The Winner Of Your Heart - Bab 214 Hujan Di Musim Gugur Dingin

Musim gugur setiap tahun, akan selalu ada beberapa kali hujan, yang menunjukkan musim dingin akan segera tiba.

Hari ini juga turun hujan, tidak terlalu besara, tetapi membawa suasana dingin.

Kacau, pada saat itu aku tidak membawa payung, dalam kepalaku hanya ada satu pikiran, menemui Danielle.

Ketika aku menerobos hujan ke gedung Yufei Technology, pada saat aku di depan lift, banyak rekan kerja yang sedang menunggu lift juga sama sepertiku, mereka semua melihatku.

Baru sebentar masuk ke Yufei Technology, orang-orang juga melihatku seperti itu, ada yang penasaran ada yang tertawa, hanya saja kali ini tertawa dalam kesusahanku.

Saat Peyton memukulku, dia berteriak bagai petir, Alicia menjerit kencang panjang sekali, akhirnya aku dibawa oleh mobil ambulance, seluruh staff Yufei Technology mengetahui kejadian itu.

Orang –orang dengan cepat mengetahui hal itu, aku dan Alicia tertangkap basah sedang melakukan hal tidak baik, lalu dihajar oleh Peyton.

Aku tidak peduli pandangan orang-orang, dan juga tidak peduli dengan apa pendapat mereka, aku berjalan ke lift dengan kaku, dan bersandar di dinding, tempat dimana orang-orang itu tidak bisa melihatku.

Lift datang, orang-orang yang berbisik itu bergegas masuk ke lift,aku juga tanpa ragu masuk ke dalam lift, kemudian suasana dalam lift menjadi hening.

Keluar dari lift, aku menuju ke kantor Danielle, dulu pada saat ini, dia sudah keluar dari kantor.

Tetapi, saat aku tidak peduli dengan sekretaris barunya yang menghalangi jalanku, aku segera membuka pintu kantornya, tetapi di dalam kosong tidak ada seorangpun.

“Direktur Xia belum datang, kamu ada urusan apa mencarinya?” Sekretaris itu menanyaiku dari belakang.

Aku menggelengkan kepala : “Kalau begitu aku tunggu dia.”

Setelah selesai bicara, aku sambil berjalan menuju sofa ruang tunggu dan mengambil ponsel menghubungi Danielle.

Sekretaris itu melihatku sesaat, kembali duduk di tempatnya.

Ponsel Danielle tetap saja tidak aktif, aku ganti menelpon Dale An.

Telpon diangkat, tetapi Dale An memberitahuku, dia sejak kemarin malam sampai pagi ini tidak bertemu dengan Danielle, belum bisa membantuku menjelaskan kejadian itu.

Menutup telpon, aku membuka wechat, aku meninggalkan pesan kepada Danielle, menjelaskan dan meminta maaf.

Sampai jari-jari tangan terasa sedikit kesemutan, yang seharusnya kukatakan sudah kukatakan semua, barulah aku menutup wechat, lanjut menunggu.

Waktu berlalu begitu cepat, aku juga semakin cemas, jam kerja sudah lewat selama satu jam, tetapi masih tidak terlihat sosok Danielle Xia.

Saat itu, banyak rekan kerja sekitar situ semakin banyak, datang bertiga atau berdua, mereka menatapku dengan tatapan penuh arti dan berbisik satu dengan yang lain.

Pagi hari jam sepuluh lebih, Danielle Xia masih belum datang, tetapi yang datang Bruce Chen, dia jalan ke arahku, mengerutkan alisnya melihatku.

Cukup lama, dia tiba-tiba berteriak : “Wah! Kamu kembali bekerja dulu saja, Direktur Xia hari ini tidak datang.”

“Bagaimana kamu bisa tahu dia tidak datang? Dia menelponmu ?” Aku bertanya balik.

Dia menggelengkan kepala: “Ini info dari Direktur Wang.”

Mendengar ucapannya, aku menundukkan kepala tidak bertenaga, bengong menatap lantai.

Dia hari ini tidak datang, bisa dikatakan hari ini aku tidak bisa menemuinya.

Bruce menghampiriku, menepuk-nepuk pundakku, kemudian pergi.

Tidak tahu berapa lama, aku menghela nafas dengan berat, berdiri dan meninggalkan kantor.

Hari ini dia tidak datang, kalau begitu besok, besok tidak datang maka lusa, aku bisa menunggunya.

Masuk ke kantor, orang di dalam semua melihat ke arahku, Lauren Luo, Jeffrey Cheng, beberapa bawahanku yang dulu, wajah mereka semua tampak sangar rumit, tetapi setidaknya tidak menertawakan diatas kesusahan.

Aku memaksakan diri untuk semangat kembali, membuat mereka tersenyum kembali, kemudian mengarah ke tempat kerjaku.

Lauren Luo dan Jeffrey Cheng menanyaiku dengan peduli, aku berpura-pura tampak baik-baik saja dengan merespon mereka beberapa kalimat.

Baru saja membuka komputer, ada orang dari luar pintu kantor memanggilku, aku memutar kepala, ternyata dia adalah orang dari bagian HRD.

Melihat orang ini, ak sesaat memiliki perasaan yang tidak jelas.

“Freddy Shen.” Dia menatapku tanpa ekspresi, “Kamu sudah dipecat dari perusahaan, terhitung mulai hari ini kamu bukan staff Yufei Technology, dan lagi, perusahaan inigin kamu sekarang juga pergi.”

Mendengar ini, dalam kepalaku terdengar suara mendengung, aku dipecat.

Aku tidak takut kehilangan pekerjaan ini, yang aku takutkan adalah tidak bisa menemui Danielle kelak.

“Dikarenakan ini adalah pemutusan hubungan kerja secara sepihak, perusahaan akan memberimu kompensasi gaji satu bulan penuh, hari ini sebelum pulang kerja, departmen keuangan akan transfer gaji dan kompensasi ke rekening bank mu, sekarang, tolong segera bereskan barang-barangmu dan pergilah.”

Setelah orang itu berbicara dengan dingin, dia tidak pergi, tetapi tetap berdiri di depan pintu, menatapku tanpa ekspresi, seperti ingin mengantarku pergi.

Suasana dalam kantor hening, kemudian ada kemarahan yang meledak.

Lauren Luo, Jeffrey Cheng dan rekan kerja yang di tempat, tidak berhenti menanyai orang itu, kenapa harus memecat aku? Apa alasan memecatku?

Tetapi orang itu hanya mengatakan ini adalah keputusan dari atasan, dan lanjut menatapku dengan tanpa ekspresi.

Di luar kantor perlahan orang-orang berkumpul, orang dari departmen lain juga mendengar kabar ini, semua datang melihat keributan ini.

Aku tercengang, kemudian aku mulai tersenyum, dan menggelengkan kepala.

Mengapa harus memecatku? Masalah ini terlalu sederhana, setelah kejadian itu siapa yang masih ingin membiarkanku? Keluarga Zheng berkata apa aku pun harus menyingkir.

Lagipula, pada umumnya pemecatan hanya bisa dilakukan dengan orang yang bersangkutan, tanpa sepengetahuan rekan kerja lain, tetapi mereka sekarang malah menyebarkan kabar ini, ini tidak lebih dari keinginan untuk mempermalukan diriku.

Apalagi untuk orang-orang yang telah aku hukum, yang memiliki dendam padaku saja.

Tampaknya, jika aku tidak segera pergi, mereka sangat mungkin akan memanggil satpam untuk mengusirku.

Kali ini, aku baru benar-benar merasakan, seberapa kecilnya diriku.

Tidak ada Danielle, aku bukan apa-apa.

Aku menggelengkan kepala tersenyum, menoleh melihat meja kerjaku, tidak ada barang pribadi, bahkan tas pun tidak bawa.

Berdiri, aku keluar dari kantor dengan mengucap beberapa kata kepada Lauren Luo dan Jeffrey Cheng, sambil jalan tersenyum dan menuju luar.

Di luar penuh orang berdiri, departmen pemasaran kedatangan banyak orang dari departmen lain, jelas sengaja dari gedung lain datang melihat keramaian, seperti melihat badut, ada yang tertawa, ada yang menunjuk-nunjuk kepadaku.

Aku naik lift menuju lantai satu sendiri, pintu lift terbuka, ak melihat sosok yang aku kenal, Eva Xu.

Dia sedang berdiri di depan pintu lift, melipat tangannya di depan dada, matanya tertawa melihatku.

Melihat orang ini, aku tidak bisa menahan amarah, sesaat mengepalkan tangan, sangat ingin memukulnya.

“Oh oh, ingin memukulku? Silahkan, kamu berani?” Eva Xu mengangkat alisnya, tampak tidak takut.

Aku tahu, dia sengaja, sengaja membuatku marha, membuatku ingin memukulnya.

Kemudian, aku bisa masuk penjara, kurang lebih sepuluh hari atau beberapa bulan.

Aku mengeratkan gigi menahan, sambil keluar dari lift, sambil bertanya dengan dingin : “Nico Li memberimu uang berapa?”

“Oh!” Dia dengan bangga mengangkat pundaknya, “Tidak hanya uang, dan juga......”

“Dan juga apa?”

“Mengapa aku harus memberitahumu?”

Aku berjalan selangkah, mendekatkan kepalaku padanya, aku mengecilkan mataku melihatnya dengan tatapan dingin.

“Eva Xu, ingatlah ini, aku tidak akan membiarkanmu.”

Dia segera mundur beberapa langkah, wajahnya yang tadi tertawa juga menjadi beku, tetapi masih menatapku tanpa rasa takut.

Aku tidak mempedulikannya, berbalik dan jalan ke arah pintu keluar.

Di luar tampak hujan, aku berjalan cepat ke arah pintu keluar, berhenti tepat di tengah hujan, mengangkat kepala, membiarkan hujan mengenai wajahku.

Hujan di musim gugur terasa dingin, suasana hatiku sudah dingin, dingin akan kejahatan dunia ini.

Novel Terkait

Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
4 tahun yang lalu