian Hebat
- Bab 162 Pengkhianat
- Bab 163 Berita Buruk yang Berturut-turut
- Bab 164 Melewati Lautan Api dan Air
- Bab 165 Mulut berbahaya
- Bab 166 Bermuka Dua
- Bab 167 Jeremy Fang
- Bab 168 Tidak Tahu Malu
- Bab 169 Kebenaran Yang Mengejutkan
- Bab 170 Menggali Lubang
- Bab 171 Usulan
- Bab 172 Berpegang Teguh Pada Prinsip
- Bab 173 Iming-iming
- Bab 174 Hubungan Pertemanan Lama
- Bab 175 Malam yang Memabukkan
- Bab 176 Membalas dengan kebaikkan
- Bab 177 Musibah Yang Membawa Keberuntungan
- Bab 178 Aku Ingin Menjalin Hubungan Denganmu
- Bab 179 Kedudukan Yang Penting di Hatinya
- Bab 180 Sangat Tidak Jujur
- Bab 181 Titik Kelemahan
- Bab 182 Vincent Lu
- Bab 183 Partner
- Bab 184 Aku Tidak Takut Pada Mereka
- Bab 185 Struktur
- Bab 186 Mengundurkan Diri
- Bab 187 Ciuman
- Bab 188 Untuk Selama-lamanya
- Bab 189 Sophia Zheng
- Bab 190 Masih Tetap Cerah Merah
- Bab 191 Datangnya Masalah
- Bab 192 Gosip
- Bab 193 Berhati Dingin
- Bab 194 Aku Merindukanmu
- Bab 195 Tidak Sengaja Mengetahui
- Bab 196 Villa di Kaki Bukit
- Bab 197 Orang Tua
- Bab 198 Seorang Pembohong
- Bab 199 Membangkitkan Emosi
- Bab 200 Menikah
- Bab 201 Keluarga Li
- Bab 202 Mengumumkan Cinta
- Bab 203 Peringatan dari Jeremy Fang
- Bab 204 Bisnis Pertama
- Bab 205 Panjat Jabatan
- Bab 206 Korban Keuntungan
- Bab 207 Dimakan Emosi
- Bab 208 Demam?
- Bab 209 Dia Telah Pergi
- Bab 210 Buku Catatan Pasien
- Bab 211 Tidak Bertenaga
- Bab 212 Danau Pujiang
- Bab 213 Selesai Sampai Di Sini?
- Bab 214 Hujan Di Musim Gugur Dingin
- Bab 215 Ketegasan Alicia Fang
- Bab 216 Ayo Kita Putus
- Bab 217 Pergi
- Bab 218 Tidak Mampu menanggungnya
- Bab 219 Melarikan diri
- Bab 220 Mendapatkannya Adalah Keberuntunganku, Bila Tidak Itu Adalah Takdir
- Bab 221 Keuntungan Yun Chuan
- Bab 222 Pinjaman
- Bab 223 Negosiasi Penyelidikan
- Bab 224 Membicarakan Kejatuhan
- Bab 225 Dia adalah Danielle Xia
- Bab 226 Mengapa Harus Berpisah?
- Bab 227 Pembicaraan Keputusan yang Kedua
- Bab 228 Berpendirian Tidak Tetap
- Bab 229 Danielle Xia Datang Bertamu
- Bab 230 Rekan Kerja
- Bab 231 Elva An
- Bab 232 Resiko Dan Keuntungan
- Bab 233 Kecelakaan
- Bab 234 Berita Baik
- Bab 235 Persiapan
- Bab 236 Pembiayaan Sukses
- Bab 237 Kesedihan Yang Samar Samar
- Bab 238 Bertumbuh
- Bab 239 Berharap Wanita itu Masih Sama Seperti yang Dulu
- Bab 240 Kecantikan Gadis Yang DIngin
- Bab 241 Pukul Sampai Matipun Tidak Akan Mengatakannya
- Bab 242 Takdir Adalah Kebetulan
- Bab 243 Qing He Media
- Bab 243 Status Sosial Buih
- Bab 244 Berpikiran Tidak-Tidak
- Bab 246 Hentai
- Bab 247 Ketakutan
- Bab 248 Dua Tiang Pilar
- Bab 249 Tukang Intip
- Bab 250 Mereka Semua Suka Padaku
- Bab 251 Lawan
- Bab 252 Merencanakan Lebih Awal
- Bab 253 Perempuan Tua
- Bab 254 Dia Adalah Prioritasmu Yang Ke Berapa
- Bab 255 Cinta Sejati
- Bab 256 Tiba Sesuai Jadwal
- Bab 257 Berunding
- Bab 258 Pesta Perayaan
- Bab 259 Tidak Terjadi Apa-apa Di Antara Kita
- Bab 260 Pindah Untuk Tinggal Kembali.
- Bab 261 Bertemu Elva An Lagi.
- Bab 262 Mengawasi Danielle Xia.
- Bab 263 Bayangan Danielle Xia.
- Bab 264 Jeffrey Cheng Dan Lauren Luo.
- Bab 265 Matanya Yang Tersenyum.
- Bab 266 Lain di Mulut Lain di Hati
- Bab 267 Teleskop
- Bab 268 Mengintip Danielle Xia
- Bab 269 Apakah Kamu Menyukainya Sekarang?
- Bab 270 Keanehan Vincent Lu
- Bab 271 Permulaan Sedikit Demi Sedikit
- Bab 272 Bertemu Danielle Xia
- Bab 273 Kenalkan Padaku Teman Pria
- Bab 274 Pemilik Gedung
- Bab 275 Patricia Mi
- Bab 276 Bertengkar
- Bab 277 Dia Adalah Wanita Paling Cantik Yang Pernah Aku Temui
- Bab 278 Secantik Alicia Fang
- Bab 279 Bertemu Dia Lagi
- Bab 280 Nyali Untuk Mengulangi Kalimat Ini Lagi
- Bab 281 Aku Sedang Mengejar Seseorang
- Bab 282 Kebenaran
- Bab 283 Kakak Beradik
- Bab 284 Kecantikan, Kemampuan, dan Kekayaan
- Bab 285 Kekasih
- Bab 286 Keraguan.
- Bab 287 Memesan Delivery
- Bab 288 Cinta Yang Pemberani
- Bab 289 Kepergian Alicia Fang
- Bab 290 Elipsis Yang Tidak Lengkap
- Bab 291 Taman Rekreasi Youhu
- Bab 292 Hal Yang Disembunyikan Vincent Lu
- Bab 293 Patricia Mi Diselingkuhi
- Bab 294 Patricia Mi Yang Dewasa
- Bab 295 Cinta Danielle Xia
- Bab 296 Suara Kemarahan Jim Tan
- Bab 297 Perawatan Elva An
- Bab 298 Charles Mi Ayah Patricia Mi
- Bab 299 Tekad Patricia Mi
- Bab 300 Beri Aku Uang Sewa Sebesar Seratus Juta Lagi
- Bab 301 Membeli Pembalut Lagi?
- Bab 302 Merawat Patricia Mi
- Chapter 303 Pergi Bertemu Charles Mi
- Chapter 304 Hubungan Antara Ayah dan Putrinya
- Chapter 305 Terjadi Suatu Hubungan
- Chapter 306 Hotel Feng Lin
- Chapter 307 Menjadi Runtuh
- Bab 308 Perusahaan Yang Krisis.
- Bab 309 Hari Khusus.
- Bab 310 Pernikahaan Danielle Xia
- Bab 311 Tahun Itu Cinta Yang Terlewatkan
- Bab 312 Raut Muka Sophia Zheng
- Bab 313 Patricia Mi Hilang?
- Bab 314 Sebenarnya Ulah Siapa
- Bab 315 Aku Ingin Pergi Bekerja
- Bab 316 Pidato Bos Wanita
- Bab 317 Menghibur Patricia Mi
- Bab 318 Nico Li Telah Berubah
- Bab 319 Telah Ditanda tangan
- Bab 320 Ada Orang Merundung Elva An?
- Bab 321 Yang Dimaksud Dengan Rasa Kemanusiaan
- Bab 322 Malam Ini Semua Pengeluaran Di Bayar Oleh Prince Zhao!
- Bab 323 Pablo Chen
- Bab 324 Prince Zhao Memiliki Permintaan
- Bab 325 Apakah Itu Menakjubkan Memiliki Banyak Uang?
- Bab 326 Metode Pemasaran Jeffery Cheng
- Bab 327 Paula Jiang Meninggal
- Bab 328 Hati Patricia Mi, Sikapku
- Bab 329 Yun Ning Technology
- Bab 330 Danielle Xia Belum Menikah!
- Bab 331 Nico Li Si Penjahat Berat
- Bab 332 Hubungan Rusak Sulit Diperbaiki
- Bab 333 Botak, Lepaskan Wanita Itu
- Bab 334 Perkelahian
- Bab 335 Telepon Dari Vincent Lu
- Bab 336 Aku Adalah Seorang Bajingan
- Bab 337 Kepala Di Botak!
- Bab 338 Hati Vincent Lu
- Bab 339 Kunjungan Nico Li
- Bab 340 Rencana Untuk Menghadapi Nico Li
- Bab 341 Cinta Yang Melengkapi
- Bab 342 Makan Hotpot
- Bab 343 Kehidupan Pablo Chen
- Bab 344 Hati Elva An
- Bab 345 Kunjungan Ibu dan Ayah
- Bab 346 Kota Kecil Milik Orang Lokal
- Bab 347 Rahasia Patricia Mi
- Bab 348 Pengakuan Patricia Mi
- Bab 349 Menerima Patricia Mi
- Bab 350 Rencana Baru Perusahaan
- Bab 351 Pertemuan Bisnis Di Atas Meja Perjamuan
- Bab 352 Tempat Iklan Yang Diperebutkan
- Bab 353 Kemahiran Patricia Mi!
- Bab 354 Krisis Yang Tiba-tiba
- Bab 355 Kelembutan Patricia Mi
- Bab 356 Dyson Meminjam Uang
- Bab 357 Sebuah Surga
- Bab 358 Bertemu Paula Jiang Lagi
- Bab 359 Berkumpul Bersama
- Bab 360 Kebenaran Dari Masalah
- Bab 361 Masa Muda Yang Telah Berlalu
- Bab 362 Loser Lulusan Dari Universitas Ternama
- Bab 363 Fanny Hao Pergi Atau Menetap.
- Bab 364 Danielle Xia Kembali.
- Bab 365 Menjemput Di Bandara
- Bab 366 Danielle Xia Yang Angkuh
- Bab 367 Proyek Baru Yang Dijiplak
- Bab 368 Pengkhianat Perusahaan
- Bab 369 Debbie Xia
- Bab 370 Kalimat Iklan Perusahaan
- Bab 371: Mencari Mata mata
- Bab 372 Jordan Wang
- Bab 373 Munculnya Mata-mata
- Bab 374 Persyaratan Zack
- Bab 375 Kedatangan Elva An
- Bab 376 Saran dari Elva An
- Bab 377 Memaksa Fanny Huo untuk Menyerah
- Bab 378 Membujuk Fanny Huo
- Bab 379 “Makan Malam Mewah” untuk Jordan Wang
- Bab 380 Mencari Danielle Xia Lagi?
- Bab 381 Pertemuan di Taman Danau
- Bab 382 Danau dan Laut
- Bab 383 Kenangan Danielle Xia
- Bab 384 Meminta Bantuan Danielle Xia
- Bab 385 Memberikan Masker Untuk Debbie Xia
- Bab 386 Bantuan Debbie Xia
- Bab 387 Volume Transaksi Yang Tak Terduga
- Bab 388 Menjemput Patricia Mi Pulang
- Bab 389 Mencari Sutradara Gemuk Membuat Video
- Bab 390 Pengakuan Glorian Su
- Bab 391 Surat Pengacara
- Bab 392 Charles Mi Mentraktir
- Bab 393 Tunangan!
- Bab 394 Proyek Bernilai Milyaran
- Bab 395 Pria Yang Sudah Menikah
- Bab 396 Kawin Lari
- Bab 397 Danielle Xia Kamu Di Mana?
- Bab 398 Pijakan Yun Chuan
- Bab 399 Bayangan Yang Hilang
- Bab 400 Percakapan Danielle Xia
- Bab 401 Kamu Akan Menjadi Milikku
- Bab 402 Bukti Kriminal Yang Berasal Dari Keluarga Li
- Bab 403 Kantor Polisi Yang Aneh
- Bab 404 Rahasia Dyson
- Bab 405 Pertarungan Terakhir (Akhir)