The Winner Of Your Heart - Chapter 303 Pergi Bertemu Charles Mi
Barusan Jim Tan menelepon dan memberitahukan ku bahwa malam ini Charles Mi mengajak untuk makan malam bersama, dia meminta ku untuk menyampaikan info tersebut kepada Patricia Mi, kemudian dia berpesan bahwa Patricia Mi tidak boleh membawa ku ke acara makan malam tersebut. Dengar-dengar ayahnya itu adalah seseorang yang sangat tidak berkompeten sekali, jika tidak ada pilihan lain, maka Patricia Mi akan turun tangan dalam hal ini.
Di dalam perkataan Jim Tan tidak tersirat sedikitpun akan trik jahatnya dalam berbisnis, aku sangat tidak menyukai caranya yang seperti itu, akan tetapi aku juga tahu, untuk menangani masalah ini sangatlah tidak mudah, jika kita tidak pintar dalam berbisnis, maka orang pertama yang akan tersingkirkan dalam bisnis ini adalah kita sendiri. Kemudian jika tidak ada hubungan kerja sama dengan kita sendiri maka orang tersebut adalah musuh kita, lalu berbaik hati kepada musuh sendiri, itu menandakan kita sangat bodoh dalam hal ini! Jika kita membantu orang lain untuk mempertimbang suatu masalah, itu artinya kita telah merendahkan diri kita sendiri. Andaikan kita adalah orang yang sangat berbaik hati dan lemah lembut, sudah di pastikan bahwa kita tidak akan bisa masuk ke dalam bidang bisnis, ini adalah sistem pengaturan uang, dan juga sistem kehidupan seseorang, jika kita tidak sejahat serigala, maka kita tidak akan bisa menikmati keindahan hidup di dunia ini, dan kita sendiri juga akan mati mengenaskan.
Aku pun telah mengatakannya di telepon, akan tetapi Jim Tan masih saja masih mengkhawatirkan ku, dan pastinya dia khawatir dengan perasaan ku dan juga khawatir dengan kehilangan kesempatan ini, lalu, kemungkinan sebelum di hari pernikahannya Danielle Xia ini adalah kesempatan terakhir ku.
Aku juga berpikir setelah bertemu dengan Charles Mi berencana untuk pergi meninggalkan Kota Bin ini, mungkin jabatan Manager ini akan aku berikan kepada Jim Tan, dan dengan hanya meninggalkan Kota Bin, aku tidak akan merindukan Danielle Xia lagi.
Dia masih saja memaksakan ku untuk ikut pergi bersama dengannya,akan tetapi aku sama sekali tidak menyetujui hal tersebut, lagi pula hubungannya dengan Patricia Mi itu tidak sebaik hubungan ku dengan Patricia Mi. Sedangkan Patricia Mi memiliki sifat emosional yang tidak stabil, Takutnya dia tidak bisa menerima sifat Jim Tan ini yang menyukai bisnis. Jika Patricia Mi bisa membawa ku untuk pergi bertemu dengan ayahnya itu, pastinya pagi ini juga aku akan pergi merawatnya, aku percaya bahwa dia tidak akan menjebak ku.
Masalah tersebut telah di tentukan, dia memberitahukan ku bahwa dia akan kembali ke Kota Nan dulu, di sana ada masalah mendesak yang sedang menunggunya dan harus segera di selesaikan, pada saat berjalan pergi dia juga tidak lupa untuk memarahi ku karena sudah menganggap remeh masalah tentang jabatan Manager tersebut, sebenarnya sangat mampu untuk melakukannya akan tetapi hanya saja di kalahkan oleh perasaannya sendiri.
Aku pun menghelakan nafas, lebih baik mengatakan bahwa aku masih mempunyai karir dan juga hati di bandingkan dengan menyelesaikan masalah yang harus membawa perasaan sendiri untuk menyelesaikannya, aku tidak bisa menjadi seperti dirinya itu yang sangat tergila-gila di bidang bisnis, dan dia juga tidak mempunyai hati yang sebaik diri ku ini. Hanya saja, pada akhirnya dia telah menikah, sedangkan aku masih saja seperti ini.
Masalah yang ada di dunia ini sangat sulit untuk di prediksi, karena setiap masalah yang datang selalu berbeda-beda.
Saat Patricia Mi sudah sadar dari tidurnya itu, hari pun telah sore. Dia menyipitkan matanya dan bertanya kepada ku saat ini menunjukkan pukul berapa, aku yang tidak semangat ini pun hanya meliriknya sebentar saja, dan berkata kepadanya itu sudah pagi.
Dia pun sangat terkejut dan segera bangun dari sofa tersebut, kemudian dia kembali ke kamarnya sendiri untuk mengganti pakaiannya itu.
Sepertinya kejadian hari ini telah membuatnya bertambah semangat dan bertenaga, jika di bandingkan dengan wajah saat dia baru bangun pagi itu, dia berharap bahwa aku akan membawa dirinya untuk makan makanan yang sangat lezat.
Kami pun berjalan ke arah restoran kemudian juga memesan beberapa sayur untuk di makan, setelah selesai makan dia memintaku untuk menemaninya keliling-keliling mall, untuk membeli beberapa kebutuhannya itu. Aku hanya takut dia akan membunuhku, jika aku tidak pergi bersama denganya karena nyawa hidup dan mati ku ini ada di tangannya itu.
"Apakah kamu masih ingin bertemu dengan ayah ku!" Kata diriya itu untuk memulai percakapan, sebenarnya aku tahu bahwa dia akan mengatakan hal ini, dan tidak di sangkah
Kami pergi ke restoran ini dengan sangat cepat.
"Jangan pernah menggunakan masalah ini untuk mengancam diriku?"
"Kenapa kamu begitu bodoh, menurut mu jika aku membawa mu seseorang yang tidak di kenal oleh ayahku, apa yang akan di pikirkan oleh ayah ku, lalu bagaimana juga harus mengajak mu untuk mengobrol, jika ayahku tidak terlalu menanggapi mu, menurut mu jika kamu ingin memintanya untuk melakukan sesuatu hal, apakah ayahku akan bersedia membantu mu?" Kata Patricia Mi yang menceramahi dirinya itu.
"Apa maksud mu? Lalu menurut mu apa yang harus aku lakukan? Kata ku yang sedikit terkejut.
"Siang ini kita akan pergi ke sana, dan pastinya, kamu harus menjadi kekasih ku, kita bisa memakai status pacaran ini untuk pergi ke sana!" Setelah dia selesai berbicara, dia seperti ingin muntah karena ucapannya itu.
"Aku..." Meskipun aku tahu bahwa ini hanya sementara waktu saja, akan tetapi hati ku saat ini tidak bisa di jelaskan, perasaan yang tidak begitu jelas, membuatku sepertinya bersedia, tetapi aku juga enggan untuk berkata. Aku sangat senang, tetapi juga merasa sedikit cemas.
Apakah mungkin, aku mempunyai perasaan terhadap dirinya itu?
Bagaimana mungkin!
"Kenapa, kelihatannya kamu tidak begitu menyetujui hal ini." Kata Patricia Mi yang terlihat tidak senang.
"Tidak, aku hanya merasa tidak terbiasa saja, yang terpenting adalah kamu bersedia membawa ku, oh ya, apakah kamu masih ingin membeli keperluan lain, cepat lah sedikit."
Patricia Mi pun menghelakan nafasnya, "Hmmm, kamu terlihat sangat grogi, akan tetapi ya sudahlah, aku juga tidak berharap kalau kamu bisa menemani ku dalam waktu yang cukup lama, dan terlebihnya lagi kamu berbuat baik kepada ku itu hanya karena tujuan mu saja. Aiiiih, sudah lah..."
Kami telah menggunakan waktu selama satu jam lebih untuk berjalan kaki, dari pusat pembelanjaan sampai ke wanda Plaza, lalu berbagai tempat juga telah mereka kunjungi, dia membeli dua baju untuk ayahnya, kemudian membeli berbagai macam makanan, dan dia juga tidak lupa membeli alat cukur untuk ayahnya.
Aku menjadi sedikit terkejut, tidak di sangka dia juga bisa membelikan barang untuk ayahnya, walaupun tidak termasuk barang yang mahal, hanya seharga 300 (yuan) saja, tetapi itu juga sudah termasuk dari ketulusan hatinya itu.
Dia pun mengendarai mobilnya itu, dan membawa ku pergi ke rumahnya itu.
Sepanjang perjalanan kami pun tidak berkata apa-apa , dan juga tidak terpikir dengan apa yang akan kami bahas, atau ingin membicarakan masalah apa, ingin melakukan apa, dan apa yang seharusnya akan kami lakukan. Kami tidak berpura-pura dalam perasaan saat ini, layaknya seperti sepasang kekasih, dia mengajak ku untuk bertemu dengan orang tuanya. Perasaan ini membuat diriku sendiri seperti orang luar saja, benar-benar seseorang yang tidak di kenal sama sekali.
Untuk kali ini Patricia Mi sangat berbeda, dia tidak seperti anak kecil lagi, walaupun dia telah menghabiskan sedikit uang untuk keluarganya itu, dia sama sekali tidak bersuara. Mobil pun berjalan dengan sangat stabil, ini juga membuat ku merasa sedikit tenang. Bisa saja, pertemuan ku dengan ayahnya itu jauh lebih baik di bandingkan dengan yang aku pikirkan selama ini, mungkin juga semua rencana ku hari ini akan berjalan dengan sangat lancar, dan juga tidak akan menunggu kepastian ini hingga malam hari.
Kurang lebih dari 40 menit, mobil pun telah berhenti.
Di sana terdapat sebuah taman yang tersambung dengan danau yang sangat terkenal, taman yang ada di sini sangat terlihat indah di bandingkan dengan daerah kami, sangat tentram dan mempesona, kemudian terdapat gedung yang sangat mewah, dan apabila orang-orang melihat daerah ini pasti mereka akan merasakan kemewahan dari tempat ini.
"Ayo kita jalan, bantu aku untuk membawa beberapa barang ini." Kata Patricia Mi yang berjalan di depan, aku juga membawa beberapa barang, aku merasakan bahwa aku sendiri seperti seorang anak kecil saja, yang berjalan mengikuti dirinya dari belakang.
Terlihat seorang wanita yang sepertinya berumur 30 tahunan yang telah membukakan pintu itu, dia mengenakan rok, dan di selempangkannya kain lap itu di bahunya, dia terlihat tidak begitu cantik akan tetapi wajahnya itu sangat enak untuk di lihat, jika di lihat-lihat seperti orang yang baik, bahkan terlihat seperti anggota keluarganya sendiri.
Bibi Xu, Apakah laki-lakitu sedang berada di rumah? Kata Patricia Mi sambil masuk ke dalam rumah.
Aku pun menjadi terkejut seketika, kenapa bisa dia menyebutkan ayahnya sendiri dengan sebutan laki-laki itu?
Terlihat keanehan dari wajah bibi Xu, belum juga berbicara, tiba-tiba terdengar suara dari dalam ruangan, "Laki-laki yang mana? Apakah masih ada keluarga di dalam hati mu itu, apakah masih ada aku juga di hati mu itu?"
Bibi Xu yang terlihat tidak enak pun sedikit tersenyum kemudian dia membalikkan badannya kehadapan ku, dan tidak lama kemudian dia berbalik badan ke dalam ruangan, dan berkata dengan sangat lembut, "Kakak Mi, Patricia membawa tamu kemari."
"Hah?" terdengar suara seseorang yang ada di dalam ruangan itu yang terlihat sangat terkejut, dan terjadi sedikit salahpaham.
Aku pun duduk di sofa, yang bernama Bibi Xu ini telah menuangkan ku segelas air, aku pun meneguk air tersebut dalam dua tegukkan, dan tidak lupa untuk berkata terima kasih. Patricia Mi. pun duduk di samping ku dan bergegas untuk membuka tv, saat itu juga ada seorang laki-laki yang berbadan kurus keluar dari ruangan tersebut, dia menggunakan sendal jepit, berkaca mata, dan dia terlihat sedikit galak.
Terlihat dari laki-laki itu dan Patricia Mi tidak saling memandang satu sama lain,saat melihat kehadiran ku, wajahnya pun berubah menjadi sangat lembut. Dia duduk di hadapan kami, dan meminta Bibi Xu untuk mengambilkan tempat kecil untuk menampung rokok.
Aku terkejut kemudian aku juga mengulurkan tangan ku yang menandakan menolak, "Terima Kasih paman, akan tetapi aku sama sekali tidak rokok."
Aku juga tidak percaya dengan perkataan yang baru saja aku katakan itu, jika di ingat-ingat dulu aku juga sering merokok di dalam kantor, dan tidak tahu juga apakah perkataannya barusan itu untuk di dengar oleh hantu. Akan tetapi saat itu dia mempecayai diriku, dan juga tidak meminta ku untuk rokok lagi.
"Patricia ini, pastinya sangat galak ya." Katanya yang sepertinya bisa menebak hubungan ku dan Patricia Mi dulunya, dia tidak bertanya sama sekali, hanya langsung berkata tentang Patricia Mi saja.
Aku pun tertawa, sambil mengelus-ngelus dada ku sendiri, "Tidak, Paman Mi , Patricia adalah orang yang sangat baik, hanya saja terkadang dia suka marah-marah sendiri."
"Huuuh, ternyata dia masih saja seperti ini, kelihatannya aku akan mengantarnya ke sekolah yang khususnya mengajarkan tentang tata krama!” kelihatannya, di hati Charles Mi ini masih terdapat beberapa keluhan yang sangat mendalam.
Patricia Mi tidak bisa menerima perkataannya barusan itu, dia pun ingin membuka mulutnya untuk membalas semua perkataan Charles Mi, akan tetapi aku mencengahnya agar tidak berkata apa pun.
Dia mendengar semua perkataan ku, baru saja dia membuka suara, dan aku juga kembali mencegahnya.
Charles Mi yang melihat ke arahnya itu pun tersenyum dengan sangat lebar, “Wah, tidak mudah sekali, akhirnya dia bisa menemukan seseorang yang bisa mengurus dirinya itu, dan aku pun tidak perlu mencemaskannya lagi."
Novel Terkait
Lelah Terhadap Cinta Ini
Bella CindyThe Winner Of Your Heart
ShintaGadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku
Rio SaputraThick Wallet
TessaLoving The Pain
AmardaTakdir Raja Perang
Brama aditioLove Is A War Zone
Qing QingThe Winner Of Your Heart×
- Bab 1 Ketika Cinta Berlalu
- Bab 2 Cintaku, Telah Dijual
- Bab 3 Pria Cabul yang Tulus
- Bab 4 Memerintahku Dengan Tubuhmu
- Bab 5 Orang Kaya
- Bab 6 Kehidupan Yang Keras
- Bab 7 Skema Produk Baru
- Bab 8 Anak Emas
- Bab 9 Kejam
- Bab 10 Orang Yang Kesepian
- Bab 11 Membual
- Bab 12 Cinta Yang Hilang
- Bab 13 Hidup Sama Seperti Anjing
- Bab 14 Danielle Xia Sedang Dalam Bahaya
- Bab 15 Perkelahian
- Bab 16 Perubahan Rencana
- Bab 17 Danielle Xia yang Kejam
- Bab 18 Kamu Adalah Satu-satunya Yang Kucintai
- Bab 19 Menyanjung
- Bab 20 Penandatanganan Kontrak
- Bab 21 Aku Menang
- Bab 22 Glorian Su
- Bab 23 Aku Bersedia Menemanimu
- Bab 24 Tamu yang Tak Disangka
- Bab 25 Perpisahan yang Tidak Menyenangkan
- Bab 26 Bermasalah Dengan Orang Besar
- Bab 27 Cinta Membutakanku
- Bab 28 Dale An
- Bab 29 “Area Penjualan”
- Bab 30 Halangan
- Bab 31 Melamar?
- Bab 32 Menjaga Bentuk Badan
- Bab 33 Hal Yang Menakutkan
- Bab 34 Air Mata Mengalir Jatuh Seperti Air Hujan
- Bab 35 Masa Lalu Yang Tidak Akan Pernah Kembali
- Bab 36 Cinta Yang Terlahir Kembali
- Bab 37 Istri Putra Mahkota
- Bab 38 Pertemuan
- Bab 39 Sana Carilah Pacar
- Bab 40 Pikachu Yang Bahagia
- Bab 41 Gadis Di Sebelah Rumah
- Bab 42 Takdir
- Bab 43 Dia Adalah Sebuah Lukisan
- Bab 44 Nico Li
- Bab 45 Pemimpin Kecil
- Bab 46 Anjing Gila
- Bab 47 Untungnya Dia Jelek
- Bab 48 Membuka Saluran
- Bab 49 Masalah Yang Paling Sulit Untuk Dipecahkan
- Bab 50 Ahli Negosiasi
- Bab 51 Kesakitan Di Dalam Hati
- Bab 52 Tidak Menemukan Cara Lain
- Bab 53 Pikiran Buruk
- Bab 54 Halo, Kakak Ipar
- Bab 55 Sangat Serasi
- Bab 56 Mempelajari Tubuhnya
- Bab 57 Jimmy Wan
- Bab 58 CEO Creative Culture
- Bab 59 Nafsuku
- Bab 60 Teman Dekat Masa Kecil
- Bab 61 Gambaran Yang Hangat (1)
- Bab 61 Gambaran Yang Hangat (2)
- Chapter 62 Kecewa
- Chapter 63 Sebuah Lelucon
- Chapter 64 Perbedaan Derajat Dan Status Seseorang
- Chapter 65 Otak Kamu Sudah Bermasalah(1)
- Chapter 65 Otak Kamu Sudah Bermasalah (2)
- Bab 66 Ide Memulai Bisnis (1)
- Bab 66 Ide Memulai Bisnis (2)
- Bab 67 Hidup Tidak Memiliki Jalan Untuk Melihat Ke Belakang
- Bab 68 Peraturan
- Bab 69 Nada Bicara Seorang Istri
- Bab 70 Pengecut Yang Rendah Diri
- Bab 71 Terkagum
- Bab 72 Hujan yang Dibawa Angin
- Bab 73 Aku Suka Padamu
- Bab 74 Surga Hingga Neraka
- Bab 75 Gadis Yang Tenang
- Bab 76 Sederhana Dan Bahagia
- Bab 77 Wangi Yang Asing
- Bab 78 Rapat Meja Bundar
- Bab 79 Bahagia Diatas Penderitaan Orang Lain
- Bab 80 Menaruh Jebakan
- Bab 81 Kepantasan Untuk Berjuang Bersamanya
- Bab 82 Artis Mendatang
- Bab 83 Aku Tidak Dilahirkan
- Bab 84 Menghasilkan Uang Barulah Jalan Raja
- Bab 85 Hasil Dari Kerja Keras
- Bab 86 Saya Telah Bercerai
- Bab 87 Bunga Melayang Pergi Bersama Angin
- Bab 88 Bencana Sudah Dekat
- Bab 89 Aku Lupa Ingatan
- Bab 90 Perasaan Hangat
- Bab 91 Halo, Mantan Istri!
- Bab 92 Saling Berhadapan
- Bab 93 Menyelamatkan Suami yang Jauh
- Bab 94 Tidak Saling Berhutang
- Bab 95 Keinginan Akan Kekuatan
- Bab 96 Sampai Disini
- Bab 97 Kemudian
- Bab 98 Pengorbanan Masa Muda
- Bab 99 Kita Yang Egois
- Bab 100 Mabukkan Dia
- Bab 101 Menahan
- Bab 102 Sikap Lembut yang Tiba-Tiba
- Bab 103 Memilih Kebebasan
- Bab 104 Parafrase
- Bab 105 Kecoak
- Bab 106 Brandon Li
- Bab 107 Menyerang Lebih Dulu
- Bab 108 Kencan Buta
- Bab 109 Kamu Adalah Pria Yang Baik
- Bab 110 Natasha Xie
- Bab 111 Kami Semua Adalah Makhluk Yang Aneh
- Bab 112 Akan Jauh Dari Mereka
- Bab 113 Harapan Sederhana
- Bab 114 Membuka Hati
- Bab 115 Martabat Tinggi dan Rendah
- Bab 116 Dia Pergi
- Bab 117 Cinta yang Sempurna
- Bab 118 Melangkah Ke Depan
- Bab 119 Hubungan Di Antara Kami
- Bab 120 Aku Yang Sangat Tidak Setia
- Bab 121 Belenggu
- Bab 122 Jangan Pergi
- Bab 123 Tetesan Air Mata Surga
- Bab 124 Sebuah Noda Merah
- Bab 125 Rumor
- Bab 126 Pujian
- Bab 127 Mengambil Kembali Daerah
- Bab 128 Cinta Lebih Kejam
- Bab 129 Hari Yang Istimewa
- Bab 130 Menjaga Gengsinya
- Bab 131 Nona Muda
- Bab 132 Jarak yang Sulit Dilampaui
- Bab 133 Kehidupan Yang bebas
- Bab 134 Cinta Bisa Membuat Orang Gila
- Bab 135 Api dan Es
- Bab 136 Meninggalkan Acara
- Bab 137 Pilihan Jim Tan
- Bab 138 Selamat Tinggal Steven Liu
- Bab 139 Pendanaan
- Bab 140 Dasar Berbisnis
- Chapter 141 Khayalan
- Bab 142 Makhluk Sensitif
- Bab 143 Wanita yang Aktif
- Bab 144 Yun Chuan Network
- Bab 145 Aku Yang Berada Dalam Kerumunan Orang
- Bab 146 Aku Tidak Memahami Dia
- Bab 147 Melihat Bunga Dalam Kabut
- Bab 148 Memberhentikan Aku ?
- Bab 149 Mereka Tidak Suka Sama Aku
- Bab 150 Pengadilan
- Bab 151 Menjilat
- Bab 152 Menanggung
- Bab 153 Rapat Selesai
- Bab 154 Kecelakaan Alicia Fang?
- Bab 155 Peduli
- Bab 156 Keragu-raguan
- Bab 157 Sebuah Mimpi
- Bab 158 Ayah Peyton Luo
- Bab 159 Penguasa
- Bab 160 Lanfang Technology
- Bab 161 Pertikaian Hebat
- Bab 162 Pengkhianat
- Bab 163 Berita Buruk yang Berturut-turut
- Bab 164 Melewati Lautan Api dan Air
- Bab 165 Mulut berbahaya
- Bab 166 Bermuka Dua
- Bab 167 Jeremy Fang
- Bab 168 Tidak Tahu Malu
- Bab 169 Kebenaran Yang Mengejutkan
- Bab 170 Menggali Lubang
- Bab 171 Usulan
- Bab 172 Berpegang Teguh Pada Prinsip
- Bab 173 Iming-iming
- Bab 174 Hubungan Pertemanan Lama
- Bab 175 Malam yang Memabukkan
- Bab 176 Membalas dengan kebaikkan
- Bab 177 Musibah Yang Membawa Keberuntungan
- Bab 178 Aku Ingin Menjalin Hubungan Denganmu
- Bab 179 Kedudukan Yang Penting di Hatinya
- Bab 180 Sangat Tidak Jujur
- Bab 181 Titik Kelemahan
- Bab 182 Vincent Lu
- Bab 183 Partner
- Bab 184 Aku Tidak Takut Pada Mereka
- Bab 185 Struktur
- Bab 186 Mengundurkan Diri
- Bab 187 Ciuman
- Bab 188 Untuk Selama-lamanya
- Bab 189 Sophia Zheng
- Bab 190 Masih Tetap Cerah Merah
- Bab 191 Datangnya Masalah
- Bab 192 Gosip
- Bab 193 Berhati Dingin
- Bab 194 Aku Merindukanmu
- Bab 195 Tidak Sengaja Mengetahui
- Bab 196 Villa di Kaki Bukit
- Bab 197 Orang Tua
- Bab 198 Seorang Pembohong
- Bab 199 Membangkitkan Emosi
- Bab 200 Menikah
- Bab 201 Keluarga Li
- Bab 202 Mengumumkan Cinta
- Bab 203 Peringatan dari Jeremy Fang
- Bab 204 Bisnis Pertama
- Bab 205 Panjat Jabatan
- Bab 206 Korban Keuntungan
- Bab 207 Dimakan Emosi
- Bab 208 Demam?
- Bab 209 Dia Telah Pergi
- Bab 210 Buku Catatan Pasien
- Bab 211 Tidak Bertenaga
- Bab 212 Danau Pujiang
- Bab 213 Selesai Sampai Di Sini?
- Bab 214 Hujan Di Musim Gugur Dingin
- Bab 215 Ketegasan Alicia Fang
- Bab 216 Ayo Kita Putus
- Bab 217 Pergi
- Bab 218 Tidak Mampu menanggungnya
- Bab 219 Melarikan diri
- Bab 220 Mendapatkannya Adalah Keberuntunganku, Bila Tidak Itu Adalah Takdir
- Bab 221 Keuntungan Yun Chuan
- Bab 222 Pinjaman
- Bab 223 Negosiasi Penyelidikan
- Bab 224 Membicarakan Kejatuhan
- Bab 225 Dia adalah Danielle Xia
- Bab 226 Mengapa Harus Berpisah?
- Bab 227 Pembicaraan Keputusan yang Kedua
- Bab 228 Berpendirian Tidak Tetap
- Bab 229 Danielle Xia Datang Bertamu
- Bab 230 Rekan Kerja
- Bab 231 Elva An
- Bab 232 Resiko Dan Keuntungan
- Bab 233 Kecelakaan
- Bab 234 Berita Baik
- Bab 235 Persiapan
- Bab 236 Pembiayaan Sukses
- Bab 237 Kesedihan Yang Samar Samar
- Bab 238 Bertumbuh
- Bab 239 Berharap Wanita itu Masih Sama Seperti yang Dulu
- Bab 240 Kecantikan Gadis Yang DIngin
- Bab 241 Pukul Sampai Matipun Tidak Akan Mengatakannya
- Bab 242 Takdir Adalah Kebetulan
- Bab 243 Qing He Media
- Bab 243 Status Sosial Buih
- Bab 244 Berpikiran Tidak-Tidak
- Bab 246 Hentai
- Bab 247 Ketakutan
- Bab 248 Dua Tiang Pilar
- Bab 249 Tukang Intip
- Bab 250 Mereka Semua Suka Padaku
- Bab 251 Lawan
- Bab 252 Merencanakan Lebih Awal
- Bab 253 Perempuan Tua
- Bab 254 Dia Adalah Prioritasmu Yang Ke Berapa
- Bab 255 Cinta Sejati
- Bab 256 Tiba Sesuai Jadwal
- Bab 257 Berunding
- Bab 258 Pesta Perayaan
- Bab 259 Tidak Terjadi Apa-apa Di Antara Kita
- Bab 260 Pindah Untuk Tinggal Kembali.
- Bab 261 Bertemu Elva An Lagi.
- Bab 262 Mengawasi Danielle Xia.
- Bab 263 Bayangan Danielle Xia.
- Bab 264 Jeffrey Cheng Dan Lauren Luo.
- Bab 265 Matanya Yang Tersenyum.
- Bab 266 Lain di Mulut Lain di Hati
- Bab 267 Teleskop
- Bab 268 Mengintip Danielle Xia
- Bab 269 Apakah Kamu Menyukainya Sekarang?
- Bab 270 Keanehan Vincent Lu
- Bab 271 Permulaan Sedikit Demi Sedikit
- Bab 272 Bertemu Danielle Xia
- Bab 273 Kenalkan Padaku Teman Pria
- Bab 274 Pemilik Gedung
- Bab 275 Patricia Mi
- Bab 276 Bertengkar
- Bab 277 Dia Adalah Wanita Paling Cantik Yang Pernah Aku Temui
- Bab 278 Secantik Alicia Fang
- Bab 279 Bertemu Dia Lagi
- Bab 280 Nyali Untuk Mengulangi Kalimat Ini Lagi
- Bab 281 Aku Sedang Mengejar Seseorang
- Bab 282 Kebenaran
- Bab 283 Kakak Beradik
- Bab 284 Kecantikan, Kemampuan, dan Kekayaan
- Bab 285 Kekasih
- Bab 286 Keraguan.
- Bab 287 Memesan Delivery
- Bab 288 Cinta Yang Pemberani
- Bab 289 Kepergian Alicia Fang
- Bab 290 Elipsis Yang Tidak Lengkap
- Bab 291 Taman Rekreasi Youhu
- Bab 292 Hal Yang Disembunyikan Vincent Lu
- Bab 293 Patricia Mi Diselingkuhi
- Bab 294 Patricia Mi Yang Dewasa
- Bab 295 Cinta Danielle Xia
- Bab 296 Suara Kemarahan Jim Tan
- Bab 297 Perawatan Elva An
- Bab 298 Charles Mi Ayah Patricia Mi
- Bab 299 Tekad Patricia Mi
- Bab 300 Beri Aku Uang Sewa Sebesar Seratus Juta Lagi
- Bab 301 Membeli Pembalut Lagi?
- Bab 302 Merawat Patricia Mi
- Chapter 303 Pergi Bertemu Charles Mi
- Chapter 304 Hubungan Antara Ayah dan Putrinya
- Chapter 305 Terjadi Suatu Hubungan
- Chapter 306 Hotel Feng Lin
- Chapter 307 Menjadi Runtuh
- Bab 308 Perusahaan Yang Krisis.
- Bab 309 Hari Khusus.
- Bab 310 Pernikahaan Danielle Xia
- Bab 311 Tahun Itu Cinta Yang Terlewatkan
- Bab 312 Raut Muka Sophia Zheng
- Bab 313 Patricia Mi Hilang?
- Bab 314 Sebenarnya Ulah Siapa
- Bab 315 Aku Ingin Pergi Bekerja
- Bab 316 Pidato Bos Wanita
- Bab 317 Menghibur Patricia Mi
- Bab 318 Nico Li Telah Berubah
- Bab 319 Telah Ditanda tangan
- Bab 320 Ada Orang Merundung Elva An?
- Bab 321 Yang Dimaksud Dengan Rasa Kemanusiaan
- Bab 322 Malam Ini Semua Pengeluaran Di Bayar Oleh Prince Zhao!
- Bab 323 Pablo Chen
- Bab 324 Prince Zhao Memiliki Permintaan
- Bab 325 Apakah Itu Menakjubkan Memiliki Banyak Uang?
- Bab 326 Metode Pemasaran Jeffery Cheng
- Bab 327 Paula Jiang Meninggal
- Bab 328 Hati Patricia Mi, Sikapku
- Bab 329 Yun Ning Technology
- Bab 330 Danielle Xia Belum Menikah!
- Bab 331 Nico Li Si Penjahat Berat
- Bab 332 Hubungan Rusak Sulit Diperbaiki
- Bab 333 Botak, Lepaskan Wanita Itu
- Bab 334 Perkelahian
- Bab 335 Telepon Dari Vincent Lu
- Bab 336 Aku Adalah Seorang Bajingan
- Bab 337 Kepala Di Botak!
- Bab 338 Hati Vincent Lu
- Bab 339 Kunjungan Nico Li
- Bab 340 Rencana Untuk Menghadapi Nico Li
- Bab 341 Cinta Yang Melengkapi
- Bab 342 Makan Hotpot
- Bab 343 Kehidupan Pablo Chen
- Bab 344 Hati Elva An
- Bab 345 Kunjungan Ibu dan Ayah
- Bab 346 Kota Kecil Milik Orang Lokal
- Bab 347 Rahasia Patricia Mi
- Bab 348 Pengakuan Patricia Mi
- Bab 349 Menerima Patricia Mi
- Bab 350 Rencana Baru Perusahaan
- Bab 351 Pertemuan Bisnis Di Atas Meja Perjamuan
- Bab 352 Tempat Iklan Yang Diperebutkan
- Bab 353 Kemahiran Patricia Mi!
- Bab 354 Krisis Yang Tiba-tiba
- Bab 355 Kelembutan Patricia Mi
- Bab 356 Dyson Meminjam Uang
- Bab 357 Sebuah Surga
- Bab 358 Bertemu Paula Jiang Lagi
- Bab 359 Berkumpul Bersama
- Bab 360 Kebenaran Dari Masalah
- Bab 361 Masa Muda Yang Telah Berlalu
- Bab 362 Loser Lulusan Dari Universitas Ternama
- Bab 363 Fanny Hao Pergi Atau Menetap.
- Bab 364 Danielle Xia Kembali.
- Bab 365 Menjemput Di Bandara
- Bab 366 Danielle Xia Yang Angkuh
- Bab 367 Proyek Baru Yang Dijiplak
- Bab 368 Pengkhianat Perusahaan
- Bab 369 Debbie Xia
- Bab 370 Kalimat Iklan Perusahaan
- Bab 371: Mencari Mata mata
- Bab 372 Jordan Wang
- Bab 373 Munculnya Mata-mata
- Bab 374 Persyaratan Zack
- Bab 375 Kedatangan Elva An
- Bab 376 Saran dari Elva An
- Bab 377 Memaksa Fanny Huo untuk Menyerah
- Bab 378 Membujuk Fanny Huo
- Bab 379 “Makan Malam Mewah” untuk Jordan Wang
- Bab 380 Mencari Danielle Xia Lagi?
- Bab 381 Pertemuan di Taman Danau
- Bab 382 Danau dan Laut
- Bab 383 Kenangan Danielle Xia
- Bab 384 Meminta Bantuan Danielle Xia
- Bab 385 Memberikan Masker Untuk Debbie Xia
- Bab 386 Bantuan Debbie Xia
- Bab 387 Volume Transaksi Yang Tak Terduga
- Bab 388 Menjemput Patricia Mi Pulang
- Bab 389 Mencari Sutradara Gemuk Membuat Video
- Bab 390 Pengakuan Glorian Su
- Bab 391 Surat Pengacara
- Bab 392 Charles Mi Mentraktir
- Bab 393 Tunangan!
- Bab 394 Proyek Bernilai Milyaran
- Bab 395 Pria Yang Sudah Menikah
- Bab 396 Kawin Lari
- Bab 397 Danielle Xia Kamu Di Mana?
- Bab 398 Pijakan Yun Chuan
- Bab 399 Bayangan Yang Hilang
- Bab 400 Percakapan Danielle Xia
- Bab 401 Kamu Akan Menjadi Milikku
- Bab 402 Bukti Kriminal Yang Berasal Dari Keluarga Li
- Bab 403 Kantor Polisi Yang Aneh
- Bab 404 Rahasia Dyson
- Bab 405 Pertarungan Terakhir (Akhir)