The Winner Of Your Heart - Bab 316 Pidato Bos Wanita

Tapi, aku lebih lega karena sekarang sudah ada orang yang membawa Patricia Mi, Lauren gadis ini walaupun kemampuan kerjanya bukan sangat kuat. Tapi adalah seorang gadis yang terbuka dan baik, ada dia yang membawa Patricia Mi, aku sangat lega.

“Baik, Patricia Mi kamu pergi mengikuti dia mengurus masuk kerja, aku ke atas dulu.” Aku berkata pada Patricia Mi.

Patricia Mi seakan sedikit sedih, tatapannya sedikit tidak puas, tapi masih mengikuti Lauren Luo pergi.

Hatiku sebaliknya sangat lega, tidak ada gadis ini mengikuti, merasa melakukan apapun lebih bebas, ada dia mengikuti di sampingku, merasa seperti ada yang mengikatku, membuatku merasa tangan dan kakiku tidak bebas.

Hal pertama yang aku lakukan saat naik adalah mencari Jim Tan, tapi menyadari dia tidak ada di kantor.

Orang ini, waktu sekarang seharusnya bekerja, bagaimana mungkin tidak ada.

Aku membuka kantor Vincent Lu, dia sedang mengurus beberapa data.

Melihatku datang, langsung berdiri menyapaku.

“Dimana Jim Tan?” Aku bertanya dengan ingin tahu.

“Kemarin malam dia pulan ke Nanning, kenapa, dia tidak memberitahumu?” Vincent Lu baru sedikit terkejut.

“Kurang ajar, orang ini kenapa datang dan pergi tanpa bayangan, bukankah dia akan menyelesaikan masalah perdagangan luar negeri baru pergi?”

“Sepertinya Paula Jiang memiliki masalah di sana, jadi dia baru buru-buru pulang.” Vincent Lu menyalakan sebatang rokok untukku, “Kamu juga bukan tidak tahu orang itu, seorang yang sangat mencintai istrinya, begitu mendengar Paula Jiang ada masalah, dia langsung kembali.”

Aku mengangguk, “Paula Jiang ada masalah apa?”

“Masih ada masalah apa lagi, pasti masalah pernikahan, mertuanya kembali ke Nanning, bukankah dia juga harus kembali menemani mertuanya minum.” Vincent Lu tertawa keras selesai berbicara.

Aku juga sedikit tidak tahu harus berkata apa, tapi pernikahan ini adalah hal besar, memang tidak bisa ditunda.

“Oh iya, kapan bisa minum anggur pernikahanmu,” Aku tertawa bertanya.

“Aku....aku masih awal.” Vincent Lu mengusap kepalanya, “Oh iya, kamu lihat, pagi ini aku lihat di perusahaan, berita negatif kemarin semuanya hilang, seperti ada orang yang menghapusnya, sepertinya, Elva An ini memang kemampuannya hebat!”

Vincent Lu berkata begini, aku sebaliknya tidak merasa seperti itu.

Mungkin, Elva An tahu ada orang yang membantuku menyelesaikannya, karena dia berani berjanji, itu membuktikan, Elva An percaya kemampuan orang ini, atau bisa dikatakan, kemampuan orang ini memang benar-benar kuat. Sedangkan dia mau memberikanku jasa ini, adalah ingin aku ikut menghadiri pernikahan Danielle Xia.

Bila mengaitkan dengan pernikahan Danielle Xia, aku juga hanya bisa teringat akan satu orang, orang itu adalah....

“Bos, ada orang yang harus menemuimu!”

Tiba-tiba ada orang yang berlari dari luar, ekspresinya agak sedikit terburu-buru.

Aku dikagetkan olehnya, “Orang macam apa, membuatmu begitu kaget?”

“Dia, dia berkata dia adalah tunanganmu!”

Brengsek.....

Aku tahu kira-kira Lauren Luo tidak bisa menutupinya, saat melihat ekspresinya saat naik tangga aku sudah tahu, hatinya pasti menolak, tidak disangka dengan cepat mencariku.

“Ada apa?” Vincent Lu membelalakkan mata, ingin melihat keluar.

Aku menutup muka mendorong Vincent Lu ke kantornya, “Kerja yang benar, jangan sembarangan lihat!”

Vincent Lu memaksa ingin keluar, “Kurang ajar, drama yang begitu melodramatik, kenapa kamu mendorongku? Bahkan tunangan pun sudah ada, kamu benar-benar menyembunyikannya dengan dalam.”

Pergi sana.

Aku memutarkan bola mata padanya, takut Patricia Mi membuat masalah, buru-buru keluar melihat.

“Aku bilang pada kalian, nanti aku akan menjadi bos kalian, ada masalah apa laporkan padaku, juga tidak boleh main ponsel saat kerja, tidak boleh berbisik-bisik, tidak boleh berisik, bila ada pertanyaan angkat tangan mengutarakan...”

Aku dengan tidak berdaya melihat dari kejauhan Patricia Mi yang sedang menunjuk-nunjuk, agak sedikit canggung melihatnya, apa orang ini menganggap tempat ini sekolah, tidak boleh berbisik-bisik, bahkan mengangkat tangan mengutarakan pendapat.

Pegawai perusahaan saling memandang dengan ekspresi melongo, kalau tidak ada orang yang berdiri menahannya, takutnya semua orang mengira ada orang gila datang ke perusahaan.

“Patricia Mi!” Aku berteriak dengan tidak berdaya, takut dia meneruskan berbicara. Orang ini benar-benar datang untuk mengacaukanku, bagaimana mungkin aku membiarkannya datang bekerja, ada yang salah denganku.

Dia melihatku meneriakkannya, langsung bersemangat, “Dengar tidak!” Seperti sedang memarahi orang-orang ini, ekspresinya serius, sikapnya sungguh-sungguh.

Ternyata, masih ada orang yang menjawab ‘Iya’!

Kurang ajar, tiba-tiba berantakan.

Buru-buru menarik Patricia Mi, lalu menariknya masuk ke kantor. Dengan tiba-tiba mengunci Vincent Lu di luar kantor, dia menendang pintu dengan marah.

“Kamu, kenapa kamu lari kesini?” Aku bertanya dengan sangat tidak berdaya.

“Aku, bukankah aku kangen padamu.” Jawabannya membuatku sangat canggung.

“Bukan, bukan, apa barusan kakak itu tidak memberimu pekerjaan?”

“Ada.”

“Lalu kenapa kamu masih kabur.”

“Dia menyuruhku membereskan dokumen, aku bukan orang yang mengerjakan hal semacam itu, aku ingin menjadi bos wanita, setiap hari menyuruh orang, bekerja seperti itu baru menarik.” Setelah berbicara dia tertawa sebentar, menjulurkan lidahnya kepadaku.

Aku tidak bisa berkata apa-apa, benar-benar membuat marah tapi tidak berdaya, ingin memakinya tapi tidak tahu mulai dari mana, tapi bila tidak memakinya, hatiku tidak terima. Terakhir berkata dengan tidak berdaya, “Kamu, kamu benar-benar hukuman untukku!”

“Mana mungkin, aku adalah si imut kamu.” Dia segera bersandar dalam pelukanku seperti seekor kucing, menyenangkanku.

“Nona besar, di sini adalah kantor.” Aku buru-buru menariknya, “Kenapa kamu kabur, apa kakak yang tadi tidak melihatmu?”

Berkata sampai sini, Patricia Mi kembali tersenyum cerdik, “Hehe, aku bertanya padanya di mana toilet, lalu ke atas. Kira-kira, dia sedang mencari aku di toilet sekarang.”

“Kamu, kamu benar-benar seorang monster!” Aku benar-benar tidak bisa mencari kata-kata untuk menjelaskannya.

Sepertinya aku berpikir terlalu banyak, dengan sifat seperti dia, bagaimana bisa bekerja dengan tenang, juga tidak mungkin bisa dengan tenang melakukan dari dasar. Biar dia jadi pegawai. Kira-kira bisa membuat Lauren Luo marah setengah mati, lebih baik dari awal menyuruhnya di sampingku, menjadi sekretarisku.

“Hi hi, terima kasih atas pujiannya.”

“Apa aku memujimu?” Aku benar-benar merasa tidak bisa mengatakan apa-apa, “Kalau kamu tidak ingin menjadi pegawai tidak apa-apa, kalau begitu jadi sekretarisku, sebulan aku beri 10 juta, tidak sedikit.”

Begitu mendengar gaji, dia langsung menggelengkan kepala, “Tidak bisa tidak bisa, cuma 10juta, sedikit sekali. Ayahku memberiku uang bulanan 20-40 juta sebulan, membantumu bekerja cuma mendapat 10 juta, terlalu merugikanku.

Aku langsung memelototinya, “Patricia Mi, ini kerja, bukan hidup, kerja harus punya sikap bekerja, kalau kamu mau membawa emosi di dalam hidup ke pekerjaan, aku rasa lebih baik kamu pulang ke rumah, untuk apa pergi bekerja?”

Novel Terkait

Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
3 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
3 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu