The Winner Of Your Heart - Bab 365 Menjemput Di Bandara

Lauren Luo tidak berbicara lagi, dia tahu perasaan aku saat ini sangat kacau.

Saat aku tidak berbicara, asap rokok memenuhi ruangan.

Lauren Luo dengan tidak suka melambai-lambaikan tangannya, "Yang seharusnya ku katakan sudahku katakan, yang seharusnya tidak ku katakan juga sudah ku katakan, selanjutnya, tergantung kamu yang memutuskan."

Matanya mengeluarkan kilatan warna yang aneh, sepertinya ingin mengatakan sesuatu, tapi juga sepertinya tidak tahan dengan asap di ruangan ini, seorang diri pergi keluar.

Aku terdiam cukup lama tidak berbicara, tiba-tiba merasa diriku sudah tua.

Bukan, ini adalah takanan dari tanggung jawab kehidupan.

Danielle Xia kembali, Danielle Xia kembali.

Diotakku terulang-ulang kata-kata itu, tapi, aku harus bagaimana?

Aku bengong seperti orang bodoh, pesawatnya besok jam 9 pagi, apakah aku harus pergi menjemputnya, atau berpura-pura tidak tahu apa-apa, hidup seperti biasa, kemudian menikah dengan Patricia Mi. Informasi ini bagiku, sangat tiba-tiba.

Dan lagi aku tiba-tiba merasa tidak tahu harus melakukan apa, aku mengakui, hatiku, mulai berdebar lagi.

Mungkin perkataan Patricia Mi benar, aku adalah seorang mata keranjang yang brengsek.

Lauren Luo sudah keluar, aku melihat pintu ruang istirahat yang setengah tertutup, sampai akhirnya aku membuat keputusan yang menyusahkan.

Besok pergi ke bandara.

Mungkin ini tidak adil bagi Patricia Mi, tapi, antara aku dan Danielle Xia, masih ada kata-kata yang belum terucap. Meskipun putus, juga terlalu sembrono. Setidaknya harus disaat waktu yang tepat, di tempat yang tepat, dan dengan kata-kata yang tepat. Putus seperti itu, baru terhitung putus.

Mungkin, begitu juga hanya dalam hatiku sendiri yang memaafkan diriku, tapi aku sekarang benar-benar tidak bisa duduk disini saja.

Aku keluar dari ruang istirahat, bertemu dengan Lauren Luo dia malah berkata padaku dengan senyuman.

"Bawa aku seorang." Dia tiba-tiba berkata padaku.

Aku sedikit terkejut, berpura-pura tidak mengerti, "Apa maksudnya membawamu seorang."

Dia mengeluarkan suara di hidungnya, dengan suara rendah mengatakan 'Cih' , kemudian di depan ku membuat wajah seram, "Belum bertanya juga sudah tahu jawabannya, melihat ekspresi mukamu, sudah tahu pasti besok kamu mau pergi mencari Direktur Xia, jika kamu pergi tidak membawaku, aku akan memberitahu rencanamu ini kepada ibu harimaumu, saat itu, kamu akan di makannya dan tidak dapat lahir lagi."

Aku dengan tidak berdaya menggeleng kepala, "Apa maksudnya ibu harimauku, belum menikah, semuanya masih belum tentu."

Mata Lauren Luo sedikit terlihat bergerak-gerak, mungkin, kata-kataku mengandung makna yang menunjukkan kepadanya aku adalah seorang pria brengsek.

Tapi aku benar-benar tidak tahan lagi untuk menahan gelonjak di hatiku, aku kangen Danielle Xia, aku ingin bertemu dengannya, hanya itu.

Aku sudah berusaha memberitahu diriku sendiri bahwa Danielle Xia adalah mimpi yang tidak bisa ku gapai, tapi setiap kali aku mengingat masalah yang ada hubungannya dengan dia, aku selalu tidak bisa menekan gelonjak di hatiku. Mungkin, aku, aku masih mencintai dia.

Takut besok terlambat, aku membuat 3 alarm, dan memikirkan belasan alasan untuk besok keluar.

Aku yakin, setiap alasan cukup bisa membuat Patricia Mi percaya padaku, aku keluar hanya untuk bertemu Pelanggan saja.

Mata Patricia Mi bersih, dan tidak ada kecurigaan, dan ini semakin membuatku merasa bersalah di dalam hati, aku merasa diriku bukanlah manusia, semakin dia mempercayai diriku, semakin aku dengan berusaha menipu dia.

Tidak tahu sejak kapan, malam hari mulai turun gerimis.

Turun dengan lebat, Hujan di Kota Bin, apakah bisa mempengaruhi penerbangan besok?

Tidak tahu kenapa, tiba-tiba di hatiku ada perasaan sedih.

Patricia Mi yang tertidur di sampingku, dan hatiku, malah pergi entah kemana. Aku berbuat seperti ini, apakah baik?

Berbaring di ranjang memikirkan Danielle Xia, kami berpisah sudah cukup lama, apakah dia sudah nyaman tinggal di luar negeri? Mungkin tidak nyaman, kalau tidak maka dia tidak akan pulang dengan diam-diam. Dia pulang untuk apa, apakah untuk bertemu denganku, apa mungkin karena masalah lain.

Bolak balik tidak bisa tidur, semakin di pikir, semakin bergumul.

Patricia Mi tiba-tiba membalikan badannya dan melihat aku, matanya terlihat jernih.

"Kamu sepertinya memikirkan sesuatu, aku merasa kamu tidak seperti biasanya."

Dia mengedipkan matanya, tangannya yang lembur menepuk dadaku.

Tapi, aku tidak ada pemikiran lagi tentang hal perempuan dan laki-laki.

Dia adalah wanita yang sempurna, aku sudah ada Patricia Mi, dan sekarang aku memikirkan Daniel Xia. Jika Danielle Xia tahu apakah dia akan menerimanya, jika Patricia Mi tahu apakah dia akan menerimanya, apakah aku, yang terlalu egois.

Terkadang, ingin memberikan diri sendiri sebuah mulut. Membuat diriku tidak memikirkan hal yang lemah dan tidak jelas itu lagi. Tapi pikiranku selalu tidak bisa ku kendalikan, aku semakin tidak mau memikirkannya, tapi malah kepikiran.

Paginya aku mengantarkan Patricia Mi kekantor, dia memberikanku jaket.

"Kemarin malam turun hujan, udara pagi ini cukup dingin, jangan sampai masuk angin." kebaikan Patricia Mi membuat aku menggertak gigiku, aku tidak tahu harus berkata apa, akhirnya dari bibirku keluar 2 kata 'terima kasih' , mungkin, 'maaf' bisa membuatku lebih baik.

Patricia Mi naik ke atas, dan tidak tahud dari mana Lauren Luo sudah keluar.

Dia dengan curi-curi melihat ke arah atas, dengan suara kecil berkata, "Ka Freddy, kemarin sudah berjanji."

Aku sebenarnya ingin pergi sendiri, tapi tidak tahu nomor pernerbangan yang mana, dan juga tidak tahu apakah karena pengaruh cuaca kemarin penerbangan Danielle Xia di undur atau tidak.

Berpikir sebentar, lebih baik membawanya ikut serta.

Didalam mobil dia yang memberitahu jalan, aku yang mengendarai.

Saat sampai di pintu bandara, dia tiba-tiba pintu turun dari mobil.

Aku melirik dia, merasa ada yang aneh.

Dia baru menjelaskan, "Dasar bodoh, aku tentu saja tidak boleh muncul, jika tidak, direktur Xia pasti mengira aku menjualnya. Aku hanya ingin melihat dia, pada saat itu pokoknya kamu jangan menjual aku, jika tidak, kedepannya aku tidak akan di percayai oleh Danielle Xia lagi."

Aku mengangguk kepalaku, melihat dia sekilas, kemudian memberhentikan mobilku di parkiran mobil.

Baru sampai di pintu masuk bandara, Lauren Luo sudah tidak terlihat lagi, tidak tahu dia bersembunyi dimana melihatnya. Aku menunggu sebentar, sudah mau jam 9.30, malah mendapat berita tidak bagus, karena cuaca kemarin malam,

Penerbangan hari ini di undur, di undur selama 40 menit.

Dan menunggu selama 40 menit, adalah waktu yang hampir paling susah ku lewati, aku sebentar-sebentar melihat ke arah bandara,berharap ada pemberitahuan bahwa ada pesawat yang mendarat lebih cepat, kemudian, ada sebuah bayangan yang akrab berjalan ke arahku.

Mungkin dia tidak akan tersenyum, tapi setidaknya dia tahu aku disini untuk menunggunya.

Tapi, sudah 40 menit berlalu, pesawat sudah mendarat, tapi Danielle Xia masih tidak terlihat.

Tiba-tiba, ada orang yang penepuk punggungku.

Aku tiba-tiba menoleh, malah melihat Lauren Luo.

"Kamu...."

Aku baru bersiap mau bertanya padanya Kenapa datang lagi, tapi dia malah membuat gerakan yang menyuruhku diam.

Aku merasa sedikit aneh, tapi mengikuti arah pandangnya, dan menemukan sebuah bayangan badan yang sangat akrab, dari tidak jauh berjalan kemari. Meskipun bukan berjalan kearah sini, tapi aku dapat melihat dirinya yang terlihat akrab itu. Dan arah yang di tujunya, ada bayangan seseorang yang terlihat akrab. Tidak terpikirkan oleh ku, bahwa Nico Li akan datang. Dia bukannya sudah menikah dengan Debbie Xia? Bagaimana bisa dia menjemputnya, dan lagi bagaimana dia bisa tahu bahwa Danielle Xia kembali.

Meskipun Danielle Xia tidak begitu memperdulikannya, tapi masih pergi menaiki mobilnya.

Tidak terpikirkan olehku, aku menghancurkan niatku untuk datang ke bandara, dan membiarkannya pergi bersama pria lain.

Aku menghelakan nafas, melihat Lauren Luo “Keluarga Zheng tahu dia kembali?"

"Seharusnya tidak jelas, kata direktur Xia dia hanya mengatakannya padaku." Lauren Luo juga mulai bingung.

Aku percaya Lauren Luo, Dia seharusnya tidak membohongiku. Mungkin Nico Li ada saluran keluar negeri, memata-matai Danielle Xia.

Lauren Luo memdekatkan bibirnya kepadaku, dengan suara kecil berkata, "Dia juga menjadi adik ipar Danielle Xia, datang menjemput dia juga bukan hal yang aneh, tapi, tidak terpikirkan olehku, kali ini akan membuatmu kecewa. Tapi seharusnya kamu harus lebih agresif,langsung kesana saja, dengan begitu pasti Nico Li tidak ada kesempatan lagi."

Aku tidak berbicara apa-apa, hati Nico Li, semua juga tahu. Tapi tidak terpikirkan, dia sudah menikahi Debbie Xia, masih berani dimuka umum seperti ini. Apakah, dia takut kepada Alexander Zheng?

Kata Lauren Luo benar, wanita suka pria yang agresif. Mungkin Danielle Xia sudah melihat aku, walaupun begitu, dia punya alasan apa untuk menghampiriku? Setidaknya, aku harus gentleman, lebih aktif sedikit.

Saat pikiranku sedang kacau, malah terdengar suara klakson mobil yang berada tidak jauh dari pintu bandara.

Aku berbalik melihat, jendela mobil tersebut turun kebawah, Nico Li dari dalam mobil mengeluarkan tangannya dan melambaikannya padaku.

Lauren Luo cepat-cepat bersembunyi, aku tidak dapat melihat orang yang duduk di belakang, tidak tahu orang yang duduk di belakang dapat melihat kami atau tidak.

Novel Terkait

Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
3 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu