The Winner Of Your Heart - Bab 129 Hari Yang Istimewa

Mendengar Danielle Xia mengajakku makan, sangat di luar dugaanku, aku tertegun seketika, tidak tahu apakah harus menyetujuinya atau menolaknya.

Sejak produk Yufei masuk ke pasaran, setelah aku mulai sering dinas sibuk bekerja, aku tidak memiliki kesempatan makan berdua dengannya, bila dihitung ada satu bulan lamanya.

Terakhir kali aku mengutarakan perasaanku diganti oleh tamparan olehnya, setelah aku menyerahkan harapan akan dia, aku tidak pernah memiliki pikiran makan bersama dengannya.

Sampai beberapa hari yang lalu saat di kantornya, setelah berkata aku suka Glorian Su, aku mengira mulai saat ini aku dan dia hanyalah hubungan rekan kerja, tidak akan memiliki kontak atau hubungan yang intim.

Namun aku tidak menyangka, dia bisa tiba-tiba mengajakku makan.

Aku terdiam, ragu-ragu, Danielle Xia juga tidak berkata apa-apa, ponsel tiba-tiba menjadi sangat sunyi.

“Freddy Shen.” Dia tiba-tiba memecah keheningan, tertawa seperti tidak ada apa-apa : “Kalu kamu tidak ada waktu, tidak apa-apa.”

Walaupun nadanya sangat tenang, namun aku mendengar sedikit kekecewaan.

Namun aku masih belum berbicara, tidak menjawabnya, karena aku merasa dengan begini aku bersalah pada Glorian Su.

Namun tiba-tiba, aku merasa diriku munafik, berbuat seperti ini, hanyalah untuk mengurangi perasaan bersalah pada Glorian Su saja.

Aku masih tidak bisa merubah kenyataan aku menyukai Danielle Xia, karena, saat mendengar dia mengajakku makan, hatiku merasa gembira dan antisipasi.

Glorian Su sudah pergi, ini adalah kenyataan yang tidak bisa dirubah, aku juga akan segera meninggalkan Kota Bin menuju Nanning untuk berwirausaha, sebelum pergi, tidak ada salahnya makan dengan Danielle Xia.

Lagipula, beberapa hari yang lalu Danielle Xia mengatakan ada sesuatu beberapa hari lagi, aku juga tidak tahu ada hari penting apa, tapi kemungkinan adalah hari ini.

Sampai di sini, selagi Danielle Xia belum menutup telepon, aku dengan bercanda berkata : "Direktur Xia, kalau kamu mau traktir, aku pasti datang, kamu juga tahu aku tidak pernah menolak orang mentraktirku."

“Hk...” Danielle Xia tidak dapat menahan tertawa sebentar, kedengarannya dia sangat senang.

"Dasar pelit! Baiklah, aku traktir kamu, apa kamu sekarang ada di rumah? Aku akan menjemputmu nanti. "

"Iya, ada di rumah, telepon aku kalau sudah sampai di bawah, aku masih ada kesibukan, aku tutup teleponnya dulu."

"Iya, bye-bye. "

"Bye-bye. "

"Oh iya, Freddy Shen, terima kasih."

Danielle Xia berterima kasih dengan sungguh-sungguh, lalu tanpa menungguku bicara dia. menutup telepon."

Selesai menutup telepon, aku menekan rasa gembira di hatiku, aku membuka Wechat, melihat kotak obrolan dengan Glorian Su, dia masih tidak membalas pesanku.

Aku menutup Wechat dengan diam, duduk di atas kasur merokok sambil melamun, sampai setelah rokok habis baru membuka lemari pakaian mencari pakaian santai untuk ganti.

Saat jam lima lebih, aku menerima telepon dari Danielle Xia, aku turun ke bawah dan melihat dia berdiri di samping mobil BMW nya.

Dia tidak mengikat rambutnya, melainkan membiarkannya tergerai di bahunya, dia juga tidak mengenakan pakaian kerja, melainkan kemeja shiffon berwarna putih dengan bawahan rok hitam sampai ke lutut, membuatnya kelihatan lebih anggun.

Dan membuatku melambatkan langkah, ingin melihat dia lebih lama, dia benar-benar sangat cantik.

"Freddy Shen." Dia melambaikan tangan padaku sambil tersenyum, senyum itu terlihat mirip dengan Glorian Su, sangat manis.

Aku terpesona sesaat, aku tidak pernah melihat Danielle Xia memperlihatkan senyum seperti ini padaku, dia di saat ini sangat berbeda dengan dia yang dingin saat awal kenal, benar-benar tidak ada perasaan wanita kuat.

Aku tersadar, aku juga tersenyum padanya, lalu berjalan ke arah dia bertanya : “Direktur Xia, ingin traktir aku makan apa?”

"Iya... kamu mau makan apa?"

"Kamu yang putuskan, asal kamu yang traktir, kamu pilih yang kamu suka, aku tidak pilih-pilih makanan."

"Baiklah." Danielle Xia tertawa, berpikir : “Bagaimana kalau kita makan masakan Perancis?”

“Boleh.”

“Kalu begitu masuk mobil.”

“Seperti takut canggung, Danielle Xia mengobrol makanan kesukaan masing-masing sambil menyetir. Mobil berjalan sekitar setengah jam baru sampai dan berhenti di luar sebuah restoran di pinggir Danau Pu.

Ini adalah sebuah restoran Perancis, tapi biasanya biaya sekali makan di restoran yang buka di pinggir Danau Pu bisa menghabiskan seluruh gaji sebulanku.

Jika bukan Danielle Xia nona besar kaya ini yang traktir, dipukul mati pun aku tidak akan datang ke tempat ini makan.

Dengan iringan pelayan yang sangat sopan, aku dan Danielle Xia masuk ke dalam restoran, tiba-tiba ada perasaan aku tidak cocok dengan tempat ini.

Restoran ini walaupun tidak megah, namun elegan, setiap orang yang makan di sini, apakah itu orang lokal atau orang asing, semua sikap semua orang sangat anggun dan elegan. Walaupun tidak sedikit orang yang kelihatannya hanya berpura-pura, namun berpura-pura pun sangat mirip.

Yang terpenting, orang-orang di sini berpakaian sangat rapi, walaupun cuaca akhir panas

namun tidak sedikit orang yang mengenakan jas, lagipula setiap orang mengenakan pakaian yang kelihatannya sangat mahal.

Hanya aku, yang memakai sepatu kets, celana jeans, t-shirt.

Kedatanganku dan Danielle Xia menarik perhatian banyak orang di restoran, baik pria dan wanita, pertama tertarik akan kecantikan Danielle Xia, lalu setelah melihatku, banyak orang yang menunjukkan tatapan yang aneh, tidak sedikit yang mengerutkan alis, dilanjutkan dengan bisik-bisik dengan suara rendah.

Sangat terlihat, mereka tahu aku hanyalah orang miskin, namun berbeda dengan Danielle Xia, aura dan busananya menunjukkan tidak setara denganku, orang sepertiku bagaimana mungkin bisa datang ke restoran berkelas?

Sejujurnya, walaupun aku orang yang kasar, mukaku cukup tebal, namun saat ini hatiku agak sedikit tidak enak.

Aku bukan orang yang mulia, hanya orang biasa yang tidak bisa lebih biasa lagi.

Aku hanya berpikir, suatu hari aku akan bekerja keras mencari uang, mencari sampai orang melihatku dengan tatapan yang benar.

Namun, aku tidak menunjukkan emosiku, setelah pelayan menarikkan kursi untukku, aku mengucapkan terima kasih padanya, lalu duduk.

Danielle Xia jelas memperhatikan tatapan orang lain, setelah duduk di depanku, dia tersenyum berkata : “Freddy Shen, restoran ini tidak memiliki pemandangan seindah restoran yang terakhir kali, kau tidak keberatan kan?”

Suaranya tidak kecil, orang di meja sebelah yang sedang berbisik-bisik pasti mendengarnnya, selanjutnya tatapan orang-orang tersebut berubah dari meremehkan menjadi bertanya-tanya.

Sangat jelas Danielle Xia sengaja melakukannya, perkataan nya tidak lain ingin memberitahu orang lain, aku adalah orang yang sering keluar masuk restoran berkelas semacam ini.

Lagipula, dia sengaja merendahkan restoran ini, ingin menghilangkan bebanku, agar aku bisa rileks dan lebih percaya diri.

Terakhir kali juga sama di restoran berkelas, dia berpura-pura menjadi pasanganku untuk mencairkan kecanggungan, sekarang kembali aku merasakan dia orang yang memiliki empati, hatiku sangat tersentuh.

Aku tersenyum samar padanya berkata tidak apa-apa, setelah menunggu Danielle Xia memesan makan, aku memesan Foie gras, steak dan ikan sarden, ditambah seporsi sayur dan

sebuah sop.

Walaupun aku tidak pernah makan masakan Perancis, namun aku tahu beberapa yang lebih terkenal dari televisi, hanya saja tidak terbiasa menggunakan garpu dan pisau.

Setelah menunggu aku selesai memesan makanan, Danielle Xia tiba-tiba memesan sebotol wine, membuatku merasa sedikit heran.

Setelah pelayan pergi, aku tidak tahan menanyakan dia : “Direktur Xia, kamu hari ini kenapa? Kenapa tiba-tiba mengajakku makan, bahkan meminum alkohol?”

Danielle Xia melihat tatapan bertanya-tanya ku, tiba-tiba tersenyum, berkata :

“Freddy Shen, terima kasih menemaniku melewati ulang tahun.”

Novel Terkait

Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu