The Winner Of Your Heart - Bab 369 Debbie Xia

Kami saling menatap satu sama lain, saat ini kami tidak tahu harus berbuat apa.

"Apa mau lapor ke polisi." wanita gendut itu bertanya dengan pelan.

Saat ini wanita yang kecurian baru memeriksa tasnya, lalu menoleh kearahku. Menunjukkan raut muka terima kasih "Terima kasih ya."menolah kearah wanita gendut berkata "Lebih baik kita antar ke rumah sakit terlebih dahulu, tadi kamu memukulnya dengan kuat."

Sambil mengeluh, memanggil orang untuk membawanya.

Aku melihat wanita ini, sepertinya pernah bertemu wanita ini, tapi tidak tahu dimana bertemu dengannya. Hanya saja mukanya seperti orang yang aku kenal, tapi aku tidak yakin akan itu.

Aku tidak bisa menahan tawaku, wanita yang kecurian barang itu tidak hanya tidak memasukkannya ke penjara, melainkan dia masih memarahi temannya karena memukul pencuri itu dengan kuat, dan lagi masih mencari orang untuk membawanya ke rumah sakit. Jika wanita itu Patricia Mi, dia pasti akan memukul pencuri itu lebih parah, melainkan dia akan memasukkan wanita itu ke penjara. Bisa di bilang hati wanita ini terlalu baik.

“Debbie, kamu terlalu baik hati, jika dia mencuri dompetku, sekarang dia tidak hanya terbaring di lantai seperti ini.” wanita gendut itu melihat pencuri itu tidak mengeluarkan darah sama sekali, selain itu dia masih bisa berteriak. Menoleh kearahku, menyipitkan mata tersenyum kepadaku “Hai, terima kasih ya.”

Aku baru terpikir, lalu melihat sejenak kelima inderanya, kelihatnya wanita ini sangat jujur, memiliki alis mata yang sedikit tebal, tapi dari gayanya terlihat seperti orang kaya. Sepertinya dia adalah anak orang kaya, atau istri orang kaya.

Jika dilihat wanita disebelah wanita bernama Debbie umurnya jauh lebih kecil dari Debbie, sekitar berumur dua puluh tahunan. Mukanya sangat cantik, apalagi bagian matanya, jika aku melihatnya seperti sedang melihat Danielle Xia.

Hatiku tiba tiba terkejut, langsung bertanya “Maaf, apa kamu bermarga Xia?”

Wanita yang bernama Debbie itu sedikit waspada, dengan binggung melihatku sekilas, lalu menganggukan kepala.

Aku tiba tiba kehilangan kendali diri, lalu dengan segera menyimpan kembali ekspresi muka terkejutku.

Sepertinya aku benar benar bertemu adiknya Danielle Xia, tapi mengapa aku sama sekali tidak pernah bertemu dengannya. Dengar dengar dia baru meneyelasikan pendidikan luar negerinya, apakah dia adik kandungnya atau hanya adik sepupunya saja? Tapi mata mereka sangat mirip, seperti saudara kandung.

Aku tersenyum, sepertinya Debbie Xia tidak mengenaliku. Begini bisa mengurangi sedikit masalah, jika dia tahu hubunganku dengan Danielle Xia yang dulu, mungkin dia akan menaruh dendam kepadaku. Sebenarnya aku tidak ingin mempermainkannya, tapi aku tahu jika aku ingin membalas Nico Li, Debbie Xia adalah cara yang paling baik.

“Bagaimana kamu tahu jika aku bermarga Xia?” dia membelalakan matanya, dengan penuh rasa ingin tahu yang tinggi menatapku.

ku tersenyum kecil “Hanya menebaknya.”

“Shitt, aku kasih tahu kamu ya, dia sudah menikah, jadi kamu jangan berharap ingin mendekatinya.” wanita ini langsung berkata kepadaku “Tapi melihat perjuanganmu yang telah menyelamatkannya, dia bisa memikirkan untuk memberikan id wechatku kepadamu.”

“Aku...”

“Sudahlah, jangan ribut lagi.” Debbie Xia tersenyum kecil “Dia adalah kakak sepupuku, namanya Ellin Zheng. Dia orangnya suka bercanda, jangan terlalu memperdulikannya.”

Selesai bicara dia langsung memanggil ambulans, lalu memberinya beberapa lembar uang seratus ribu rupiah, lalu mengantarnya masuk mobil.

Aku langsung membeli beberapa barang, selesai membayarnya, keluar dari supermarket, melihat mereka belum jalan terlalu jauh, aku langusng mengejar mereka.

Debbie Xia dan Ellin Zheng melihatku mengejar mereka, langsung berhenti.

“Haii, ada apa? Apa kamu berubah pikiran?” Ellin Zheng langsung memberiku senyuman menawan.

Aku sedikit canggung, lalu berkata “Eeemmm, apa aku boleh minta id wechat kalian?”

Aku tidak tahu harus bagaimana memulai pembicaraan, tapi setelah dipikir pikir sepertinya mereka sedikit berpengaruh. Lebih baik langsung bertanya, pihak lawan pun tidak merasa terlalu pura pura.

Debbie Xia sedikit ragu, namun Ellin Zheng langsung mengeluarkan ponselnya.

"Namaku Fendi Shen, aku adalah penjual masker muka, aku lihat kalian berdua adalah wanita yang suka merawat mukanya, setelah di pikir pikir lebih baik kita boleh berteman di wechat, jika kalian membutuhkan masker boleh cari aku, aku pasti akan memberikan harga yang paling rendah untuk kalian." Setelah dipikir pikir lebih baik aku tidak beritahu nama asliku, takutnya ketika mereka sedang mengobrol tidak sengaja menyebut namaku, hal ini bisa membuat orang yang mengenal denganku berpikiran yang tidak tidak.

"Apa apaan ini." Ellin Zheng merasa sedikit lucu, namun ketika melihat mukaku yang terlihat jujur, dia akhirnya mengeluarkan ponselnya. lalu Debbie Xia juga ikut mengeluarkan ponselnya.

"Oh ya, masker merek muka apa yang kamu jual? berapa harganya." Debbie Xia bertanya.

Aku sedikit terkejut, matilah aku, alasan yang aku buat sendiri, namun tidak bisa aku jawav, jangankan menjual masker muka, menggunakannya saja tidak pernah.

Aku beripikir keras, lalu berkata "Kalau di katakan disini tidak enak, produk yang aku mau melihat keuntunggan dari pasaran, kalau produk ini penjualannya bagus, aku akan membuat merek, dan untuk urusan harga aku bisa memberikan kalian harga lebih rendah dari pasaran, bagaimanapun ini adalah usahaku sendiri, memberikan sedikit diskon tidak ada masalah apa apa."

Aku saat ini berkeringat dingin, aku berharap dua wanita ini tidak bertanya lagi, jika mereka bertanya lebih dalam lagi, aku tidak tahu bagaimana menjawabnya.

Astaga berapa sebenarnya harga masker muka ini selembar.

"Kalau begini tidak benar, apa masker muka yang kamu jual hanya satu produk saja, aku merasa kamh sedikit aneh, baru pertama kalinya bagiku orang menjual banyak merek dalam produk yang sama." Debbie Xia menatapku aneh.

Aku melihat sejenak ponselku, mereka berdua telah menerima pertemananku, hatiku merasa sedikit tenang.

"Eemmm, sebenarnya aku tidak termasuk agen, aku hanya mengisi waktu luang saja......"

"Tapi......" Debbie Xia tidak ingin bertanya lagi.

Tapi dipotong oleh Ellin Zheng "Tapi apa tapi, kamu ini mengapa terlalu banyak bicara, orang hanya ingin berteman di wechat saja, kamu malah membuat anak orang menjadi seperti ini."

Aku tersenyum canggung, melihat Debbie Xia.

Debbie Xia ikut tersenyum, seketika aku langsung merasa lega "Iyalag, sebenarnya aku benar benar ingin membeli sedikit masker muka."

Aku membelalakkan mataku, dengan penasaran bertanya "Jika dilihat kalian bukan seperti orang biasa, produk yang kalian pakai pasti produk korea, aku takut produk yang kalian pakai tidak aku jual."

"Itu sudah pasti, kamu lihat kulit sepertiku mana mungkin efek." Ellin Zheng mengelus mukanya sendiri, membuat gaya yang lucu.

Debbie Xia memandangi Ellin Zheng "Sudahlah kak, kulitmu memang bagus, jangan di pamerkan lagi." dia menoleh kearahku "Sebenarnya aku bisa pakai merek apa saja, begini saja kalau ada barang bagus kamu bisa beritahuku, lalu aku akan mengirim alamatku, nanti kamu tinggal kirim saja barang itu, dan aku akan mentransfer uangnya, gimana menurutmu?"

"Boleh!" Aku tanpa berpikir lagi langsung menjawabnya.

Tanpa bertanya lagi, urusan alamat sudah beres.

Setelah itu kami tidak banyak bicara lagi, mereka berdua telah pergi dengan gembira. Melihat mereka pergi, aku pun langsung memanggil taksi untuk pulang sambil membawa beberapa makanan kecil.

Aku merasa sekarang Yun Chuan Network selalu di intai oleh Nico Li, jika aku tidak ingin diintai oleh dia lagi, maka aku harus mulai dari orang terdekatnya. Sebelum bertemu dengan Debbie Xia, tidak pernah terpikir olehku untuk melakukan hal seperti ini, namun sekarang sudah bertemu dengannya, jadi aku harus baik baik menggunakan kesempatan ini.

Jika aku bisa menggunakan Debbie Xia untuk menghancurkan Jiangbin Technology, itu sangat bagus.

Setelah lama berpikir, tidak terasa taksi ku sudah berhenti di depan rumah.

Patricia Mi menungguku di depan pintu, melihat mukanya yang lelah membuat hatiku sedikit sakit. Jelas jelas dirumah ada seorang wanita yang sangat setia menungguku, aku malahan jam segini baru pulang.

Melihatku tidak berbicara, Patricia Mi membuka omongan.

Dia berkata pelan "Freddy Shen, aku lelah"

Aku tersenyum, namun tidak meresponnya, karena dia sangat jarang memanggil nama lengkapku.

"Kalau kamu lelah ya istirahatlah dulu, untuk apa kamu menungguku."

Dia malah tanpa ekspresi menatapku, menghelakan nafas "Freddy Shen aku bilang aku lelah, ternyata mencintai satu orang lelah seperti ini ya?"

"Hatiku berdebar kencang,dan perasaanku merasa tidak enak. "

Ada apa dengan Patricia Mi, apa ada orang yang sembarangan bicara tentangku kepadanya?

Aku melihatnya, namun tidak tahu harus berkata apa kepadanya. Mungkin akhir akhir ini aku tidak menghiraukannya.

"Sudahlah jangan sembarang berpikir lagi, lihat aku bawakan kamu sedikit makanan." Selesai bicara aku memberika kantong plastik berisi makanan itu kepadanya

Dia tersenyum datar, namun perasaannya sedikit putus asa.

Tidak berbicara apapun, aku mengikutinya masuk ke kamar.

Didalam tercium aroma makanan, sepertinya dia sudah memesan makanan sendiri.

Hatiku sedikit bergetar, dan akhirnya aku mengerti mengapa Patricia Mi mengatakan dia lelah.

Novel Terkait

Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
4 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
4 tahun yang lalu